Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Prihatini
Abstrak :
ABSTRAK
Meskipun telah mengalami beberapa keterbatasan, industri rokok kretek di Indonesia tetap menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tak hanya di bidang materi, tapi juga memberikan kontribusi yang berharga dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan dan kegiatan-kegiatan sosial serta hiburan. Sampai saat inipun para produsen rokok tetap gencar mempromosikan produknya melalui berbagai cara, diantaranya melalui iklan dalam majalah. Dalam membuat iklan tersebut, maka pertimbangan khalayak sasaran dan tujuan periklanan produk yang diwujudkan melalui strategi kreatif dalam simbol verbal dan visual merupakan suatu hal yang penting. Tempa merupakan salah satu media yang sering memuat iklan rokok kretek dalam setiap penerbitannya. Pemilihan Tempo sebagai media beriklan bagi rokok kretek didasarkan pada karakteristik media itu sendiri. Itu sebabnya fokus perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi iklan rokok kretek di Tempo, dan apakah ada pola-pola tertentu dalam iklan tersebut. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan metode penelitian analisis isi. Penentuan tahun penelitian 1990 dipilih secara acak, sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah iklan-iklan rokok kretek dalam kurun waktu tersebut. Setelah dilakukan pendataan, ternyata ada 31 versi iklan dari 5 merek rokok kretek. Dengan demikian analisis simbol verbal dan visual didasarkan pada ketiga puluh satu sampel ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terlihat pola yang menunjukkan bahwa ternyata judul dan slogan merupakan unsur verbal yang cukup penting bagi iklan rokok kretek, sedangkan naskah tidak. Agak berbeda dengan unsur verbal, keberadaan unsur visual dalam iklan rokok kretek ternyata merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa unsur visual mendominasi pola penyajian pesan iklan rokok kretek di majalah, Kondisi ini dapat dimengerti berdasarkan kenyataan bahwa rokok merupakan produk siap pakai, dan pada umumnya semua rasa rokok kretek hampir sama. Sehingga yang terpenting dalam iklan ini adalah bagaimana membangun citra bagi produk yang bersangkutan, dimana hal tersebut dapat diwujudkan melalui visualisasi. Temuan lain yang menarik untuk diketahui adalah bahwa hal-ha penggunaan yang berbau asing atau luar negeri dalam iklan rokok kretek dilakukan dengan pertimbangan, karena merek produknya yang menggunakan kata internasional, ingin menampilkan iklan yang agak berbeda dari iklan-iklan sebelumnya tapi tetap dengan tema yang sama, untuk memvisualisasikan judul iklan yang bersangkutan, atau sekedar memanfaatkan event yang ada sebagai sarana berpromosi sekaligus membentuk citra tertentu di mata konsumennya yaitu kelas internasional.
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Naziruddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam perkembangan hidupnya, manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut, manusia akan mengkonsumsi berbagai macam produk, baik berupa produk materi maupun produk jasa. Dewasa ini kebutuhan manusia akan produk jasa mulai meningkat pesat. Salah satu bentuk kebutuhan akan produk jasa ialah kebutuhan untuk berekreasi, yang diwujudkan dengan berwisata ke daerah-daerah tujuan wisata. Untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut, diperlukan informasi tentang keberadaan daerah tujuan wisata tersebut. Informasi mengenai daerah tujuan wisata tersebut umumnya dapat diperoleh melalui media-media promosi yang dipergunakan oleh pengelola daerah tujuan wisata tersebut. Sebab promosi memang merupakan salah satu bentuk komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan suatu produk, baik barang maupun jasa. Dalam penelitian ini, ingin dilihat bagaimana tanggapan wisatawan mancanegara (wisman) terhadap promosi yang diterimanya. Tanggapan wisman itu merupakan efek-efek yang timbul setelah mereka menerima informasi mengenai produk-produk wisata Indonesia, yang dipromosikan oleh Ditjen Pariwisata. Efek-efek tersebut timbul mulai dari tahap pengenalan produk, kemudian berlanjut lagi pada tahap yang menggugah emosional wisman, hingga akhirnya sampai pada tahap tindakan terhadap produk yang dipromosikan. Kesinambungan tanggapan yang terjadi dalam tiap-tiap tahapan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran yang baik mengenai penerimaan terhadap isi pesan promosi dan media promosinya, serta faktor-faktor yang dapat membuat suatu promosi berhasi1. Karena penelitian ini terbatas hanya untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan wisman terhadap produk wisata Indonesia, maka penelitian ini bersifat deskriptif. Adapun populasinya adalah wisman yang berada di Jakarta (gerbang utama yang terbesar menerima wisman dan paling beragam kebangsaannya) yang bertujuan untuk berlibur. Dari populasi tersebut, kemudian ditarik sampel sebanyak 100 orang secara purposif, yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa isi pesan promosi secara umum berhasil diketahui oleh responden. Akan tetapi sayangnya, media-media yang menyampaikan informasi tentang produk wisata Indonesia itu, kebanyakan bukan dari media promosi yang digunakan langsung oleh Ditjen Pariwisata. Masalah ini tentunya perlu diperbaiki oleh Ditjen Pariwisata dalam melakukan promosi pada masa-masa yang akan datang. Namun demikian, umumnya tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh Ditjen Pariwisata banyak yang tercapai dan memberikan harapan yang baik pada masa yang akan datang. Akan tetapi ada juga beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan suatu usaha baru dalam mempromosikan produk-produk wisatanya. Singkatnya, perlu dilakukan peningkatan, perbaikan dan pembaharuan usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh Ditjen Pariwisata, baik dari isi pesan maupun penggunaan media-media promosinya.
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelita Lusia
Abstrak :
ABSTRAK
Kemajuan yang terjadi di bidang teknologi membawa akibat perubahan besar dalam media massa. Sebagai salah satu alat , televisi tidak terlepas dari perubahan tersebut. media massa Perubahan itu dapat terjadi dalam bidang peralatan penyiaran, maupun program dan pendistribusian acara. teknologi dalam bidang media massa mengakibatkan penerimaan siaran televisi dengan daya jangkau yang semakin besar semakin meluas Kemajuan. di satu sisi, dan di sisi lain daya pancar yang dari suatu stasiun televisi. Batas wilayah suatu negara tidak melubernya siaran televisi dari luar wilayah terseKecanggihan teknologi komunikasi dengan peralatan seperti parabola, bahkan mengakibatkan daya tangkap siaran televisi menghalangi antena visi dari berbagai belahan dunia. Pada beberapa bagian wilayah Republik Indonesia, siaran televisi nasional (TVRI) tidak dapat disaksikan, atau dapat disaksikan dengan kualitas gambar yang kurang baik. Di wilayah tertentu, siaran televisi yang dapat disaksikan ialah siaran televisi asing, yang dapat diterima dengan kualitas gambar yang baik. Siaran ini dapat disaksikan tanpa adanya unsur kesengajaan, berbeda dengan penonton yang memiliki alat bantu seperti antena Bagi mereka yang memiliki antena parabola, adanya faktor kesengajaan untuk memperoleh tontonan dari lain, di luar yang selama ini dapat disaksikan. Unsur itu bisa timbul sebagai akibat kurang terpenuhinya atau keinginan parabola. terdapat siaran televisi kesengajaan keinginan responden akan jenis acara tertentu, untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi dari berbagai sumber. Di kota Dumai, sebuah kota administratif yang berada di Propinsi Riau, siaran televisi yang pertama sekali dapat disaksikan penduduk ialah siaran RTM. Jauh sebelum siaran TVRI dapat dijangkau dari wilayah ini, penduduk sudah menyaksikan siaran RTM. Pada saat ini, di daerah tersebut dapat disaksikan dua. siaran televisi dengan kualitas gambar yang sama baiknya. Dalam lingkungan masyarakat sehari-hari, terasa masuknya pengaruh yang dibawa oleh acara televisi dari siaran RTM. Skripsi ini memberi gambaran faktor faktor apa yang membuat penonton televisi, dalam hal ini siswa SMA, lebih menyukai siaran RTM dibanding dengan TVRI. Yang menjadi obyek penelitian ini ialah siswa SMA Negeri No. 1, Bukit Jin-Dumai. Kelebih sukaan itu dilihat dari faktor pengenaan televisi pertama sekali terhadap responden, motivasi responden menonton televisi, pengaruh aspek kultural, dan penggunaan media (televisi ). Responden yang menjadi sampel penelitian ini mempunyai motivasi terbesar dalam menonton televisi, yaitu untuk memperoleh hiburan. Motivasi ini mempengaruhi responden dalam memilih mata acara yang disukainya, yang dapat memenuhi keinginannya berdasar kan motivasi tersebut. Dari penelitian ini terbukti, bahwa preferensi responden ialah menonton RTM. Meskipun demikian, kedua siaran ini mempunyai keunggulan dalam bidang tertentu. Hal-hal itu membuat responden menyukai acara televisi, karena kelebihan yang dimiliki masing masing siaran.televisi. Secara umum terbukti responden lebih menyukai siaran RTM, dengan kelebihan siaran ini pada beberapa mata acara yang ditayangkannya, sedangkan TVRI hanya disukai dari mata acara berita dan faktor penunjang acara, yaitu penyiar dan pembawa acara. Kelebih sukaan responden terhadap siaran RTM, karena kebutuhan responden akan hiburan, lebih terpenuhi melalui acara yang bersifat hiburan dari siaran RTM. Untuk kebutuhan responden akan informasi, diperoleh dari siaran TVRI r
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Dwi Ratna Dewi W.
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam berkomunikasi, komunikator selalu berusaha agar tujuan pesan dapat tercapai semaksimal mungkin. Untuk itu komunikator biasanya melakukan komunikasi persuasi yang diciptakan manusia sendiri. ini kemudian berkembang melalui simbol-simbol Komunikasi antar manusia untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah komunikasi dilakukan perusahaan kepada masyarakat melalui meningkatkan citra perusahaan di masyarakat dan masyarakat akan adanya perusahaan yang logo untuk mengingatkan atau produk tertentu. Logo bila digunakan secara konsisten akan memiliki efek berganda (snonbalIing effect). seseorang terhadap logo sebetulnya juga sikap seseorang terhadap sesuatu yang itu sendiri. Sikap seseorang terhadap obyek-obyek yang ada Sikap cerminan diwakili di sekitarnya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi yang dimilikinya. Dalam penelitian yang berjudul Logo Sebagai Lambang Komunikasi Visual dengan studi kasus sikap masyarakat Yogyakarta terhadap logo Pegadaian ini diperoleh beberapa kesimpulan. Dari segi kognitif, masyarakat masih rancu antara logo Pegadaian dan logo Kejaksaan / Pengadilan. Dari segi afektif Pegadaian dapat dikatakan berhasil mengkomunikasikan falsafah yang dianut dalam logo barunya. Dalam segi konatif terbukti bahwa masyarakat tidak memberikan pendapat berdasar pada logo tetapi pada sesuatu yang diwakili logo, dalam hal ini lembaga atau jasa Pegadaian. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa Pegadaian merupakan lembaga yang sangat dikenal masyarakat, namun belum menjadi pilihan masyarakat bila memerlukan uang. Belum dijadikannya Pegadaian sebagai pilihan ini karena citra Pegadaian di masyarakat kurang baik. Pegadaian memiliki citra sebagai tempat orang bawah. Untuk meningkatkan citra dan memperluas pasar Pegadaian pada masyarakat strata menengah harus dilakukan terobosan baru. Salah satunya dengan diversifikasi produk, yang dalam strategi pemasarannya lebih menonjolkan nama produk daripada nama lembaga. Bila produk telah diterima masyarakat kelas menengah, maka citra lembaga dapat juga terangkat.
1993
S 3864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Samsiati
Abstrak :
Pada kenyataannya, Hubungan Masyarakat (Humas) belum begitu diketahui arti serta fungsinya di masyarakat Indonesia. Dengan demikian, seringkali sosok Humas tidak ditempatkan pada proporsinya, baik pada perusahaan swasta maupun instansi-instansi pemerintah. Namun kenyataan pula yang menunjukkan bahwa seiring dengan pembangunan yang saat ini sedang gencar gencarnya digaungkan oleh pemerintah, Humas juga semakin banyak bermunculan. Tentunya, masih dengan fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan di mana Humas tersebut berada. Demikian pula dengan PT Radio Prambors, sebagai sebuah organisasi penyiaran yang telah 19 (sembilan belas) tahun berkecimpung dalam dunia media elektronik, khususnya media radio, organisasi penyiaran tersebut telah mampu menempatkan citra atau "image" tersendiri, di kalangan khalayak pendengar Jakarta, khususnya remaja. Hal ini tak lepas dari kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors yang berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan khalayaknya, sehingga dapat senantiasa terbina hubungan harmonis antara kedua belah pihak. Berangkat dari hal inilah, permasalahan yang dilihat adalah bagaimana pendapat khalayak tentang kegiatan-kegiatan yang diterapkan Humas PT Radio Prambors. Untuk mengetahui hal tersebut, penulis melihat pada karakteristik responden, perolehan dan pemahaman informasi yang diterima responden serta pengalaman responden sebagai anggota Prambors Listeners Club (PLC). Indikator indikator inilah yang sedikitnya dapat menjadi acuan dalam menilai kepada pendapat yang dikemukakan oleh responden selama penelitian berlangsung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai, dan bersifat deskriptif. Adapun tehnik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel random sistematis atau systematic random sampling. Dari 96 responden yang diteliti, diperoleh data bahwa perolehan dan pemahaman responden mengenai siaran maupun kegiatan-kegiatan non siaran kurang lebih sama. Hanya bila sampai pada tahap mengikuti acara-acara kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Humas PT Radio Prambors, minat serta motivasi responden cenderung menurun. Sementara berdasarkan pengalaman mereka menjadi anggota PLC, responden cenderung menyatakan kepuasannya terhadap PLC dan fasilitas-fasilitas yang diberikannya. Hal ini terlihat dari pendapat mereka tentang pelayanan karyawan, manfaat dari kegiatan-kegiatan serta adanya penerbitan majalah Prokamu yang diterbitkan sebulan sekali. Walaupun secara keseluruhan, responden berpendapat-cukup baik, terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan Humas radio Prambors, namun untuk pelayanan kartu anggota ada kecenderungan menurun. Secara umum, penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana pendapat khalayak tentang sosok Humas serta kegiatan-kegiatannya dalam suatu perusahaan, tanpa melulu melihat kepada sosok Humasnya sendiri. Dan untuk PT Radio Prambors, dapat dikatakan bahwa secara mendasar, Humas organisasi penyiaran tersebut telah mampu menjaga dan membina hubungan harmonis antara khalayak dengan perusahaannya melalui kegiatan-kegiatan yang diadakannya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TA Panji Indra
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam era informasi ini peranan komunikasi nampaknya semakin dibutuhkan dalam upaya penyampaian dan penerimaan pesan-pesan antara komunikator dan komunikan. Sehingga penyusunan pesan dan pemberian makna terhadap pesan merupakan hal yang mendasar dalam proses komunikasi. Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi merupakan komunikasi penunjang dalam pemasaran berbagai produk. Peranan periklanan adalah menyampaikan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produk kepada konsumennya, wasa ini tidak saja terbatas pada menjual barang atau jasa namun juga bertujuan membangun citra produk secara keseluruhan. Periklanan de- Dalam pelaksanaannya iklan-iklan yang bertujuan membangun citra produk memerlukan perencanaan komunikasi yang baik untuk dapat dipahami oleh khalayak. Di sini pentingnya penentuan tema iklan sebagai gagasan utama yang ingin disampaikan oleh suatu pesan iklan. Sehingga dengan mengetahui pemahaman khalayak terhadap tema iklan, dapat diketahui makna pesan yang terbentuk pada pikiran khalayak. Tema iklan diterjemahkan melalui seperangkat lambang atau baik yang bersifat verbal maupun non- Dimana masing-masing unsur pesan iklan terdiri dari judul, naskah, illustrasi, dan warna, mempunyai peranan tersendiri dalam menyampaikan makna pesan iklan . maupun dalam mendukung kesatuan pesan secara keseluruhan. simbol komunikasi verbal. yang umumnya Sedangkan pemahaman merupakan proses persepsi yang berkaitan dengan bagaimana khalayak menafsirkan makna yang disampaikan oleh pesan iklan dalam pikirannya. Dimana dari pemahaman yang baik, diharapkan menghasilkan citra yang baik pula terhadap produk. Dalam penelitian ini akan dilihat pemahaman khalayak terhadap Tema Iklan Busana Matahari Department Store. Adapun populasi penelitian adalah wanita usia 17 hingga 45 tahun, dengan status sosial ekonomi menengah hingga tinggi, pembaca Femina dan Kartini di Jakarta. Dari populasi tersebut ditarik sampel secara purposive sebanyak 100 orang sebagai obyek penelitian. Sifat penelitiannya adalah deskriptif yang bertujuan terbatas pada menggambarkan pemahaman khalayak terhadap tema iklan busana Matahari Department Store tersebut. Pemahaman khalayak akan dilihat dari penilaiannya pada makna yang diterima oleh khalayak dari berbagai unsur iklan maupun pesan iklan secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman khalayak terhadap iklan busana Matahari Department Store cukup baik. Dari berbagai dimensi makna yang disampai memperoleh penilaian yang positif Hal ini menunjukkan bahwa apa yang hendak didapat dipahami secara umum kan oleh iklan, ternyata dari khalayak, sampaikan pengiklan melalui pesan iklannya dengan baik oleh khalayak sebagai penerima. Bila dilihat dari peranan unsur-unsur iklan, maka unsur Judul dan Illustrasi merupakan dua unsur yang memperoleh penilaian yang tinggi dalam pemahaman khalayak. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kedua unsur ini mampu menyampaikan makna pesan secara baik, dibandingkan unsur-unsur pesan lainnya. Maksud dari keseluruhan iklan busana Matahari Department Store menurut khalayak adalah memberikan kesan tentang kelengkapan produk busana Matahari Department Store. Dari makna pesan yang diterima khalayak ini, menunjukkan bahwa tema iklan busana Matahari Department Store cukup berhasil dalam menampilkan citra produk pada khalayaknya.
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Jebarus
Abstrak :
Dalam setiap organisasi, bagian public relations memainkan penting. Public relations berperan sebagai fungsi bagi perusahaan/organisasi bersangkutan. Sebagai fungsi itu berarti public relations harus mendukung setiap langkah atau kebijaksanaan yang dibuat oleh perusahaan. Termasuk pula mengkomunikasikan kebijaksanaan yang dibuat kepada public. Dan public yang dihadapi perusahaan, terbagi menjadi dua bagian besar yaitu internal public yang meliputi Dalam peranan manajemen manajemen, perusahaan antara lain, seluruh anggota perusahaan berikut para pemegang saham. Sedangkan external public yang dihadapi perusahaan meliputi antara lain, pihak Pemerintah, konsumen atau klien dari pihak perusahaan- Yang muncui dari pihak publik kadang-kadang bukan hanya ide-ide yang mendukung perusahaan. Sering pula muncul isu-isu yang merugikan pihak yang muncul tentunya tidak boleh merusak Tugas perusahaan. Bagaimanapun isu-isu bahkan pada akhirnya menghancurkan reputasi perusahaan, menetralisasi isu yang tidak mendukung yang berasal dari masyarakat tentunya bukan hal mudah. Dalam rangka ini maka tanggung jawab yang penting terletak di tangan pihak public relations. Studi yang dilakukan berkaitan dengan tulisan ini adalah menyorot pelaksanaan fungsi public relations sebagai fungsi manajemen dalam Perusahaan Listrik Negara. Perusahaan Listrik Negara seperti halnya BfJMN pada umumnya, dituntut untuk mengemban dua misi mendasar. Pada satu sisi, ia harus meraih pendapatan sebesar-besarnya, namun pada sisi lain apapun dituntut untuk melayani kepentingan masyarakat. Mengemban misi ganda serta mempertahankan reputasi perusahaan/organisasi di mata publik, tentu bukan tugas mudah bagi public relations. Tapi, apapun bentuk dan status perusahaan yang dihadapi public relations, hai penting yang perlu dicatat adalah agar tujuan yang ingin dicapai Public relations bisa terwujud, maka prinsip-prinsip kerja yang efektif bagi bagian public relations perlu diketahui. Prinsipprinsip kerja dengan menggunakan manajemen public relations yang efektif akan sangat mendukung bagian public relations untuk menjalankan kegiatannya. Dari studi ini yang ditemukan adalah bahwa bagian public relations dalam organisasi Perusahaan Listrik Negara lazim disebut dengan nama Dinas Humas dan Protokol. Penggunaan nama public relations rupanya belum lazim untuk organisasi seperti Perusahaan Listrik Negara. Dalam struktur organisasi PLN, Dinas Humas Protokol itu diletakan dalam jajaran rniddls management. Ia berada dalam satu divisi dengan Divisi Hukum dan Perundang-undangan. Bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip kerja public relations yang efektif, jelas kedudukan humas dalam level middls managemonz menghadapi kendala. Kendala yang paling mendasar tentunya berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan atau upaya untuk bertindak terpaksa harus melewati jalur dan birokrasi yang kompleks dan rumit. Dalam bagian Dinas Humas dan Protokol- PLN, masalah ini memang seringkali ditemukan. Namun demikian, staf-staf yang bekerja dibagian Dinas Humas dan Protokol PLN mencoba untuk meningkatkan usahanya, sehingga tujuan serta misi yang ingin dijalankan oleh PLN senantiasa mendapat dukungan publik. Terbukti cukup banyak kebijaksanaan pihak organisasi PLN yang mendapat dukungan dari publik, terutama publik luar. Dari hasil penelitian lapangan dengan cara menyebar kuesioner terhadap 100 orang responden dapat ditemukan kesimpulan bahwa responden mengakui adanya usaha-usaha yang positif dari pihak PLN dalam melayani masyarakatnya. Publik setidak-tidaknya yang diwakili para responden ini masih mendukung eksistensi PLN sebagai satu-satunya yang memonopoli BUMN pengusahaan perlistrikan di Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastianus Aryono
Abstrak :
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, meningkat pula persaingan diantara produsen barang dan jasa. Hal ini muncul karena perubahan dalam penyediaan barang atau jasa, dari masyarakat yang mencari barang atau jasa, mcn j adi barang atau jasa yang mencari pembeli (konsumen). Agar I produsen menang dalam persaingan ini, mereka lakukan beberapa kegiatan pemasaran, diantaranya adalah kegiatan perik1anan, dengan mediumnya radio. Bila dibandingkan dengan media-media lainnya, radio mempunyai beberapa kekuatan dan keunikan yang merupakan kelebihannya yang tidak dimiliki oleh media-media cetak ataupun elektronik lainnya. Restauran merupakan bisnis yang cukup maju pada dasawarsa terakhir, termasuk yang giat melakukan kegiatan periklanan. Dan Texas Fried Chicken sebacjai salah satu restauran fast food lebih memilih radio sebagai media Lamanya dalam beriklan. Dimana mereka menggunakan beberapa stasiun radio pada beberapa kota besar, antara lain: Jakarta, tergolong tinggi. beberapa khalayak Bandung, Surabaya, dengan frekwensi yang Berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari sumber, ingin diketahui bagaimana pengetahuan pendengar mengenai iklan TFC di radio OZ, Bandung. Adapun konsep pengetahuan yang digunakan disini berdasarkan pendapat Rogers yang terdiri dari, adalah Pengetahuan Sadar tahu (Awareness Knowledge), untuk melihat apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang produk yang diiklankan dan versi iklan TFC yang diteliti. Pengetahuan teknis (Hgw to Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang isi dari masing-masing versi iklan TFC. Kemudian Pengetahuan Prinsip (Principle Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar mengerti maksud atau tujuan dari iklan IPC tersebut. Dan tahap-tahap pengetahuan ini dilihat berdasarkan usia, pekerjaan, pengeluaran dan frekwensi mendengarkan radio GZ perminggu responden. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, maka diambil 100 responden yang merupakan pendengar radio OZ, dan pernah mendengar iklan TFC, dengan pengambilan sampel secara accidental. Dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan daftar pertanyaan. Juga dilakukan beberapa wawancara dengan pihak Radio OZ dan TFC. Dan penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa kebanyakan responden lebih memiliki pengetahuan sadar tahu dan teknis, tetapi belum mencapai pengetahuan prinsip. Disamping itu ternyata usia, pengeluaran, dan frekwensi mendengarkan radio OZ perminggu responden, cenderung berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Dan sebaliknya, pekerjaan relatif tidak berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh responden.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Haryatno S.
Abstrak :
ABSTRAK
Adalah suatu kenyataan bahwa dewasa ini iklan yang berasal dari berbagai jenis produk minuman ringan menerpa khalayak sasarannya. Dan setiap iklan dengan karakteristiknya, berusaha menarik perhatian mereka. Kesamaan pengertian terhadap makna dari tujuan para pengiklan karena menjadikan khalayak mempersepsi iklan itu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produsen. ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iklan merupakan Penelitian persepsi khalayak terhadap iklan minuman ringan dengan merk Bold Brewmix yang terdapat di media cetak. Adapun persepsi ini dilihat dari bagaimana atensi, interpretasi dan kognisi mereka terhadap unsur-unsur visual dan verbal dari iklan itu. Sedangkan khalayak yang dimaksud di sini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia yang menjadi sasaran pengenaan iklan Bold Brewmix. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 100 responden yang terpilih. Dari hasil penelitian, secara umum dapat dikatakan unsur verbal iklan Bold Brewmix dapat menyampaikan apa yang ingin dipesankan oleh produsen kepada khalayaknya. Tetapi unsur visual iklan ini kurang mendukung atau mencerminkan pesan melalui naskah iklannya yang berbunyi Bold Brewmix for Bold People. Sedangkan untuk mencapai hasil yang efektif, antara unsur visual dan verbal harus saling menunjang dan membentuk satu kesatuan makna yang utuh. Hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari pihak pengiklan, yaitu pemilihan model dan visualisasi yang ditampilkan.
1993
S3939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Nurahmawati
Abstrak :
Adanya air bening dalam kemasan menimbulkan gaya hidup yang baru di kalangan konsumen Indonesia. Tawaran kesehatan dan kepraktisan merupakan salah satu daya tarik air bening tersebut, padahal yang ditawarkan hanyalah air bening biasa yang tidak berwarna, tidak bercita rasa, dan tidak berbau. Sebagai pionir dalam bisnis air bening kemasan, AQUA menguasai pasar, disusul AdeS pada posisi ke dua. Bila kita perhatikan, kemasan kedua merek air bening tersebut hampir mirip satu dengan yang lainnya. Keadaan ini tentu bisa menyulitkan konsumen dalam mengenali produk yang dimaksudkan, padahal kemasan merupakan hal penting dalam mengidentifikasikan produk. Untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimanakan pengertian dan pengetahuan konsumen mengenai kemasan AQUA dan AdeS. Berdasarkan kerangka pemikiran yang didapatkan dari berbagai pihak, akhirnya penulis mengadakan penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebanyak orang konsumen Artomoro Department Store penulis jadikan sampel. Penulis juga mempertimbangkan faktor-faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, sumber air, dan kebiasaan minum sebagai faktor yang mempengaruhi, serta 100 kebiasaan belanja dan kebiasaan melihat iklan sebagai variabel antara. Hasilnya, sebagian besar konsumen cukup mampu memahami dan sangat tahu mengenai kemasan AQUA dan AdeS. Baik kebiasaan belanja maupun kebiasaan melihat iklan, ternyata tidak memberikan pengaruh yang berarti pada kemampuan konsumen untuk memahami dan mengetahui kemasan air bening. Berdasarkan pengalaman selama penelitian, penulis juga menyertakan saran kepada rekan-rekan yang tertarik dengan masalah kemasan, Artomoro Department Store dan Produsen air bening kemasan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>