Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albertus Bramantya Wijaya
"Preservasi cagar budaya merupakan salah satu poin penting dalam proyek rancangan ulang Kawasan Pasar Baru. Proyek perancangan ulang Kawasan Ulang Pasar Baru harus dilakukan tanpa mengurangi nilai – nilai historis dari setiap cagar budaya nya, dan diharapkan untuk meningkatkan nilai – nilai yang ada melalui proyek – proyek pribadi.
Bangunan Sin Tek Bio Temple Complex merupakan revitalisasi dan juga ekstensi terhadap bangunan vihara eksisting, yang terletak pada lokasi yang terpencil di belakang Pasar Baru. Bangunan ini ditujukan sebagai ruang publik dan juga masyarakat agama Buddha, Konghucu, ataupun Taoisme. Bagian yang menghadap langsung Pasar baru ditujukan sebagai ruang publik dalam bentuk retail. Fungsi keagamaan bangunan terletak di seberang Bangunan Eksisting Sin Tek Bio, dengan ruang diantara retail dan fungsi keagamaan berupa ruang pamer sebagai buffer antara public dan privat.

Preservation of cultural heritage is one of the important points in the redesign project of Pasar Baru Area. The of Pasar Baru area must be carried out without reducing the historical values of each cultural heritage and is expected to increase the existing values through individual projects.
The Sin Tek Bio Temple Complex building is a revitalization and an extension of the existing temple building, which is in a remote location behind Pasar Baru. This building is intended as a public space as well as a Buddhist, Confucian, or Taoist community. The part that faces directly towards Pasar Baru is intended as a public space in the form of retail. The religious function of the building is located opposite the Sin Tek Bio Existing Building, with space between retail and religious complex functions in the form of an exhibition space as a buffer between public and private.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Randika Adhyasa
"Manggarai merupakan area yang sangat strategis untuk lokasi hunian para pekerja di Jakarta, lokasinya dekat dengan area CBD Jakarta (Golden Triangle). Saat ini terdapat banyak rumah kost yang berada di area Manggarai. Namun dari banyaknya rumah kost yang ada, tidak semua memiliki kualitas ruang hunian yang baik dan layak. Dengan didukungnya rencana pengembangan kawasan TOD Manggarai, kawasan ini mendapat nilai tambah yang tinggi. Sehingga sangat berpotensi untuk menghadirkan Manggarai CoHive Apartments sebagai fasilitas tempat tinggal yang terjangkau dengan kualitas ruang yang nyaman, aman dan sehat bagi para pekerja perantau. Waktu perjalanan dari tempat tinggal menuju tempat kerja akan lebih efisien dengan adanya transportasi umum yang saling terintegrasi dengan konsep kawasan TOD.

Manggarai is a strategically located area for residential purposes for workers in Jakarta, close to the Jakarta CBD area (Golden Triangle). Currently, there are many boarding houses in the Manggarai area. However, not all of the many boarding houses that exist have good and proper living space quality. Supported by the Manggarai TOD area development plan, this area has high added value. So it has great potential to present Manggarai CoHive Apartments as an affordable residential facility with comfortable, safe and healthy living space quality for migrant workers. Travel time from residence to workplace will be more efficient with the availability of public transportation that is integrated with the TOD concept."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Sari Puteri
"Kawasan Luar Batang yang berada pada Wilayah Jakarta utara ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam sejarah pertumbuhan kota batavia dan perencanaan kawasan kota lama jakarta pada masa sekarang. Meskipun saat ini kondisi kawasan luar batang tidak begitu terkoodinir dengan baik akibat padatnya perumahan penduduk di sekitar lokasi, serta sistem perairan kanal yang juga tidak terorganisir dengan baik. Dengan kondisi tersebut, Kawasan Luar Batang ini nantinya akan menjadi zona penutup pada  kawasan Wisata Terpadu Jayakarta yang menerapkan konsep Pinisi Educational Coastal Tourism, dengan mempertimbangkan lima aspek yaitu, Aktivitas, Atraksi, Aksesibilitas, Akomodasi, dan Amenitas, serta menggunakan metode drifting dan mapping. Dengan metode tersebut didapatlah bahwa potensi yang dimiliki kawasan ini merupakan cagar budaya tak benda yaitu teknik pembuatan kapal pinisi, yang dikembangkan sebagai potensi wisata berbasis wisata edukasi, yang mengenalkan nilai historis, budaya, dan potensi sumber daya sekitar yang memiliki lima program utama pada kawasan ini, yang salah satunya merupakan Sentral Teater yang memfasilitasi acara adat, event, dan pertunjukkan budaya khususnya di Wilayah Jakarta Utara, yang berperan sebagai akomodasi yang mendukung fasilitas culture centre, dan juga sebagai wadah yang memfasilitasi seluruh the journey of pinisi dengan penempatan corridor of pinisi pada ground floor bangunan, yang ramah terhadap seluruh pengunjung baik itu anak-anak, dewasa, lansia, dan masyarakat kaum difabel. Sehingga mampu menghidupkan kawasan Luar Batang sebagai kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi dan juga membantu meningkatkan kualitas ekonomi sekitar dengan mempekerjakan masyarakat kampung Luar Batang dan sekitarnya.

The Luar Batang Area in the North Jakarta Region has a significant role in the history of the growth of the city of Batavia and the planning of the area of Kota Tua Jakarta at present. Although at present the condition of the Luar Batang is not so well coordinated due to the dense housing of the population around the location, as well as the canal water system which is also not well organized. Under these conditions, the Luar Batang Area will later become a closing zone in the Jayakarta Integrated Tourism area that applies the concept of Pinisi Educational Coastal Tourism, taking into account five aspects namely, Activities, Attractions, Accessibility, Accommodation, and Amity, and using the drifting method and mapping. With these method, it was found that the potential of this region is an intangible cultural heritage, namely the technique of making pinisi ships, which were developed as a tourism tourism-based tourism potentials, which introduce the historical, cultural, and potential resources around which have five main programs in this area, one of which is the Central Theatre which facilitates traditional events, events, and cultural performances, especially in the North Jakarta Region, which acts as an accommodation that supports the culture center facilities, and also as a container that facilitated of the entire journey of pinisi by placing corridor of pinisi on the ground floor building, which can be friendly and accessed comfortly by anyone regardless the age range-children, Adults, Elderly, and Disabled people. So it can be able to turn on the Luar Batang area as an attractive tourist area to visit and also help improve the quality of the surrounding economy by employing the Luar Batang village community and surrounding areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fenti Rahayu
"Pada perencanaan MRT Fase 2, Glodok merupakan salah satu bagian dari proyek MRT Fase 2 yaitu kawasan Transit Oriented Development (TOD). Glodok merupakan kawasan Pecinan yang ada di Jakarta Barat, kawasan ini sangat kental dengan nilai historis dan kebudayaan Tionghoa. Terdapat beberapa isu mengenai Glodok, yaitu Past Trauma pada masa tragedi Kerusuhan Mei 1998, kurangnya generasi muda karena mayoritad penduduk di kawasan ini berusia 40–60 tahun, dan kurangnya pengembangan kebudayaan Tionghoa yang dilakukan oleh generasi muda di kawasan ini. Kawasan Glodok ini memiliki potensi diantaranya adalah terdapat tempat wisata, religi, sarana aksesbilitas dan perekonomian perdagangan khas Tionghoa yang masih berjalan. Tempat yang berpotensi tersebut diantaranya adalah Pasar Jaya, Petak Enam, Sekolah Ricci, Gereja Santa Maria de Fatima, Vihara Toa Se Bio, Pasar Petak Sembilan, Vihara Dharma Bakti, Sky Bridge menuju Harco Glodok dan Halte Transjakarta. Tujuan penulisan Tugas Akhir Wenhua Cultural Center ini untuk meningkatkan pengembangan kebudayaan Tionghoa dan menarik generasi muda di Glodok. Dengan metode pengumpulan data, pengamatan ke lokasi Glodok, analisis, perencanaan dan perancangan sehingga menghasilkan sebuah desain perancangan. Program utama Wenhua Cultural Center yaitu Performing and Class. Sebagai wadah edukasi untuk belajar kebudayaan Tionghoa dan pertunjukan untuk pengembangan serta pengenalan kebudayaan Tionghoa. Dengan adanya edukasi dan pertunjukan dapat menarik wisatwan dan menarik generasi muda untuk mengembangkan kebudayaan Tionghoa.

In planning MRT Phase 2, Glodok is a part of the Phase 2 MRT project, namely the Transit Oriented Development (TOD) area. Glodok is a Chinatown area in West Jakarta, this area is very thick with Chinese historical and cultural values. There are several issues regarding Glodok, namely Past Trauma during the May 1998 riots, the lack of a younger generation because the majority of the population in this area are aged 40–60 years, and the lack of development of Chinese culture carried out by the younger generation in this area. The Glodok area has potential including tourist, religious, accessibility facilities and a typical Chinese trade economy that is still running. The potential places include Pasar Jaya, Petak Enam, Ricci School, Santa Maria de Fatima Church, Toa Se Bio Temple, Petak Sembilan Market, Dharma Bakti Temple, Sky Bridge to Harco Glodok and Transjakarta bus stops. The purpose of writing this Wenhua Cultural Center Final Project is to enhance the development of Chinese culture and attract the younger generation in Glodok. With the method of data collection, observation of the Glodok location, analysis, planning and design to produce a design. The main program of the Wenhua Cultural Center is Performing and Class. As an educational forum for learning Chinese culture and performances for the development and introduction of Chinese culture. Education and performances can attract tourists and attract the younger generation to develop Chinese culture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.

SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Ratu Febika Baiqati
"Sebagai kawasan yang memiliki karakteristik yang kuat akan kegiatan otomotif, Kawasan Sawah Besar dipenuhi dengan bangunan komersil yang berfungsi sebagai bengkel, jual beli suku cadang, showroom mobil, dan fungsi lain yang berkaitan dengan otomotif. Dengan pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada pada kawasan ini maka akan banyak bangunan dengan fungsi kegiatan otomotif yang dialihfungsikan. Dibutuhkan area khusus yang tetap berfokus pada kegiatan otomotif agar karakteristik kawasan tetap terjaga dengan baik yang mana area tersebut harus dapat memfasilitasi masyarakat dengan kegiatan yang sudah lama terbentuk. Dengan latar belakang untuk menjaga karakteristik kawasan dan memfasilitasi kegiatan eksisting maka Auto Garage–Sawah Besar dirancang untuk dapat menjaga dan memenuhi kedua latar belakang utama yang ada.

As an area that has strong characteristics of automotive activities, Sawah Besar area is filled with commercial buildings that function as workshops, buying and selling of spare parts, car showrooms, and other functions related to automotive. With the development of the TOD (Transit Oriented Development) in this area, many buildings with the function of automotive activities will be converted. A special area is needed that continues to focus on automotive activities so that the characteristics of the area are maintained properly where the area must be able to facilitate the community with activities that have long been formed. With a background to maintain regional characteristics and facilitate existing activities, The Auto Garage-Sawah Besar is designed to be able to maintain and fulfill the two main existing backgrounds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Widjaja
"Kawasan glodok dikenal sebagai Desa Wisata Pecinan yang memiliki warisan budaya yang terpendam, padahal kawasan ini memiliki storynomics yang dapat menarik wisatawan lokal dan global. Glodok merupakan hasil akulturasi budaya Cina dan Betawi. Pengetahuan budaya Cina diturunkan melalui generasi ke generasi, namun perlahan ditinggalkan oleh generasi muda pada masa ini. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memilki akses untuk belajar bahasa dan budaya Cina di area Glodok. Pada laporan akhir ini dipaparkan desain arsitektur Pusat Pembelajaran Seni Cina sebagai solusi kebangkitan budaya Cina di Glodok melalui wadah pembelajaran seni seperti kaligrafi, melukis, tembikar dan kerajinan tangan yang terbuka untuk masyarakat luas.

The Glodok area is known as the Chinatown Tourism Village which has a hidden cultural heritage, even though this area has storynomics that can attract local and global tourists. Glodok is the result of acculturation of Chinese and Betawi culture. Chinese cultural knowledge is passed down from generation to generation, but is slowly being abandoned by the younger generation at this time. This is because the community does not have access to learning Chinese language and culture in the Glodok area. This final report describes the architectural design of the Chinese Arts Learning Center as a solution to the revival of Chinese culture in Glodok through art learning platforms such as calligraphy, painting, pottery and handicrafts that are open to the wider community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devia Rizqi Putri Susanti
"Otomotif adalah suatu yang berhubungan dengan sesuatu yang berputar dengan sendirinya (KBBI) dengan kata lain otomotif adalah bidang ilmu yang membahas tentang sistem kendaraan bermotor. Auto Lib&Lab merupakan sebuah sarana bagi masyarakat Sawah Besar dan sekitarnya yang menjangkau semua kalangan dari usia muda hingga tua untuk melalukan pembelajaran sejarah dan riset masa depan mengenai otomotif. Auto Lib&Lab hadir di dalam kawasan Transit Oriented Development (TOD) Sawah Besar yang merupakan kawasan perdagangan sparepart otomotif. Sehingga diharapkan Auto Lib&Lab dapat menjadi daya tarik bagi kawasan Transit Oriented Development (TOD) Sawah Besar.

Automotive is something related to something that rotates by itself (KBBI) in other words, automotive is a field of science that discusses the system of motorized vehicles. Auto Lib&Lab is a tool for the people of Sawah Besar and its surroundings which reach all people from young to old to carry out historical learning and future research on automotive. Auto Lib&Lab is present in the Sawah Besar Transit Oriented Development (TOD) area which is an automotive spare parts trading area. So it is hoped that the Auto Lib&Lab can become an attraction for the Sawah Besar Transit Oriented Development (TOD) area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Salma Anisa
"Kekuatan fisik dan mental pembalap sangat besar mempengaruhi penampilan mereka di lintasan balap. Di dalam ras apapun tentunya dibutuhkan kekuatan fisik yang baik untuk pembalap. Untuk mendapatkan kekuatan fisik yang baik, ada banyak cara untuk melakukannya, seperti melakukan gym dan fisioterapi secara teratur. Terletak di kawasan desain TOD Sawah Besar dengan sebuah konsep otomotif. Proposal desain ini mengusulkan desain pusat kebugaran yang tidak hanya digunakan untuk umum tetapi juga berfokus pada pembalap. Ini gym akan menyediakan Fisioterapi, Simulator Balap, F&B sehat, dan juga area tempat duduk untuk Umum mendukung Konsep Pembangunan Berorientasi Transit. Dengan proposal ini, diharapkan dapat mencapai SDGs poin nomor 3, tentang Good Health & WellBeing dan mendukung pembalap Indonesia untuk meningkatkan prestasi mereka prestasi di ajang balap.

The physical and mental strength of racers greatly influences their performance on the race track. In any race, of course, good physical strength is neededfor racers. To get good physical strength, there are many ways to do it, such as doing gym and physiotherapy regularly. Located in the TOD Sawah Besar design area with an automotive concept. This design proposal proposes the design of a gym center that is not only used for the public but also focuses on racers. This gym will provide Physiotheraphy, Race Simulator, Healthy F&B, and also seating area for Public to support the Transit Oriented Development Concept. With this proposal, it is expected to achieve SDGs point number 3, about Good Health & Well-Being and supporting Indonesian racers to improve their performance in the racing events."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Dentaresa
"Pengembangan cakupan area layanan MRT Jakarta memberikan dampak positif bagi peningkatan mobilitas masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi, hal ini memberikan kesempatan bagi wilayah-wilayah disekitar stasiun pemberhentian, salah satunya area disekitar Stasiun MRT Sawah Besar. Kawasan dengan citra otomotif yang kuat ini memiliki tantangan dalam mengadaptasi pengembangan TOD (Transit Oriented Development), dimana penggunaan kendaraan pribadi dibatasi dan diatur secara ketat. Jam aktif kawasan menjadi pertimbangan utama dalam mengembangkan kawasan ini untuk tidak terdominasi oleh industri otomotif. Shopping mall menjadi alternatif dalam meningkatkan jam aktif kawasan dan memberikan pilihan destinasi perbelanjaan dan peduli terhadap perkembangan komunitas busana dengan menyajikan area komunal dan eksibisi publik yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyalurkan pendapatnya melalui acara peragaan busana.

The development of the Jakarta MRT service area has a positive impact on increasing community mobility and reducing dependence on private vehicle use, this provides opportunities for areas around station stops, one of which is the area around the Sawah Besar MRT Station. This area with a strong automotive image has challenges in adapting TOD (Transit Oriented Development), development where the use of private vehicles is limited and strictly regulated. The active hours of the area are a major consideration in developing this area to not be dominated by the automotive industry. Shopping malls become an alternative in increasing the active hours of the area and provide a choice of shopping destinations and care for the development of the fashion community by presenting communal areas and public exhibitions that can be used by the community to channel their opinions through fashion shows."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>