Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dalam kurun waktu 11 tahun antara 1Januari 2005 sampai 31 Desember 20015 sebanyak 18 kasus PDA pada anak remaja dan dewasa dilakukan penutupan PDA dengan alat Amplatzer Duct Occluder (ADO). Terdapat 9 kasus anak remaja yang berumur antara 14-18 tahun dan 9 orang dewasa yang berumur di atas 18 tahun dengan umur yang tertua 46 tahun. Sebelum pelaksanaan tindakan, dilakukan pemeriksaan klinis, EKG dan foto toraks serta ekokardiografi transtorakal untuk konfirmasi diagnostik PDA. Prosedur implantasi ADO dilakukan dengan anastesi umum pada remaja dan anestesi lokal dan sedasi pada pasien dewasa. Ukuran diameter PDA berkisar antara 1,6 mm-11,1 mm. Berdasarkan klasifikasi Kritchenko terdiri dari 15 PDA tipe A1 dan 3 kasus tipe A2. Flow rati oantara sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik berkisar antara 1,1?5,9. Waktu pelaksanaan prosedur berkisar antara 60-189 menit dengan waktu florsokopi antara 7,1-77,3 menit. Tekanan rata-rata pada arteri pulmonalis berkisar antara 22-63 mmHg dengan tekanan tertinggi sebesar 63 mmHg terdapat pada 2 kasus (no 12 dan 13). Segera setelah prosedur tindakan menujukkan penutupan total pada 14 kasus dan pada 4 kasus terdapat pirau residual minimal pada gambaran angiografi yang kemungkinan disebabkan kebocoron sementara melalui sela-sela device. Dalam 24 jam pertama setelah tindakan ditemukan penutupan total pada semua kasus (100%) dan hasil tersebut ditemukan sampai 1 bulan dan 6 bulan setelah tindakan. Selama kurun waktu tersebut tidak ditemukan sisa pirau (residual shunts) dan komplikasi berarti lainnya seperti embolisasi device atau rekanalisasi pada duktus. Hasil studi seri kasus ini ini menunjukkan bahwa penutupan PDA dengan prosedur transkateter menggunakan ADO pada pasien remaja dan dewasa dalam jangka pendek sangat baik dan efektif serta tidak ada komplikasi yang berarti. Namundemikian masih diperlukan pemantauan jangka panjang untuk menilai efektivitas dan keamanan prosedur ini.

During 11 years period from January 2005 to December 2015 there were 18 adolescent and adult patients who underwent transcatheter closure of PDA using PDA Amplatzer Duct Occluder (ADO). There were 9 cases with age of 14 to 18 years and 9 cases with age of more than 18 years where the oldest case was 46 years old. Two cases were male and 16 cases were female. Prior to procedures, clinical assessment, ECG, chest x-ray and transthoracic echocardiography (TTE) were performed to confirm the diagnosis of PDA. The procedures of device implantation was performed under conscious sedation in adults and using general anesthesia in adolescents. The size of PDA ranged from 1.6 mm to 11.1 mm. Based on Kritchenko classification, the type of PDA were 15 type A1 and 3type A2. Flow ratio between pulmonary to systemic circulation was between 1.1 and 5.9. The procedure time ranged from 60-189 minutes and the fluoroscopic time 7.1-77.3 minutes. The PA pressure ranged from 22 to 63 mmHg. Immediate results after procedures as seen in angiography showed complete closure in 14 cases and smoky residual shunt or minimal residual shunts in 4 cases, which probably due to the temporary leaking through the devices. In 24 hours, complete closure was achieved in all cases (100%) and continued until 1months. At 6 month follow up, there was no residual shunts detected and also there was no significant complications, such as device embolization or recanalization. This case series suggest that transcatheter closure of PDA in adolescents and adults using Amplatzer duct occluder (ADO) is effective and has excellent resultswithout significant complication. However, long-term follow up is required to assess long term efficacy and safety.
University of YARSI. Faculty of Medicine, 2016
610 IJIM 48:4 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helwiah Umniyati
Abstrak :
ABSTRAK
Obesity has become a significant public health problem of the twenty first century. An increasing number of preschool children are becoming overweight. Although many risk factors have been identified for school-age children, less is known about this young age group. This study was aimed to determine factors associated with overweight among preschool children. Study design was a cross sectional survey. Sample in this study was 90 children aged 3?6 years old in Bina Putik Kindergarten School in Cempaka Putih District (total sampling). The prevalence of overweight and obesity in this sample were 24.4% and 13.3% respectively. There were significant relationships between overweight and some variables using chi-square test such as: age of the children, having overweight parents, nutritional knowledge of the mother, duration of breast feeding, frequency of fast food consumption (p < 0.05). In Cox Regression analysis, only the age of children and nutritional knowledge of mothers were found as determinant factors influencing childhood overweight after adjusting other variables. Younger aged children (<5 years) had a greater risk of being overweight than older children (>5 years old). It could be concluded that mother?s knowledge on nutrition played an important role in preventing overweight children. Suggested recommendation in order to prevent overweight since childhood was by increasing mother?s knowledge through optimizing relevant programs in the Puskesmas.

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelebihan Berat Badan pada Anak Usia Taman Kanak Kanak. Obesitas menjadi masalah kesehatan umum yang signifikan dari abad kedua puluh. Nampak terjadi peningkatan jumlah anak-anak prasekolah yang memilki kelebihan berat badan. Walaupun telah banyak diidentifikasi faktor risiko yang ada untuk anak-anak usia sekolah, masih sedikit yang diketahui tentang kelompok usia muda ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kelebihan berat badan di kalangan anak-anak prasekolah. Model penelitian ini adalah melalui survei penampang silang. Sampel dalam studi ini adalah 90 anak berusia 3 sampai 6 tahun di Taman Kanak Kanak Bina Putik di daerah Cempaka Putih (total sampel). Prevalensi kegemukan dan obesitas dalam contoh ini masing-masing adalah 24,4% dan 13,3%. Ada hubungan yang signifikan antara kelebihan berat badan dan beberapa variabel yang menggunakan tes Chi-kuadrat seperti: usia anak-anak, memiliki orangtua yang kelebihan berat badan, pengetahuan ibu tentang gizi, durasi menyusui, frekuensi konsumsi makanan cepat saji (p < 0,05). Dalam analisis regresi Cox, hanya usia anak dan pengetahuan gizi ibu ditemukan sebagai faktor-faktor penentu yang mempengaruhi anak-anak yang kelebihan berat badan setelah menyesuaikan variabel-variabel lainnya. Anak-anak usia muda (<5 tahun) memiliki risiko yang lebih besar daripada anak-anak lebih tua (>5 tahun). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi memainkan peranan penting dalam mencegah anak-anak kelebihan berat badan. Rekomendasi yang disarankan untuk mencegah kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu melalui optimalisasi program-program yang terkait di Puskesmas.
University of YARSI. Faculty of Medicine, 2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library