Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuniatun
Abstrak :
Kejadian penyakit merupakan hasil hubungan interaktif antara manusia dan perilakunya serta komponen lingkungan yang memiliki potensi penyakit (Achmadi, 2014). Penelitian ini bertujuan melihat hubungan konsentrasi PM2.5 terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pedagang di Terminal Bus Senen. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi PM2.5 mencapai 219 µg/m3. Didapatkan pedagang dengan ISPA sebesar 28% dari 93 sampel. Terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan kejadian ISPA (p=0,027). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara paparan PM2.5 , umur, status gizi, status merokok dan durasi kerja. Selanjutnya diperlukan pemantauan uji emisi kendaraan dan pemantauan kualitas udara.
Disease events are the result of interactive relationships between humans and their behavior and environmental components that have potential diseases (Achmadi, 2014).. This study aims to look at the correlation between PM2.5 with Incident Acute Respiratory Infection (ARI) at Merchant of Terminal Bus Senen. The results of this study showed PM2.5 concentration reached 219 µg/m3. Acute Respiratory Infection was found 28% of 93 samples. There were significant correlation between the length of work and the incidence of ARI (p = 0.027). There were no significant correlation was found with PM2.5 exposure, age, nutritional status, smoking status and duration of work. Furthermore, monitoring of vehicle emission testing and air quality monitoring.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Yuniatun
Abstrak :
ABSTRAK
Konsentrasi Mn yang tinggi yaitu 3,1 kali lebih besar dari nilai rujukannya telah diidentifikasi pada air bersih yang merupakan sumber air minum di Desa Ketenger. Desa ini merupakan desa terdekat dengan sumber air panas atau air geothermal yang disebut dengan Pancuran Tujuh. Untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn, dilakukan analisis risiko kesehatan lingkungan pada penduduk Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Konsentrasi Mn pada 12 sampel air minum dianalisis menggunakan Spektrofotometer HACH 2010 dan 12 sampel makanan terpilih dianalisis menggunakan Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (FAAS) Shimadzu AA-6300. Sementara itu, sebanyak 136 responden yang dibagi menjadi dua kelompok umur yaitu anak dan dewasa diobservasi untuk dilakukan estimasi mengenai tingkat risiko kesehatan akibat pajanan oral Mn. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi Mn pada sampel beras, sayur, buah, ikan dan air minum masing-masing sebesar 0,52 mg/kg, 1,53 mg/kg, 0,65 mg/kg, 0,10 mg/kg dan 0,35 mg/L. Nilai CDI Mn pada kelompok dewasa dan anak masing-masing 0,01 mg/kg/hari dan 0,02 mg/kg/hari. Sedangkan nilai RQ pada semua kelompok umur adalah <1, yang artinya konsumsi air minum dan makanan terpilih masih aman dari risiko kesehatan Mn khususnya risiko non-karsinogenik. Namun demikian, analisis lebih lanjut menemukan bahwa asupan harian Mn pada kelompok anak dan dewasa baik pria maupun wanita ABSTRACT
Elevated level of Manganese (Mn) concentration in drinking water source which was 3,1 folds higher than its recommendation has been detected in Ketenger Village, the nearest village with hot springs (geothermal water) called “Pancuran Tujuh”. To estimate health risk from oral exposure to Mn, an environmental health risk assessment has been conducted in Ketenger Village, Banyumas, Indonesia. Mn concentration was analyzed from 12 drinking water samples by Spectrophotometer HACH 2010 and 12 local food samples by Flame Atomic Absorption Spectrophotometer (FAAS) Shimadzu AA-6300. Meanwhile, 136 respondents which were divided into two age groups, namely children and adults were observed to estimate their risks from exposure to Mn. The test results showed that Mn concentration in rice, vegetables, fruits, fish and drinking water were 0,52 mg/kg, 1,53 mg/kg, 0,65 mg/kg, 0,10 mg/kg and 0,35 mg/L, respectively. Chronic daily intake (CDI) value of Mn in adults and children were 0,01 mg/kg/day and 0,02 mg/kg/day, respectively. Meanwhile, risk quotient (RQ) value in all age groups were <1, meaning that Mn was of less non-carcinogenic risk concern. However, further analysis found that daily intake of Mn in all age groups, both men and women were categorized as deficiency which is
2016
S64004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library