Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jajat Darajat Kusumah Negara
Abstrak :

Anak usia remaja sangat rentan mengalami gangguan, diantaranya pola hidup yang tidak teratur, behavior, pertumbuhan fisik dan psikis. Peranan aktifitas fisik atau olahraga menjadi sarana untuk mencegah anak usia remaja dari pengaruh negatif. Akan tetapi aktivitas olahraga ini tidak dilakukan secara teratur dan durasinya sangat singkat baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan sekitarnya. Olahraga disekolah cenderung lebih singkat. Saat ini, banyak anak usia remaja melakukan kegiatan olahraga permainan Futsal. Olahraga futsal bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jasmani, neuroplastisitas. Akan tetapi olahraga futsal juga dapat memengaruhi terhadap stres fisik dan stres oksidatif. Desain pre-post test pada anak usia remaja 13-15 tahun. Subjek penelitian 27 orang (tidak biasa bermain futsal) dibagi secara acak kedalam 3 kelompok perlakuan, frekuensi olahraga (FO) 1x, 3x dan 5x perminggu. Tahap awal penelitian persiapan olahraga futsal dan pengambilan data parameter, tahap perlakuan olahraga futsal selama 8 minggu dan tahap terakhir pengambilan data paramater dilakukan 1 hari setelah perlakuan. Penelitian ini sudah lolos kaji etik dari Komisi Etik FKUI. Kebugaran jasmani ditemukan meningkat secara bermakna pada FO3 dan FO5. Atensi dan memori ditemukan peningkatan pada FO1, FO3 dan FO5. Peningkatan BDNF hanya ditemukan pada kelompok FO3. IGF-1 ditemukan meningkat secara bermakna pada kelompok FO1, FO3 dan FO5. Peningkatan kadar Kortisol dan MDA hanya ditemukan pada kelompok FO5. Hasil penelitian ditemukan olahraga yang optimal dan aman pada anak usia remaja yaitu frekuensi olahraga futsal 3 kali perminggu dibandingkan olahraga futsal 1 kali dan 5 kali terhadap kebugaran jasmani, neuroplastisitas, stres fisik dan stres oksidatif pada anak usia remaja.


Adolescents are susceptible to disorders, including unconventional lifestyle, behavior, physical and psychological growth. The role of physical activity or sports becomes a means to prevent adolescent children from negative influences. However, this sporting activity is not taken out regularly, and the duration is very short both in the school and the enclosing circumstances. Sports at school tend to be shorter. At present, many teenagers do Futsal sports. Futsal exercise is useful for improving physical fitness, neuroplasticity. However, futsal can also affect physical stress and oxidative stress-pre-post test design in adolescents aged 13-15 years. The research subjects were 27 people (unusual for playing futsal) divided randomly into three treatment groups, exercise frequency (FO) 1x, 3x, and 5x per week. The initial stage of the research is preparation for futsal and parameter data collection, the stage of treatment for futsal for eight weeks, and the last stage of data taking post parameters, one day after treatment. This research has passed the ethical review of the FKUI Ethics Commission. Physical fitness normally found to increase significantly at FO3 and FO5. Attention and memory are found to increase in FO1, FO3, and FO5. Surprisingly, BDNF was only detected in only the FO3 group. IGF-1 was found to increase significantly in the FO1, FO3, and FO5 groups. Increased levels of Cortisol and MDA was simply observed in the FO5 group. The results of the study found optimal and safe exercise in adolescents, namely the frequency of futsal exercise 3 times a week compared to futsal one times and five times for physical fitness, neuroplasticity, physical stress and oxidative stress in adolescents.

Jakara: Ilmu Biomedik, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostika Flora
Abstrak :
Ibu hamil yang berada di daerah endemis malaria sangat rentan terhadap infeksi malaria selama kehamilan. Gejala malaria pada kelompok ini sering asimptomatik atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali karena adanya efek imunitas protektif melalui infeksi yang berulang. Adanya peningkatan kadar tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) dapat dijadikan indikator terjadinya infeksi malaria. TNF-α berperan penting dalam respons imun pada malaria akut yang menghambat terjadinya eritropoesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar TNF-α dengan kejadian anemia pada ibu hamil didaerah endemik malaria vivax. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 di lima wilayah kerja puskesmas Kota Bengkulu. Sampel penelitian adalah ibu hamil di daerah endemis malaria vivax yang diambil secara accidental sampling. Dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan mikroskopis malaria, kadar TNF-α dan kadar hemoglobin (Hb). Hasil penelitian menunjukkan seluruh ibu hamil memiliki riwayat pernah terinfeksi malaria vivax, walaupun hasil pemeriksaan slide negatif. Terjadi peningkatan kadar TNF- α dengan rerata 6,90 ± 2,48 pg/mL dan penurunan kadar Hb dengan rerata 9,75 ± 0,88 g%. Uji korelasi Spearman didapatkan korelasi negatif yang kuat (r = -0,734) dan bermakna (nilai p < 0,05) antara Kadar TNF-α dengan kadar Hb. Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar TNF-α dengan kejadian anemia.
Pregnant mothers living in malaria - endemic area are very susceptible to malaria infection during pregnancy. Malaria symptoms in this group are often asymptomatic or even not detected at all due to protective immunity effect through repeated infections. Any elevation of tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) level can be used as indicator of malaria infection. TNF-α takes an important role in immune response on acute malaria that hinders occurence eritropoesis process. This study aimed to find out relations between TNF-α level and anemia occurrence among pregnant women living in malaria vivax - endemic areas. The study used cross-sectional design conducted on January to February 2014 in five working areas in Bengkulu city. Sample of study was pregnant mothers in malaria vivax - endemic areas which was taken through accidental sampling. Blood was taken for malaria-microscopic examination, TNF-α and haemoglobine (Hb) level. The results showed that all of pregnant mothers have malaria vivax - infected record, although slide examination showed negative result. Any TNF-α level elevation with average 6.90 ± 2.48 pg/mL and decrease of Hb level with average 9.75 ± 0.88 g%. Spearman correlation test showed strong negative correlation (r = -0.734) and significant (p value < 0.05) between TNF-α level and Hb level. There was significant relation between TNF-α level and anemia occurrence.
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Program Studi Magister Ilmu Biomedik, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rostika Flora
Abstrak :
Pada saat kehamilan, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi (Fe) yang diperlukan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah ibu dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Apabila kebutuhan zat besi ini tidak terpenuhi, akan terjadi anemia defisiensi besi. Ibu hamil yang tinggal di daerah endemis malaria rentan terinfeksi malaria, yang berdampak terhadap anemia pada kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui gambaran profil zat besi pada ibu hamil yang berada di daerah endemis malaria vivax kota Bengkulu. Pemeriksaan mikroskopis malaria dan pengambilan sampel darah dilakukan untuk pemeriksaan profil zat besi terhadap 55 orang ibu hamil trimester II dan III yang mempunyai riwayat malaria di 5 wilayah kerja puskesmas. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis univariat. Pada ibu hamil yang tidak terinfeksi malaria tetapi mempunyai riwayat malaria, 90,5% mengalami anemia, 41,5% mengalami penurunan kadar Total Iron Binding Capacity (TIBC), dan 17% mengalami penurunan kadar Fe serum. Ibu hamil yang terinfeksi malaria vivax selain terjadi penurunan kadar hemoglobin juga disertai dengan penurunan kadar Fe serum dan kadar TIBC. Pada ibu hamil yang menderita malaria falsiparum, terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) dan kadar TIBC tetapi tidak disertai dengan penurunan kadar Fe serum. Ibu hamil yang terinfeksi malaria maupun yang mempunyai riwayat terinfeksi malaria mengalami anemia pada kehamilan. ......During pregnancy, the need of iron increase significantly. Iron is needed for increasing the amount of mother?s red blood cell and form the red blood cell of fetus and placenta. If this iron needs is not fulfilled, it could cause iron deficiency anemia. Pregnant women who live in endemic malaria will be vulnerable to be infected malaria, and will cause anemia in pregnancy. This research was aimed to know iron profile in pregnant women that live in en Profil Zat Besi Ibu Hamil di Daerah Endemis Malaria Profile of Maternal Iron in Malaria Endemic Areas Rostika Flora* Bina Melvia** Sigit Purwanto** 195 demic malaria area. Malaria microscopic examination and blood sampling for examination of iron profile in 55 pregnant women trimester II and III who have a history of malaria in 5 working area health centers. The data obtained was then performed univariate analysis. The results showed pregnant women who have malaria history, 90.5% are suffering anemia, decreasing of Total Iron Binding Capacity (TIBC) level (41.5%) and 17% Fe serum level (17%). Pregnant women who are infected vivax malaria not only experiencing decrease of hemoglobin level but also experiencing decrease of Fe serum level and TIBC level, while pregnant woman who suffers from falciparum malaria haemoglobin (Hb) level and TIBC are decreasing but not in serum Fe levels. Pregnant women with history of malaria infection will suffer from anemia during pregnancy.
Palembang: Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Biomedik, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library