Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yosiepin Mulyadi
"Deoksiarbutin merupakan derivat arbutin yang telah dimodifikasi serta dapat digunakan sebagai pencerah kulit yang aman digunakan Pada penelitian ini dibuat sediaan mikroemulsi dan emulsi ganda W O W yang mengandung deoksiarbutin niasinamid dan natrium askorbil fosfat Pembuatan sediaan mikroemulsi bertujuan untuk meningkatkan absorbsi dan penetrasi obat serta meningkatkan kelarutan obat yang sulit larut dalam air Sediaan emulsi ganda W O W yang dibuat dimaksudkan untuk menggabungkan bahan bahan dalam tiga kompartemen terpisah Pada formulasi mikroemulsi dilakukan variasi konsentrasi etanol 96 sebagai kosurfaktan sedangkan pada formulasi emulsi ganda W O W dilakukan variasi konsentrasi surfaktan Tween 80 dan Span 80 mulai dari 2 5 hingga 3 5 Kemudian dilakukan evaluasi meliputi organoleptis pH viskositas ukuran globul dan uji kestabilan selama 8 minggu penyimpanan di berbagai suhu Sediaan mikroemulsi dengan konsentrasi etanol 96 sebanyak 10 terlihat paling stabil dengan ukuran globul sebesar 3 nm Pada sediaan emulsi ganda dengan konsentrasi Tween 80 3 5 dan Span 80 2 5 diperoleh sediaan yang paling stabil secara fisik Berdasarkan uji stabilitas baik sediaan mikroemulsi dan emulsi ganda stabil pada penyimpanan di suhu rendah 4 2 C dan suhu kamar 28 2 C namun tidak stabil pada suhu tinggi 40 2 C

Deoxyarbutin is a derivative of arbutin that has been modified and also safe as skin whitening In this research microemulsion and W O W multiple emulsions containing deoxyarbutin niacinamide and sodium ascorbyl phosphate were made Formulation of microemulsion aims to increase the absorption and penetration of drugs and improve drug solubility in water Preparation of W O W multiple emulsions is made for combining ingredients in three separated compartments Microemulsion was formulated by varying the concentration of ethanol 96 as cosurfactant whereas W O W multiple emulsions was formulated by varying the concentration of surfactant Tween 80 and Span 80 from 2 5 to 3 5 Then some evaluation test consists of organoleptic pH viscosity globule size and stability testing during 8 weeks of storage at various temperatures were done Microemulsion with 10 concentration of ethanol 96 shows the most stable with 3 nm of globule size In W O W multiple emulsions with a concentration of 3 5 Tween 80 and Span 80 2 5 obtained the most stable form physically Based on testing stability both microemulsion and W O W multiple emulsions were stable at low temperature 4 2 C and room temperature 28 2 C but not stable at high temperature 40 2 C "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosiepin Mulyadi
"Apotek merupakan suatu tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek berupa memberikan informasi dan pengobatan bagi pasien dalam pengobatan diri sendiri swamedikasi agar pasien lebih mengerti dan tujuan dari pengobatan dapat tercapai PT Kimia Farma Apotek bergerak di bidang perapotekan dengan cabang tersebar di seluruh Indonesia Dalam memberikan pelayanan kefarmasian Apotek Kimia Farma memiliki standar yang baik dalam fasilitas dan manajemen karena menggunakan sistem jaringan dengan skala nasional Apoteker Pengelola Apotek APA harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola apotek sehingga dapat melayani kebutuhan perbekalan farmasi kepada masyarakat dengan baik Apoteker juga harus mampu menjalankan peran manajerial di apotek yaitu mengenai keterampilan apoteker dalam mengelola apotek secara efektif seperti pengelolaan keuangan perbekalan farmasi dan sumber daya manusia

Pharmacy is a pharmacy where to do the work distribution of pharmaceuticals and other medical supplies to the community Activities of pharmacy services at pharmacies in the form of providing information and treatment for patients in self medication swamedikasi in order to better understand the patient and the goals of treatment can be achieved Kimia Farma Apotek to provide pharmacy services have a good standard of facilities and management for use with the national network system Pharmacy Pharmacist Manager APA must have the knowledge and skills in managing a pharmacy that can serve the needs of pharmaceutical supplies to the community well Pharmacists should also be able to run a managerial role in the pharmacy the pharmacist about the skills to effectively manage the pharmacy such as financial management pharmaceuticals and human resources
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosiepin Mulyadi
"Industri farmasi erat kaitannya dengan kesehatan manusia dalam rangka perwujudan kesehatan nasional Industri farmasi dikontrol dan diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan Badan POM baik ditinjau dari segi perizinan produksi peredaran maupun kualitas obat yang diedarkan Pada pembuatan obat pengendalian menyeluruh sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi maka Pemerintah mengeluarkan ketentuan dan persyaratan yang harus diterapkan dan dilaksanakan oleh setiap industri farmasi yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB CPOB menyangkut keseluruhan aspek produksi mulai dari manajemen mutu personalia bangunan dan fasilitas peralatan sanitasi dan higiene produksi pengawasan mutu inspeksi diri audit mutu serta audit dan persetujuan pemasok penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kembali produk dokumentasi pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak serta kualifikasi dan validasi Semua industri farmasi harus menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatan pembuatan obat Apoteker mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut antara lain sebagai penanggung jawab produksi penanggung jawab pengawasan mutu dan penanggung jawab pemastian manajemen mutu

The pharmaceutical industry is closely related to human health in the framework of realization of national health The pharmaceutical industry is controlled and closely monitored by the Government and POM both in terms of licensing production distribution and quality of medicines in circulation In the manufacture of drugs a thorough control is essential to ensure that consumers receive high quality drugs the government issued terms and conditions that must be applied and implemented by each of the pharmaceutical industry is the Good Manufacturing Practice GMP GMP involves all aspects of production ranging from quality management personnel premises and facilities equipment sanitation and hygiene production quality control inspection and audit quality itself the handling of complaints against drugs drug recalls and drug handling returns documentation manufacturing and analysis based on the contract and the qualification and validation All the pharmaceutical industry must implement GMP in all aspects of drug manufacturing and circuit events Pharmacists have an important role and responsibility for implementing those aspects listed in the GMP among others as the responsible production responsible for oversight and quality assurance
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosiepin Mulyadi
"ABSTRAK
Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi
syarat dan merugikan, maka pemerintah membuat kebijakan, pedoman, dan
persyaratan-persyaratan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Hal tersebut
dimulai dari pelayanan perizinan, pembinaan, pengawasan serta pengendalian dari
penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan. Sebagai sumber daya manusia yang
berperan dalam pelayanan kesehatan, apoteker memiliki peran dan fungsi di Suku
Dinas Kesehatan. Peran dan fungsi tersebut berkaitan dengan pengetahuan,
pemahaman, dan aplikasi cara perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana dan tenaga kesehatan.

ABSTRACT
To protect the public from health services that do not qualify and adverse
government policies, guidelines, and requirements in the implementation of health
care. It starts from the licensing services, guidance, supervision and control of the
implementation of health care facilities. As a human resources role in health care,
pharmacists have a role and function in the Sub-Department of Health. The role
and the functions associated with the knowledge, understanding, and application
licensing, as well as the guidance, supervision, and control of health care,
including health facilities and personnel."
2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library