Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yovan Pino Putra
Abstrak :
Instrumen DISC ditujukan untuk mengidentifikasi kepribadian individu dan banyak digunakan sebagai alat tes dalam melakukan seleksi tenaga kerja (Inscape Publishing, 2005). Dalam kurun waktu 50 tahun semenjak pertama kali DISC dikembangkan, kajian keilmuan psikologi mengenai prilaku manusia telah sangat berkembang, namun belum banyak revisi yang dilakukan pada DISC yang merefleksikan perkembangan tersebut. Sebagai tambahan, banyak penelitian yang mempertanyakan aspek psikometri DISC. Hingga saat ini belum ada pengujian validitas tingkat lanjut menggunakan metode seperti Confirmatory Factor Analysis (CFA) dilakukan pada DISC. Penelitian ini menguji validitas konstruk instrumen DISC dengan membandingkan tiga bentuk soal (forced-choice, likert dan semantic differential) dan dua metode skoring (metode skoring orisinil dan perbaikan) menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor Analysis). Perbandingan karakteristik psikometri dari ketiga bentuk soal dilakukan pada sampel terdiri dari 608 responden. Dari seluruh responden, 41 respon tidak digunakan karena keberadaan data yang hilang, sehingga hanya 567 respon dianalisa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk soal yang terbaik adalah Forced-Choice, metode skoring yang terbaik adalah metode skoring revisi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang penting bagi manajer dan peneliti yang berkenaan dengan DISC. ......DISC instrument is aimed at identifying an individual’s characteristics and many times used as a test in employees selection process (Inscape Publishing, 2005). In the more than 50 years since it was developed, Psychology about human behavior has advanced greatly yet, this test has undergone no updates to reflect those changes. Furthermore, a large number of empirical studies suggest the psychometric properties of DISC is questionable. Up to this date, there is still no advanced tests of validity using methods such as Confirmatory Factor Analysis (CFA) for DISC. This study tests the construct validity of DISC by comparing three item formats (forced-choice, likert dan semantic differential) and two methods of scoring (original and revised method) using Confirmatory Factor Analysis (CFA). The psychometrics properties comparison on this three item formats was conducted on a sample consisting of 608 respondents. From these, 41 were dropped because of the missing data, thus 567 usable responses were analyzed. This study concluded that the best item format for DISC is forced choice, while the best scoring method is the revised method. The results of this study have important implications for managers, and researchers related with DISC assessment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T43790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Pino Putra
Abstrak :
Dalam aktifitas perdagangan, baik berupa aktifitas ekspor/impor atau perdagangan domestik, kebutuhan akan proses sertifikasi merupakan suatu keharusan. Proses sertifikasi bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk yang diperdagangkan sesuai dengan kriteria atau standar yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria atau standar tersebut dapat berupa informasi mengenai kualitas, kuantitas, dimensi atau informasi lain yang menjelaskan mengenai kondisi produk bersangkutan.

Permasalahan timbul ketika suatu perusahaan yang melakukan proses sertifikasi, dituntut untuk melakukan proses sertifikasi secara lebih cepat. Umumnya hal ini disebabkan karena perusahaan konsumen memberikan tenggat waktu (date line) kepada perusahaan produsen dalam memenuhi pesanannya. Sementara dipihak lain, karena keberadaan kendala tertemu, perusahaan produsen hanya dapat memenuhi pesanan dari perusahaan konsumen menjelang batas waktu yang telah ditentukan.

Untuk mempercepat proses sertifikasi yang sekarang berlaku, tentunya diperlukan suatu analisa yang bersifat logis dan sistematis terhadap proses sertifikasi tersebut. Dengan melakukan analisa tersebut, akan dihasilkan suatu perbaikan pada proses sertifikasi sekarang. Sehingga, pada akhirnya akan dihasilkan suatu proses sertifikasi yang lebih baik.

Pengembangan proses sertifikasi yang lebih baik dapat dilakukan dengan melakukan analisa terhadap proses sertifikasi sekarang menggunakan metode sembilan pendekatan analisa operasi utama (the nine primary Operation analysis approaches) dan metode SMED (Single Minute Exchange of Dies).

Analisa ini hanya dimungkinkan jika keseluruhan data dan informasi seputar pross sertifikasi sekarang, telah terkumpul dan tersusun secara sistematis. Untuk melakukan pengumpulan dan penyusunan data dan informasi tentang proses sertifi kasi sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu (room) berupa diagram alir (flow chart) dan diagram proses (process chart).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library