Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarifudin
Abstrak :
Sejak 2001, Amerika Serikat telah memulai program war on terrorism. Dengan program tersebut, Amerika Serikat berusaha untuk memburu Al Qaeda dan jaringannya. Pada perkembangannya, Amerika Serikat mendapat tantangan baru dengan adanya serangan cyberterrorism. Cyberterrorism hal penting yang harus diantisipasi mengingat Amerika Serikat memiliki ketergantungan tinggi terhadap sistem jaringan dan komputer. Serangan Cyberterrorism kepada Amerika Serikat dilakukan dengan mencuri data penting pemerintah seperti militer dan ekonomi. Dari hasil penelurusan, diketahui bahwa China sebagai aktor di balik serangan tersebut. Dengan menggunakan konsep cyber power dan netwar, penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan respon Amerika Serikat untuk merespon serangan cyberterrorism tersebut. Berdasarkan landasan teoritik yang digunakan, diketahui bahwa Amerika Serikat menggunakan perpaduan antara hard dan soft power dalam merespon tindakan cyberterrorism dari China tersebut.
USA started war on terrorism program on 2001. USA tried to hunt Al Qaeda and its network using that program. On its development, USA was challenged with cyberterrorism attack. Cyberterrorism is an important issue and must be anticipated due to USA highly dependent on its computer network system. Cyberterrorism is done by stealing important government?s data such as military and economic data. Investigation revealed that China is responsible from such attack. Using cyber power and netwar concept, this research will explain USA?s response to cyber terrorism attack. Based on the theory, USA is known to use combination of hard and soft power to response cyberterrorism attack from China.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthinus, Pierre
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini melihat bagaimana aktor keamanan nasional Indonesia mengkonsepsikan pengaruh bantuan luar negeri Amerika Serikat terhadap kontraterorisme di Indonesia pada periode 2001-2011. Fenomena aid boom pasca 11 September 2001 menunjukkan meningkatnya besaran, jumlah negara yang menerima, urgensi serta preferensi Amerika Serikat untuk menggunakannya sebagai instrumen intervensi kepada negara-negara yang dianggap strategis dalam perang melawan teror. Penelitian kualitatif yang deskriptif analitis digunakan untuk melihat tingkat penerimaan dan tingkat kesesuaian kepentingan sebagaimana dikonsepsikan oleh aktor-aktor keamanan nasional Indonesia. Sebagian besar aktor keamanan nasional menekankan pengaruh bantuan luar negeri yang positif, namun memperlihatkan perbedaan penekanan dalam bantuan luar negeri yang diterima (material dan non-material) yang dianggap sebagai simbol prestise, keterkaitannya dengan kenaikan pangkat, serta tingkat kesesuaian kepentingan yang tidak selalu sesuai dengan negara pemberi bantuan.
ABSTRACT
This research looks into how Indonesian national security actors conceive the influence of US foreign aid on counterterrorism in Indonesia from 2001 to 2011. The aid boom phenomenon which followed the 11 September 2001 incident indicated an increase in amount, numbers of receiving countries, as well as urgency and preference of the US in using aid as an intervention instrument in countries of strategic importance in the global war on terror. The qualitative research is a descriptive and analytic effort to look into the level of acceptance and mutuality of interest as perceived by Indonesian security actors. Most national security actors have a high acceptance towards foreign aid, showing different emphasis on the assistance they received (material and non-material) seen as symbols of prestice, its association with promotions, and varying degree of mutuality of interest with the country providing foreign aid.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sutanto
Abstrak :
ABSTRAK
Cyberterorrism sebagai bentuk ancaman baru dalam ranah studi keamanan merupakan ancaman yang datang dari ranah cyber (cyber threat). Karakter ancaman serangan dari ranah cyber saat ini masih dianggap sebagai suatu bentuk ancaman virtual atau image threat. Amerika Serikat sebagai suatu negara besar yang dalam kehidupan seharinya-harinya banyak bergantung pada penggunaan teknologi informasi, terutama dalam pengelolaan terhadap sistem informasi pada critical infrastructure nya perlu melakukan antisipasi terhadap ancaman yang datang dari ranah cyber. Ancaman dari ranah cyber yang ditujukan kepada critical infrastructure Amerika adalah dalam bentuk cyberterrorism. Dengan menggunakan kerangka kerja dari Copenhagen School akan dijelaskan bagaimana Amerika dalam melakukan proses sekuritisasi ancaman cyberterrorism kepada masyarakat Amerika. Pada proses sekuritisasi yang dilakukan oleh Amerika diketahui bahwa Amerika menggunakan media sebagai cara mengkomunikasikan wacana ancaman cyberterrorism terhadap critical infrastructure nya.
ABSTRACT
Cyberterrorism as a new threat form in security studies is a threat that comes from cyber realm. The character of cyber threat today is still perceived as a virtual threat or image threat. United State of America as a big country in their livelihood depend on the use of information technology, especially in the operation of their critical infrastructure, they need to anticipate the threat that comes from cyber. The cyber threat to American critical infrastructure is in a form of cyberterrorism. Using the frame work of Copenhagen School it will be explain how America securitized this threat of cyberterrorism to the American society. In the process of securitization then knows that America using media to communicating the image threat against their critical infrastructure.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Bagus Surya Widya Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Pasca terjadinya serangan 9/11, angka serangan teror yang berasal dari kelompok teroris transnasional mengalami peningkatan. Menurut data Europol dari tahun 2006- 2012, Inggris, Spanyol dan Perancis mengalami serangan teror yang lebih dominan jika dibandingkan dengan negara Uni Eropa yang lainnya. Namun dari data tersebut, Inggris merupakan negara dengan angka rata-rata serangan teror terendah. Tesis ini membandingkan upaya Inggris, Spanyol dan Perancis dalam menanggulangi ancaman terorisme menggunakan kerangka analisa strategi penggentaran. Data mengenai penanggulangan terorisme di ketiga negara dianalisis secara kualitatif menggunakan tiga elemen strategi penggentaran, yaitu penggentaran dengan hukuman, penggentaran dengan penangkalan, dan penggentaran dengan insentif. Berdasarkan data dari penelitian ini, disimpulkan bahwa keberhasilan Inggris terletak pada kemampuan pemerintahnya dalam mengkombinasikan pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach) serta meningkatkan partisipasi masyarakat yang tidak terdapat pada penanggulangan terorisme Spanyol dan Perancis. Selain itu, keberhasilan Inggris juga didukung oleh mekanisme kontrol imigrasi yang dipegang sepenuhnya oleh Pemerintah Inggris.
ABSTRACT
After the event of 9/11, the number of attacks from transnasional terrorist group has been significantly increasing. According to The Europol’s data from 2006 to 2012, United Kingdom, Spain and France encountered more dominant terror attacks compared to other countries including those in European Union . However, the data shows that, UK had the lowest number of terror attack from three countries. This thesis compares the efforts of UK, Spain and France in tackling the threat of terrorism using deterrence strategy framework. Data concerning counter terrorism in three countries was analyzed using qualitative method with three elements of deterrence strategy namely deterrence by punishment, deterrence by denial, and deterrence by incentive. Based on the result of the research, UK’s success due to its government’s capability to combining hard and soft approach and as well as to increase society’s active participation in implementing counter terrorism’s policy. Moreover, UK’s success was also supported by immigration control mechanism that was fully handled by British Goverment.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Elvina Suryani
Abstrak :
Tesis ini membahas perubahan kebijakan AS terhadap terorisme melalui kacamata sekuritisasi untuk dapat memahami mengapa dan bagaimana perubahan sekuritisasi terjadi di negara tersebut pada masa Pemerintahan George W. Bush dan Barack H. Obama Tahun 2001-2012. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat variasi sekuritisasi terorisme yang terjadi pada masa Pemerintahan Bush dan Obama. Variasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang terkait dengan elemen-elemen sekuritisasi. Hasil penelitian juga menyarankan untuk dilakukannya pengembangan teori sekuritisasi secara lebih luas lagi sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai panduan pembelajaran bagi negara dalam menghadapi ancaman terorisme. ......This thesis discussed the change of U.S. policy to terrorism through the lens of securitization in order to be able to understand why and how securitization change happened in U.S. during the George W. Bush and Barack H. Obama Administrations in 2001-2012. This research is descriptive-comparative research with qualitative approach. From the result of this research, there is variation of terrorism securitization during Bush and Obama Administrations periods. This variation is influenced by number of factors which are related with the elements of securitization. The result also suggested to develop securitization theory more broadly therefore it could be used as a study reference for countries in responding the terrorism threat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Leonardis Arthur Parlindungan
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas penetapaan oleh AS terhadap sejumlah negara sponsor kelompok terorisme. Pembahasan dilakukan untuk memahami bagaimana kebijakan AS tersebut dapat ditinjau sebagai deterrence yang mengalami perluasan konsep dan non tradisional. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian akan teridentifikasi variabelvariabel pembentuk deterrence yang dapat menangkal (denial) atau menghukum (punish) negara pendukung kelompok pelaku teror. Hasil penelitian ingin menyarankan pengembangan teori deterrence secara lebih luas dan penerapannya dapat lebih terukur efektivitasnya untuk memperkaya keilmuan dan kebijakan negara guna merespon ancaman terorisme internasional.
ABSTRACT
The thesis will discuss about the designation of state-sponsors of terrorism by the US upon several terrorist group supporting states. This discussion aims to build a comprehension on how the designation policy by the US could be reviewed as a broader, and a non-traditional concept of deterrence. Research is conducted with descriptive method on qualitative approach. Results will determine and identify the variables that form deterrence effect on a denial and punishment purpose against state-sponsors of terrorism. At the end, this thesis would also like to encourage the future development of a broader yet measurable deterrence concept in order to enrich the studies and state policy on responding potential threat posed by international terrorism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Pribadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami respon negara terhadap ancaman terorisme melalui proses kerja sama transnational crime yang dilakukan oleh negara tersebut. Peneliti berharap dapat memberikan kontribusi terhadap bangunan ilmu dalam kajian terorisme terutama terkait dengan aplikasi teori kerja samadalam penanggulangan terorisme. Melalui penelitian ini, peneliti ingin memberikan gambaran bahwa teori kerja sama di bidang Transnational Crime dapat digunakan untuk mengkaji permasalahan terorisme dari sudut pandang yang berbeda dari perspektif kejahatan lintas batas yang pada akhirnya tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai panduan pembelajaran bagi negara dalam merespon ancaman terorisme internasional
ABSTRACT
The purpose of this study is to understand the state's response to the threat of terrorism through a cooperative process of transnational crime committed by the state. Researcher hope to contribute to the science in the study of terrorism, related to the application of the theory of cooperation in counter-terrorism. Through this study, researcher wanted to give an idea that the theory of cooperation in the field of Transnational Crime can be used to study the problems of terrorism from a different point of view from the perspective of cross-border crime, in the end it is possible to use as a study guide for the country in response to the threat of international terrorism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariamah
Abstrak :
Tesis ini membahas transnasionalisasi jejaring teror domestik, dengan menggunakan studi kasus LTTE. Analisis dalam tesis ini menggunakan kerangka teori oleh Thomas L Friedman, mengenai struktur dan pola globalisasi. Kajian literatur dari tesis ini menemukan sejumlah faktor yang mempengaruhi transnasionalisasi jejaring teror, dari domestik menjadi ancaman terhadap kedamaian dan keamanan internasional. Faktor yang paling utama adalah perkembangan teknologi, pasar bebas, dan pengaruh ideologi dan nasionalisme etnis tamil. Ditemukan pula, berbagai aktor yang terlibat di dalamnya, dan pentingnya keseimbangan antara aktor - aktor tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa LTTE memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan taktik teror, jaringan imigran internasional atau diaspora, dan kejahatan terorganisir transnasional, serta memanfaatkan globalisasi untuk mencapai tujuan mereka.
This thesis discusses the trans-nationalization of domestic terror networks, using a case study of the Liberation Tigers of Tamil Eelam. The analysis uses the framework of thinking by Thomas L Friedman, about the structure and patterns of globalization. The literature review showed that there are some factors that affect the trans-nationalization of domestic terror network into a threat of international community. The most important factors are technology, free market, ideology and nationalism of Tamil ethnic. The result showed that there are some actors involved in this process and the importance of the balance among those actors. To conclude, LTTE is able to integrate terror tactics, international immigrant network or diaspora and transnational organized crime, as well as utilizing globalization to pursue their objectives.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30886
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library