Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfahmi
Abstrak :
Tawuran antar warga seperti yang terjadi antara Kampung Tambak dan Kampung Anyer di Pegangsaan, Jakarta merupakan fenomena sosial yang menarik untuk dikaji secara mendalam, karena konflik terjadi diantara warga di dua perkampungan yang sebelumnya memiliki hubungan yang harmonis. Bahkan banyak diantara warga kedua kampung masih berhubungan keluarga karena banyak terjadi perkawinan diantara mereka. Konflik tersebut berlangsung cukup lama dan cenderung keras. Selama kurun 1990-1993, peserta konflik masih terbatas pada kalangan pemuda/remaja kedua kampung tersebut, namun sejak 1994 hingga 2001 peserta konflik meluas menjadi bersifat massal, sehingga berkembang menjadi tawuran antar kampung. Konflik antar pemuda berawal dari menguatnya identitas kolektif masing-masing kelompok tersebut. Konflik berawal dari sikap arogansi sekelompok pemuda Kampung Tambak, salah satunya dengan menguasai kawasan Tugu Proklamasi dan sekitarnya tanpa memberi kesempatan pada pemuda Kampung Anyer ikut memanfaatkan lahan tersebut, memicu pecahnya konflik terbuka antara kedua kelompok pemuda tersebut. Di satu sisi Pemuda Kampung Tambak bersikap arogan ingin mendominasi pihak lain, sedangkan di sisi lain pemuda Kampung Anyer memberi perlawanan terhadap sikap tersebut. Semakin sering dan keras konflik, semakin banyak menyeret solidaritas dari warga sekampung lainnya untuk bersama-sama membela harga diri kampung mereka. Identitas kolektif tersebut dibangun secara sosial terutama atas dasar kesamaan teritorial, dimana terjadi interaksi sosial yang kontinyu. Melalui interaksi tersebut, atribut kesamaan secara simbolis dibangun dan didefinisikan, dari sinilah trust dan solidaritas berkembang diantara warga sekampung. Konflik berlangsung keras karena konflik menyangkut isu-isu non-realistik, berupa nilai-nilai inti (core values) dan kepentingan kelompok yang samar-samar atau abstrak (vaguely defined class interest) yaitu harga diri dan dendam. Konflik juga berlangsung lebih lama karena tujuan konflik yang tidak jelas menyulitkan peserta konflik untuk mendefinisikan kapan mereka telah mencapai tujuan tersebut, sehingga konflik menjadi berlarut-larut. Selain itu, para pemimpin di masing-masing pihak kurang mampu membujuk warganya menghentikan konflik, hal ini disebabkan kerekatan hubungan antara warga dan para pemimpinnya cenderung lemah, selain itu juga masyarakat cenderung terpecah-belah karena kohesi sosial antar warga juga cenderung rendah. Intensitas konflik dan kerasnya konflik lambat laun makin mempertegas batas-batas pemisah antara warga kedua kampung dan meningkatkan solidaritas diantara warga sekampung untuk bersama-sama memerangi pihak lawan. Berbagai upaya mengatasi konflik telah dilakukan oleh aparat pemerintah setempat, diantaranya dengan memfasilitasi pertemuan antar tokoh masyarakat dan pemuda setempat dari kedua pihak untuk membuat konsensus damai selain membentuk satgas yang terdiri dari sejumlah pemuda dari pihak-pihak yang berseteru, namun berbagai upaya tersebut belum mampu mengatasi konflik. Ini disebabkan konsensus tersebut tidak mampu merembes ke seluruh warga kampung karena kohesi sosial masyarakat yang cenderung rendah dan juga para tokoh dan pemuda yang dilibatkan bukanlah orang-orang yang berpengaruh dan memiliki kepemimpinan yang efektif di lingkungan komunitasnya. Berbeda dengan upaya pemerintah tersebut, program resolusi konflik yang dikembangkan institusi lokal Forum Warga Cinta Damai (FWCD) ternyata cukup efektif meredam konflik. Sejak berdiri pada pertengahan 2001, forum tersebut menyelenggarakan berbagai kegiatan-kegiatan bersama dengan melibatkan warga yang berpengaruh dari berbagai social fieldnya, seperti kelompok bermain (peer group) pemuda, remaja, ibu-ibu, para bapak, serta kelompok pengajian, kelompok arisan dan sebagainya. Kegiatan tersebut membuat seluruh individu terhubung satu sama lain. Meski mereka berasal dari berbagai social field, namun hubungan antar mereka menjadi cikal bakal perekat antar social field dalam komunitas masyarakat yang berkonflik. Langkah ini cukup efektif merekatkan kembali hubungan sosial antar warga di kedua kampung yang bertikai, dan hasilnya selama tahun 2002 tawuran antar warga tak terjadi lagi. Program community development tersebut merangsang antar individu dalam komunitas untuk menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. Melalui program tersebut, dilakukan upaya merekonstruksi kembali hubungan sosial antar warga, dengan mendefinisikan ulang batas-batas kolektifitas antar warga kedua kampung. Seiring dengan tumbuhnya jaringan baru yang menjembatani berbagai golongan masyarakat, turut berkembang norma-norma baru yang mengedepankan prinsip hidup damai penuh persaudaraan dalam lingkungan ketetanggaan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi
Abstrak :
Transmission Control Protocol (TCP) merupakan protokol yang berfungsi untuk mengatur aliran data antar dua komputer, atau disebut dengan transport protocol. TCP Vegas merupakan salah satu jenis TCP yang diperkenalkan pada tahun 1995 oleh Brakmo [1]. Kemacetan yang terjadi pada sistem komunikasi data bila tidak ditangani dengan baik maka akan sangat mempengaruhi unjuk kerja sistem tersebut. Pembuangan paket data akan dilakukan untuk mengatasi kemacetan. Random Early Detection (RED) merupakan salah satu teknik pembuangan data yang dapat digunakan untuk mengatasi kemacetan yang muncul akibat jumlah data yang telah melebihi kapasitas buffer pada router (overflow) [2]. RED yang diperkenalkan pada tahun 1993, menggunakan TCP Tahoe sebagai transport protocol pada end user [2]. Tahap slow start yang terdapat pada TCP Tahoe bekerja dengan meningkatkan jumlah pengiriman data secara eksponensial dalam waktu yang singkat sehingga menyebabkan banyaknya paket data yang terbuang [3]. Oleh sebab itu modifikasi pada TCP Tahoe dapat meningkatkan unjuk kerja dari teknik RED. TCP Vegas memodifikasi teknik Slow Start yang terdapat pada TCP Tahoe. Penelitian ini mensimulasikan dan menganalisa unjuk kerja clan TCP Vegas yang dikombinasikan dengan teknik RED. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan mengkombinasikan TCP Vegas dengan teknik RED dapat mengurangi jumlah data yang dibuang.
Transmission Control Protocol (TCP) is a protocol that manages data flow between two computers, called transport protocol. TCP Vegas is one of TCPs which is proposed in 1995 by Brakmo [1]. The Congestion will lead to bad performance of communication system if it is not well overcome. Usually, packet dropping will be done in order to alleviate congestion. Random Early Detection (RED) is a packet dropping policies that can be used to overcome congestion due to packet overflow in a router [2]. RED technique that is proposed in 1993, used TCP Tahoe as end user protocol [2]. Slow start phase which is a part of TCP Tahoe technique that increases data transfer rate exponentially in short time made a packet loss in large amount [3]. That's why a modified end user protocol may improve the performance of RED. TCP Vegas is a end user protocol that modified TCP Tahoe's slow start technique. This research simulates and analyzes performance of Transmission Control Protocol (TCP) Vegas with Random Early Detection (RED) technique. The Result shows that the combination of TCP Vegas and RED can decrease the packet loss.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulfahmi
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaturan dan mekanisme serta pelaksanaan penyidikan kembali terhadap perkara yang dihentikan penyidikannya dengan alasan ditemukannya bukti baru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menyarankan perlunya pengaturan yang tegas dalam undangundang mengenai penyidikan kembali perkara yang pemah dihentikan penyidikannya dengan alasan ditemukannya bukti baru; perlunya mekanisme pengeluaran Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang transparan dan SP3 tersebut dapat memberi kepastian hukum serta keadilan bagi tersangka.
The focus of this study is arrangement and mechanism with implementation reinvestigation on the case already dismissed its investigation by reason finding new evidence. This research is qualitative descriptive interpretive. The researcher suggests that be needed a clear arrangement in legislation about reinvestigation on the case already dismissed its investigation reinvestigation on the case already dismissed its investigation by reason finding new evidence; be needed mechanism Letter of Command Dismissed Investigation with transparent and its be able to give certainty of law with justice for suspected.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T37427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi
Abstrak :
Salah satu metode penelitian yang ikut berperan penting dalam pengukuran berskala mikro yakni Brownian Motion yang merupakan fenomena gerakan acak beberapa partikel yang diamati di bawah lensa objektif mikroskop akibat tabrakan antarpartikel dan molekul cairan di sekitarnya. Dalam penelitian ini akan digunakan Brownian Motion untuk menentukan nilai viskositas melalui perpindahan partikel polimer (microbead) terhadap perubahan konsentrasi cairan (gliserin dan NaCl) dan ukuran partikel polimer. Pengukuran dilakukan menggunakan rancangan sistem optik seperti kamera dan lensa objektif mikroskop. Pergerakan partikel kemudian direkam dan hasil citra rekaman diolah menggunakan image processing pada MATLAB. Dengan menggunakan fungsi korelasi, lintasan pergerakan partikel dapat dilacak hingga diperoleh data perpindahan partikel untuk setiap frame. Data ini kemudian diolah ke dalam persamaan mean square displacement untuk menentukan nilai viskositas cairan tersebut melalui nilai koefisien difusi partikel, yang merupakan hasil fitting least square dari mean square displacement. Dari data yang telah diperoleh, kesalahan literatur dari pengukuran viskositas menggunakan partikel berukuran 1 mikron pada larutan gliserin dengan variasi 10%-40% bernilai tidak lebih dari 10% dibandingkan pengukuran viskositas menggunakan partikel berukuran 3 dan 5 mikron. Untuk pengukuran viskositas menggunakan partikel 1 mikron pada larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0%, 50%, dan 100% memiliki nilai kesalahan literatur kurang dari 7%. ......One research method that plays an important role in micro-scale measurement is Brownian Motion, which is a phenomenon of random movement of several particles observed under the microscope's objective lens due to collisions between particles and liquid molecules around it. In this study Brownian Motion will be used to determine the value of viscosity through the displacement of polymer particles (microbead) to the changes of fluid concentration (glycerin and NaCl) and polymer particle size. Measurements were made using the design of optical systems such as camera and microscope objective lense. The movement of particles is then recorded and the recording image results are processed using image processing in MATLAB. By using the correlation function, the trajectory of particle movement can be traced until particle displacement data is obtained for each frame (in second). From the data, the literature error from the viscosity measurement uses 1-micron particle in the glycerin solution with a variation of 10% - 40% is no more than 10% compared to the viscosity measurement using 3 and 5-micron particle. For the measurement of viscosity using 1-micron particle in NaCl solution with variations in the concentration of 0%, 50%, and 100%, the literature error is less than 7%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi
Jakarta: UI-Press, 2014
297.96 ZUL f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfahmi
Abstrak :
Komposit Matrik Logam dengan penguat partikel banyak diterapkan pada bidang keteknikan dikarenakan memiliki performan yang baik seperti kekuatan tinggi, kekerasan tinggi, sifat tahan aus , koefisien ekspansi panas rendah dan harga bersaing. Jenis paduan yang banyak digunakan di industri paduan aluminium-tembaga (AlCu) yang bila di kombinasikan dengan alumina dari jenis keramik yang kuat dan keras akan membentuk suatu material baru berupa komposit matrik logam. Salah satu metode pembuatan komposit yang sekarang banyak dikembangkan adalah metode pembentukan semisolid. Thixoforming adalah proses pembentukan material dalam kondisi semisolid dengan pemanasan ulang ingot yang berstruktur mikro globular. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dengan proses thixoforming pada matrik paduan Al5Cu serta penguat berupa 5, 10, 15 dan 20 % Vf partikel Al2O3. Penambahan 4 % magnesium pada komposit dilakukan untuk meningkatkan sifat wetting partikel Al2O3. Karakterisasi komposit matrik logam Al5Cu/ Al2O3 dilakukan dengan pengujian mekanik (kekuatan tarik), pengujian metalografi, berat jenis, porositas, SEM/EDS dan XRF. Hasil pengujian menunjukkan foto SEM memperlihatkan penyebaran partikel alumina tersebar merata pada matrik. Komposit hasil thixoforming menurunkan kekuatan tarik dengan penambahan fraksi volume penguat partikel Al2O3. Namun berat jenis komposit matrik logam berkurang dengan peningkatan fraksi volume Al2O3.
Metal Matrix Composite with reinforced particles have been applied mostly in engineering materials due to the high strength, high hardness, high wear resistance, low heat coeffisien expansion and competitive prices. The most types of MMC alloying used for industrial components is aluminum-copper Alloys (AlCu). When this alloying is combined with ceramic particle alumina (Al2O3) can be produced the new materials of MMC. One of the recent develoved manufacturing method for MMC is used by semi-solid forming method. Thixoforming is one of semi-solid forming process by reheating the ingots of MMC and continued by forged them into the parts. The research is focused on manufacturing of metal matrix composite by thixoforming process using the alloying matrix of Al5Cu with the addition of particle reinforcement of 5, 10,15 and 20 % volume fraction (vf) of Al2O3. The wetting agent of Al2O3 particles is used by the addition of 4 % of magnesium. The characterization of MMC was carried out by mechanical tests (tensile strength and density), and by Metallographic tests (microstructure, porosity and density) and also using SEM/EDS to characterize the microstructure of both matrix and reinforcement of MMC. The results show that MMC manufactured by Thixoforming process have decreased tensile strength by increasing the volume fraction of Al2O3. However, the bulk density of MMC is decreased by increasing the the volume fraction of Al2O3. The SEM photographs shows that the alumina particles are randomly distributed into the MMC matrix.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1625
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zulfahmi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana konsumen di Indonesia menghadapi online behavioral advertising (OBA). Sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di Asia, praktek pemasaran digital di Indonesia dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mempromosikan produk dan penggunaan online behavioral advertising merupakan salah satu tehnik yang paling umum digunakan pada pemasaran digital. Penerapan online behavioral advertising dianggap memberikan banyak keuntungan bagi para pengiklan terutama dalam hal efisiensi biaya dan efektifitas suatu kegiatan promosi. Namun di sisi lain, praktik OBA dalam pemasaran menimbulkan kekhawatiran serius mengenai privasi konsumen karena sifatnya yang terselubung. Pada prakteknya, OBA melacak dan merekam setiap perilaku konsumen di internet tanpa meminta izin konsumen terlebih dahulu. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan konsumen terhadap praktek OBA ini akan mengakibatkan risiko bagi privasi konsumen itu sendiri. Penelitian kuantitatif ini ingin mengkaji bagaimana konsumen menghadapi online behavioral advertising dengan menggabungkan dua pendekatan yaitu berdasarkan Persuasion Knowledge Model (PKM) dan Protection Motivation Theory (PMT). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner online kepada pengguna internet di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan media sosial (Whatsapp, Facebook, Instagram dan Twitter) ......This study examines how consumer knowledge about online behavioral advertising (OBA) tactics affects ad avoidance behavior in display ads and video ads on Instagram social media platforms. The study combines two theoretical approaches, the Persuasion Knowledge Model (PKM) and the Protection Motivation Theory (PMT). The online survey examined how consumers cope with OBA based on their persuasion knowledge, cognitive appraisal, and cognitive processing variables. Structural equation modeling was used to analyze the data collected from 211 consumers aged 18-34 years who are active Instagram users. The results reveal that from the cognitive appraisal variables, the perceived risks were indirectly associated with ad avoidance throughout privacy concerns without being related to persuasion knowledge, perceived benefits were significantly associated with persuasion knowledge. Still, it was not associated with privacy concerns, persuasion knowledge was indirectly associated with ad avoidance throughout self-efficacy, and privacy concerns partially mediated such associations with ad avoidance. From the cognitive processing variables, reactance was significantly associated with ad avoidance without being related to persuasion knowledge, and perceived personalization was associated with persuasion knowledge and significantly related to ad avoidance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Zulfahmi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raedi Fadil Zulfahmi
Abstrak :
Secara garis besar skripsi ini akan membahas mengenai sejarah perkembangan teknologi dibidang industri pesawat terbang di Indonesia. Dunia dirgantara merupakan salah satu bidang yang mendapatkan perhatian khusus Pemerintah Indonesia. IPTN sebagai badan usaha milik negara mendapatkan tugas untuk menguasai teknologi tinggi tersebut. Untuk mengejar Technological Gap IPTN menggunakan konsep alih teknologi yang dinamakan Progressive Manufacturing Program. Melalui PMP Indonesia mampu menciptakan sebuah pesawat terbang sendiri bernama N-250 dalam jangka waktu 19 tahun. Konsep yang digunakan IPTN ini membuat Indonesia menjadi salah satu dari 15 negara yang mampu menciptakan pesawat terbang sendiri pada tahun 1995. ......Generally this thesis will discuss about the history of the development of technology in the aircraft industry in Indonesia. World Aerospace is one of the areas that get the attention of Government Indonesia. IPTN as State-owned enterprises get the task to master high technology. To pursue the Technological Gap by IPTN using the concept of a technology called ' Progressive Manufacturing Program. Through the PMP Indonesia is able to create its own aircraft, the N-250 for a period of 19 years. The concept used by IPTN made Indonesia one of the 15 countries which are able to create his own aircraft in 1995.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>