Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yorashaki Martha Leza
"Beragamnya layanan informasi semakin menuntut kehandalan jaringan yang memadai, dan persaingan antar penyedia jasa layanan di dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat. Sehingga setiap penyedia jasa layanan harus meningkatkan kinerja pelayanannya dan dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi agar biaya operasional perusahaan dapat ditekan. Oleh sebab itu, PT.Telkom Indonesia,Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan, salah satunya adalah merencanakan pembangunan jaringan serat optik DWDM yang menghubungkan Jakarta dengan Banten.
Pada skripsi ini, akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) link Jakarta?Banten, dengan melihat dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth terhadap jumlah pelanggan pada layanan Metro-E, diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2011 adalah 26,08 Gbps hingga triwulan IV tahun 2014 adalah 69,59 Gbps. Dengan kapasitas bandwidth 70Gbps dan kehandalan margin sistem sebesar 3 dB yang mampu mengkompensasi penambahan redaman pada optik. Perhitungan power link budget dan rise time budget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan sudah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan.
Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini telah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan 1 buah penguat, power link budget dapat menjangkau jarak tempuh transmisi sejauh 192 km, sedangkan jarak tempuh link Jakarta-Banten sejauh 153,66 km. Nilai rise time jalur perencanaan yang melebihi nilai rise time sistem akan terkompensasi setelah ditambahkan DCM pada jalur tersebut, dimana nilai rise time budget sistem sebesar 70 ps.

Diversity of information services are increasingly demanding an adequate network reliability, and competition among providers of telecommunications services currently was increasingly stringent. So that, every operator must to increase their service and able to using technology to decrease operational cost company. Therefore, PT.Telkom Indonesia, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of the policy are building plan of DWDM optical fiber network for link Jakarta - Banten.
This thesis describes planning of DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) network fiber optic link Jakarta?Banten. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2011 is 26,08 Gbps and in the fourth quarter of 2014 is 69,59 Gbps. With the capacity of bandwidth is 70Gbps and reability of margin system is 3 dB that capable to compensate the attenuation in optical. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning are appropriate to implemented.
The result of calculation showed that this planning is appropriate to implemented. It proved by using 1 optical amplifier, power link budget can reach 192 kilometers of transmission distance, whereas the distance of Jakarta?Banten is 153,66 kilometers. Value of rise time budget planning which higher than rise time budget system will be compensated after adding DCM on that sublink, whereas value of rise time budget system is 70 ps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yorashaki Martha Leza
"Penggunaan energi alternatif untuk saat ini merupakan hal yang sangat penting, dikarenakan makin menipisnya ketersediaan energi di alam. Energi alternatif ini berasal dari potensial-potensial alam yang lain, yang dapat diperbaharui, dapat dihasilkan dalam waktu yang singkat, atau juga berasal dari akibat adanya penggunaan potensi alam yang lain sehingga menimbulkan potensi energi yang tidak kita sadari kehadirannya disekitar kita adalah gelombang frekuensi radio atau yang biasa dikenal dengan gelombang RF.
Pada Tesis ini dibuat rectifier antenna dengan menggunakan antena mikrostrip patch lingkaran yang dapat digunakan untuk memanen energi RF pada frekuensi resonan 2,445 GHz dan mengkonversikannya menjadi energi DC, yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi alternatif dari sumber daya yang belum dimanfaatkan.
Dari hasil simulasi, parameter antena hasil perancangan diperoleh VSWR dan return loss paling bagus sebesar 1,1664 dan -22,292 dB pada frekuensi 2,445 GHz, bandwidth sebesar 85 MHz, gain 6,882 dB, dan pola radiasi directional. Kemudian, dengan diberikan nilai Pin = 20 dBm, RL = 2 KΩ, dan jarak 100 cm rectenna mampu menghasilkan nilai Vout = 3,3 Volt dengan nilai efisiensi maksimal sebesar 82%.
Dari hasil pengukuran, parameter antena hasil perancangan diperoleh VSWR dan return loss paling bagus sebesar 1,12 dan -25,08 dB pada frekuensi resonan 2,445 GHz, bandwidth sebesar 72 MHz, dan gain 7,4 dB, dan pola radiasi directional. Kemudian, dengan diberikan nilai Pin = 20 dBm, RL = 2 KΩ, dan jarak 100 cm rectenna mampu menghasilkan nilai Vout = 0,967 Volt dengan nilai efisiensi maksimal sebesar 24%.

Alternative energy becomes a very important issue due to the decrease energy availability in the nature. For example, one potential energy that we didn?t realize its presence around us is the Radio Frequency waves or commontly known as RF waves. There is an effort to harvest the RF energy using rectenna technology.
In this tesis a rectifier antenna using circular microstrip patch antenna that can be used to harvest RF energy at frequency 2.445 GHz is designed to convert the RF into DC energy. This design can be used to produce alternative energy from resources that have not been utilized.
From the simulation results, the results of the antenna parameters VSWR and return loss is 1.1664 and -22.292 dB respectively at frequency 2.445 GHz, has a bandwidth of 85 MHz, gain .,882 dB, and radiation pattern is directional. In addition, with Pin = 20 dBm, RL = 2 KΩ, and distance 100 cm the rectenna is able to give a value of Vout = 3.3 Volts with maximum efficiency is 82%.
From the measurement results, the results of the antenna parameters VSWR and return loss is 1.12 and -25.08 dB respectively at frequency 2.445 GHz, has a bandwidth of 72 MHz, gain 7.4 dB, and radiation pattern is directional. In addition, with Pin = 20 dBm, RL = 2 KΩ, and distance 100 cm the rectenna is able to give a value of Vout = 0.967 Volts with maximum efficiency is 24%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library