Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yenny
"ABSTRAK
Karakteristik peritoneum dan konsentrasi glukosa mempengaruhi perbedaan tekanan osmotik sepanjang dwell time pada CAPD. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran karakteristik peritoneum dan konsentrasi glukosa terhadap pengeluaran cairan. Desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan retrospektif. Berdasarkan consecutive sampling didapat 53 responden. Data berasal dari tahun 2005-2010. Hasil uji t menunjukkan nilai p<0,05 pada rerata pengeluaran cairan berdasarkan konsentrai glukosa pada siang dan malam. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai p<0,05 pada rerata pengeluaran cairan berdasarkan karakteristik peritoneum pada pagi dan sore. Peneliti menyimpulkan karakteristik peritoneum dan konsentrasi glukosa berperan terhadap pengeluaran cairan pada CSPD."
2010
T28422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yenny
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yenny
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tampilan feminisme dan purity pada idola K-Pop perempuan terhadap intensi fanship dari fans laki-laki. Partisipan dalam penelitian ini adalah 93 individu laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai fans K-Pop dengan rentang umur 15–35 tahun (M = 20.88, SD = 4,02). Partisipan diberikan stimulus berupa vignette fiktif berupa foto, biodata fiktif, dan deskripsi kepribadian dari model dengan variasi pada tampilan ideologi feminisme dan pelanggaran purity. Hasil analisis Repeated Measures ANOVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tampilan Feminisme (F(2,184) = 7,74, p = 0,001, ηp2 = 0,08) dan Purity (F(2,184) = 14,26, p < 0,001, ηp2 = 0,13) pada idola K-Pop perempuan terhadap intensi fanship, serta tidak terdapat interaksi yang signifikan antara feminisme dan purity pada idola K-Pop perempuan dalam mempengaruhi intensi fanship pada fans laki-laki (F(2,184) = 1,62, p > 0,05, ηp2 = 0,02). Post-hoc paired samples t-test dilakukan dan ditemukan bahwa perbedaan tingkatan intensi fanship lebih tinggi secara signifikan pada perlakuan feminisme dibandingkan dengan non-feminisme dan pada perlakuan tampilan purity dibandingkan dengan perlakukan purity violation. Penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki tidak ingin menjadi fans dari idola K-Pop perempuan yang menampilkan pelanggaran purity dan beridentitas feminis dengan menggunakan label feminis, tetapi justru memiliki preferensi terhadap idola yang menampilkan ideologi feminisme tanpa label.

This research aims to examine the influence of the display of feminist ideology and purity in female K-Pop idols on the fanship intentions of male fans. The participants in this study were 93 male individuals who identified themselves as K-Pop fans, ranging in age from 15 to 35 years (M = 20.88, SD = 4.02). Participants were presented with stimuli in the form of fictional vignettes containing ‘idol’ photos, fictional biodata, and personality descriptions of a model with variations in the display of feminist ideology and purity violation. The results of the Repeated Measures ANOVA analysis show that there is a significant influence between the display of Feminism (F(2,184) = 7.74, p = 0.001, ηp2 = 0.08) and Purity (F(2,184) = 14.26, p < 0.001, ηp2 = 0.13) on female K-Pop idols towards fanship intention, and there is no significant interaction between feminism and purity in influencing fanship intentions for male fans (F(2,184) = 1.62 , p > 0.05, ηp2 = 0.02). Post-hoc paired samples t-test was carried out and it was found that the difference in fanship intention levels was significantly higher in the feminism treatment compared to non-feminism and in the display of purity treatment compared to the purity violation treatment. This findings indicate that men do not intend to be fans of female K-Pop idols who display purity violations and feminist labels, instead males prefer idols who display feminist ideology without labels."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yenny
"Kemajuan Teknologi Informasi telah membawa dunia kedalam era informasi. Dengan teknologi pula dimungkinkan adanya pertukaran informasi di seluruh dunia dengan tanpa batasan jarak, ruang dan waktu. Akibat dari kondisi ini adalah persaingan bisnis yang semakin ketat. Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan inisiatif Customer Relationship Management (CRM) yang biasanya diterapkan dalam bentuk Call Center (CS) 147 yang bertujuan sebagai alat komunikasi perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan pelanggan yang menguntungkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melihat manfaat yang dihasilkan dari penerapan CRM, 2. Mengetahui apakah dengan Call Center perusahaan sudah dapat memenuhi tuntutan pelanggan akan komunikasi.
Pada prinsipnya konsep pengembangan CRM adalah merupakan proses yang berkelanjutan dan terintegrasi dari suatu strategi, proses, manusia dan teknologi dalam upaya untuk melayani dan memberi kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikian keberhasilan penerapan CRM tergantung pada proses kerja unsur-unsur tersebut terutama unsur strategi, proses dan manusia.
Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Maksud deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk melukiskan keadaan, situasi, dan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan Para pelaku yang diamati, sedangkan kualitatif yang dimaksud adalah untuk menggambarkan hasil-hasil penelitian secara apa adanya melalui wawancara mendalam dengan responden yang telah ditentukan dan didukung dengan studi kepustakaan atau literatur yang ada, bukan melalui uji statistik.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini menekankan pada wawancara mendalam dan pengamatan Iangsung di lapangan yang nantinya memberikan pemahaman terhadap pemmasalahan yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (Depth Interview), dengan tujuan memperoleh perpektif tentang penerapan CRM dan manfaat CS147, penelitian lapangan (Field Research) untuk melihat secara langsung cara kerja CS147, dan studi dokumentasi. Analisa dilakukan dengan melakukan analisa situasi, peluang, ancaman, teknologi, SDM dan SWOT.
Manfaat CS bagi perusahaan selain sebagai alat komunikasi dan membantu masalah penjualan, juga untuk memberikan solusi dan informasi melalui konsultasi kepada pelanggan yang membutuhkan.
Manfaat lain adalah pengumpulan data guna menentukan customer needs. CS bermanfaat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan untuk jangka panjang (tong-term) digunakan untuk meraih profit. Disamping itu kinerja CS juga lebih efisien karena bekerja berdasarkan target tertentu dan selalu dievaluasi.
Dengan mengadopsi kemajuan teknologi terutama dengan diimplementasikannya CRM, maka akan dapat menjadikan perusahaan lebih efisien dalam menjalankan operasionalnya, karena teknologi dan sistem CRM bersifat memudahkan kerja.
Untuk siap dalam menghadapi pesaing, disarankan adanya strategi yang benar dalam melakukan komunikasi pemasarannya. Untuk itu pula agar setiap kebijakan yang menyangkut kepentingan pelanggan agar disosialisasikan terlebih dahulu. Hal ini ditujukan agar pelanggan jadi lebih mudah untuk menerimanya.
Keluhan dan permasalahan yang dihadapi pelanggan melalui CS147 harus diperhatikan dihubungkan dengan produk atau jasa yang dipakai oleh pelanggan. Hendaknya perusahaan memperhatikan masalah kecepatan, ketepatan, dan kemudahan layanan suatu produk.
Setiap layanan yang dimiliki agar disosialisasikan terlebih dahulu, demikian juga dengan cara penggunaan CS yang benar agar tidak menimbulkan frustasi bagi pelanggan yang ingin menghubungi CS karena selalu terhubung dengan mesin penjawab. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T7661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Yenny
"Dewasa ini anak perempuan cenderung mendapat menstruasi pada usia yang lebih muda. Dengan semakin dininya mendapat menstruasi akan memberi konsekuensi menyiapkan mereka tentang pengetahuan yang adekuat terkait dengan menstruasi dan implikasinya juga harus lebih dini.
Banyak faktor yang dianggap berhubungan dengan pengetahuan tentang menstruasi pada siswi kelas IV, V dan VI SD yang pada umumnya usianya antara 9 - 13 tahun dan sedang berada pada tahap usia sekolah dan masa remaja awal yang memiliki tahap berpikir operasional konkrit dan operasional formal. Faktor tersebut diantaranya adalah dari dirinya yaitu usia dan paparan informasi dari keluarga dan lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor apa saja yang berhubungan secara bermakna dan faktor yang paling bermakna terhadap pengetahuan tentang menstruasi pada siswi kelas IV, V dan VI SDN di Keeamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur.
Disain penelitian ini adalah potong lintang (cross sectional) dengan populasi adalah siswi kelas IV, V dan VI dari 88 SDN. Sampel diambil dengan metoda gugus bertahap dan acak sederhana dengan besar sampel 441, dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi. Pengumpulan data dengan cara survey dengan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan Chi-Square dan Multiple Regressi Logistic.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang menstruasi masih rendah yakni hanya 45,1% responden yang memiliki pengetahuan baik (di atas atau sama dengan nilai rata-rata). Faktor yang berhubungan secara signifikan pada a = 0,05 adalah usia anak, pendidikan ibu dan keterpaparan informasi dan faktor yang paling dominan adalah pendidikan ibu dengan Odd Ratio : 3,847.
Berdasarkan hasil penelitian ini perlu adanya pendidikan seksualitas terutama menyangkut menstruasi dengan segala implikasinya dilakukan secara tepat dan komprehensif baik oleh orang tua maupun oleh pendidik.

The Relation Factors with Menstruation Concerning at 4,5,and 6`h Class Female Student Country Elementary School in Cakung District, Municipality of East Jakarta, 2000-2001's Academic Year At the present time, girls usually get menstruation at the age of early teenage. The earlier menstruation they have the early preparation of adequate information about menstruation and implication of it should be delivered.
There are many factors that assumed having relation in menstruation knowledge to the 4, 5,and 6th class female student of elementary school generally in age ranch between 9-13 years old where they were in the school and in first adolescent era whom which have the concrete and formal thinking phase. One of factors upon mentioned is their-own-self, namely age and explanation of the information from their family and environment.
This research purposed to obtain the information concerning what the related significant factors, and what the most significant factors can be used in menstruation knowledge for the 4,5, and 6th class female student of Country Elementary School in Cakung District, East Jakarta Municipality.
This research design is cross sectional by the sample are 4,5,61 female student population from 88 Country Elementary Schools. The sample has taken through cluster in stage and simply random methods with used the 441 samples, and has accounted by the proportion estimate formula in used. Data collection did in survey manner with use the questioner. Whereas, for the Statistic analyzing has been accounted by the formula of Chi-Square and Multiple Regression Logistic.
The study results is to expression that the menstruation knowledge is still lower than expected, where only 45,1 % of the respondents who having good knowledge in this context (upper and or equal than average point). The factor which related significantly on cx = 0,05 are daughter years old, mother educational, transparency of the information, and the most dominant variable, is the mother educational which is shown on Odd Ratio = 3,847.
Based on this study feels needed an sexuality education primarily concerning in menstruation included all of its implication, which have to in accurate and comprehensive handling, both by the parents and the educators.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Wydya Yenny
"ABSTRAK
Penyebab PV adalah Malassezia spp. atau disebut juga Pityrosporum orbiculare dan Pityrosporum ova/a, merupakan jamur serupa ragi yang bersifat saprofit, dalam kondisi tertentu berubah menjadi bentuk miselium yang bersifat patogen. Dalam hal kesembuhan, PV prognosisnya baik tetapi masalah utama adalah kekambuhan yang sangat tinggi. Tingkat kekambuhan pada tahun pertama setelah pengobatan 60% dan pada tahun kedua setelah pengobatan 80%. Hal ini terjadi karena Malassezia spp. merupakan flora normal pada kulit, kadang terdapat lebih dalam pada folikel rambut, selain itu juga karena faktor predisposisi yang tidak dapat dihindari.
Berbagai faktor yang berperan pada penyakit ini antara lain faktor lingkungan yang lembab dan panas, pakaian tertutup, genetik, hormonal, imunodefisiensi, kulit berlemak, malnutrisi, hiperhidrosis, pengobatan dengan kortikosteroid atau imunosupresan, dan penggunaan antibiotika jangka lama, serta pemakaian kontrasepsi oral. Faktor lingkungan yang berperan pada PV antara lain adalah lingkungan mikro pada kulit, misalnya kelembaban kulit. Kelembaban kulit dinilai dengan mengevaluasi skin capacitance (SC) dan transepidermal water loss (TEWL). Pada kulit normal SC dan TEWL seimbang, pada kulit lembab SC meningkat sedangkan TEWL berkurang. Pada pasien PV diduga kelembaban kulit tinggi.
Sepengetahuan penulis belum ada penelitian mengenai hubungan PV dengan kelembaban kulit. Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat membantu memberikan asupan dalam penatalaksanaan PV.
Malassezia spp. merupakan flora normal pada kulit. Pada kondisi tertentu bentuk ragi berubah menjadi bentuk miselia yang memberi gambaran Minis PV. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan ini adalah kelembaban kulit yang tinggi, yang dicerminkan oleh SC dan TEWL.
Perumusan masalah
Apakah ada perbedaan skin capacitance dan transepidermal water loss kulit non-lesi pasien pitiriasis versikolor dengan non-pitiriasis versikolor?."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zilfa Yenny
"Ruang lingkup dan metodologi : Telah banyak bukti yang menggambarkan dampak buruk dari debu kayu terhadap kesehatan. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa debu kayu mungkin berhubungan dengan timbulnya asma kerja di Mangan pekerja mebel sektor informal. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif dengan melibatkan total populasi pekerja di tempat penelitian. Peserta penelitian adalah 135 dari 274 (49.27%) orang pekerja dengan rentang usia 18 - 60 tahun. Data didapatkan dari wawancara, pemeriksaan fisik serta pengukuran fungsi paru, dalam kurun waktu Juli sampai Augustus 2004. Dan selain itu, dilakukan juga pemeriksaan debu lingkungan kerja baik total maupun respirabel. Analisis bivariat digunakan untuk menilai hubungan semua faktor risiko tersebut dengan timbulnya asma kerja.
Hasil dan Kesimpulan : Dan populasi penelitian, 24 orang (17.8%) adalah penderita asma, dengan asma kerja 11,11% dan asma yang diperburuk oleh kerja sebesar 6.67%. Setelah dilakukan analisis multivariat, diketahui faktor risiko maupun yang berpengaruh terhadap timbulnya asma kerja, yaitu indeks masa tubuh (OR : 26.625, 95% CI : 4.198-168.846, dan p < 0.001), riwayat atopi (DR : 14.250, 95% CI : 2.685-75.620, dan p < 0.002), keluhan hidung (OR : 5.714, 95% CI : 1.779-18.356, dan p = 0.003) serta lokasi kerja dengan debu tinggi (OR : 4.295, 95% CI : 1.195-15.439 dan p = 0.026). Dapat disimpulkan bahwa indek masa tubuh, riwayat alergi serta pajanan debu tinggi memainkan peranan penting dalam terjadinya asma akibat kerja.

Scope and methodology : Evidence was accumulated concerning the adverse effects of wood-dust. Studies have suggested that wood-dust may be associated with work related asthma among furniture workers at informal sector. This study was population-based and retrospective. The selected participants were 135 from 274 (49.27%) workers who ranged in age from 18 to 60 years. Data used were derived from interview, physical examinations, and lung function test during July up till Augustus 2004. Beside that, measuring if dust at working environtment had been conducted, either against total dust or respirable. Bivariate analysis was used to examine the association among all risk factors and work-related asthma.
Results and Conclusion : Study found that 24 workers (17.8 %) were suffering from asthma, were divided into occupational asthma 11.11% and work-aggravated asthma 6.67%. After conducting multivariate analyses - logistic regression, risk factors which related to work-related asthma, were body mass index (OR : 26.625, 95% CI : 4.198 - 168.846, with p < 0.001), atopic historical (OR : 14.250, 95% CI : 2.685 - 75.620, with p < 0.002), nose problem (OR : 5.714, 95% CI : 1.779 -18.356, with p = 0.003) and high dust-exposure (OR : 4.295, 95% CI : 1.195 - 15.439 with p = 0.026). The study concluded that body mass index, allergic historical and high dust-exposure might play significant role, in work-related asthma.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafri Yenny
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan kecepatan melarut dan kecepatan absorpsi secara in vitro dengan data solubility simulator dan absorption simulator terhadap 3 sampel bronkodilatar, yaitu : Ursiprenalin tablet, Salbutamol tablet, dan Efe drin tablet. Pemeriksaan kecepatan melarut dengan alat solubility simulator, dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0. Dan hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang hampir sama antara pH 1,2 dan pH 3,0 untuk ketiga sampel bronkodilator ini, Jumlah maksimum zat yang melarut dicapai pada menit ke 30; dan profil melarutnya juga cukup baik, dimana terjadi kenaikan jumlah melarut yang cukup tajam dan menit ke 6 sampai ke 18. Pemeriksaan kecepatan absorpsi dengan alat absorption simulator dilakukan dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0, dalam cairan usus buatan pH 6,5 kedalam cairan plasma buatan pH 7,5. Dan hasil pemeriksaan didapatkan kecepatan absorpsi dan Orsiprenalin tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 juga sedang; untuk Salbutamol tablet dalam cairan lambung buatan pH 1,2 lambat, dalam cairan lambung buatan pH 3,0 sedang, dan dalam cairan usus buatan pH 6,5 cepat; dan untuk Efednin tablet, dalam cairan lambung buatan pH 1,2 dan pH 3,0 sedang, dalam cairan usus buatan pH. 6,5 cepat. Kurva absorpsi dan ketiga sampel bronkodilator ini dan cairan lambung dan usus buatan kedalam cairan plasma buatan melalui suatu membran lemak menyerupai tipe difusi pasif."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>