Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Kajian Wilayah Eropa, 2005
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Panjaitan, Edward M.L.
Abstrak :
Dunia masih mengenal hukuman mati. berdasarkan data Amnesty International (AI), tercatat 128 negara yang telah menghapuskan hukuman mati tetapi masih banyak negara yang menerapkan hukuman mati seperti Amerika Serikat, Cina, Singapura dan Indonesia. Kontroversi hukuman mati dilatarbelakangi oleh pro dan kontra tentang alasan dan legitimasi dijatuhkannya hukuman mati tersebut.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2006
JKWE-II-3-2006-142
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Martin, Georges
Abstrak :
EU is Switzerland's most important partner, intern of politic, cultural and economic. By far, economic integration has been achieved through sector by sector bilateral negotiations. This happens since Swiss particular system, such as direct democracy system, refrains Switzerland for fall economic and politic integration. Regarding the EU enlargement, Switzerland believes this will promote positive impact in Europe. Furthermore, bilateral agreement II is aimed to extend corporation with EU in various sector, such as economic and politics, ft is a long term goal of Switzerland for full accession as full EU member.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2005
JKWE-1-2-2005-47
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Pohan, Hazairin
Abstrak :
Tulisan ini mengupas berbagai langkah-langkah kebijakan untuk mengatasi ketergantungan dan implikasi politisnya, serta krisis energi yang dihadapi dunia di kawasan Eropa, khususnya di Polandia.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2008
JKWE-4-1-2008-35
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Silalahi, M. Udin
Abstrak :
This article explains the main competition rules in European Community in general. The basic norm of competition rule in European Community (EC) is determined in article 3 (g) EC Treaty. Article 3 (g) provide that "the institution of a system ensuring that competition in the internal market is not distorted". To ensure workable competition in EC were set out in article 81 and 82 EC Treaty the Competition rule. Article 81 (1) prohibits as incompatible with common market, collusion between undertakings that may affect trade member states and has the object or effect of restricting competition within the common market. But not all agreements that perceptibly restrict competition and may effect inter-state trade are prohibited. Some forms of collaboration restrictive of competition may have beneficial effects and are capable exemption by the Commission. By virtue of article 81 (3) the prohibition in article 81 (1) may be declared inapplicable to any agreements or category of agreements provided that they have certain characteristics. This article will elaborate the prohibition of article 81 (1) and the exemption of article 81 (3) and as well the abuse of dominant position of article 82 EC Treaty.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2008
JKWE-4-1-2008-95
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Pakpahan, Beginda
Abstrak :
Saat ini perkembangan CFSP bergerak Iambat. CFSP dibentuk oleh Uni Eropa untuk menghadapi tantangan regional dan global, serta berbagai ancaman. Seiring dengan itu, UE juga membentuk European Security and Defence Policy (ESDP) pada tahun 1999. Kenyataannya, ESDP dan CFSP saling terkait sebagai pendekatan keamanan Eropa menghadapi berbagai masalah keamanan di kawasan UE. Dalam artikel ini, penulis berpendapat bahwa CSFP dan EDSP sangatlah penting dan harus menjadi kerangka kerja yang utuh bagi UE karena (1) UE telah menjelma menjadi aktor global. UE harus memiliki CFSP yang komprehensif untuk memainkan peran penting sebagai kekuatan yang harus dilatih dan diperkuat oleh kemampuan pertahan di era politik global, (2) CFSP harus meliputi agenda keamanan UE dan ESDP mencerminkan agenda pertahanan UE, dan (3) UE rnemiliki peran penting, peran global dalam menghadapi isu perdamaian dan keamanan. CFSP merupakan pendekatan yang efektif bagi UE dalam mernainkan peran tersebut.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa, 2007
JKWE-3-3-2007-82
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Eka Bhella Pertiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini merumuskan latar belakang Uni Eropa melakukan sentralisasi data
populasi dan perumahan Uni Eropa dalam sebuah sistem daring diberi nama
Census Hub, serta dampaknya terhadap jumlah tunawisma dan ketersediaan
hunian di Negara Anggota Uni Eropa. Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah latar belakang Uni Eropa menciptakan aplikasi daring untuk
sentralisasi data populasi dan perumahan di Eropa. Permasalahan kedua yang
dibahas adalah fenomena jumlah tunawisma dan ketersediaan hunian kosong di
Negara Anggota Uni Eropa. Periodisasi penelitian diambil dari tahun 1980-2020.
Metode penelitian adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Sumber data
diambil dari publikasi resmi yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Teori yang
digunakan adalah konstruktivisme untuk integrasi Eropa oleh Jeffrey T. Checkel
menekankan pada perspektif politik domestik untuk merumuskan latar belakang
inisiatif sentralisasi data populasi dan perumahan di Uni Eropa. Konsep yang
digunakan adalah analisis pasar perumahan dilihat melalui faktor permintaan,
penawaran, dan legal dari Erick Eschker untuk merekonstruksi dampak
sentralisasi sensus terhadap jumlah tunawisma dan ketersediaan hunian di Negara
Anggota Uni Eropa. Dari kedua proses analisis untuk menjawab kedua masalah,
peneliti menemukan, bahwa sentralisasi sensus populasi dan perumahan Uni
Eropa melalui Census Hub tidak dapat menjadi indikator dalam mengatasi
peningkatan jumlah tunawisma dan tingkat kekosongan hunian di Negara
Anggota Uni Eropa.
ABSTRACT
This research formulates the background of the European Union centralizing
population and housing data of the European Union in an online system called the
Census Hub, and its impact on the number of homeless and housing availability in
EU Member States. The problem raised in this research is the background of the
European Union creating an online application for centralizing population and
housing data in Europe. The second issue discussed is the phenomenon of the
number of the homeless and the availability of empty dwellings in EU Member
States. The research period is taken from 1980 to 2020. The research method is
qualitative and quantitative research methods. The data sources are taken from
official publications issued by the European Union. The theory used is
constructivism for European integration by Jeffrey T. Checkel emphasizes the
domestic political perspective to formulate the background of the population and
housing data centralization initiative in the European Union. The concept used is
an analysis of the housing market from Erick Eschker seen through demand,
supply, and legal factors to reconstruct the impact of census centralization on the
number of homeless people and the availability of dwellings in EU Member States.
From the two analysis processes to answer the two problems, the researcher found
that the centralization of the population and housing census of the European
Union through the Census Hub cannot be an indicator in overcoming the increase
in the number of the homeless and in the level of vacancy dwellings in the EU
Member States.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Wilayah Eropa, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Ultranationalism in Europe
Analysis and Outlook with regard to Ultranasionalisme di Eropa yang telah berakar sekian lama tidak dapat dipandang
hanya dari kondisi lingkungan yang di sekelilingnya maupun digeneralisasi. Hal ini
disebabkan kondisi historis, sosiologis, politik, negara-negara di Eropa berbeda satu
sama lain, sehingga diperlukan pendefinisian yang jelas. Tulisan ini memaparkan
perbandingan ultranasionalisme di Eropa Barat, Tengah, dan Timur; yang antara
lain disebabkan masih tidak jelasnya profil ideologi politik negara-negara Eropa Timur
pasca Perang Dingin. Hal ini menunjukkan bahwa ultranasionalisme perlu untuk
dipelajari lebih lanjut. Ketika kelompok ekstrimis sayap kanan memegang kekuasaan,
kelompok masyarakat sipil perlu mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Namun
mengucilkan pandangan ultranasionalisme dan kelompok tersebut, dari perdebatan
publik juga bukan tindakan yang tepat. Fenomena ini harus dipahami dan dikaji
secara mendalam agar negara-ngara Eropa dan Uni Eropa mampu menghadapinya
dan menjaga Eropa untuk tetap ?berpegang teguh pada prinsip-prinsip demokrasinya.
Tulisan ini juga menyatakan bahwa generasi muda di Eropa perlu diyakinkan pada
njlai-nilai dasar yang fundamental dalam sebuah masyarakat yang demokratis agar
tidak terjadi persepsi dan mispersepsi terhadap dinamika ultranasionalisme itu
sendiri di Eropa.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa Vol. 3 No. 2 2007: 5-25, 2007
JKWE-3-2-2007-5
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Perjalanan Konstitusi Eropa dalam kerangka pembentukkan 'Negara Federasi
Eropa berada dalam persimpangan yang belum menunjukkan arah berakhirnya.
Prosedur legal formal melalui referendum yang tidak mendapatkan persetujuan semua
negara anggota bukan alasan utarna tidak diterimanya Draf Konstituti Eropa tersebut.
Tetapi lebih jauh lagi terhadap materi yang diatur dalam draf konstitusi tersebut.
Artikel ini mencoba mempertanyakan dan menjawab tentang keberadaan Draf
Konstitusi Eropa sebagai salah satu aspek signifikan dalam proses pembentukan
'Negara Federasi Eropa' serta implikasinya secara politik dengan mendasari kepada
3 (tiga) latarbelakang yaitu; politik, alamiah dan pembatasan yang melingkupi draft
Konstitusi Eropa tersebut.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa Vol. 3 No. 2 2007: 83-105, 2007
JKWE-3-2-2007-83
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Artikel ini membahas tetang warisan budaya Portugal di Asia Tenggara, dengan
menekankan kepada pernbahasan tentang kornunitas keturunan Portugal dengan
melatarbelakangi pada 3 (tiga) hal yaitu; perkawinan berbeda suku, proses terhadap
pembentukan bahasa dari 'pertemuan' dua bahasa yang berbeda suku, khususnya di
Malacca dan Batavia serta memperhatikan tiga faktor dalam melakukan identifikasi
terhadap komunitas yang berasal dari perkawinan berbeda suku seperti, suku, bahasa
dan agama.
Jurnal Kajian Wilayah Eropa Vol. 3 No. 2 2007: 106-120, 2007
JKWE-3-2-2007-106
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library