Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Gramedia, 1993
001.42 MET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Munandar Soelaeman
Bandung: Eresco, 1993
300 MUN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maskoeri Jasin
Jakarta: Rajawali, 1993
500 MAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bagian Humas, Biro Hukum, Organisasi dan Humas BPP Teknologi , 1993
600 LIM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BPP Teknologi , 1993
600 PAM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
610 UNI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lele, R.D.
New Delhi : Tata McGraw-Hill, 1993
610.28 LEL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novera Krisnayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan semakin ketatnya persaingan dalam berbagai industri, setiap perusahaan dituntut untuk melakukan strategi yang tepat. Untuk memantau sejauh mana strategi yang dijalankan sudah tepat, perusahaan harus didukung oleh informasi yang relatif akurat. Salah satu informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya produk. Strategi manapun yang dijalankan oleh perusahaan, biaya produk yang relatif akurat akan membantu dalam melakukan strategic profitability analysis.

Sistem akuntansi biaya tradisional (sistem tradisional) yang masih banyak digu nakan, mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk menggunakan dasar alokasi yang sederhana seperti, jam atau biaya tenaga kerja langsung, penggunaan bahan baku atau jam mesin. Semua dasar alokasi tersebut menunjukkan pembebanan yang proporsional antara volume produksi dengan biaya tidak langsungnya.

Informasi biaya produk yang dihasilkan akan terdistorsi. Gejala-gejala yang menunjukkan distorsi pada biaya produk adalah produk yang diproduksi dalam jumlah besar atau ukuran besar atau menggunakan proses yang sederbana akan mendapat alokasi biaya tidak langsung yang relatif terlalu besar, sebaliknya produk yang diproduksi dalam jumlah kecil atau ukuran kecil atau, menggunakan proses yang rumit akan mendapat alokasi yang relatif terlalu kecil.

Keadaan di atas dapat diatasi dengan menggunakan sistem ABC. Sistem ABC mengatribusilcan biaya tidak langsung berdasarkan konsumsi aktivitas oleh masing-masing produk. Untuk mengimplementasikan sistem ABC terlebih dahulu perlu diidentifikasikan jenis-jenis aktivitas yang terjadi di sepanjang mata rantai penciptaan nilai, yaitu unit/vo lume-related, batch related, product sustaining atan facility sustaining activities.

Kondisi-kondisi yang menunjukkan diperlukannya sistem ABC adalah perusa haan menghasilkan multi produk dengan diversitas volume atau ukuran atau proses produk si, porsi biaya tidak langsung sudah menjadi semakin besar.

Keputusan untuk sistem ABC ditentukan oleh cost of measurement, cost of error dan diversitas produk.

PT DBBC menghasilkan berbagai minuman dengan diversitas volume dan botol di tiga line. Alokasi biaya tidak langsung yang terdiri dari factory overhead bahan tidak langsung dilakukan berdasarkan jumlah liter produksi (volume-based) dengan mengabaikan perbedaan konsumsi sumberdaya dan aktivitas oleh masing-masing line. Akibatnya, minuman yang mepunyai rasa dan volume produksi yang berbeda tetapi ukuran botolnya sama serta diproduksi di line yang berbeda-beda akan mendapat alokasi biaya tidak langsung yang sama besar. Minuman yang permintaannya tinggi sehingga diproduksi dalam volume besar atau dikemas dalam botol besar (1 liter) memperoleh alokasi biaya tidak langsung yang terlalu besar. Sebaliknya, minuman yang diproduksi dalam volume kecil atau dikemas dalam botol kecil memperoleh alokasi yang terlalu kecil.

Distorsi biaya produk di atas timbul karena tidak semua biaya tidak langsung proporsional dengan hasil produksinya, contohnya perbaikan dan perawatan yang dilakukan oleh departemen Technical & Maintenance, pemakaian air dan bahan kimia untuk sanitasi, pemakaian listrik dan bahan bakar solar.

Walaupun biaya produk bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam penetapan harga, biaya produk yang relatif akurat yang dihasilkan oleh sistem ABC akan berrnanfaat bagi PT DBBC dalam melakukan strategic profitability analysis, antara lain dalam mene tapkan batas maksimum pemberian potongan harga, negosiasi manufacturing fee, penetapan product mix, perbaikan atau penyederhanaan proses kerja dan sebagainya. Perubahan dari sistem tradisional ke ABC sangat dianjurkan karena manfaat yang dapat diperoleh jauh lebih besar daripada biayanya.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsir Dewang
Abstrak :
ABSTRACT
Laser induced thin film production (LITFP) technique was employed for making plumbum (Pb) thin film by nitrogen laser deposition in miniature scale. The energy of nitrogen laser operated at 12.5 kv, 90 torr was 3.5 mj with 5 ns pulse duration, thus producing peak power at around 0.7 MW. Pb plasma of 1 cm diameter was generated in each laser bombardment, producing thin film above the glass substrate.

The thin film characteristics were measured by means of their thickness and surface morphology using scanning electron microscope (SEM). It was proved that there was a linear relationship between the number of laser shots and film thickness.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberi informasi mengenai pemakaian antiseptik khlorheksidin glukonat 4 % yang akan dibandingkan dengan antiseptik alkohol 70 %, yang dalam hal ini mempergunakan isopropil alkohol 70 %, mengingat penelitian ini belum ada di Indonesia terutama pada bidang ilmu bedah mulut. Infeksi seringkali terjadi paska operasi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri yang terdapat pada kulit, meskipun pra operasi telah dilakukan sterilisasi dengan antiseptik. Salah satu faktor penyebaran mikroorganisme tersebut adalah tangan. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha untuk memutuskan rantai infeksi tersebut antara lain dengan memperhatikan faktor prosedur persiapan operasi yaitu cuci tangan. Pada penelitian ini membandingkan antara dua buah antiseptik yaitu iso propil alkohol 70% dengan khlorheksidin glukonat 4% pada pencucian tangan pra operasi bedah mulut dengan kontrol menggunakan aquades steril. Jumlah sampel adalah 15, dengan p < 0,05 diperoleh hasil pada penelitian ini terdapat perbedaan yang nyata dalam pengurangan jumlah koloni kuman antara pencucian tangan menggunakan antiseptik isopropil alkohol 70% dengan khlorheksidin glukonat 4%. Tingkat kepercayaannya 95- 99%.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>