Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Luthfi
"Penelitian ini membahas kelengkapan unsur argumen dalam Debat Cawapres Pilpres 2019, terhadap kalimat-kalimat argumentasi yang diujarkan calon wakil presiden nomor urut 01, Makruf Amin, dan calon wakil presiden nomor urut dua, Sandiaga Salahudin Uno. Penelitian ini mengkaji kecenderungan argumen kedua cawapres tersebut berdasarkan kelengkapan unsur argumen.
Tujuan penelitian ini ialah mengetahui kecenderungan argumentasi yang diujarkan oleh kedua cawapres menggunakan Teori Argumentasi Stephen Toulmin (1979) sebagai kerangka referensi untuk menentukan indikator dalam analisis kelengkapan unsur argumen. Berdasarkan 6 unsur argumen dalam wacana argumentatif yang ditemukan oleh Toulmin, terdapat 3 unsur argumen yang wajib hadir dalam wacana argumentatif, yaitu claim, ground, dan warrant. Pada data Debat Cawapres Pilpres 2019 dianalisis apakah argumentasi yang dilancarkan oleh kedua cawapres menghadirkan ketiga unsur argumen wajib itu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang ditranskipsi berasal dari video yang terdapat di YouTube. Video tersebut diunggah oleh Channel Resmi Kompas TV pada 17 Maret 2019. Hasil penelitian menunjukkan Sandiaga Uno paling banyak mengucapkan kalimat yang hanya merupakan claim saja, sebanyak 16 kali, sedangkan Makruf Amin sebanyak 9 kali. Berdasarkan kelengkapan struktur argumen Toulmin, Makruf Amin adalah yang paling lengkap memenuhi semua klasifikasi. Sementara itu, Sandiaga Uno paling banyak mengutarakan kalimat yang merupakan claim.
This study discusses the completeness of the argument elements in the 2019 Presidential Election Debate Debate, against the sentences of the arguments that are spoken by vice presidential candidate number 01, Makruf Amin, and vice presidential candidate number two, Sandiaga Salahudin Uno. This study examines the tendency of the two vice presidential arguments based on the completeness of the argument elements.
The purpose of this study is to determine the tendency of the arguments put forward by the two running mates using Stephen Toulmin`s Argumentation Theory (1979) as a reference frame for determining indicators in the analysis of the completeness of the argument element. Based on the 6 elements of argument in argumentative discourse found by Toulmin, there are 3 elements of argument that must be present in argumentative discourse, namely claim, ground, and warrant. In the 2019 Presidential Election Debate Debate data it is analyzed whether the arguments made by the two vice presidents present the three elements of compulsory arguments.
The method used in this research is qualitative method. The source of the transcribed data comes from videos found on YouTube. The video was uploaded by the Kompas TV Official Channel on March 17, 2019. The results showed that Sandiaga Uno said the most sentences which were only claims, as many as 16 times, while Makruf Amin was 9 times. Based on the complete structure of Toulmin`s argument, Makruf Amin is the most complete fulfilling all classifications. Meanwhile, Sandiaga Uno said the most claims."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Luthfi
"Kepemimpinan pemuda menjadi landasan berfikir Makmun Ibnu Fuad sebagai Bupati Bangkalan, penulis juga berupaya menjabarkan konsep penguatan budaya pada generasi milenial di Kabupaten Bangkalan, serta membuktikannya dengan produk kebijakan Bupati Bangkalan yang berkenaan langsung dengan penguatan budaya pada generasi milenial, hal tersebut menjadi fokus dan tujuan dari penelitian berikut.
Menggunakan metode penelitian kualitatif guna menghasilkan data penelitian untuk disampaikan secara deskriptif yang diperoleh dari kata-kata lisan maupun teks tertulis serta tingkah laku dari orang-orang yang sedang diteliti, Kabupaten Bangkalan dipilih menjadi lokasi penelitian dengan subjek kepemimpinan Bupati Bangkalan pada tahun 2013-2018, data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggabungkan studi pustaka sebagai data sekunder.
Temuan penelitian menghasilkan tiga fokus budaya yang penting untuk generasi milenial, yakni Stratifikasi dan tingkatakan bahasa Madura, Kultur pemilihan kepala desa/klebun dan Bangkalan sebagai kota dzikir dan shalawat. Bupati Bangkalan mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan nomor 06 tahun 2015 tentang penyelenggaraan pendidikan yang salah satunya mengatur materi muatan lokal termaktub pada pasal 47, juga peraturan daerah tentang Bangkalan kota dzikir dan shalawat yang masih dalam tahap pembahasan. Temuan lain menyampaikan bahwa kepemimpinan Makmun Ibnu Fuad menunjukkan pola kepemimpinan yang bisa masuk pada beberapa bentuk dan macam pola kepemimpinan.

Youth leadership became the foundation of Makmun Ibnu Fuad thinking as Bangkalan Regent, the author also tried to describe the concept of strengthening culture in the millennial generation in Bangkalan Regency, as well as proving it with the Bangkalan Regent's policy products that are directly related to strengthening culture in the millennial generation. the purpose of the following research.
Using qualitative research methods to produce research date to be presented descriptively obtained from oral and written text as well as the behavior of the people being studied, Bangkalan Regency was chosen as the location of the research with the subject of Bangkalan Regent leadership in 2013-2018, Primary data is obtained from interviews and combining literature studies as secondary data.
The research findings resulted in three important culture focuses for the millennial generation, namely Stratification and improvement of Madurese language, Culture of village head/klebun and Bangkalan election as a city of dzikir and shalawat. Bangkalan Regent issued Bangkalan District Regulation No. 06 of 2015 concerning the implementation of education, one of which is to arrange material for local content precisely article 47, as well as regional regulations on Bangkalan in the city of dzikir and shalawat which are still under discussion. Another finding stated that Makmun Ibnu Fuad leadership showed a leadership pattern that could fit in several forms and types of leadership patterns."
T52943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library