Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulianingsih
"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan motivasi keikutsertaan dalam edukasi antenatal. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional terhadap 68 ibu yang tidak mengikuti edukasi antenatal. Hasil penelitian menunjukkan motivasi ibu untuk mengikuti edukasi antenatal kategori tinggi (76,65 %), karakteristik ibu dan pengetahuan ibu tidak berhubungan dengan motivasi, variabel yang berhubungan adalah kebijakan rumah sakit dengan r = 0,460 dengan p-value = 0,028. Variabel yang menjadi faktor dominan adalah kebijakan rumah sakit dengan R Square 0,053, p-value 0,040.

The Correlation Analysis between Mother Characteristic, Her knowledge and Hospital Policy with All the Motivation in following the Antenatal Education at the Harapan KitaThe aim the research was to know all the factors that have a correlation with all the motivation in following the Antenatal Education. The research method was cross sectional design among 68 mothers that they have never been followed the Antenatal Education. The result showed mother's motivation to allow antenatal educational was high (76, 65 %). Mother characteristics and her knowledge has not any correlation with their motivation, but only the hospital policy showed a significant correlation with the motivation, r = 0,460, p-value = 0,028. The dominant variable was the hospital policy, R square = 0,053, p - value = 0,040."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianingsih
"ABSTRAK
Upacara Kematian merupakan suatu upacara yang penting bagi orang Cina. Untuk melaksanakan suatu upacara kematian yang sempurna dan sesuai dengan kepercayaan mereka, sebagian kecil masyarakat Cina beragama Budha di Jakarta menyerahkan pelaksanaan upacara kematian pada Caima.
Kehidupan Caima di Cina dahulu sama dengan Bi qiu ni ( biarawati Budha ). Namun praktek keagamaan yang dilakukan oleh Caima sudah menyerap tradisi dalam masyarakat. Di Cina dahulu, banyak penganut Budha yang menggunakan jasa Caima dalam upacara kematian. Caima yang ada di Jakarta sekarang juga dikenal sebagai biarawati, namun kehidupannya sangat berbeda dengan Bi qiu ni. Caima hidup dari imbalan yang diberikan oleh keluarga yang menggunakan jasanya dalam upacara kematian.
Tugas Caima dalam suatu upacara kematian adalah meman_jatkan doa-doa untuk arwah yang meninggal. Pembacaan doa yang diiringi dengan alat musik sederhana mengha_silkan lagu yang cukup menarik. Alunan lagu yang berisi doa-doa dan atraksi yang dilakukan oleh Caima membuat orang yang datang melayat tinggal lebih lama. Tugas besar yang dilakukan oleh Caima dalam upacara kematian membuat biaya yang dikeluarkan oleh keluarga orang yang meninggal cukup besar. Ini adalah salah satu penyebab langkanya upacara kematian yang dilaksa_nakan oleh Caima.

"
1995
S13088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuke Yulianingsih
"ABSTRAK
Ruang lingkup dun metode penelitian: Gula pasir dan gula aren adalah dua jenis pemanis, yang pemakaiannya sangat luas di Indonesia. Kedua jenis gula ini disukai karena rasa manisnya, dan mengandung sukrosa dengan jumlah berbeda. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sukrosa merupakan jenis karbohidrat yang merupakan penyebab terjadinya karies gigi.Tetapi penelitian tentang gula pasir dan gula aren serta perbedaan pengaruhnya terhadap aktifitas karies gigi, sejauh yang peneliti ketahui belum pernah dilakukan. Hai ini menjadi sangat penting mengingat prevalensi karies gigi di Indonesia cukup tinggi yaitu 80% dari penduduk Indonesia. Berdasarkan hal diataslah penelitian ini dilakukan, dengan tujuan untuk melihat apakah ada perbedaan pengaruh dari gula pasir dan gula aren terhadap aktifitas karies gigi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 60 ekor tikus jantan jenis ?Wistar? sebagai subjek, yang dibagi secara acak menjadi tiga kelompok A, B dan C. Kelompok A adalah kelompok yang diberi makanan kontrol, yaitu makanan dasar yang biasa dimakan sehari-harinya sebelum penelitian. Kelompok B diberi makanan eksperimen 1 (56% dari berat total adalah makanan dasar + 44% dari berat total adalah gula pasir). Kelompok C adalah kelompok yang diberi makanan eksperimen 2 (56% dari berat total adalah makanan dasar + 44% dari berat total adalah gula aren). Gula pasir yang digunakan adalah gala pasir yang mengandung 95,56% sukrosa, sedangkan gala aren mengandung 77,82% sukrosa. Tes aktifitas karies gigi dilakukan dengan metode kolorimetrik Cariostat yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama empat minggu setelah diberi makanan sesuai pengelompokannya, dan tahap kedua, empat minggu setelah tahap pertama. Disini dilalukan juga pengukuran perubahan pH plak dengan pHmeter serta berbagai faktor yang mungkin dapat mempengaruhi aktifitas karies gigi yaitu; jumlah konsumsi makanan perhari, jumlah kandungan sukrosa yang dimakan perhari, kandungan serat dari makanan, kandungan fluor, dan pH saliva.
Hasil dan kesimpulan Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara pengaruh gula pasir dan gula aren terhadap aktifitas karies gigi, serta pengaruh gula aren lebih besar daripada gula pasir (pH plak berbeda bermakna (p< 0,05). Hal ini tidak sesuai dengan kandungan sukrosa yang lebih besar pada gula pasir, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi aktifitas karies gigi yang tidak diperiksa pada penelitian ini.

ABSTRACT
Scope and method of study : Cane sugar and palm sugar are two different types of sweeteners which are widely used in Indonesia. These two kinds of sugar are liked for their sweet taste and contain sucrose at different amount. Results from previous studies indicate that sucrose is the type of carbohydrate causing the formation of dental caries. However, study on cane sugar and palm sugar and their influence difference on caries activity has never been conducted as far as the research?s knowledge. This becomes very important due to the prevalence of dental caries in Indonesia which is quite high, 80% of the Indonesian population. Based on the above reason the study is conducted with the purpose to see the influence differences of cane sugar and palm sugar on caries activity.
This study was an experimental study on 60 rats, which randomly divided into three groups, A, B, and C. Group A was fed a controlled diet (basic food normally given before the experiment), group B was fed experimental diet 1 (56% of total weight is basic food + 44% Of total weight is cane sugar). Group C was fed experimental diet 2 {56% of total weight is basic food + 44% of total weight is palm sugar). The cane sugar contained 95,56% sucrose, and palm sugar contained 77,82% sucrose. Tests on caries activity using Cariostat coloriemetric method in two stages. The first stage was performed four weeks after the group had been put on their respective diets, and the second stage is four weeks after the first stage test. Measurement of pH plaque changes by pHmeter and several factors which may influence caries activity such as the amount of food consumed per day, the amount of sucrose content consumed per day, fiber content, fluor content, and pH saliva, are also conducted in this study.
Findings and conclusion : The result of this study shows the influence differences between cane sugar and palm sugar on caries activity, and the influence of palm sugar is greater than cane sugar (pH plaque difference is significant of p< 0,05). This is not in accordance with the sucrose content which cane sugar is higher than palm sugar, so it can be concluded that there are other factors which influence caries activity not observed in this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Yulianingsih
"Kebutuhan akan grinding ball yang cukup besar dan krisis ekonomi yang melanda indonesia membuat pengadaan grinding ball yang selama ini masih import menjadi penghambat industri dalam melakukan proses produksi. Oleh karena itu para pelaku bisnis lokal berusaha untuk memproduksi grinding ball ini sendiri salah satu perusahaan pengecoran terkemuka di Indonesia telah memproduksi grinding ball selama kurang lebih 20 tahun, tetapi uji coba di lapangan menunjukkan kwalitas produk yang kurang baik. Hal tersebut terlihat masih banyaknya grinding ball yang mengalami pecah sehingga perlu dilakukan analisa kerusakan untuk memperbaikinya.
Penelitian ini menyelidiki karakterisasi grinding ball lokal hasil pengecoran. Analisis kerusakan ini menggunakan pembanding berupa grinding ball ex-import. Perbandingan yang dilakukan meliputi pengecoran visual, komposisi, kekerasan da struktur mikro. Pengujian ini menggunakan grinding ball dengan ukuran bermacam-macam yaitu 25 mm (1 inci), 50 mm(2 inci) dan 90 mm (3,5 inci).
Hasil pengujian menunjukkan terdapatnya perbedaan antara kedua grinding ball tersebut. Pada pengamatan visual dari grinding ball ex-lokal didapat banyak cacat pada bagian tengah grinding ball tersebut. Cacat ini disebabkan oleh proses pengecoran yang kurang tepat dan atau proses perlakuan panas yang kurang tepat. Adanya cacat inilah yang menjadi penyebab kualitas grinding ball yang buruk. Perbedaan lain juga terlihat pada komposisi grinding ball tersebut. Hal ini dilihat dari kadar chromium yang cukup berbeda, dan juga kehadiran unsur mangan yang cukup membuat masalah. Perbedaan diatas sangat berpengaruh pada distribusi kekerasan dari grinding ball.
Pemilihan terhadap desain proses pengecoran (casting) baik dan pengontrolan pola perlakuan panas sangat diperlukan. Ketidaktepatan dalam pemilihan dan pengontrolan kedua hal tersebut akan menghasilkan sifat mekanis yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan cacat pada produk."
2001
S41507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulianingsih
"Emotikon yang biasanya digunakan saat berkomunikasi dengan orang terdekat ternyata juga dapat diaplikasikan pada ranah bisnis. Salah satunya adalah saat berkomunikasi dengan konsumen melalui chat commerce. Temuan sebelumnya mengungkapkan bahwa penggunaan emotikon ternyata memiliki pengaruh yang kecil terhadap meningkatnya intensi membeli konsumen. Hal ini mengindikasikan diperlukannya studi lebih mendalam untuk menjelaskan kemungkinan variabel lain yang mengintervensi hubungan keduanya. Pada studi ini ingin melihat hubungan penggunaan emotikon dan intensi membeli melalui peran mediasi persepsi kehangatan. Adapun teori besar yang digunakan untuk menjelaskan kerangka studi ini adalah Stimulus-Organism-Response (SOR) model. Dalam memeroleh data, pada penelitian ini menggunakan desain eksperimental withinsubject design. Dari 200 partisipan yang terkumpul didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara penggunaan emotikon dan intensi membeli konsumen. Sementara itu, untuk hasil analisis mediasi menunjukkan persepsi kehangatan secara penuh memediasi hubungan penggunaan emotikon dan intensi membeli konsumen. Dari hasil ini dapat dijadikan acuan bagi penjual daring untuk menggunakan emotikon saat berkomunikasi dengan konsumen. Pasalnya, dampak dari penggunaan emotikon ini dapat meningkatkan intensi membeli yang nantinya dapat memprediksi transaksi pembelian konsumen.

Emoticons are commonly used when communicating with a close-related person evidently can be applied to the business realm. One of them is when communicating with consumers through chat commerce. Previous findings revealed that emoticons turned out to have a small effect on consumers' buying intention. Therefore, it is necessary to conduct a more in-depth study to explain other variables that interfere with the two variables. This study aimed to see the relationship between the use of emoticons and the intention to buy through mediating the perception of warmth. The principal theory used to explain the framework of this study is the Stimulus-Organism-Response (SOR) model. In obtaining data, this study used an experimental within-subject design. From 200 participants collected was found that there is a relationship between the use of emoticons and consumer buying intentions. Meanwhile, the results of mediation analysis showed that perception warmth fully mediates the relationship between emoticon use and consumer buying intentions. These results can be used as a reference for online sellers to use emoticons when communicating with consumers. The reason is that using these emoticons can increase purchase intentions, which later can predict consumer purchase transactions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veni Yulianingsih
"Meta studi ini menelusuri praktik bantuan luar negeri Tiongkok di negara-negara berkembang yang mencakup wilayah Asia, Afrika, Amerika Latin & Karibia, dan Eropa Timur dan Tengah yang merupakan wilayah alokasi bantuan luar negeri Tiongkok menurut Buku Putih Tiongkok yang diterbitkan pada tahun 2011, 2014, dan 2021. Tulisan ini terbagi dalam tiga tema utama yaitu motif, karakteristik dan dinamika bantuan serta respons donor tradisional. Hasil penelusuran menemukan bahwa motif bantuan Tiongkok terutama diarahkan untuk mencapai kepentingan ekonomi yang mencakup perolehan sumber daya alam dan perluasan pasar Tiongkok, yang terjadi sejak 1980-an ketika Tiongkok melakukan internasionalisasi yang dicirikan dengan kebijakan yang lebih pragmatis. Dalam hal karakteristik bantuan, pragmatisme bantuan Tiongkok mencapai puncaknya setelah dikeluarkannya strategi going global pada akhir 1990-an, dengan bentuk bantuan yang beragam dan mulai menggabungkan antara bantuan dan investasi. Dalam hal dinamika serta respons donor tradisional, di wilayah Afrika kehadiran Tiongkok dianggap menantang donor tradisional, sementara di wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin Karibia, Pasifik, dan Eropa Timur kehadiran bantuan Tiongkok masih menjadi perdebatan terkait anggapan tersebut. Adapun celah literatur tentang bantuan Tiongkok yang penulis temukan yaitu pembahasan terkonsentrasi ke wilayah Afrika dan minimnya pembahasan yang mengkritisi model bantuan Selatan-Selatan Tiongkok. Selain itu,  pembahasan bantuan luar negeri Tiongkok masih berfokus pada perspektif liberal dan minimnya studi yang membahas bantuan Tiongkok menggunakan perspektif lain terutama strukturalisme dan post-positivisme.

This meta-study explores China's foreign aid practices in developing countries covering the regions of Asia, Africa, Latin America & the Caribbean, and Eastern and Central Europe which are China's foreign aid allocation areas according to the China White Paper published in 2011, 2014 , and 2021. This meta-study is divided into three main themes, namely the motives, characteristics and dynamics of traditional donor assistance and responses. The search results found that the motive for Chinese aid was mainly directed at achieving economic interests which included acquiring natural resources and expanding China's market, which had occurred since the 1980s when China carried out internationalization characterized by more pragmatic policies. In terms of the characteristics of aid, China's aid pragmatism reached its peak after the issuance of the going global strategy in the late 1990s, with various forms of aid starting to combine aid and investment. In terms of the dynamics and response of traditional donors, in the African region the presence of China is considered to challenge traditional donors, while in the regions of Southeast Asia, Latin America, the Caribbean, the Pacific, and Eastern Europe, the presence of Chinese aid is still a matter of debate regarding this assumption. The literature gap on Chinese aid that the author found is that the discussion is concentrated on the African region and the lack of discussion that criticizes China's South-South aid model. In addition, the discussion of Chinese foreign aid still focuses on a liberal perspective and the lack of studies discussing Chinese aid using other perspectives, especially structuralism and post-positivism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mintari Yulianingsih
"Investasi berkelanjutan tumbuh dengan cepat secara global dan skor ESG semakin memengaruhi keputusan berinvestasi. Namun peringkat ESG dari berbagai penyedia berbeda secara substansial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji bagaimana perbedaan rating ESG dari beberapa provider memengaruhi risiko keuangan dan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan dari Inggris dan Amerika Serikat, serta peringkat ESG dari tiga penyedia peringkat ESG, yaitu Refinitiv Eikon, Bloomberg dan S&P Global, dengan pengujian dilakukan menggunakan analisis regresi data panel. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa  perbedaan skor ESG memengaruhi nilai perusahaan dan risiko sistematis secara positif dan signifikan, namun perbedaan skor ESG tidak memengaruhi risiko total secara signifikan. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi investor dalam penggunaan peringkat ESG dalam keputusan investasi dan memberikan kontribusi bagi pengelola perusahaan dalam memutuskan strategi berkelanjutan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Sustainable investing is growing globally, and ESG scores increasingly influence investment decisions. However, the ESG ratings of various providers differ substantially. This research examined how different ESG ratings from several providers affect financial risk and company value. This research uses a sample of companies from the UK and the United States and ESG ratings from three ESG rating providers, namely Refinitiv Eikon, Bloomberg, and S&P Global, with testing carried out using panel data regression analysis. The results of the tests showed that differences in ESG scores influenced company value and systematic risk positively and significantly. Still, differences in ESG scores did not significantly affect total risk. This research is expected to contribute to investors using ESG ratings in investment decisions and to company managers deciding on sustainable strategies to increase company value."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suranti Yulianingsih
"Hikayat Raja Budak merupakan salah satu karya sastra Melayu berbentuk prosa. Naskah yang menjadi penelitian ini merupakan koleksi Museum Nasional dengan kode naskah W. 153. Hal ini berdasarkan atas pertimbangan isi ceritanya yang lebih lengkap. Hikayat ini ditransliterasi oleh Dra. Jumsari Jusuf. Dalam naskah ini, terdapat pertalian bentuk kata (relasi makna) berupa homonimi, yaitu kata barang dan akan. Homonimi merupakan hubungan antara dua kata yang ditulis dan/atau dilafalkan dengan cara yang sama, tetapi yang tidak mempunyai makna yang sama. Berdasarkan metode penelitian kualitatif, terkumpul korpus kata barang yang berkolokasi dengan kelas kata nomina, nomina+-nya, pronomina, numeralia, verba, dan adverbia lain. Sementara itu, terkumpul pula korpus kata akan yang berkolokasi dengan kelas kata nomina, nomina+-nya, pronomina, verba, dan adjektiva. Setelah menganalisis semua korpus data tersebut, makna kata barang dan akan dalam Hikayat Raja Budak ini sebagian besar maknanya sama dengan bahasa Indonesia dan paling banyak ditemukan pada konstruksi nomina dan nomina+-nya. Akan tetapi, makna kata barang dan akan pada naskah ini tergantung pula pada konteks kalimatnya. Selain itu, berdasarkan makna kata barang dalam bahasa Indonesia (sesuai dengan KBBI) yang berarti "mudah-mudahan" (untuk menyatakan harapan), kata barang tidak selalu bermakna demikian dalam semua bahasa Melayu Klasik.

The tale of Raja Budak is one of literature works in prose. The manuscript that became this research is the collection of the National Museum with the code script W. 153. This is based on consideration of the contents of the story more complete. This the tale transliteration by Dra. Jumsari Jusuf. In its text, there is an affinity in words form (the relation of meanings) like homonymy, such as the words of "barang" and "akan". Homonymy is the relation of two words which are written and/or pronounced in similar ways, but they do not have similar meaning. According to qualitative research method, the collected data corpuses of the word "barang" that associate with class words nomina, nomina+-nya, pronomina, numeralia, verba, and adverbia other. In the meantime, the collected data corpuses of the word "akan" that associate with class words nomina, nomina+-nya, pronomina, verba, and adjektiva. After analyzing whole data corpuses, it can be concluded that the meaning of the words of "barang" and "akan" in the tale of Raja Budak has similar meaning in Indonesian language and most of it was found on a construction nomina and nomina+-nya. Besides that, according to the meaning of the word "barang" in Indonesian language (in accordance with KBBI) which means "mudah-mudahan" (to express a hope), the word of "barang" does not always mean such word in every Malayan language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library