Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johannis Ferdi Mallo
Abstrak :
Tes fosfatase asam adalah suatu tes penyaring untuk mendeteksi adanya cairan atau bercak mani. Pemeriksaan ini didasarkan atas pendeteksian aktifitas enzimatik enzim fosfatase asam yang berasal dari cairan kelenjar prostat, yang merupakan salah satu komponen dari cairan mani. Pada persetubuhan, cairan mani akan dideposit didalam vagina dan akan bercampur dengan cairan vagina. Percampuran tersebut diduga akan mempengaruhi aktifitas enzim FA jika dibandingkan dengan cairan mani sebelum pencampuran tersebut. Selain itu, dengan berlalunya waktu aktifitas enzim akan terus menurun sampai akhirnya akan sama seperti cairan vagina tanpa percampuran dengan cairan mani. Pada penelitian ini ingin diteliti perbandingan antara aktifitas FA dalam cairan/bercak mani dengan aktifitas FA pada cairan vagina dari berbagai interval waktu pasca persetubuhan. Pada penelitian ini didapatkan hal-hal sebagai berikut: 1. Aktifitas FA pada cairan mani dengan pengenceran 1:64 menunjukkan aktifitas yang sama dengan cairan vagina 37 sampai 48 jam pasca persetubuhan, dengan waktu reaksi 29 detik. Aktifitas FA pada cairan mani dengan pengenceran 1:66 sampai 1:34 menunjukkan aktifitas yang sama dengan cairan vagina 49 sampai 72 jam pasca persetubuhan, dengan waktu reaksi 30 sampai 60 detik. Aktifitas FA pada cairan mani dengan pengenceran 1:136 sampai 1:296 menunjukkan aktifitas yang sama dengan cairan vagina 73 sampai 108 jam pasca persetubuhan, sama dengan cairan vagina tanpa persetubuhan, dengan waktu reaksi 62 sampai 134 detik. Aktifitas FA pada cairan vagna yang menjadi negatif pada 50 % sampel (reaksi lebih dari 30 detik) ditemukan pada bahan yang diambil 40 sampai 60 jam setelah persetubuhan. Reaksi FA paling singkat dijumpai cairan vagina tanpa persetubuhan pada minggu ketiga setelah menstruasi. Didapatkan adanya hubungan regresi yang amat lewat antara waktu reaksi awal tes FA dengan interval pasca persetubuhan dengan persamaan regresi: T awal = 0,0002192 T pc - 2,428 (R = 0,805, SE = 18,12) (waktu dalam detik) 7. Didapatkan adanya hubungan regresi yang amat lewat antara waktu reaksi maksimal tes FA dengan interval pasca persetubuhan dengan persamaan regresi: T maksimal = 0,0004286 T pc - 3,261 (R = 0,8355, SE = 31,67) (waktu dalam detik)
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T58985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library