Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1911 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiska A.K.
"Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersihan mulut dan kesehatan gingiva pada anak lambat belajar melalui kegiatan pendidikan kesehatan gigi. Evaluasi peningkatan pengetahuan, kebersihan mulut dan kesehatan gingiva dilakukan pada anak lambat belajar yang diberikan 4 kali PKG dalam waktu 2 minggu dan anak lambat belajar yang diberikan 6 kali PKG dalam waktu 3 minggu.
Sebagai subjek adalah anak lambat belajar yang berusia 9-11 tahun di SD Budi Waluyo. Sampel berjumlah 64 orang yang dibagi atas 2 kelompok masing-masing 32 orang anak. Kelompok 1 diberikan 4 kali pendidikan kesehatan gigi dengan frekwensi 2 kali seminggu, yang dilakukan selama 2 minggu berturut-turut. Sedangkan, kelompok 2 diberikan 6 kali pendidikan kesehatan gigi dengan frekuensi 2 kali seminggu, yang dilakukan selama 3 minggu berturut-turut.
Hasil uji statistik membuktikan ada perbedaan bermakna pada pengetahuan, kebersihan mulut dan kesehatan gingiva anak lambat belajar sebelum dan sesudah PKG. Pada pengetahuan didapat ada perbedaan yang tidak bermakna antara anak lambat belajar yang diberikan 4 kali PKG dan 6 kali PKG, namun pada kebersihan mulut dan kesehatan gingiva ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
T1864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Febriani
"Bahan cetak yang dipakai dalam bidang kedokteran gigi berfungsi sebagai reproduksi negatif gigi dan jaringan rongga mulut, hasil cetakan dicor dengan gips sehingga diperoleh model keja yang merupakan replika gigi dan jaringan rongga mulut. Bahan cetak yang banyak digunakan adalah alginat, yang merupakan barang import. Di beberapa daerah sulik didapat sehingga diupayakan modifikasi bahan cetak alginat dengan pati ubi kayu (Manihot Utilisima). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi perubahan pati ubi kayu (Manihot Utiiisima) pada bahan cetak alginat kemasan terhadap hasil reproduksi detail cetakan gips tipe M. Sebanyak 120 spesimen dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok Al, sampai dengan AS perbandingan bahan cetak alginat dan pati ubi kayu berurutan dari 55% : 45%; 52,5% : 47,5%; 50% : 50%; 47,5% : 52,5%; 45% : 55% dan kelompok AO sebagai kontrol tanpa ditambah pati ubi kayu, kemudian dicetak dengan slat uji reproduksi detail (ISO 1563 78), hasilnya dicor gips tipe III setelah mengeras, reproduksi detail dianalisa dengan mikroskop stereo. Hasil yang didapat dilakukan uji t untuk mengetahui perbedaan bahan cetak alginat kemasan dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Hasil yang didapat bahan cetak alginat kemasan tidak berbeda dengan bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu pada kedalaman garis 0,05 mm dan 0,075 mm. Dari panelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan cetak alginat yang ditambah pati ubi kayu sampai perbandingan 47,5% : 52,5% dapat digunakan sebagai bahan cetak.

The Influence of Additional Manihot Utilisima for
Alginate Impression Material to Accuracy Reproduction Details Results
Impression materials which are used work in dentistry as a negative reproduction of teeth and oral tissues. The negative reproduction being filled in with gypsum in order to produce a replica of teeth and oral tissues. The most common being used impression material is alginate, which is a much improved product commodity now. The material is still rare to be found in several places, therefore we can try to modify the alginate with manihot utilisima. The aim of this research is to find the effect of manihot utilisima addition to the imported alginate and its ability to reproduce detailed reproduction using type III gypsum. The 120 specimen is divided into 5 groups of study. The percentage comparison 'of alginate to manihot utilisima in Al group to AS group are 55% : 45%; 52.5% : 47.5%; 50% : 50%: 47.5%
52.5%; 45% : 55%. A4 as a control group without the addition of manihot utilisima. The materials then being impressed with detail reproduction tool (ISO 1563 ! 78), the detail result is then analyzed under a stereo microscope. The t-test was used to statistically test the differences of alginate impression and alginate substitution to manihot utilisima, in 0.05 mm and 0.075 mm depth. There were no significant differences between the alginate impression and modified alginate with manihot utilisima in 0.05 mm and 0.075 mm depth. Therefore this research concludes that the alginate impression with manihot utilisima with a ratio up to 47,5% 52.5% can be used as an impression material."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2001
T1873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Nastiti
"Beberapa ahli masih meragukan kestabilan titik subspinal atau titik A sebagai referensi pada tulang maksila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah titik A dapat berubah karena perawaran orthodonti dan seberapa banyak perubahannya. Untuk itu, dilakukan analisa gambaran sefalometri pasien di klinik Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Gigi Uniuersilas Indonesia sebelum dan sesudah perawatan retraksi gigi insisif atas. Jarak terpendek titik A terdapat bidang PTV sebelum dan sesudah retraksi diukur, kemudian dihitung selisih rata-ratanya dan di uji statistik dengan t-test paired. Dari 33 sampel, menunjukkan titik A berubah karena perawatan. Titik A berubah ke arah dorsal setelah retraksi insisif atas dengan torque yaitu pada rata-rata lebih besar dari 5 mm. Dari 6 sampel maloklusi kelas I retraksi dengan torque, titik A mundur ke dorsal sebanyak 30 %, sedang dari 14 sampel maloklusi kelas II retraksi dengan torque titik A mundur ke dorsal sebanyak 64 %."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farisza Gita
"Terlepasnya pasak tuang karena fitness yang tidak baik terhadap permukaan saluran akar, menyebabkan retensi pasak tidak optimal. Penelitian ini adalah suatu kwasi eksperimental laboratorik yang membandingkan akurasi pola pasak resin akrilik dan pola pasak inlay wax berdasarkan waktu penyimpanan. Pengamatan dilakukan terhadap celah marginal antara master die dengan spesimen menggunakan Electric Measuring Microscope MM-40 Nikon. Waktu penyimpanan yang diamati adalah 15 menit, 30 menit dan 24 jam. Secara deskriptif terbukti kontraksi inlay wax lebih besar dibandingkan kontraksi resin akrilik.
Hasil uji ANOVA 2 arah menunjukkan interaksi antara waktu penyimpanan dan jenis bahan pola, sedangkan hasil ANOVA 1 arah menunjukkan perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan masing-masing bahan pola pada P 0.000. Hasil uji Limit Significant Difference pada masing-masing bahan pola menyimpulkan adanya perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan, sedangkan uji menyimpulkan pula perbedaan bermakna pada masing-masing waktu penyimpanan antara kedua bahan pola. Disimpulkan akurasi pola pasak resin akrilik lebih baik dibandingkan pola pasak inlay wax."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nurul Mustaqimah
"ABSTRAK
Limfosit darah tepi dari 5 penderita Juvenile Periodontitis /JP, 27 penderita Rapidly Progressive Periodontitis /RPP, dan 10 individu dengan jaringan periodonsium sehat diteliti menggunakan antibodi monoklonal dan flow sitometri dengan fluoresensi. Jumlah relatif dari set CD3+ (I'), CD4+ (T helper Th), CD8+ (F suppressor /Ts atau T cytotoxic /Tc), CD19+ (B), dan set CDI6+CD56+ (Natural Killer /NK) diukur, serta rasio CD4+/CD8+ (Th/Ts) dikalkulasi. Pada penderita JP ditemukan % proporsi set T (62.4 ± 6.1887 vs 69.8 ± 5.6332) dan set NK (21.4 ± 7.37 vs 12.9 ± 6.94) secara statistik berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada kelompok RPP % proporsi set T (61.7407 ± 9.3504 vs 69.8 ± 5.6332), sel Th (31.04 ± 7.30 vs 37.7 ± 4.92) dan NK (2030 ± 8.85 vs 12.9 ± 6.94) juga berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrolnya. Tetapi rasio Th/Ts kedua kelompok periodontitis tersebut tidak berbeda bermakna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan imunoregulasi dan fungsi subpopulasi limfosit penderita orang Indonesia Yang secara klinis terlihat lokal sebagai lesi JP atau RPP dapat dideteksi secara sistemik melalui darah tepinya. Selain itu karakteristik imunobiologik penyakit JP dan RPP bila diperbandingkan terhadap kelompok sehat berbeda pada proporsi sel Th-nya.

ABSTRACT
Peripheral blood lymphocytes from 5 Juvenile Periodontitis /JP, 27 Rapidly Progressive Periodontitis /RPP patients and 10 healthy subjects were examined using a panel of monoclonal antibodies and fluorescence flow cytometry. The relative counts of CD3+ (T) cells, CD4+(T helper /Th) cells, CD8+ (T suppressor /Ts or T cytotoxic /Tc) cells, CDI9+ (B) cells, and CD16+CD56+ (Natural Killer /NK) were assessed, and the CD4+lCD8+ (Th / Ts) ratio was calculated. In the JP patients the % proportion of T cells (62.4 ± 6.1887 vs 69.8 ± 5.6332) and NK cells (21.4 ± 7.37 vs 12.9 ± 6.94) were statistically significant difference to the control group. In the RPP patients the % proportion of CD3+ cells (61.7407 ± 9.3504 vs 69.8 ± 5.6332), CD4+ cells (31.04 ± 7.30 vs 37.7 ± 4,92) and NK cells (20.7 ± 8.85 vs 12.9 ± 6.94) were also statistically significant difference to the control group. But the CD4+/CD8+ (Th/Ts) ratio was not statistically significant in both groups. These results indicate that defect of immunoregulation and subpopulation lymphocyte function of Inclonisian patients which is clinically local as JP or RPP lesions. could detected systemically in their peripheral blood. Beside that, immunobiological characteristics between JP Arid RPP diseases compared to its control group have differed in Th cells subpopulation proportion."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Gatot Wijanarko
"Permintaan akan perawatan ortodonti di klinik Spesialis FKG-UI meningkat dengan persentasi yang lebih besar pada usia di atas 16 tahun (67%) dibandingkan usia yang lebih muda. Pada penelitian yang terdahulu ditemukan bahwa pada usia 12 - 14 tahun sudah terjadi maloklusi (89%). Penelitian yang saya lakukan ini merupakan studi epidemiologis dasar untuk melihat prevalensi derajat keparahan maloklusi pada usia 12 - 14 tahun di Jakarta secara "crossectional" 270 sampel diambil secara multi stages cluster random sampling dari populasi remaja di Sekolah Menengah Pertama. Indeks HMAI (Handicapping Malocclusion Assessment index) digunakan untuk menilai derajat keparahan maloklusi baik pada laki-laki maupun perempuan.
Hasil penelitian memberi gambaran bahwa prevalensi terbanyak adalah malokiusi ringan sampai dengan berat (83,4%). Kelainan terbanyak adalah kasus berjejal (44,9%), gigi renggang (16,7%), gigi mendongos (6,3%), tumpang gigit dalam (6,3%), gigitan silang (12,3%) dan gigitan terbuka (13,2%). Tidak terdapat perbedaan prevalensi pada laki-laki atau perempuan. Tingkat kesadaran akan kebutuhan perawatan tinggi sesuai dengan tingkat keparahan maloklusi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Angky Soekanto
"The Effect of Bisphosphonate on The Osteoclast-Like Cell Formation In A Mouse Bone Marrow CultureBisphosphonates are reported to have an inhibitory effect on bone resorption in vivo and in vitro. The present study examined the effect of bisphosphonate on the formation of osteoclast-like cells in vitro. When mouse bone marrow cells were cultured for 8 days with 10$M la, 25-dihydroxyvitamin D3 (la, 25(OH)2 D3) numerous clusters of mononuclear and multinucleated cells formed, which stained positive for tartrate-resistant acid phosphatase (TRAP-positive). la, 25(011)2 D3 is known to stimulate osteoclast-like cell formation in a mouse bone marrow culture. Adding 1-hydroxyethylidene-l, 1-bisphosphonate (BEEP) inhibited the increased formation of osteoclast-like cells stimulated by this stimulant. A time-course experimental model showed that the number of osteoclast-like cells decreased slightly when drugs were given early in the culture period and decreased markedly when the drugs were given later or continuously in the culture period.
These findings suggested that bisphosphonate had an effect on mature stage and significantly inhibit bone destruction by inhibit osteoclast-like cells formation. The amount of PGE2 production stimulated by la, 25(011)2 D3 was dose dependently higher with BEEP and 3-amino-lhydroxypropylidene-1, 1-bisphosphonate (APD). Showing that PGE2 production is high at the end of culture when the cells are going to undergo apoptosis. This showed in part, the known bone-resorbing activity of these agents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1999
LP 1999 37
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Farisza Gita
"Terlepasnya pasak tuang karena fitness yang tidak baik terhadap permukaan saluran akar, menyebabkan retensi pasak tidak optimal. Penelitian ini adalah suatu kwasi eksperimental laboratorik yang membandingkan akurasi pola pasak resin akrilik dan pola pasak inlay wax berdasarkan waktu penyimpanan. Pengamatan dilakukan terhadap celah marginal antara master die dengan spesimen menggunakan Electric Measuring Microscope MM-40 Nikon. Waktu penyimpanan yang diamati adalah 15 menit, 30 menit dan 24 jam. Secara deskriptif terbukti kontraksi inlay wax lebih besar dibandingkan kontraksi resin akrilik.
Hasil uji ANOVA 2 arah menunjukkan interaksi antara waktu penyimpanan dan jenis bahan pola, sedangkan hasil ANOVA 1 arah menunjukkan perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan masingmasing bahan pola pada P 0.000. Hasil uji Limit Significant Difference pada masing-masing bahan poly menyimpulkan adanya perbedaan bermakna antar waktu penyimpanan, sedangkan uji 't' menyimpulkan pula perbedaan bermakna pada masing-masing waktu penyimpanan antara kedua bahan pola. Disimpulkan akurasi pola pasak resin akrilik lebih baik dibandingkan pola pasak inlay wax."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Siti Indiarti
"The purpose of the present study was to determine the standard mesiodistal' diameter and bucolingual diameter of the crown size and the dental arch size in the primary and permanent dentition of Indonesian-Jakarta children. The samples were obtained from dental plaster models of 400 Indonesian-Jakarta children who were selected from a cross section of the population and who ranged in age from 3 1/2 years to 6 1/2 years and from 10 I/2 years to 13 I/2 years. The mean values of the mesiodistal and bucolingual diameter of primary dentition are found tended to be larger in boys than in girls. The mean values of the mesiodistal and bucolingual diameter of permanent dentition are found tended to be larger in boys than in girls. Also for mean values of the dental arch width and length of primary and permanent dentition are found tended to be larger in boys than in girls."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Risqa Rina Darwita
"As an essential nutrient, zinc play important roles in many biological functions. The activity of zinc as co-factor enzymes is supporting by the activity of copper and iron. The study was observed the changes of level activity of zinc, copper and iron concentration in sub lingual gland saliva, sub mandible gland saliva and parotids gland saliva The concentration of zinc, copper and iron were determinant by using the X-Ray Fluorescent. The concentration of zinc and iron were significantly increase (p<0.005) in sub lingual within 60 min restraint stress, and copper was significantly decrease (p
In conclusion, the changes in trace elements of zinc, copper and iron in the salivary gland of sub lingual gland saliva, sub mandible gland saliva, and parotids gland saliva may be closely related to the processes of enzymes activations induced by mild physiology stimuli and that the metabolisms of these metals are differently regulated according to each functional role in the salivary gland system."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 31
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>