Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hestia Dwi Pratiwi
"Makalah proyek akhir ini membahas perlawanan perempuan Malaysia terhadap ketidakadilan dalam novel berjudul Black Water Sister karya Zen Cho. Kehidupan perempuan ketika di dunia mendapatkan ketidakadilan dan penindasan oleh pihak-pihak tertentu sehingga ia membalas perilaku tersebut setelah mati dan menjadi hantu. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini: 1) Bagaimana vengeful spirit of a wronged woman (arwah pendendam seorang perempuan terzalimi) digunakan untuk mengungkapkan pengalaman perempuan Malaysia di masa lalu? 2) Bagaimana ruang keramat dipergunakan hantu perempuan Malaysia sebagai sarana pertemuan dan berinteraksi antara dunia provan dan supernatural? 3) Bagaimana unsur-unsur naratif tokoh penokohan, latar, dan rangkaian peristiwa dikonstruksi untuk menggambarkan perlawanan hantu perempuan Malaysia terhadap ketidakadilan? Metode deskriptif kualitatif close reading (membaca cermat) digunakan untuk menempatkan bahasan secara berhadap sejak pengumpulan data hingga menarik kesimpulan; dan kerangka konseptual teoretis hauntology untuk mengkaji perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami hantu perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerita hantu memiliki peran dalam kontekstualisasi dan refleksi pengalaman perempuan dengan cara melihat lebih jauh untuk memahami latar belakang, motivasi, dan tujuan keberadaan arwah hantu yang masih berada di dunia. Kekuatan magis supernatural yang diperoleh dari transformasi jiwa dan raga menjadi roh yang tidak kasat mata (uchrawi) tidak dapat dilawan oleh kekuatan kasat mata (duniawi).

This final project paper discusses Malaysian women’s resistance to injustice in the novel titled Black Water Sister by Zen Cho. The injustice and oppression women in the world face in their lives leads to their retaliation against such acts after their deaths and by becoming ghosts. The problems to be solved in this study are: 1) How is the ‘vengeful spirit of a wronged woman’ used to express the experiences of Malaysian women in the past? 2) How do Malaysian female ghosts use ‘keramat’ or spiritual places to meet and interact between the worlds of the profane and supernatural? 3) How are the narrative elements of characterization, setting, and series of events constructed to portray Malaysian female ghosts’ resistance to injustice? The qualitative descriptive method of close reading is used for a gradual discussion from data collection to conclusion, and the theoretical conceptual framework of hauntology is applied to examine the resistance to injustice by female ghosts. The results show that ghost stories have a role in contextualizing and reflecting women's experiences in the past by allowing us to look further in understanding the background, motive, and purpose of the vengeful spirit's existence in the world. The supernatural power obtained from transforming the soul and body into ghostly spirits cannot be defeated by worldly power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Li Lingxing
"Sebagai warisan berharga dari peradaban Tiongkok, pengobatan tradisional Tiongkok ((Traditional Chinese Medicine, selanjutnya disebut TCM)) memiliki sejarah panjang yang kaya dan terus berkembang dari asalnya di Tiongkok hingga menyebar ke Asia Tenggara dan seluruh dunia melalui Jalur Sutra. Di kawasan Asia Tenggara, TCM tidak hanya berakar, tetapi juga menunjukkan warna lintas budaya yang unik. Berdasarkan teori komunikasi antarbudaya, akulturasi, dan difusi inovasi, penelitian ini menganalisis proses transformasi TCM dari praktik tradisional ke sistem medis modern. Melalui studi kasus di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura, penelitian ini mengungkap interaksi antara penerimaan lokal, kerangka kebijakan, dan konteks inisiatif Belt and Road (Sabuk dan Jalan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa TCM tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan di kawasan tersebut, tetapi juga memperkuat hubungan budaya antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara melalui adaptasi budaya. Selain itu, penyebaran dan transformasi TCM mendorong kerja sama lintas sektor dan integrasi budaya, memberikan kontribusi khas dari kebijaksanaan Tiongkok terhadap proses integrasi kawasan dan menunjukkan potensi uniknya dalam konteks globalisasi

Traditional Chinese Medicine (TCM) is a valuable heritage of Chinese civilization with a long history. Originating in China, TCM spread through the Silk Road to Southeast Asia and other parts of the world. In Southeast Asia, TCM has not only taken root but also demonstrated unique cross-cultural characteristics. Based on theories of intercultural communication, acculturation, and innovation diffusion, this study analyzes the transformation of TCM from traditional practices to a modern medical system. Through case studies in countries such as Indonesia, Vietnam, Thailand, and Singapore, the research reveals the interplay between local acceptance, policy frameworks, and the context of the Belt and Road Initiative. The findings show that TCM plays a crucial role in meeting healthcare needs in the region but also strengthens cultural ties between China and Southeast Asian countries through cultural adaptation. Furthermore, the dissemination and transformation of TCM promote cross-sectoral collaboration and cultural integration, contributing uniquely to regional integration processes and showcasing its distinct value and development potential in the context of globalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library