Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gouw, Giok Siong
Abstrak :
Hukum antar golongan (intergentiel recht) merupakan hukum yang untuk sebagian terbesar tak tertulis. Keputusan-keputusan hakim merupakan bagian terpenting untuk cabang ilmu hukum tersebut. Hukum antar golongan hanya dapat berkembang oleh keputusan-keputusan hakim. Karenanya, dalam setiap pembahasan antar golongan keputusan-keputusan hakim ini memegang peranan penting. Kitab himpunan keputusan-keputusan hakim ini akan memenuhi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan ilmiah dan kebutuhan praktis.
Djakarta: Universitas, 1959
K 340.9 GOU h
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Gouw, Giok Siong
Abstrak :
Buku ini dibagi dua bagian. Pada bagian I, diuraikan segi-segi hukum perdata internasional dari masalah nasionalisasi. Pada bagian II, diuraikan segi-segi hukum publik internasional. Buku ini mencakup penjelasan yang berkenaan dengan nasionalisasi di Indonesia yang berkenaan dengan sengketa-sengketa yang berlangsung dimuka badan peradilan diluar negeri sebagai akibat dari tindakan nasionalisasi. Dijelaskan pula pokok-pokok daripada persoalan hukum internasional. Di dalam buku ini hanya dijelaskan garis besar tentang masalah-masalah hukum yang timbul karena nasionalisasi.
Djakarta: Universitas, 1960
K 341 GOU s
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Djojodigoeno
Abstrak :
Buku ini membahas tentang apa itu hukum adat, bagaimana keadaan hukum adat, penerapan hukum adat, dan permasalahannya di Indonesia.
Yogyakarta: Universitas , 1961
K 340.57 DJO r
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Universitas Terbuka, 1997
001.42 MET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Anugrah
Abstrak :
Menjadi seorang notaris pastinya harus melewati tahapan-tahapan serta ujian-ujian yang harus dicapai. Diantaranya mengikuti magang bersama. Para anggota luar biasa ikatan notaris Indonesia yang telah mengikuti ujian pra anggota luar biasa ikatan diharuskan untuk mengikuti magang bersama yang pada pelaksanaannya terdapat aturan-aturan dan syarat-syarat didalamnya. Terdapat dua masalah yang diangkat dalam tesis ini yaitu: mekasime magang bersama yang memenuhi persyaratan kompetensi notaris (pelaksana di pengurus wilayah Sumatera Selatan) dan implikasi dari magang bersama notaris dikaitkan dengan praktek calon notaris. Metode yang digunakan yuridis-normatif, yaitu suatu penelitian yang menggunakan cara untuk mendapatkan data dari bahan-bahan hukum seperti peraturan-peraturan tertulis atau hukum positif serta bahan-bahan hukum lain yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Menurut sifatnya penelitian ini merupakan tipe penelitian ekplanatoris. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa magang bersama yang diadakan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan diikuti oleh Anggota Luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia, yang sebelumnya telah mengikuti syarat-syarat untuk dapat menjadi peserta magang bersama sesuai dengan syarat dan mekanisme dari Peraturan Perkumpulan Nomor 06/PERKUM/INI/2017 sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Perkumpulan Nomor 10/PERKUM/INI/2018 tentang Magang. Magang bersama merupakan salah satu upaya untuk memberikan bekal agar notaris dikemudian hari menjadi notaris yang profesional. Penulis menyarankan akan lebih baik apabila magang bersama pelaksanaannya tidak dibebankan biaya kepada anggota luar biasa, program magang bersama diharapkan nanti bisa mempelajari tentang website-website penunjang kegiatan notaris, pelaksanaan magang bersama dilaksanakan dalam beberapa waktu agar penyerapan dan penyampaian materi yang maksimal, serta memiliki narasumber yang terpilih.
Become a notary surely have to go through the stages and tests that must be passed. Among of the stages is joint internship. The extraordinary members of Indonesian Notary Ties who have taken the test for pre-extraordinary members of Indonesian Notary Ties required to take part in a joint internship which there are rules and conditions there in. There are two problems raised in this thesis, namely : Joint internship mechanism that meets notary competency requirements (implementing at South Sumatera Regional Administrator) and the implications of joint internship if associated with the practice of prospective notaries. The mtehod used is juridical normative, the study that uses methods to obtain data from legal materials such as written regulations or positive law and other legal materials related to this research. By its nature this research is a type of explanatory research. Based on the results of the research, it was found that joint internship held in South Sumatera province has followed by extraordinary members of the Indonesian Notary Ties, who previously followed the conditions to be able to become participant of joint internship in accordance with the terms dan mechanism of the Ties Rule number 06/PERKUM/INI/2017 as revised with ties rule number 10/PERKUM/INI/2018 about Joint Internship. Joint Internship is an effort to provide provision for the notary in the future to become a professional notary. The author suggests thats the implementation of joint internship does not to charge the fee on extraordinary members. The joint internship program is expected to be able to learn about notary support websites, implementing joint internship in a number of times for the maximum acceptance and delivery of material, also having selected speaker persons.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julya Ade Jhora
Abstrak :
Peran penting universitas dalam memajukan pendidikan bangsa diiringi dengan berbagai usaha universitas dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk tujuan ini, universitas pada umumnya menetapkan beberapa standar (selain dari standar nasional yang telah ditetapkan oleh Kementerian) didalam sistem perkuliahan, seperti standar kompetensi, beban studi, proses pembelajaran, jadwal perkuliahan serta standar-standar lainnya yang disesuaikan dengan kebijakan masing-masing fakultas maupun jurusan atau departemen yang ada di universitas. Disadari atau tidak, standar-standar ini kemudian membentuk suatu tuntutan, terutama bagi mahasiswa dalam menjalani bidang studi yang mereka tekuni. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara kelelahan mahasiswa dengan sistem perkuliahan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Variabel penelitian terdiri dari academic workload, lecturer behavior, teaching and learning, supporting facilitator, serta student burnout. Pengumpulan data dilakukan melalui survei (kuesioner) dengan total responden sebanyak 200 orang mahasiswa (Teknik Industri dan Arsitektur). Model penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kelelahan mahasiswa dengan faktor-faktor terkait sistem perkuliahan, sehingga diusulkan sebuah rekomendasi untuk mengevaluasi sistem perkuliahan yang ada agar dapat meminimalkan terjadinya sindrom kelelahan di kalangan mahasiswa.
Universities have an important role in enhancing the education of a nation, which aligns with efforts to generate qualified graduates. In relation to this circumstance, universities generally establish several standards (apart from the national standards established by the Ministry) in their academic systems such as standard of competency, study allocation for each semester, teaching and learning processes, teaching period and any other related standards depend on faculty and/department within the universities. Realized it or not, the established standards create a number of demand and/study burden, particularly for students. This study discusses the relationship between student burnout and the academic system using the Partial Least Square (PLS) method. Variables of this study consist of academic workload, lecturer behavior, teaching and learning, supporting facilitator, and student burnout. The data obtained through surveys (questionnaires) with a total of 200 students (Industrial Engineering and Architecture). The research model obtained shows a significant relationship between student burnout with factors related to the academic systems so that recommendations are proposed to evaluate the existing academic systems as well as minimizing the occurrence of burnout syndrome amongst students.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rysti Hening Hendrastiti
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai Putusan Pengadilan Negeri Gianyar Nomor 10/Pdt.G/2018/PN.Gin, yang mana terdapat gugatan terhadap Notaris yang melakukan perbuatan melawan hukum dalam hal pembuatan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dan Akta Kuasa Menjual diluar pengetahuan dari salah satu pihak, dan Akta Kuasa Menjual tersebut juga dibuat oleh Notaris dimana pihak pembeli belum melakukan pelunasan kepada penjual, selain hal tersebut, Notaris dalam membuat aktanya juga melakukan rekayasa tanggal serta mencantumkan keterangan yang tidak benar mengenai tempat penandatanganan akta. Permasalahan yang akan diambil adalah mengenai akibat hukum dari akta yang dibuat secara melawan hukum serta tanggung jawab notaris dan akibat hukum terhadap pembatalan akta-akta yang dibuatnya. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan tipologi penelitian deskriptif analitis, yang menggunakan data sekunder serta alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen. Hasil penelitian diperoleh bahwa Putusan PN Nomor 10/Pdt.G/2018/PN.Gin telah sebagian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan telah menyatakan notaris terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, yang berakibat akta notaris menjadi batal demi hukum, serta pelanggaran atas kebenaran formal akta memiliki akibat hukum akta autentik tersebut kehilangan keautentisitasannya. Dengan adanya pembatalan akta notaris memiliki akibat hukum bahwa kembalinya hubungan hukum serta penguasaan objek perjanjian menjadi seperti tidak pernah terjadi perjanjian.
This study discusses the Decision of the Gianyar District Court Number 10/Pdt.G/2018/PN.Gin, where there is a lawsuit against a Notary who commits an unlawful act in the matter of making a Deed of Conditional Sale and Purchase Agreement (PPJB) and a Selling Authorization Deed without the knowledge of one of the parties, and the Selling Authorization Deed is also made by a Notary where the buyer has not paid off to the seller, other than this, the Notary in making the deed also includes incorrect date and includes incorrect information about the place of signing of the deed. The problems that will be taken are about the legal consequences of the deeds made in an unlawful manner and the responsibility of the notary and the legal consequences of the cancellation of the deeds he made. This study uses normative juridical research, using descriptive analytical research typology, which uses secondary data and data collection tools used are document studies. The results showed that the PN Decision Number 10/ Pdt.G/2018/PN.Gin had been partially in accordance with statutory provisions and had stated that the notary was proven to have committed an unlawful act, which resulted in the notary deed being null and void, and violation of formal truth the deed has the legal effect that the authentic deed loses its authenticity. With the cancellation of the notary deed, there is a legal consequence that the return of legal relations and the control of the object of the agreement are as if there had never been an agreement.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zul Husni
Abstrak :
Penelitian dengan judul tersebut di atas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan ibu dan anak pada periode konflik, serta bagaimana dampak konflik dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan analisis pada data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan 5 informan yang terdiri dari 2 informan petugas kesehatan dan pejabat pemerintahan, serta 3 informan dari tokoh masyarakat. Teknik pemilihan informan ini dilakukan dengan purposive sampling. Dari temuan lapangan dan ungkapan-ungkapan 5 orang Informan Penelitian diketahui bahwa, kondisi kesehatan ibu dan anak, arah kebijakan pembangunan kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyediaan obat dan sarana kesehatan ibu dan anak, peran petugas dalam pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak, partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan ibu dan anak, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh belurn sepenuhnya mencapai sasaran pelayanan kesehatan. Teknis pelayanan kesehatan pun belum optimal karena terbatasnya tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Ulee Kareng. Disamping itu, belum optimalnya kondisi kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Ulee Kareng diketahui dari data masalah kesehatan di sebagai berikut : Pertama, Masih tingginya angka ibu hamil resiko tinggi yang mencapai 73 ibu atau melebihi dari sasaran awal yang ditetapkan sebanyak 36 ibu hamil ; Kedua, Capaian imunisasi balita dan anak usia sekolah rata-rata tidak mencapai 75 persen dari populasi sasaran pelayanan imunisasi ; Ketiga, Hanya ada 3 Puskesmas Pembantu di 9 desa yang ada di wilayah Kecamatan Ulee Kareng, dan hanya ada 2 orang dokter di Kecamatan Ulee Kareng ; Keempat, Jumlah kematian kasar pada tahun 2001 mencapai 0,40 persen dari populasi 14.759 penduduk, dan pada tahun 2001 jumlah kematian kasar mengalami peningkatan hingga mencapai 0,44 persen dari populasi 15.891 penduduk. Menurunnya intensitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kecamatan Utee Kareng pada pasca konflik tidak hanya disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat, keterbatasan pembiayaan, keterbatasan sarana dan prasarana pelayanan, dan keterbatasan tenaga kesehatan, namun disebabkan juga oleh dampak konflik yang terjadi di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Situasi konflik ini diketahui dari ungkapan-ungkapan 5 orang Informan Penetitian mengenai hubungan lembaga masyarakat dengan lembaga pemerintah, situasi kehidupan sosial masyarakat, pandangan dan harapan masyarakat terhadap konflik. Situasi konflik ini tercermin dari adanya perasaan kurang aman di kalangan petugas kesehatan, kurang harmonisnya kerjasama lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat, dan besarnya harapan masyarakat agar konflik tidak ada lagi. Situasi konflik tidak sampai menghambat pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, karena terbukti berbagai program pelayanan kesehatan ibu dan anak tetap terlaksana. Keadaan ini berlangsung karena kesehatan ibu dan anak dipandang sebagai kepentingan dan kebutuhan semua pihak, terutama kebutuhan warga masyarakat Kecamatan Ulee Kareng itu sendiri.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T2517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiansyah
Abstrak :
Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai unsur pelaksana pelayanan kesehatan, telah berupaya memberkan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, salah satunya melalui Puskesmas Latihan. Salah satu unit pelayanan yang dimiliki oleh Puskesmas Latihan adalah poli gigi, dimana fasilitas yang dimilki terdiri dari 5 unit peralatan gigi yang terdiri dari 1 unit fuel elektrrc dan 4 unit sederhana yang dilayani oleh tenaga dokter gigi 2 orang, perawat gigi 9 orang serta 1 orang petugas kartu. Jumlah dokter gigi hanya 2 orang sedangkan beban kerja dokter gigi cukup besar antara lain mengawasi kerja perawat gigi, pencatatan kartu, penulisan resep sampai pembayaran pasien. Akibatnya waktu komunikasi dengan pasien menjadi berkurang, sehingga kemungkinan pasien menjadi kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan. Jumlah pasien mencapai 60-80 orang perhari dengan berbagai kasus perawatan. Banyaknya pasien mengakibatkan permasalahan permasalahan antara lain : 1. Fasilitas yang tidak mendukung sehingga apabila dibutuhkan pelayanan yang memerlukan mesin bor untuk preparasi kavitas mengakibatkan pasien menunggu terlalu lama. Data tahun 1998 menyatakan hampir 17,31 % setiap bulan pasien dirujuk akibat kurangnya alat ini. 2. Waktu komunikasi yang kurang akibat banyaknya pasien yang berobat, sehingga infonnasi yang disampaikan pasien mengenai penyakit giginya kurang mendapat respon. 3. Krisis ekonomi mengakibatkan harga obat melonjak sampai empat kali lipat sehingga mengakibatkan terbatasnya obat gigi yang digunakan sehingga ada kasus-kasus tertentu dilakukan pengobatan tidak sesuai dengan indikasinya. Data tahun 1998 jumlah kasus tambalan 1487 orang, yang mendapat tambalan tetap hanya 503 orang (25,3 %). 4. Kurangnya jumlah Instrumen dan alat sterilisasi yang hanya satu buah yang tidak sesuai dengan jumlah pasien mengakibatkan pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan SOP (Standar Opertional Prosedur). Data dari Dinas Kesehatan Tingkat I tahun 1998 jumlah kasus abces 955 orang (10,8 %). Penelitian ini hanya menganalisa hubungan antara pelayanan tenaga kesehatan dengan kepuasan berdasarkan karakteristik pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan jenis penyakit. Variabel penelitian dibatasi pada responden yang telah berumur 15 tahun keatas, dengan jumlah sampel 399 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan belah lintang ( cross sectional ) untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan dan mendapatkan informasi tentang hubungan pelayanan tenaga kesehatan dengan kepuasan pasien. Pada pelayanan penerimaan pasien, pelayanan dokter gigi, pelayanan perawat gigi, proporsi pasien yang puas lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak puas. Tetapi pada fasilitas medis dan penunjang medis proporsi pasien yang tidak puas lebih banyak dari pada yang puas. Untuk pelayanan tenaga kesehatan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan perawat gigi lebih besar dibandingkan yang puas atas pelayanan dokter gigi. Setelah dilakukan pengujian secara statistik dengan Chi- Square maka diperoleh hubungan yang bermakna antara pelayanan tenaga kesehatan dengan kepuasan berdasarkan umur (> 25 tahun ), jenis kelamin (laki-laki dan wanita), pendidikan (pendidikan tinggi), pekerjaan ( yang bekerja dan tidak bekerja ), penyakit gigi (berlobang). Kesimpulannya, hampir semua responden menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan dan hanya sebagian kecil saja yang meyatakan tidak puas. Daftar bacaan: 25 ( 1969 -1997 )
The Relationship Between Health Provider Service With The Patient Satisfaction for Mouth and Dental Health Service in Public Health Center Latihan Blang Padang Banda Aceh in 1999.Health District in Aceh Province as health service provider had given their best effort to give the optimum service for the community, one of them through the Latihan Public Health Center. One of the service is dental clinic equiped with five dental unit, one fully elektric and the other four are non elektric, manned by two dentists, and nine dental nurses and one medical registrar. As many as 60-80 patients visits per day needing various dental care. The two dentists, have heavy work load such as suvervising the work of the dental nurses. and medical registran, as well as receiving payment from the patients limiting the contact between them and the patients they attended, thus affecting the patients satisfaction. Problem arise from serving too many patients included: 1. Long waiting time at the result of too few equipments including the drill machine for filling dental cavity. Almost 17,3 % of patients were referred to other dental facilities per month. 2. Limited time for communication renders the officials as unresponsive to their patients complaints. 3. Economics crisis forced the drug price up four times their original price limiting the amount of drug available in the health center, so that many cases were treated inadequadely. In 1998 as many as 1487 cases needed dental repair, only 503 ( 25,3 %) got permanent filling. 4. Too few instruments and only one sterilizer makes it difficult to fulfil the SOP in dental care. 1998 data shows the sum % 955 persons (10,8 %) with abcess after being treated at the health center. This research is limited to the analysis of the relationships between health provider service with patients' satisfaction with respect to patients' characteristic such as: age, sex, education, job and types of symptoms. Respondents were limited to patients who were more than fifteen years old, numbering 399 person. Design of this research was cross sectional study to describe the patients satisfaction to the service available at the health center and providing information on the relationship between provider service with patients satisfaction. In patient admission service, dental service, dental nurse service the proportion of patients who were satisfied with the service is larger than those who were unsatisfied. On the other hand, the proportion of those satisfied with the medical fasilities and supports was smaller than those unsatisfied. With respect to type of personel rendering the service, the proportion of patients who were satisfied with.the dentist's service was smaller than those who were satisfied with the dental nurses's service. Testing using Chi-square, showed significant relationship between health provider service with satisfaction according to patients characteristic such as age (more 25 years), sex (male and female), education (high), (job and jobless), dental cavity. Conclusion: most of the respondents stated their satisfaction service given in health center only few respondents remain unsatisfied. References : 25 ( 1969 -1997 )
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>