Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakianis
Abstrak :
Berdasarkan kajian dan analisis dari beberapa survei yang dilakukan, angka kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah 280/1000 penduduk. Pada golongan balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun. (Depkes RI, 2000). Lebih dari 2.5 juta orang meninggal akibat penyakit diare ini dan tercatat sebagai salah satu gangguan dari lima penyebab utama kematian di dunia (Depkes RI, 1998). Penelitian ini dilakukan di Kota Depok Kecamatan Pancoran Mas. Pada tahun 2000 di Kota Depok insiden diare pada golongan umur kurang dari 1 (satu tahun lebih tinggi (28%) dibandingkan dengan golongan umur 1-4 tahun (13%) (Zakianis, 2002). Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini adalah apakah kualitas bakteriologis air bersih sebagai faktor risiko terjadinya diare pada bayi di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2003? Selain kualitas bakteriologis air bersih, faktor lain yang harus mendapat perhatian adalah sarana sanitasi lingkungan, kondisi rumah, hygiene dan sanitasi makanan/minuman, perilaku cuci tangan ibu, karakteristik bayi dan karakteristik keluarga bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kualitas bakteriologis air bersih (total coliform, fecal coliform, dan E. coli), sarana sanitasi lingkungan (sarana air bersih, sarana pembuangan tinja dan sarana pembuangan sampah), kondisi rumah (jenis lantai rumah dan kebersihan lantai rumah), higiene dan sanitasi makanan/ minuman, perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi, karakteristik bayi (status gizi, status imunisasi, penyakit lain, pemberian ASl) dan karakteristik keluaaga bayi (pendidikan ibu dan pendapatan keluarga) dengan kejadian diare pada bayi di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2003. Disain penelitian adalah kasus kontrol, dengan jumlah sampel pada kasus sebesar 150 responden dan kontrol 150 responden. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara jumlah total coliform yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi, ada hubungan antara jumlah fecal coliform yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi, ada hubungan antara jumlah E. Coli yang tinggi dengan kejadian diare pada bayi. Data yang dihasilkan dianalisa secara univariat, bivariat, uji interaksi dan multivariate. Kualitas bakteriologis air bersih terdiri dari 3 variabel yaitu tingkat kualitas total coliform, tingkat kualitas fecal coliform dan tingkat kualitas E. coll. Secara statistik dari ketiga variabel tersebut hanya satu variabel yang berhubungan dengan terjadinya diare yaitu tingkat kualitas E. coli. Tingkat kualitas E. coli X01100 ml sampel air mempunyai risiko terjadi diare pada bayi sebesar 2,752 kali jika dibandingkan dengan tingkat kualitas E. coli N1100 ml sampel air. Selain kualitas E. coli, faktor berisiko yang menyebabkan terjadinya diare di Kota Depok adalah I). tingkat risiko sarana air bersih, 2). hygiene dan sanitasi makanan dan minuman, 3). perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi, 4). status gizi, 5). penyakit lain dan 6). pendapatan keluarga. Pada analisis multivariate faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian diare di Kota Depok tahun 2003 adalah sarana air bersih yang beresiko tinggi berinteraksi dengan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh bayi yang buruk. Sedangkan model akhir teijadinya diare pada bayi di Kota Depok adalah 1). adanya penyakit lain, 2). status gizi bayi yang buruk, 3). hygiene dan sanitasi makanan dan minuman yang buruk, serta 4). risiko sarana air bersih yang tinggi yang berinteraksi dengan perilaku cuci tangan ibu yang buruk, dengan OR masing-masing sebesar 1). 3,181, 2). 2,996, 3). 2,543, dan 4). 3,368. ...... Bacteriological Water Quality as Baby Diarrhea Risk Factor at Pancoran Mas Depok 2003Referring to analysis and study from some conducted survey, morbidity of diarrhea is 280/1000 population. For baby, diarrhea episode is 1,5 times per year. (Depkes RI, 2000). More than 2.5 million people die caused by this diarrhea and note as one of the major dead causes in world (Depkes RI, 1998). This research is conducted in Pancoran Mas-Depok. Based on 2000 data, diarrhea incident in Depok at the age of less than 1 year is 28% which is higher than the one at 1-4 year (13%) (Zakianis, 2002). Therefore, this research internal issue is addressed to find how is the quality of bacteriological water as baby diarrhea risk factor at Pancoran Mas-Depok in 2003'? In addition to quality of bacteriological water, other factor that should be considered is the environmental sanitation, housing condition, and food hygiene and sanitation, hand cleansing habit, and baby/his family eleteris Lies. The objective of this research to study the link among the bacteriological water quality (total coliform, fecal coliform, and E. colr), environmental sanitation (sanitary, toiletries, and disposal), house condition (type of house dance and its hygiene), food hygiene and sanitation, hand cleansing habit, baby characteristics (nutrition and immunization status, other disease, breast feeding) and baby family characteristic (mother's education and family income) with occurrence of baby diarrhea at Pancoran Mas-Depok in 2003. Research design is case control with 150 sample respondents and 150 control respondents. Hypothesis in this research is:
- There is relation between high number of total coliform and occurrence of baby diarrhea.
- There is relation between high number of fecal coliform and occurrence of baby diarrhea.
- There is relation between high number of E. coli with occurrence of baby diarrhea. Data taken from observation is analyzed using univariate, bivariate, interaction test and of multivariate. Bacteriological water quality consist of 3 variables, namely quality of total coliform, level of fecal coliform and level of E. Coll. Statistically from those three variable, there is only one variable related to the happening of diarrhea. i.e. level of E. coli. Level of E. call > 01100 ml water sample is subject to baby diarrhea 2,752 times in comparison with level of E. coil < 01100 ml water sample. In addition to quality of E.coli, bellows are factors of diarrhea incident in Depok: 1) Sanitary risk level, 2) Food hygiene and sanitation,3) Hand cleansing habit of mother or babysitter,4) Nutrition status, 5) Other disease, and 6) Family Income. Using multivariate analysis, it is found the most dominant factor related to occurrence of diarrhea in Depok in 2003 is that high risk sanitary has interaction with poor hand cleansing habit of mother and babysitter. While final model of baby diarrhea incident in Depok is:
1) Existence of other disease,
2) Under Nutrition
3) Poor food hygiene and sanitation
4) High risk sanitary interacted with poor hand cleansing habit of mother and babysitter, OR of each models is 1) 3,181, 2) 2,996, 3) 2,543, and 4) 3,368.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
Abstrak :
Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas.
Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2596
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
Abstrak :
Telah diselesaikan penelitian mengenai jenis zat warna saos pada penjual bakso, mie ayam, dan indomie di Kampus UI Depok. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi zat warna adalah kromatografi kertas. Di dalam penelitian ini zat warna yang dapat diidentifikasi hanya Rhodamine-B, zat wama ini biasanya digunakan untuk pewarna tekstil, dan menghasilkan warna merah. Hasil penelitian menunjukkan dari 25 sampel saos yang diperiksa 22 sampel (68%) zat warna tersebut mengandung Rhodamine-B. Sedangkan 3 sampel saos (22'%) tidak teridentifikasi, selain itu merk saos juga berbeda jika dibandingkan dengan 22 sampel saos yang lain. Rhodamine-B adalah zat wama yang tidak diizinkan oleh DEPKES RI, Rhodamine-B berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini semoga bermanfaat sehingga para penjaja makanan yang ada di lingkungan kampus UI tidak membeli saos yang mengandung Rhodamine-B.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library