Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rohmat Setiawan
Abstrak :
Pada penelitian ini membahas sistem pemantauan pada stairlift menggunakan internet of things (IoT), di mana sistem tertanam dalam fisik stairlift menggunakan sensor yang dipasang pada komponen stairlift dan kemudian diintegrasikan ke dalam platform IoT cloud (thingspeak) melalui jaringan internet. Akuisisi data fisis multi-sensor dapat berjalan, banyak informasi yang dapat diakses seperti: temperature motor, kecepatan, beban penumpang, konsumsi daya, getaran bearing dan getaran motor. Sistem pemantauan dapat berjalan secara real time, sehingga membuat pemantauan terpusat dan kegagalan operasi stairlift dapat dicegah sedini mungkin melalui early warning system (EWS) via Telegram. Selain itu, sistem ini dapat memberikan dukungan analisis teknis dalam mengembangkan prototype stairlift di masa mendatang. Berdasarkan analisis hasil pemantauan yang diperoleh, prototype stairlift layak dikembangkan untuk skala industri, secara operasional memenuhi ASME A18.1, ISO 10816 dan ISO 2372. Hal ini ditunjukkan dalam ujicoba variasi beban penumpang hingga maksimum 115 kg diperoleh kecepatan maksimum rata-rata <0,2 m/s, temperature motor <74,6 ˚C, konsumsi daya <600 watt, acceleration getaran bearing <0,5 g'peak dan kecepatan getaran motor (RMS) <4,5 m/s. Namun masih dibutuhkan improvement pada sistem teknis operasional prototype stairlift diantaranya temperature motor, konsumsi daya dan kecepatan agar dapat berjalan stabil. ......This research discusses monitoring systems on stairlift using internet of things (IoT), where the system embedded in the physical stairlift uses sensors that are mounted on the stairlift component and then integrated into the IoT cloud platform (thingspeak) via the internet network. Multi-sensor physical data acquisition can run, a lot of information that can be accessed such as: motor temperature, speed, passenger load, power consumption, bearing vibration and motor vibration. The monitoring system can run in real time, thus making centralized monitoring and failure of stairlift operations preventable as early as possible through the early warning system (EWS) via Telegram. In addition, this system can provide technical analysis support in developing stairlift prototypes in the future. Based on the analysis of the monitoring results obtained, the prototype stairlift is suitable for industrial scale development, operationally compliant with ASME A18.1, ISO 10816 and ISO 2372. This is shown in the trial of passenger load variations up to a maximum of 115 kg obtained an average maximum speed <0, 2 m/s, motor temperature <74.6˚C, power consumption <600 watts, bearing vibration acceleration <0.5 g'peak and motor vibration speed (RMS) <4.5 m/s. However, improvements are still needed in the operational technical system of the prototype stairlift including motor temperature, power consumption and speed so that it can run stably.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Setiawan
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam studi tentang kesehatan, salah satu hal yang cukup menarik untuk diteliti adalah rdquo;time-to-event rdquo;. Time-to-event umum digunakan dalam melakukan analisis survival, seperti analisis terhadap penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson merupakan salah satu gangguan yang mempengaruhi penghasil dopamin pada daerah otak yang disebut sebagai substantia nigra. Gejala penyakit Parkinson diukur secara khusus melalui suatu tingkatan yang disebut tingkatan Hoehn dan Yahr. Tingkatan ini didistribusikan pada bilangan bulat antara 0 sampai dengan 5. Tingkat 0 merupakan tingkat yang tidaklah memiliki dampak besar dan tingkat 5 merupakan tingkat paling parah. Dalam penelitian ini, akan dikonstruksikan fungsi survival dari waktu pasien yang memiliki tingkatan Hoehn dan Yahr pada tingkat A hingga meningkat menuju tingkat B dengan A < B. Dengan A = 1, 2 dan B = 3, 4, 5 akan dihasikan enam buah grafik fungsi survival secara keseluruhan. Proses pengkonstruksian fungsi survival menggunakan algoritme Metropolis-Hastings dalam Metode Markov Chain Monte Carlo pada Inferensi Bayesian dan hasilnya dibandingkan dengan pendugaan Kaplan-Meier untuk fungsi survival. Hasil yang didapatkan melalui algoritme ini lebih merepresentasikan fungsi survival yang sebenarnya jika dibandingkan dengan penduga Kaplan-Meier, meskipun terdapat banyak sekali data tersensor dalam kumpulan data.
ABSTRACT
In medicine study, one of the thing that is interesting enough to be studied is rdquo time to event. In general, time to event is used in doing survival analysis, such as analysis of Parkinson disease. Parkinson disease is one of disease which affects dopamine producer in brain area that is called by substantia nigra. The symptom of Parkinson disease is measured specifically by stages that are called by Hoehn and Yahr stages. This stages are distributed on integers between 0 to 5. Stage 0 is stage that does not have big impact and stage 5 is the most severe level. In this study, the survival function will be constructed from the time that the patient has the Hoehn and Yahr stages at A until increase to stage B with A B. With A 1, 2 and B 3, 4, 5, overall it will be generated six graphs of survival function. The process of constructing survival function using the Metropolis Hastings algorithm in Markov Chain Monte Carlo Methods on Bayesian Inference, and the results are compared with Kaplan Meier estimator for survival function. The result that is obtained through this algorithm is more represents the actual survival function if it is compared with Kaplan Meier estimator, although there are so many censored data in the dataset.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Setiawan
Abstrak :
Pada tahun 2020, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan kebijakan bantuan biaya pendidikan atau yang disebut Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang merupakan kelanjutan dari kebijakan Bidikmisi yang sudah ada sejak tahun 2010 untuk meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi warga negara Indonesia yang kurang mampu secara ekonomi. Dalam implementasinya kebijakan ini masih dijumpai sejumlah permasalahan seperti ketidaktepatan sasaran, penyalahgunaan dana, hingga persoalan teknis keterlambatan pencairan dana. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini memiliki maksud dan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kebijakan KIP Kuliah di Universitas Indonesia yang merupakan salah satu perguruan tinggi pelaksana kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme, teknik pengumpulan data melalui data primer dengan wawancara mendalam serta data sekunder melalui studi literatur, analisis melalui teknik triangulasi data, serta teori utama untuk analisis adalah Model Implementasi Kebijakan yang dikemukakan Paul A. Sabatier dan Daniel A. Mazmanian (1983). Adapun hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa implementasi kebijakan KIP Kuliah di Universitas Indonesia belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Berdasarkan konsep model implementasi kebijakan Paul A. Sabatier dan Daniel A. Mazmanian (1983) beserta faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan di dalamnya membuktikan bahwa masih terdapat beberapa indikator yang perlu ditingkatkan kembali. Hal ini terlihat dari konteks formulasi kebijakan, aspek finansial, serta teknis pelaksanaan kebijakan yang belum sepenuhnya selaras dan perlu penataan kembali. ......In 2020, the Government, through the Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, issued a policy on education fee assistance or what is called the Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) which is a continuation of the Bidikmisi policy that has existed since 2010 to increase the expansion of access and learning opportunities in Higher Education for Indonesian citizens who are economically disadvantaged. In implementing this policy, a number of problems are still encountered, such as inaccurate targets, misuse of funds, and technical problems with delays in disbursement of funds. In this regard, this research has the aim and objective of providing an overview of the factors that influence the implementation of the KIP Kuliah policy at the University of Indonesia, which is one of the universities implementing this policy. This research uses a post-positivism approach, data collection techniques through primary data with in-depth interviews and secondary data through literature study, analysis through data triangulation techniques, and the main theory for analysis is the Policy Implementation Model put forward by Paul A. Sabatier and Daniel A. Mazmanian (1983). The results of this research reveal that the implementation of the KIP Kuliah policy at the University of Indonesia has not been fully implemented well. Based on the policy implementation model concept of Paul A. Sabatier and Daniel A. Mazmanian (1983) along with the factors that influence policy implementation, it proves that there are still several indicators that need to be improved again. This can be seen from the context of policy formulation, financial aspects, and technical aspects of policy implementation which are not yet fully aligned and need to be reorganized.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library