Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Made Purna
Abstrak :
Masyarakat Donggo merupakan sebuah etnis yang mendiami Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Etnis ini terdiri atas berbagai macam penganut agama monoteis seperti Islam, Khatolik dan Protestan. Dengan latar belakang masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai macam agama, masyarakat Donggo di Desa Mbawa dapat memelihara harmonisasi antaranggota masyarakat. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana masyarakat Desa Mbawa yang terdiri atas berbagai macam penganut agama dapat menghindari konflik berbasis agama. Selain itu, strategi apa saja yang digunakan sebagai wahana mewujudkan keharmonisan masyarakat Desa Mbawa. Metode observasi digunakan sebagai tumpuan utama dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menjaga kerukunan antarumat, masyarakat Desa Mbawa menggunakan kearifan lokal sebagai strategi budaya untuk menghindari terjadinya konflik antarumat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kearifan lokal yang hidup di Desa Mbasa mampu menjembatani anggota masyarakat yang berbeda keyakinan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sutjipto
Abstrak :
Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mengungkapkan pentingnya pelatihan suatu kurikulum bagi guru sebelum kurikulum itu diimplementasikan. Hasil kajian menunjukkan, pertama, dari sisi pengambil kebijakan memberi penegasan bahwa penamaan kurikulum Kurikulum 2013; ide kurikulum yang mencakup standar kompetensi lulusan dan kompetensi inti, kerangka dasar dan struktur kurikulum hakikatnya tidak mengalami perubahan. Kedua, perubahan dan pemutakhiran Kurikulum 2013 mencakup koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen; penataan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial pada semua mata pelajaran; penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir; penyelarasan pembelajaran dan penilaian; menyelaraskan isi buku terhadap perubahan KI-KD dan pembelajaran; dan pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Ketiga, perubahan dan pemutakhiran Kurikulum 2013 yang mencirikan keselarasan, mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk dipelajari ditanggapi positif oleh pelaksana kurikulum. Keempat, program pelatihan pengimplementasian Kurikulum 2013 merupakan wahana yang strategis untuk memaknai konsep perubahan dan pemutakhiran kurikulum secara menyeluruh. Kelima, pelatihan pengimplementasian Kurikulum 2013 bagi guru merupakan perhelatan seni mengolah berbagai tujuan untuk menyelaraskan kebijakan yang diprogramkan melalui ajang berbagi guna mewujudkan pemahaman bersama yang ideal terhadap ide, rancangan, dan pengimplementasiannya.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Musanna, Al
Abstrak :
Kajian ini bertujuan untuk menyajikan perspektif terkait urgensi keyakinan guru dalam implementasi kurikulum. Masalah yang menjadi fokus kajian ini mencakup hakikat keyakinan guru dan implementasi kurikulum, serta pendekatan reformulasi keyakinan guru. Kajian ini dilakukan melalui penelusuran pustaka atau literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum tidak hanya menuntut adanya guru yang kompeten. Kesuksesan dan kebermaknaan implementasi kurikulum meniscayakan adanya guru yang mempunyai dan memiliki keyakinan yang positif terhadap kurikulum. Keyakinan guru merupakan dimensi emik dari seorang guru yang membentuk perspektifnya terhadap praksis kurikulum. Selama beberapa dekade, reformulasi keyakinan guru masih berada pada posisi periferal dan subordinat dalam praksis pengembangan kurikulum karena dominasi atau pengarus-utamaan (mainstreaming) pengembangan kompetensi teknis guru dalam menjalankan prosedur pengajaran. Reformulasi keyakinan guru yang positif terhadap kurikulum merupakan prasyarat keberhasilan dan kebermaknaan implementasi kurikulum. Perubahan keyakinan guru memerlukan pendekatan personal dan emosional, tidak hanya bertumpu pada pendekatan rasional.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar budi Raharjo
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penyelenggaraan sekolah yang menyenangkan di SMA Negeri I Pakem Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru, dan siswa. Validitas data menggunakan teknik triangulasi, dan analisis data menggunakan analisis interaktif melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem Sleman merupakan sekolah yang menyenangkan baik dari segi kepemimpinan kepala sekolah, dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, kegiatan pembelajaran, layanan prima, dan iklim kelas. Pengelolaan sekolah terfokus pada hal-hal tersebut yang mengkondisikan Sekolah Menengah Atas Negeri I Pakem menjadi sekolah favorit, unggulan, dan menyenangkan. Kajian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan indikator yang paling utama dalam mewujudkan sekolah unggul yang menyenangkan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meni Handayani
Abstrak :
Tujuan penelitan ini untuk mengkaji perkembangan pencapaian delapan standar nasional pendidikan melalui nilai akreditasi dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam meningkatkan pencapaian SNP. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data akreditasi tahun 2011, 2012 dan 2013. Hasil penelitian menunjukkan tahun 2011 terjadi peningkatan nilai akreditasi ke tahun 2012 sampai tahun 2013. Peningkatan pencapaian standar secara berturut-turut terjadi pada standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan, standar isi, standar pembiayaan, standar penilaian, dan standar sarana prasarana. Di antara delapan standar yang paling rendah pencapaiannya yakni standar pendidik dan tenaga kependidikan. Penyebabnya adalah sebanyak 13,27% sekolah tidak memiliki tenaga perpustakaan, walaupun memiliki perpustakaan, 12,32% kualifikasi pendidikannya di bawah sekolah menengah atas dan tidak memiliki sertifikat. Sekolah tidak memiliki kepala perpustakaan mencapai 14,69%, dan 16,59% sekolah yang memiliki kepala perpustakaan kualifikasi pendidikannya diploma dua, itupun bukan berlatar belakang ilmu perpustakaan dan tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan. Berkaitan dengan tenaga adminsitrasi, banyak yang tidak memiliki tenaga administrasi. Kalaupun ada, hanya 5,21% yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Sarana dan prasarana yang perlu dipenuhi yaitu ruang perpustakaan, ruang laboratorium Biologi dan ruang laboratorium Kimia. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai akreditasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, namun tetap terdapat kekurangan yang harus diperbaiki.
[Jakarta;Depok;Depok;Depok, Depok]: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Fauzi
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengkaji kebijakan madrasah diniyah menurut Perda Kota Serang 1/2010 dan Perwal Kota Serang 17/2013; 2) mengkaji syarat melanjutkan ke SMP/MTs dalam merealisasikan Perda Kota Serang 1/2010; serta 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan madrasah diniyah di Kota Serang. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitiannya adalah Perda Kota Serang 1/2010 dan Perwal Kota Serang 17/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kebijakan wajib belajar pendidikan diniyah diperuntukkan bagi setiap warga Kota Serang Muslim yang akan menempuh jenjang pendidikan SMP/MTs; 2) Setiap siswa muslim yang telah berusia 6 sampai 12 tahun, dan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP/MTs, harus dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda Tamat Belajar Madrasah/Diniyah dalam bentuk syahadah atau sertifikat diniyah; 3) faktor pendukung implementasi Perda Diniyah di Kota Serang yaitu adanya dukungan masyarakat, ilmuwan,akademisi, dan tokoh masyarakat Kota Serang. Faktor penghambatnya yaitu Perda Diniyah belum disosialisasikan secara maksimal, sehingga masyarakat Kota Serang belum mendapat kepastian hukum dengan telah diterbitkannya perda tersebut. Simpulan kajian ini yaitu pelaksanaan Perda Diniyah membutuhkan peninjauan kembali mengenai rumusan tujuan strategis dan pembenahan mutu pendidikan untuk penyesuaian tuntutan sejalan dengan perkembangan budaya bangsa yang semakin kompleks.
Depok: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Rumanta
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prototipe modul pada bahan ajar mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup, Universitas Terbuka. Penelitian ini menggunakan teknik evaluasi formatif, dengan mengembangkan satu prototipe modul bahan ajar berupa modul 2 tentang Manusia, Energi, dan Sumber Daya Alam, sebagai model dalam penulisan modul lainnya. Prototipe modul bahan ajar tersebut diuji coba dan direvisi secara bertahap, mulai dari evaluasi satu-satu dilanjutkan dengan evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada evaluasi satu-satu, ditemukan adanya beberapa kekurangan, seperti gambar yang kurang jelas dengan keterangan masih menggunakan bahasa asing, tes formatif yang tidak sesuai dengan materi, serta beberapa istilah yang belum dijelaskan. Hasil evaluasi kelompok kecil menunjukkan materi pada prototipe modul bahan ajar tersebut terlalu banyak, kualitas gambar kurang memadai, dan ada beberapa materi yang perlu diperbaiki. Sedangkan hasil uji lapangan menunjukkan bahwa prototipe modul tersebut sudah cukup baik dan dapat dimengerti responden, namun masih ada saran penggunaan istil ah yang belum jel as. Disimpul kan bahwa setelah melakukan serangkaian evaluasi dan revisi diakhiri dengan uji lapangan, prototipe modul bahan ajar Pendidikan Lingkungan Hidup tersebut cukup baik untuk digunakan sebagai bahan ajar pendidikan jarak jauh, dengan beberapa catatan perbai kan khususnya penggunaan istilah.
Depok: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library