Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulita
Abstrak :
Menopause mengakibatkan defisiensi estrogen yang menyebabkan terjadinya osteoporosis. Daun pegagan mengandung fitoestrogen yang bisa menggantikan kerja estrogen di dalam tubuh untuk mencegah osteoporosis. Untuk menganalisis pengaruh larutan esktrak daun pegagan terhadap kadar kalsium dan fosfat pada tulang, dilakukan aplikasi ekstrak pegagan pada tikus ovariektomi dengan dosis 60mg/kgBB, 120mg/kgBB, dan 180mg/kgBB selama 30 hari. Pemeriksaan kadar kalsium dan fosfat tulang dilakukan melalui teknik destruksi basah dan pengukuran menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan esktrak daun pegagan tidak dapat mempertahankan kadar kalsium dan fosfat tulang pada tikus ovariektomi. ...... Menopause causes estrogen deficiency, which leads to osteoporosis. Centella asiatica L. contains phytoestrogen that could act as estrogen in the body to prevent osteoporosis. In order to analize effect of Centella asiatica L. leaves extract to bone calcium and phosphate level, the extract was administered to the ovariectomized rats with dose of 60mg/kgBW, 120mg/kgBW, and 180mg, kgBW for 30 days. The bone calcium and phosphate level were acquired by wet ashing technique and spectrophotometer measurement. The result showed Centella asiatica L. leaves extract is not able to maintain bone calcium and phosphate level of ovariectomized rats.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita
Abstrak :
Pemerintah Singapura telah membentuk peraturan bagi perusahaan start-up khusus di bidang pengumpulan dan pengelolaan dana untuk kegiatan skema investasi kolektif yang dikenal dengan istilah Variable Capital Company (VCC). Kehadiran VCC di Singapura mampu mendorong pertumbuhan perusahaan start-up khusus di bidang pengumpulan dan pengelolaan dana, bahkan meningkatkan perekonomian di Singapura. Di Indonesia masih belum ada perusahaan start-up yang bergerak di bidang pengumpulan dan pengelolaan dana, padahal perusahaan start-up di Indonesia sangat berkembang. Dengan demikian, penelitian ini membahas kemungkinan pendirian VCC di indonesia. secara khusus, penelitian membahas apa yang melatarbelakangi atau alasan-alasan pendirian VCC agar dapat digunakan sebagai bentuk hukum bagi perusahaan start-up. Penelitian yuridis normatif ini dilakukan melalui pendekatan perbandingan dengan singapura. hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat setidaknya tiga alasan pendirian VCC yaitu untuk memiliki posisi yang kuat sebagai pengelola dana, dan menarik investor luar negeri. kemudian, terdapat keterbatasan yang dimiliki oleh struktur dana lainnya (unit trust, limited partnership, dan company) dalam hal memberikan fleksibilitas, transparansi, dan hemat biaya. Selanjutnya, karena regulasi yang mengatur VCC diakui dan didukung di pasar internasional. Selain itu, penelitian juga menyimpulkan bahwa VCC dapat didirikan di Indonesia. ......The Singapore government has established regulations for specialized start-up companies in the field of fund collection and management, known as Variable Capital Companies (VCCs). The presence of VCCs in Singapore has the potential to boost the growth of start-up companies focused on fund collection and management, thereby contributing to Singapore's economic development. In Indonesia, however, there are currently no start-up companies engaged in fund collection and management, despite the significant growth of the start-up sector in the country. Therefore, this research explores the possibility of establishing VCCs in Indonesia. Specifically, the study delves into the underlying reasons and justifications for establishing VCCs as a legal form for start-up companies. This normative juridical research adopts a comparative approach with Singapore. The research findings indicate at least three reasons for establishing VCCs in Indonesia: to attain a strong position as fund managers and attract foreign investors, to address limitations in other fund structures such as unit trusts, limited partnerships, and companies, in terms of flexibility, transparency, and cost-effectiveness, and finally, to benefit from the recognition and support of VCC regulations in the international market. Additionally, the research concludes that VCCs can indeed be established in Indonesia.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita
Abstrak :
Koproses merupakan suatu konsep baru dari dua atau lebih eksipien yang berinteraksi pada tingkat subpartikel. Tujuan koproses adalah meningkatkan fungsionalitas bahan secara sinergis dan menutupi sifat yang tidak diinginkan dari masing-masing eksipien. Pada penelitian ini tujuan dilakukannya koproses adalah untuk meningkatkan fungsi pati sebagai bahan penyalut dalam industri farmasi dikombinasi dengan Na-CMC untuk menghasilkan sediaan lepas terkendali. Koproses PPS-CMC dibuat dengan cara mengkombinasikan PPS dan Na-CMC dengan rasio 2:1, 3:1, dan 4:1 kemudian dikarakterisasi. Koproses PPS-CMC yang dipilih sebagai bahan penyalut adalah perbandingan 4:1. PPS-CMC koproses 4:1 dapat digunakan sebagai bahan penyalut yang mengendalikan pelepasan obat selama 6 jam pada tiga kali penyalutan. ......Coprocessing is a novel concept involves interactions of two or more excipients at the subparticle level. The aimed of coprocessed are providing a synergy of functionality improvements as well as masking the undesirable properties of the individual excipients. The aimed of this study is using coprocessed to improve starch function as a film former combine with sodium carboxymethylcellulose (SCMC) to make controlled release products. Coprocessed pregelatinized starch-SCMC is the result of combining pregelatinized starch and SCMC in ratio 2:1, 3:1, and 4:1, after that the coprocessed is characterized. The well-chosen coprocessed as a film former is ratio 4:1. Coprocessed pregelatinized starch-SCMC 4:1 can be used as film former to controlling the release of drugs for 6 hours for three times coating.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32937
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yulita
Abstrak :
Salah satu tujuan diadakan penelitian di bidang Arkeologi adalah untuk melakukan identifikasi terhadap artefak temuan sehingga keberadaan dapat diketahui. Seringkali arkeolog merasa kesulitan dikarenakan data yang menyertai temuan tidak lengkap terutama untuk temuan yang dikategorikan temuan lepas. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pendekatan dari sudut pandang lain. Penelitian ini mencoba menawarkan pendekatan analisis bahan melalui komposisi kimia bebas penyusun artefak untuk identifikasi meriam perunggu Museum Nasional yang dikategorikan sebagai temuan lepas. Komposisi kimia dapat diperoleh setelah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif pada sejumlah kecil bahan. Pengetahuan mengenai komposisi sangat penting karena berhubungan dengan struktur kimia yang merupakan unsur pembentuk kekuatan artefak. Kekuatan artefak berhubungan dengan penampilan dan penampilan berhubungan erat dengan pemanfaatan artefak sebagai fungsi teknologi, sosial dan ideologi. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini berdasarkan perbedaaan komposisi kimianya adalah pertama apakah keberadaan meriam dengan bentuk dan hiasan yang beragam mengindikasikan adanya perbedaan fungsi meriam saat digunakan. Permasalahan yang kedua adalah apakah dapat dibedakan pabrik asal pembuatan meriam terutama untuk meram yang memiliki identitas. Permasalahan yang ketiga adalah bagaimana tingkat kekuatan perunggu yang digunakan untuk meriam dengan perunggu yang digunakan untuk artefak bukan meriam. Langkah penelitian yang digunakan sesuai dengan konsep arkeologi yaitu pertama pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data dan penyimpulan data. Data artefaktual diperoleh berdasarkan atribut yang dimiliki sehingga diperoleh meriam yang mewakili kelompoknya untuk diambil komposisi bahannya. Kemudian dilakukan analisis kimia dengan menggunakan spektrofotometer fluoresence sinar X. Tahap berikutnya yaitu pengolahan data dilakukan dengan mengintegrasikan data artefaktual dengan data komposisi kimia. Berdasarkan hasil integrasi dan dilengkapi dengan pengetahuan yang diperoleh dari literatur ini kemudian dilakukan tahap terakhir yaitu penyimpulan data. Kesimpulan yang diperoleh antara lain meriam berdasarkan variasi hiasan dan komposisi kimia dapat dibedakan fungsinya sebagai senjata dan sebagai simbol sosial. Berdasarkan literatur diketahui meriam yang digunakan sebagai senjata memiliki kandungan seng (Zn). Meriam dengan hiasan dan dekorasi indah kemungkinan besar tidak digunakan sebagai senjata karena tidak adanya unsur seng dalam komposisi. Meriam yang berlambang AVOC dan HVOC memiliki persamaan unsur yaitu adanya unsur tembaga(Cu), timah (Sn), seng (Zn) dan arsenik (As) sebagai unsur utama, sedangkan meriam yang berlambang VOCVOC hanya memiliki unsur utama tembaga dan seng tanpa adanya timah dan arsenik Padahal arsenik merupakan ciri khas perunggu Eropa. Sehingga dapat dipastikan meriam yang berlambang VOCVOC bukan berasal dari negara asal VOC. Apabila dibandingkan dengan perunggu yang digunakan untuk artefak bukan meriam, ternyata perunggu untuk meriam memiliki kekuatan yang lebih. Hal ini karena kandungan timah (Sn) pada meriam tidak lebih dari 10% dan perunggu memiliki kandungan fosfor, serta tidak adanya unsur timbal seperti yang ditemukan pada campuran logam untuk artefak lain.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yulita
Abstrak :
Sistem monitoring dan evaluasi program pembelajaran di Politeknik Kesehatan Jakarta I Jurusan Kesehatan Gigi belum berjalan optimal dan komponen pendidikan yang dinilai hanya mahasiswa. Indikator yang digunakan belum mewakili sebagai ukuran kemajuan dan keberhasilan Proses Belajar Mengajar. Penyimpanan dan pengelolaan data pembelajaran pun masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan informasi. Identifikasi indikator program pembelajaran dan pengembangan indikator baru yang bermanfaat, mewakili, dan robust dilakukan untuk mengukur kualitas program pembelajaran. Dan untuk keterpaduan pengelolaan data dibangunlah model aplikasi basis data sesuai rujukan indikator yang telah dikembangkan sehingga menghasilkan keluaran sesuai kebutuhan program. Proses pengembangan sistem informasi menerapkan langkah-langkah dalam System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan teknik wawancara mendalarn, observasi, dan telaah dokumen sebagai metode pengumpulan datanya. Hasil yang diperoleh adalah suatu prototype penunjang sistem informasi untuk monitoring dan evaluasi program pembelajaran dengan perangkat lunak aplikasi siap pakai. Uji coba menunjukkan bahwa sistem berjalan sesuai rujukan indikator yang telah ditetapkan. Keberhasilan uji coba menyimpulkan bahwa pengembangan indikator telah dilakukan, perangkat lunak aplikasi telah dirancang, dan dengan dukungan sistem manajemen basis data, dapat dihasilkan keluaran yang disajikan secara menarik sesuai rujukan indikator. Untuk efektifitas implementasi sistem dibutuhkan kornitmen tinggi untuk menjalankan proses monitoring dan evaluasi program pembelajaran dengan memanfaatkan sistem yang telah dikembangkan, dan ditunjang dengan kelayakan spesifikasi perangkat keras serta sumber daya manusia pengelola basis data. Daftar bacaan : 38 (1986-2002)
Monitoring and evaluating system on teaching program in Jakarta I Health Polytechnic, Department of Dental Health has not progress optimal yet and educational component which counted only student. This indicator is not representative for assessment the progress and successfulness of teaching process. Data storing and management still manually and need too much time to presenting information. Indicators identification of teaching program and developing the new indicators that useful, representative, and robust conducted to measure teaching program quality. Database application mode established for integrated data management as reference by developed indicators to produce output as program needs. Development process of information system implemented the steps in System Development Life Cycle (SDLC) using in-depth interview, observation, and documents appraisal as data collecting method. The result is a prototype to support information system of monitoring and evaluating the teaching program, with application software that ready to use. Test drive of this prototype showed that system works as reference indicators that have determined. Success of test drive conclude that indicators development has been done, application software has been designed, and with support by database management system, could produce output as reference indicators. For effectiveness of system, implementation need high commitment to do monitoring and evaluating process of teaching program by using system that have developed, and supported by reliability of hardware and human resources for database management. Bibliography : 38 (1986 - 2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yulita
Abstrak :
ABSTRAK
Istilah yang agak umum bagi golongan "tukang pukul" dan seorang yang suka berkelahi oleh masyarakat Indonesia disebut jagoan. Jagoan bernada lebih positif ketimbang istilah preman pada masa kini. Jagoan adalah sebutan untuk anggota masyarakat yang berpengaruh dan disegani di kampungnya, orang yang kuat, tukang pukul dan pemberani. Dalam masyarakat Bekasi, jawara dianggap lebih tinggi tingkatannya dari pada jagoan. Jawara dianggap sebagai pendekar, ksatria yang ditokohkan masyarakat Bekasi sebagai orang yang suka memberi perlindungan dan keselamatan secara fisik terhadap masyarakat, juga dianggap sebagai orang yang dituakan atau sesepuh. Penelitian ini mengangkat permasalahan peranan jawara pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia di daerah Bekasi. Semangat nasionalisme yang dimiliki para jawara akibat pengaruh kelompok-kelompok pemuda di Jakarta dan pemimpin-pemimpin nasionalis Indonesia. Kelompok-kelompok pemuda, pemimpin-pemimpin nasionalis, dan para jawara bahu membahu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan mereka ditujukan untuk melawan tentara Jepang dan tentara Belanda yang ingin bercokol kembali di wilayah Indonesia. Karena semangat revolusionernya, maka aksi-aksi yang dilakukan para jawara berekses pada perampokan-perampokan dan pembakaran Gereja Wetan di Kampung Sawah yang oleh mereka dianggap sebagai kaki tangan kolonial Belanda.
ABSTRAK
The rather common term for faction " bouncer" and a pugnacious by Indonesia society referred as a champion. The champion impressing more positive compared to freeman term at present day. The champion is mention for the society member having an effect on and respected in his kampong, one who the strength, bounce and brave. In Bekasi society, jawara is assumed as someone who has higher level than a champion. Jawara is considered to be a hero, chevalier who is figured by Bekasi society as one who likes to give safety and protection in physical to society. He is also considered to be someone who old or doyen. This research is carefully examined the jawara's role from Bekasi in the Indonesian Revolution. The spirit of nationalism was possessed by the champions influenced by the young man groups and the nationalist leaders in Jakarta. The young man groups, the nationalist leaders, and jawara-jawara were in cooperative to defend the country. Their struggle intended to against Japanese military and the restoration of the Dutch colonialism. Because of The of spirit of revolutionary so many kinds of bad action there were robberies and the burning of the Catholic Church in Kampong Sawah that it was regarded to back up the Dutch colonialism.
2007
T17232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yulita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan kapabilitas dinamik terhadap kecepatan pengambilan keputusan dengan fokus pada obyek penelitian di rumah sakit. Latar belakang masalah yang dihadapi pada penelitian ini bahwa rumah sakit menghadapi perubahan lingkungan yang turbulen serta persaingan yang sangat ketat membuat manajemen rumah sakit dituntut untuk mampu mengambil keputusan  yang cepat dan tepat. Pengambilan keputusan yang merupakan salah satu tugas utama dari pemimpin, merupakan proses pemilihan beberapa alternatif, di mana diperlukan suatu keahlian untuk mengambil tindakan, metode yang efisien yang sesuai dengan situasi. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan memerlukan pengetahuan serta keakuratan informasi dari permasalahan yang dihadapi dengan cepat sehingga dia dapat mengambil keputusan yang akurat hal ini sangat berguna untuk menentukan solusi dari pilihan yang diambil tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan Hart (1992) yang terdiri dari : commander style, simbolic style, rational style, transactive style dan generative style. Selain faktor kepemimpinan, perlu dikaji pengaruh dari startegi dimana dalam konteks lingkungan dinamik akan digunakan kapabilitas dinamik dari sebuah perusahaan. Pemimpin harus secara teratur membuat keputusan tentang bagaimana memperbarui kemampuan operasional yang ada menjadi yang baru yang lebih sesuai dengan lingkungan yang terus berubah, kemampuan dinamis merupakan tantangan penting bagi manajemen dalam usaha mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

        Data penelitian dikumpulkan dari 300 responden yang merupakan midle management di rumahsakit. Data dianalisa dengan menggunakan bantuan perangkat SPSS 24 dengan tehnik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kapabilitas dinamik perusahaan lebih berpengaruh dalam kecepatan pengambilan keputusan dari pada kepemimpinan. Gaya kepemimpinan generatif dan rasional berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan keputusan. Sementara kapabilitas dinamik memoderasi pengaruh kepemimpinan terhadap kecepatan pengambilan keputusan.


ABSTRACT
This study analyzes the influence of strategy leadership style and dynamic capability on the speed of decision making with a focus on the object of research in the  hospitals. The background of the problems faced in this study is that hospitals face turbulent environmental changes and very tight competition that makes hospital management required to be able to make quick and appropriate decisions. Decision making, which is one of the main tasks of the leader, is the process of selecting several alternatives, where expertise is needed to take action, an efficient method that fits the situation. A leader in making decisions requires knowledge and accuracy of information from the problems faced quickly so that he can make accurate decisions, this is very useful to determine the solution of the choices taken. This study uses Hart's leadership theory (1992) which consists of: commander, symbolic, rational, transactive, and generative.

In addition to leadership factors, it is necessary to examine the influence of strategies where in the context of the dynamic environment a dynamic capability of a company will be used. Leaders must regularly make decisions about how to renew existing operational capabilities into new ones that are more in line with the changing environment, dynamic capabilities are an important challenge for management in their efforts to achieve sustainable competitive advantage.

        The research data was collected from 300 respondents who were midle management in hospitals. Data was analyzed using the help of SPSS 24 devices with regression techniques. The results of the study show that the company's dynamic capability is more influential in the speed of decision making than leadership. Generative and rational leadership styles influence the speed of decision making. While dynamic capabilities moderate the influence of leadership on the speed of decision making.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yulita
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor manajemen yang berhubungan terhadap kepuasan kerja dokter spesialis di RS OMNI Alam Sutra. Penelitian ini dengan metode penelitian penyebaran kuesioner, dimana penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena ketidak puasan kerja dokter rumah sakit OMNI. Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan terikat dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Pada penelitian ini dilakukan analisis secara bertingkat, yaitu (1). Analisis univariat, (2). Analisis Bivariat, (3). Analisis Multivariat. Dari hasil penelitian di dapatkan Berdasarkan hasil analisis multivariat, variabel independen yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja responden yaitu kebijakan dan aturan rumah sakit (p-value=0,001) dengan OR = 7 yang artinya kebijakan dan aturan rumah sakit yang baik akan berpeluang 7 kali lebih besar memberikan kepuasan kerja yang baik terhadap responden dibanding dengan kebijakan dan aturan RS yang kurang baik serta variable kelengkapan alat (p-value=0,003) dengan OR = 5,9 yang artinya kelengkapan alat yang baik akan berpeluang 5,9 kali lebih besar memberi kepuasan kerja yang baik terhadap responden dibanding dengan kelengkapan alat yang kurang baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya faktor-faktor manajemen yang berhubungan terhadap kepuasan kerja dokter spesialis di rumah sakit OMNI Alam Sutra.
The purpose of this study was to find factors related to satisfaction management specialists working in hospitals OMNI Alam Sutra. This research studies the spread of the questionnaire method, which is a descriptive analytic study is a study that tries to explore how and why the phenomenon of workplace dissatisfaction OMNI hospital doctors. This research approach is a cross-sectional study to study the dynamics of the correlation between the dependent variable and tied to the data collected at the same time at some point. In this research, the analysis in stages, namely (1). Univariate analysis, (2). Bivariate analysis, (3). Multivariate Analysis. From the results of research in getting Based on multivariate analysis, the independent variables that affect the job satisfaction of respondents that the policies and rules of the hospital (p-value = 0.001) with OR = 7, which means the policy and rules of good hospitals will likely 7 times more likely good job satisfaction among respondents compared with the policies and rules as well as hospitals that are less variable completeness of the tool (p-value = 0.003) with OR = 5.9, which means completeness good tools will likely provide 5.9 times greater job satisfaction well to the respondents compared with unfavorable completeness tools. From the results of this study concluded that the factors relating to satisfaction management specialists working in OMNI Alam Sutra Sutra hospital.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Yulita
Abstrak :
Perilaku keselamatan perawat terhadap bahaya agen biologik dapat meningkatkan dari mutu pelayanan. Supervisi klinik model reflektif interaktif dapat meningkatkan perilaku keselamatanperawat terhadap bahaya agen biologik. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan pengaruh supervisi refelektif interaktif terhadap perilaku keselamatan perawatan pada bahaya agen biologik. Metoda yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel penelitian (97 kontrol & 97 intervensi) diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian didapat perbedaan antara kelompok yang diberi pelatihan dan tidak diberi pelatihan dan ditemukan adanya pengaruh supervisi reflektif interaktif terhadap perilaku keselamatan perawat. Kepala ruang perlu diberikan pelatihan supervisi agar dapat melakukan kegiatan supervisi dengan baik untuk peningkatan perilaku keselamatan perawat.
Nurse safety behavior at biologic agent hazard can will affect to quality care. Reflective interactive supervision can improve quality of nursing practice. The research purpose to get descriptions of reflective interactive supervision towards to safety nurse behaviors at biologic agent hazard. Method used experimental pre-post test with control group. Consecutive sampling in data taking for 97 control and 97 intervention sampel. The result suggest that there are difference between the trained group and the untrained group and there are a influence of reflective interactive supervision towards nurse safety behavior at biologic agent hazard. The head nursing need to be given supervision training in order to be able to supervise well for improving behaviors nurse safety at biologic agent.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rachmi Yulita
Abstrak :
Penelitian ini difokuskan terhadap bagaimana citra Islam dikonstruksi oleh media massa di Jepang dan imbasnya kepada integrasi komunitas muslim dengan masyarakat Jepang. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan menjelaskan kaitan kesulitan integrasi komunitas muslim di Jepang, dengan pencitraan Islam hasil konstruksi media massa di Jepang. Tujuan lainnya adalah memahami proses interaksi dan komunikasi antara komunitas muslim dan masyarakat Jepang, dari tidak terlalu menerima menjadi menerima keberadaan muslim. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif, menggunakan konnsep multikulturalisme dan konstruksi sosial media massa. Data dikumpulkan menggunakan metode in-depth interview dan mengambil 5 informan muslim dari Kobe, Kyoto, dan Tokyo. Proses wawancara dilaksanakan dari tanggal 18 April 2018 hingga tanggal 7 Mei 2018, menggunakan e-mail dan aplikasi LINE. Sejumlah teks media diambil sebagai bahan analisis. Analisis menggunakan kajian pustaka, dan literatur. Dari analisis, disimpulkan bahwa melalui upaya pembelajaran dan bergaul dengan para muslim, banyak warga Jepang, bahkan hingga pihak dari pemerintah Jepang justru berbalik mendukung komunitas muslim. Kesimpulan ini didukung dengan meningkatnya jumlah masjid dan mushola di berbagai daerah di Jepang bersamaan dengan mendekatnya Olimpiade 2020, kerjasama antara pihak kepolisian dan masjid dalam menjaga keamanan, pertambahan kota-kota ramah muslim, dan lain sebagainya.
This research focused on the image of Islam constructed by Japanese mass media and its impacts on Muslim community's integration into the Japanese society in recent years. I tried to look into the negative image of Islam 'constructed' by Japan's mass media, and its impact on the Muslims (mostly foreigners) residing in Japan, either as a worker or as spouse of a Japanese national. I have conducted in-depth interviews with 5 muslims (4 foreigners and 1 native muslims) residing in Kobe, Kyoto, and Tokyo. Their stories then compared with articles on muslim and Islam published in Japan's mass media, as well as books and academic journals on similar topics. This research used multiculturalism and mass media social construction as analyzing tools. Interview started from April 18th until May 7th 2018, by using e-mails and LINE aplication. Through analysis, I have come to a conclusion that through learning and befriending the muslims, some Japanese are in fact turned from previously scared of the muslims into helping and even supporting them. Moreover, in preparation for the coming Tokyo Olympic Games in 2020, the government is taking initiatives to create social condition and atmosphere which is more friendly toward foreigners, including muslim foreigners.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T50368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>