Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maman Suherman
"Salah satu aspek yang paling penting dalam menunjang keteraturan pengobatan adalah kepatuhan mengambil obat oleh penderita Tb Paru di puskesmas. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilaksanakan di Kota Tasikmalaya, diketahui bahwa proporsi ketidakpatuhan mengambil obat adalah 49,73%. Hal ini merupakan ancaman serius bagi terjadinya resistensi obat dan kegagalan pengobatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan mengambil obat dikalangan penderita TB Paru di puskesmas Kota Tasikmalaya, yang dilaksanakan pada periode Januari s/d April 2001.
Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional dengan populasi aktual seluruh penderita TB Paru BTA (+) yang berobat di puskesmas wilayah Kota Tasikmalaya. Jumlah sampel yang diteliti adalah 360, jumlah ini melewati jumlah sampel minimum yang diperoleh dengan perhitungan. Anaiisis yang dilakukan adalah analisis univariat,bivariat dan multivariat logistik regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita yang tidak patuh mengambil obat cukup tinggi sebesar 48,90%. Dari ke tujuh variabel independen, yang terbukti secara statistik bermakna adalah faktor umur (p=0,046; OR=1,707; 95%CI=1,039-2,804), Faktor jarak (p=-0,002; OR=2,141; 95%CI=1,337-3,433) dan jenis PMO (p=0,001; OR=2,164; 95%CI=1,397-3,351). Berdasarkan perhitungan dampak potensial, variabel yang paling dominan adalah jenis PMO yang memberikan kontribusi paling besar terhadap ketidakpatuhan mengambil obat yaitu 56,12%.
Berdasarkan temuan peneliti, disarankan pertama mengembangkan sistem pemantauan yang berkesinambungan melalui program perawatan kesehatan masyarakat (PI-IN). Kedua, bagi penderita umur produktif perlu diamati secara lebih ketat dengan pendekatan KIE. Ketiga, dalam mengatasi jarak fasilitas pelayanan yang jauh dari rumah penderita perlu adanya keterlibatan BP, KIA dan Bidan Desa setempat. Keempat, untuk lebih mengefek-tifkan PMO perlu dikembangkan sistem rekruitmen, bimbingan dan pemantauan lebih lanjut.

Some Factors Related to Drug Taking Uncompliance of Pulmonary Tuberculosis Patients in Health Center in Tasikmalaya Municipality in Year 1999-2000One of the most significant aspect in supporting treatment regularity is drug taking compliance of pulmonary tuberculosis patients in health center_ Based on the previous research conducted in Tasikmalaya Municipality, it is proved that proportion of medicine taking compliance is 49,73%. This becomes drug resistance and treatment failure.
The research objective is to find some factors related to drug taking uncompliance in health center in Tasikmalaya Municipality conducted from January to April 2001.
The design used in this research is cross sectional design with actual population of entire patients of pulmonary tuberculaosis AFB (+) cured in health center in Tasikmalaya Municipality. The number of observed sample is 360 exceeding the minimum sample number obtained from the calculation. The analysis in this research is univariate, buvariate and regression logistic multivariate.
The research result shows that patients who not taking drug is much higher i.e. 48,90%. Among independent variables which are statisticly significant related to are age (p--0,046; OR=1.707; 95%CI= 1.039-2.804), distance (p=0,002; OR=2.142; 95%CI=1,337-3.433) and treatment observer (p=O.O01; OR=2.I64; 95%CI=1.397-3.351).
Based on the researcher findings, there are some suggested recomendation. First, most develop surveillance system through public health nursing program (PHN). Second, the patients of productive age should be observed closely using KIE approach. Third, to solve the distance of health facility, the BP, KIA and midwives should be involved in the recruitment system, cuonseling and surveilance of follow up activities be developed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005
343.074 ADE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002
341.522 SUH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
Jakarta: Pop, 2018
808.81 MAM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
Jakarta: Grasindo, 2018
808.81 MAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003
341.2 ADE o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
340.2 ADE p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Nasional Legal Reform Program, 2010
347 ADE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suherman
"ABSTRAK
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk mencari penyebab keterlibatan seorang wanita sebagai pelacur dalam kepelacuran lesbian; penyebab bertahannya wanita itu sebagai pelacur lesbian; kemungkinan pelacur lesbian tersebut melepaskan diri dari kepelacuran lesbian; serta pola pemerasan dalam kepelacuran lesbian. Ada dua teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan mengenai Pola Pemerasan Dalam Kepelacuran Lesbian Wilayah Jakarta Pusat, 1987-1989 ini. Kedua teknik itu adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi lakualitatif Di pangan terdiri atas observasi terlibat, wawancara tak berstruktur, dan wawancara berstruktur. Penelitian ini memperlihatkan adanya dua pola kepelacuran lesbian, yakni kepelacuran lesbian di mana pelacur berada di bawah kekuasaan germo, calo, dan atau sautener. dalam upaya mencari pemelacur, dan pelacuran lesbian di mana pelacur tidak berada di bawah kekuasaan germo, calo dan atau soutener. Individu-individu yang menjadi pelacur lesbian kaadanya keterlibatan germo, calo, dan atau soutener adanya rena kemudian bertahan menjadi pelacur lesbian karena unsur paksaan yang disertai ancaman kekerasan dari germo, calo, dan atau soutener, yang mengambil keuntungan dari kepelacuran lesbian. Di samping itu ada pula yang menambahkannya dengan alasan mencari uang; mencari uang sambil mencari pemenuhan kebutuhan biologis; mencari pemenuhan kebutuhan biologis sambil mencari uang; upaya pemenuhan kebutuhan biologis yang dipandang tidak beresiko sambil mencari uang; dan mencari uang sambil mencari pemenuhan kebutuhan biologis yang dipandang tidak beresiko oleh mereka. Sedangkan individu-individu yang menjadi pelacur lesbian tanpa di bawah kekuasaan germo bertahan menjadi pelacur lesbian karena alasan pemenuhan kebutuhan ekonomi, dan mencari pemenuhan kebutuhan ekonomi sekaligus mencari pemenuhan kebutuhan biologis, yang tidak jauh berbeda dengan penyebab mereka menjadi pelacur lesbian."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maman Suherman
Jakarta: Rajawali, 2012
340.2 ADE p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>