Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Irawan
"Kekuatan politik yang mapan harus siap melakukan adaptasi dengan tuntutan-tuntutan perubahan politik yang terjadi di lingkungannya. Jika kekuatan politik itu tidak melakukan respon dan beradaptasi dengan perubahan politik, maka perubahan politik akan melemahkan kekuatan politik tersebut. Karenanya, jika kekuatan politik ingin tetap hadir dalam panggung politik maka ia harus terus berdaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Konflik politik di Golkar, pasca kejatuhan politik Soeharto, menunjukkan adanya keinginan dari organisasi ini untuk berubah. Namun, perubahan itu tidak berjalan mulus karena adanya tantangan dari kelompok yang tidak menyukai perubahan.
Konflik politik saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Juli 1998 dan saat Sidang Umum MPR tahun 1999 menunjukkan keterpengaruhan Golkar akan tuntutan gerakan reformasi yang berada di lingkungan poiitiknya. Tesis ini ingin menjelaskan pengaruh gerakan reformasi terhadap Golkar yang terlihat dalam konflik politik di organisasi yang pernah berjaya di era Orde Baru masa lalu.
Metode penelitian tesis ini adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan hubungan antar fenomena yang terjadi sehingga dapat menjelaskan pokok permasalahan yang ada. Teknik menjaring data dengan cara mewawancarai lima orang tokoh aktivis di lingkungan Golkar yang terlibat dalam konflik-konflik yang terjadi. Selain itu, data juga dihasilkan melalui informasi media massa, dokumen-dokumen yang relevan dan dari buku-buku.
Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh gerakan reformasi terhadap konflik di Golkar. Tekanan gerakan reformasi menjadi salah satu tekanan yang menyebabkan Harmoko mengeluarkan pernyataan agar Soeharto mengundurkan diri dari kursi kepresidenan. Digunakannya isu-isu yang sesuai dengan semangat reformasi menjadi bukti lain dari pengaruh gerakan reformasi tersebut.
Konflik politik di Golkar menunjukkan bahwa organisasi ini sangat rentan dengan perubahan. Konflik itu terjadi karena ada sebagian pihak yang tidak siap menerima perubahan-perubahan. Konflik politik adalah ekses yang harus ditempuh oleh Golkar manakala ia ingin melakukan perubahan. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa konflik politik di Golkar merupakan salah satu hasil dari tuntutan terjadinya perubahan politik. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
"Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni 2015 di Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat dan di Laboratorium Kimia, Universitas Indonesia dan bertujuan : Untuk mengetahui kandungan Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) pada Ikan Bandeng dan Sedimen di Pertambakan Bermangrove. Sampel berupa ikan bandeng dan sedimen diambil dari pertambakan bermangrove yang dibagi ke dalam enam stasiun. Masing-masing stasiun diteliti kandungan logam berat Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) di ikan bandeng dan Sedimen. Kandungan logam Cr yang ditemukan di ikan bandeng memenuhi kisaran 0.03-0.029 mg/kg. Ambang batas logam Cr di biota menurut Keputusaan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 sebesar 0.005 ppm, artinya seluruh stasiun telah melampaui ambang batas. Untuk kandungan logam Cr di sedimen di kisaran 0.021-0.636 mg/kg. ambang batas logam Cr di sedimen menurut Swedish Enviromental Protection Agency (<40 mg/kg), mengacu pada standard tersebut maka logam Cr di sedimen belum melebihi ambang batas.

The research was conducted in June 2015 Blanakan Village, Subang, West Java and Chemistry Laboratory, University of Indonesia and aims: To determine the content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in the Milkfish and Sediment in aquaculture. Samples of fish and sediment taken from aquaculture divided into six stations. Each station studied heavy metal content of Cadmium (Cd) and Chromium (Cr) in fish and sediments. Cr metal content found in fish meet the range of 0.03-0.029 mg/kg. Cr threshold in biota desperation by the Minister of Environment in 2001 amounted to 0.005 ppm, meaning the whole station has exceeded the threshold. Cr for the metal content in the sediment in the range of 0.021-0.636 mg/kg. Threshold of Cr in sediments according to the Swedish Environmental Protection Agency (< 40 mg/kg), refers to these standards, the Cr in sediments has not exceeded the threshold."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
"Penelitian energi baru terbarukan, khususnya PEM fuelcell, diiringi dengan penelitian untuk penyediaan bahan bakarnya. Teknologi pembangkit hydrogen sebagai bahan bakar PEMFC (elektrolizer) kembali ke teknologi dasar yaitu Alkaline Elektrolisis. Pengembangan elektroda sebagai komponen utama elektrolizer menggunakan material selama ini dilakukan secara terurut berdasarkan penelitian sebelumnya dan trial and error. Telah dilakukan pemilihan material elektroda elektrolizer dengan melibatkan kriteria-kriteria yang lain, bukan hanya kinerja material, tetapi juga kriteria biaya material, biaya proses dan bentuk elektroda. Selain itu juga ditambahkan kriteria material lokal sebagai keunggulan untuk sumber daya material Indonesia. Metode yang dilakukan berdasarkan pendekatan Ashby-Saaty.Tahap pertama dilakukan penilaian keunggulan kriteria yang satu dengan kriteria yang lain. Pada tahap ini, hasil peniilaian menunjukkan Material lokal dan Biaya Material menjadi pilihan utama dibandingkan kriteria yang lain. Tahap kedua penilaian dilakukan terhadap 10 kandidat material yang antara lain Platinum, Nikel, Tembaga, Titanium, Cobalt, Molibden, Emas, Perak, Stainless Steel dan Grafit. Penilaian dilakukan melalui sifat properties material terhadap keenam kriteria terkait. Tahap Ketiga merupakan penilaian akhir dimana penilaian kandidat material dibandingkan dengan penilaian kriteriakriteria terkait. Hasil akhir menunjukkan Indonesia memiliki 3 material yang memiliki posisi teratas dalam pemilihan material untuk elektroda yaitu Nikel, Tembaga dan Stainless Steel.

Renewable energy research, especially PEM Fuel Cell, followed by research to fuel resources Hydrogen generation technologies (electrolyzer) as PEMFC fuel back to the basic technology is Alkaline Electrolysis. Development electrodes electrolyzer as main component using materials that have been developed in order based on previous research and trial and error Have done electrode electrolyzer material selection involving other criteria, not just the material performance, but also the criteria of material costs, the cost of the process and the form of the electrodes. It also added the criteria of local materials as resource material advantages for Indonesia. The first stage assessment of the excellence criteria with other criteria. At this stage, the assessment results indicate local materials and material costs become the primary choice than other criteria. The second stage of the assessment conducted 10 candidate materials include Platinum, Nickel, Coper, Titanium, Cobalt, Molybden, Gold, Silver, Stainless Steel and Graphite. Assessment comparing one criteria with other criteria as cost of materials, performance, shape, cost of manufacturing and local materials resources. The third stage is the final assessmnet where the result from 2 stage before compiled and scored. So the last result showing Indonesia has 3 potential material for electrode which is Nickel, Copper and Stainless Steel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
"Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan angkatan kerja Indonesia memiliki dampak terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan di tempat kerja. Hal ini membutuhkan perhatian perawat sebagai tenaga kesehatan yang berperan di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengalaman kerja perawat yang bekerja di industri. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan dua belas partisipan yang bekerja di enam perusahaan. Data didapatkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode collaizzi. Hasil dari penelitian ini didapatkan lima tema, yaitu; tugas keperawatan, tugas non keperawatan, kondisi kerja, pengembangan diri dan profesi, serta kebijakan perusahaan belum mendukung peran perawat di tempat kerja. Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat perawat harus memahami dan menyadari peran dan fungsinya sebagai perawat kesehatan kerja, managemen perusahaan harus mengetahui tugas perawat yang bekerja di perusahaan sesuai dengan peran dan fungsi, organisasi profesi perawat kesehatan kerja perlu mengembangkan organisasi dan melakukan sosialisasi kepada perawat kesehatan kerja. Dinas kesehatan perlu melakukan pembinaan kepada perusahaan yang berada di wilayahnya agar memiliki kesadaran untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada perawat yang bekerja di institusi kerja.
.....Economic growth and increased Indonesian labor force have an impact on the need for health care in the workplace. This requires the attention of nurses as health workers who play a role in the workplace. The purpose of this research is to get an overview of nurses working experience in industry. The study was conducted through a qualitative approach with twelve participants working in six companies. Data obtained through in-depth interviews and analyzed by collaizzi method. The result of this research got five themes, that is; nursing assignments, non-nursing duties, working conditions, self-development and profession, and company policies have not supported the role of nurses in the workplace. The results of this study recommends that nurses should understand and be aware of their role and function as occupational health nurses, the company management must know the duty of nurses working in the company in accordance with the role and function, professional organization of occupational health nurse need to develop the organization and conduct socialization to the occupational health nurse. The health service bereau needs to provide guidance to companies in the region to have awareness to provide education and training to nurses working in work institutions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irawan
"Die soldering merupakan hasil dari reaksi permukaan antara aluminium cair dengan material cetakan. Karena afinitas aluminium terhadap besi tinggi menyebabkan besi dari cetakan terdifusi kedalam aluminium cair dan membentuk lapisan intermetalik dari fasa binner Fe-Al dan ternary Fe-Al-Si di permukaan cetakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari morfologi dan karakteristik yang terdiri dari ketebalan dan kekerasan lapisan intermetalik AlxFeySiz yang terbentuk selama proses pencelupan. Benda uji yang digunakan yaitu baja perkakas H13 hasil annealing, yang dicelup pada Al-12%Si dengan temperature tahan 680°C, 700 °C dan 720 °C dengan dilakukan penambahan unsur Mn yang berbeda-beda, yaitu 0.1%Mn, 0.3%Mn, 0.5%Mn, dan 0.7%Mn. Dalam penelitian ini, dihasilkan dua lapisan intermetalik pada masing-masing pencelupan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan Mn akan menurunkan ketebalan compact layer pada fenomena die soldering. Pengaruh ini berlangsung sampai dengan penambahan kadar 0.1% Mn sampai dengan 0.7%Mn pada temperatur pencelupan 680°C, 700 °C dan 720 °C. Namun penambahan unsur Mn pada Al-12%Si tidak berpengaruh pada ketebalan broken layer. Kadar Al dan Fe yang terkandung pada compact layer berbeda dengan broken layer. Al akan lebih meningkat pada broken layer sedangkan Fe akan meningkat pada compact layer. Hal ini mempengaruhi kekerasan lapisan keduanya. Namun kadar Al dan Fe yang terkandung pada kedua lapisan intermetalik ini tidak dipengaruhi oleh penambahan unsur Mn.

Die soldering is the result of an interface between the molten aluminum and the die material. Due to high affinity that aluminum has for iron causes the iron from the steel diffuses into aluminum melt resulting in the formation of intermetalic layers of binary Fe-Al and ternary Fe-Al-Si phases on the die surface.
This research is done to study the mechanical and physical properties which consist of thickness and hardness the intermetallic layers formed during dipping test. The sample on this research is as anneal H13 tool steel that dipped into the molten Al-12%Si at dipping temperature 680°C, 700 °C,and 720 °C with different Mn content that is 0.1%Mn, 0.3%Mn, 0.5%Mn, and 0.7%Mn. This research resulted two intermetallic layers in the surface of H13 tool steel.
Result of research of showed that addition of Mn will reduce thickness of compact layer at die soldering phenomenon. This influence take place up to addition of rate of 0.1% Mn up to 0.7%Mn at dipping temperature 680°C, 700 °C and 720 °C. But addition of element Mn at Al-12%Si don't have an in with thickness of broken layer. Rate Al and Fe consisting in at compact layer differing from broken layer. Al would more increase at broken layer while Fe will increase at compact layer. This thing influence hardness of both layers. But rate Al and Fe consisting in at both this intermetallic layer be not influenced by addition of element Mn.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library