Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Suwarno
Abstrak :
Poster film merupakan media promosi utama dan terdepan yang berhadapan langsung dengan target audiens dalam menyampaikan informasi pesan sebelum peluncuran sebuah film. Dengan demikian, maka visualisasi poster yang mencakup komponen bahasa verbal dan non verbal harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangannya. Seperti halnya poster film 99 Cahaya di Langit Eropa yang secara perdana di rilis pada 5 Desember 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan ranah interdisipliner karena mampu memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pembahasannya. Analisis kualitatif di sini berusaha melihat lebih dalam objek penelitian dengan konsep Islam sebagai landasan ideologis dalam pemaknaan tanda. Sedangkan metode yang digunakan sebagai pisau analisi dalam penelitian ini adalah metode semiotika Charles Sanders Peirce dengan konsep segitiga makna, di mana tanda dibentuk oleh hubungan segitiga yaitu representamen yang oleh Peirce disebut juga (sign) berhubungan dengan object yang dirujuknya. Nah, hubungan tersebut membuahkan interpretan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tampilan verbal dan visual dari film 99 Cahaya di Langit Eropa ini menjelaskan tanda-tanda kebudayaan dan kejayaan Islam di Eropa serta citra muslim yang sangat mulia serta mencerminkan keselarasan dan keserasian karakteristik tampilan visual poster film.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Renata Pertiwi Isadi
Abstrak :
Fokus penelitian ini untuk mengkaji pemaknaan nilai-nilai Bushido pada perempuan
Jepang dalam Rurouni Kenshin (2012) dan Myu no Anyo Papa ni Ageru (2008). Kedua
film merepresentasikan nilai-nilai Bushido dan kehidupan perempuan Jepang. Maka
pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana representasi praktik signifikasi
nilai-nilai Bushido pada perempuan Jepang dalam kedua film tersebut? Peneliti
menggunakan semiotika Barthes untuk menjawab pertanyaan tersebut. Terdapat tujuh
temuan yang dihasilkan, yakni integritas (Gi), pengasih (Jin), keberanian (Yu),
penghormatan (Rei), kejujuran (Makoto), martabat (Meiyo) dan kesetiaan (Chungi).
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nunung Rusmiati
Abstrak :
Industri pariwisata juga mempengaruhi negara tujuan turis dalam hal pemahaman antar budaya.
Untuk mendukung aktivitas pariwisata sebagai bagian dari tujuan pariwisata, diperlukan sebuah
strategi pemasaran tujuan kepariwisataan. Pemasaran tujuan wisata merupakan proses
komunikasi dengan pengunjung potensial yang mempengaruhi tujuan-tujuan wisata mereka.
Pemasaran tujuan wisata mempunyai peran penting dalam proses implementasi. Dengan
melakukan hal demikian, pemerintah juga berusaha mengkomunikasikan nilai, visi dan misi dan
juga dengan mempromosikan tujuan wisata. Industri pariwisata postensial di Indonesia akan
terus menderita jika imej Indonesia sebagai negara yang aman dan nyaman tidak tersampaikan dengan baik dengan sebuah strategi yang jitu. Inilah waktunya untuk pemerintah untuk
mengembangkan, mengkomunikasikan, dan mempromosikan tujuan pariwisata di seluruh
wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian timur, seperti Danau Tiga Warna Kalimutu,
Perumahan Trandisional Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pertanyaanya peneltian ini
adalah, adakah usaha dari komunikasi mulut ke mulut dalam menarik ketertarikan terhadap
tujuan wisata tersebut? Apakah terdapat dampak manajemen pemasaran tujuan wisata dalam
meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak dari pemasaran hubungan
masyarakat dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak dari komunikasi
pemasaran terpadu pada pengelolaan pemasaran tujuan wisata? Apakah terdapat dampak dari
infrastruktur pariwisata dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak
industri penyokong pariwisata dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Apakah terdapat
dampak kemenarikan tujuan pariwisata terhadap kepuasan konsumen? Dan apakah terdapat
dampak kepuasan konsumen terhadap kecenderungan perilaku?
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Hasyim
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas sosial budaya atas produk
komersial yang diiklankan melalui media televisi. Kontruksi sosial budaya atas produk
dipandang sebagi tanda, seperti halnya bahasa sebagai tanda verbal, sehingga usaha
media iklan mengkonstruksi makna sosial budaya yang melekat pada diri produk
menjadi tanda yang berstruktur dalam pikiran konsumen. Menggunakan pendekatan
kualitatif, data yang dikumpulkan melalui hasil rekaman iklan-iklan komersial televisi.
Penelitian menggunaan tinjauan semiotika Barthes sebagai metode untuk menganalisis
lapisan-lapisan pemaknaan sebagai realitas tanda (realitas denotasi, konotasi dan mitos).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengiklan telah melakukan berbagai cara persuasif
untuk menggiring konsumen untuk menggunakan produk yang dipromosikan, sehingga
fungsi iklan yang dilakukan oleh produsen tidak menekankan pada fungsi atau
kegunaan produk tetapi fungsi sosial budaya yang dikonstruksi, bagaimana menjadi
tanda yang berstruktur, dan alamiah seperti halnya bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Pesan-pesan iklan telah menjadi konsumsi makna sosial budaya bagi
konsumen yang kemudian diaplikasikan makna-makna tersebut ke dalam kehidupan
sosial budaya sebagai suatu hal wajar.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lubis, Armaini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis konstruksi berita di empat koran nasional,
Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, dan Koran Sindo tentang dugaan korupsi Ketua
SKK Migas Rudi Rubiandini. Berita dalam penelitian ini dipandang sebagai hasil konstruksi
dari wartawan dengan segala latar belakang, pengetahuan, dan ideologinya masing-masing.
Lumrah bila isi dan pembingkaian keempat surat kabar tersebut berbeda dalam pemberitaan
tentang dugaan korupsi Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini. Menggunakanpendekatan
kualitatif dan metode penelitian analisis ini, penelitian ini menemukan tiga hal. Yakni, saat
ini korupsi sudah menjadi komoditas berita, termasuk dalam kasus dugaan korupsi Ketua
SKK Migas Rudi Rubiandini di negeri ini sudah menjadi komoditas. Kedua, tuduhan korupsi
menjadi senjata paling ampuh merontokkan lawan-lawan politiknya. Ketiga, teks berita
merupakan representasi dari kekuasaaan sebagai mana disinyalir oleh Michel Foucault.
Adanya hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan secara langsung menjelaskan
representasi dari hubungan ?power-knowledge?. Knowledge is power mengkontrol tatanan
sosial politik. Di pihak yang berseberangan adalah power is knowledge yang bermakna
kekuasaan menumbuhkan pengetahuan.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dedi Kurnia Syah Putra
Abstrak :
Rasisme media politik merupakan kajian klasik yag menarik untuk diulas kembali,
tentu sebagai pembaharuan pemikiran. Konsep Rasisme Media memandang media
massa sebagai medan perang ideologi, di dalamnya terjadi pertentangan kelas antara
ruling class dan subordinat class. kekacauan inilah yang melahirkan rasis ideologi
media. Di mana elitis penguasa media memaksa subordinat class menerima konten
media yang sarat kepentingan ruling class. Meminjam pemahaman dari Stuart Hall
(1932) melalui tulisannya yang tajam berjudul The Whites Of Their Eyes; Racist
Ideologies and the Media. Ia mengungkapkan analisis dari praktek media
berdasarkan perspektif dari teori kulturalis Marx, yakni dengan mengungkapkan
otonomi media massa dan mengganti konsep Hegemoni Gramsci serta Althusser
yang memandang media sebagai ideological state apparatus (Woollacott 1982: 110).
Secara politis, tahun 2014 merupakan puncak dari hipotesis jurnalisme politik. Media
terkooptasi, seolah wibawa ?media publik? runtuh seruntuh-runtuhnya oleh segelintir
orang penguasa media. Kemudian yang ?segelintir? tersebut kesemuanya masuk ke
ranah politik praktis. Dapat disebutkan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
dengan Viva Group. Hary Tanoesoedibjo, calon wakil presiden usungan Partai Hati
Nurani Rakyat dengan MNC Group. Surya Paloh, pendiri sekaligus Ketua Umum
Partai Nasional Demokrat dengan Media Indonesia Group. Dahlan Iskan, politisi
baru melalui Partai Demokrat juga seorang Raja Media dibawah bendera Jawa Pos Group.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dedy Djamaluddin Malik
Abstrak :
Artikel ini ini menggambarkan globalisasi dengan cara pandangnya masing-masing.
Globalisasi berkaitan erat dengan komunikasi dan komunikasi global melahirkan
imperialisme budaya atau imperialisme media. Kedua konsep itu datang dari banyak mazhab
pemikiran (arus informasi bebas yang senjang, dependensi, sistem dunia, dan kolonialisme
elektronik) sebagai respons dan kritik terhadap dominasi budaya dan media Barat. Dengan
memakai metoda kepustakaan, digambarkan sejarah, pengertian dan asumsi-asumsi sekaligus
kritikan terhadap konsep imperialisme budaya. Berikutnya, penulis menggambarkan
pengaruh imperialisme budaya di Indonesia. Pada era Orla, imperialisme budaya ada namun
terkendali akibat politik kebudayaan rezim Soekarno yang ?menasionalisasi budaya?.
Sementara pada era rezim Soeharto, imperialisme budaya lebih menonjol karena politik
kebudayaan pintu terbuka (open sky policy) dan pada era reformasi, imperialisme budaya
semakin nampak signifikan akibat liberalisasi semua bidang kehidupan, termasuk politik.
Dan wajah imperialisme budaya semakin beragam tidak hanya datang dari Barat, melainkan
juga dari non-Barat, termasuk Asia. Makin menguatnya imperialisme budaya dewasa ini,
telah menimbulkan kesadaran kaum elit sehingga dalam Pilpres 2014 gagasan nasionalisme,
kemandirian dan doktrin Trisakti menjadi materi kampanye politik para capres dan cawapres.
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur , 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library