Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohana Alfa Agustina
"Glioblastoma multiforme adalah tumor otak ganas yang bersifat agresif dan invasif dengan tingkat kekambuhan yang tinggi. Pada lingkungan mikro tumor ditemukan berbagai sitokin dan kemokin yang disekresikan sel stroma yang memiliki peranan terhadap pertumbuhan, proliferasi sel, ketahanan hidup sel maupun apoptosis sel. Salah satu sitokin proinflamasi yang ditemukan pada conditioned medium sel punca tali pusat adalah TNF-a. Penelitian sebelumya pada sel glioblastoma multiforme yang diberikan conditioned medium sel punca tali pusat menunjukkan peningkatan ketahanan hidup sel, namun belum diketahui bagaimana pengaruh pensinyalan TNF-α pada ketahanan hidup sel tersebut. Dengan demikian tujuan penelitian ini untuk medeteksi TNF-a pada conditioned medium sel punca tali pusat dan menganalisis dampak pemberian conditioned medium terhadap ekspresi dan persinyalan TNF-a yang mempengaruhi ketahanan hidup sel glioblastoma multiforme. METODE: Dilakukan kultur sel glioblastoma T98G dengan DMEM komplit hingga subkonfluen. Kemudian sel punca tali pusat dikultur dengan medium aMEM komplit hingga subkonfluen. Setelah subkonfluen medium sel punca tali pusat diganti dengan medium aMEM tanpa serum untuk membuat conditioned medium (CM) dan diinkubasi selama 24 jam. Level TNF-a dianalisis dengan tehnik ELISA pada conditioned medium tersebut. CM dibuat dengan konsentrasi 50% (v/v) yang diberikan pada sel glioblstoma T98G. Setelah 24 jam, sel T98G diekstraksi untuk isolasi RNA dan protein. RNA total diperoleh dengan menggunakan reagen TriPure dan ekspresi mRNA TNFR1, TNFR2, TRAF2, dan NFκB dianalisis dengan qRT-PCR menggunakan reagen Sensifast SYBR NO ROX kit. Analisis ekspresi relatif menggunakan rumus Livak. Penghitungan kadar protein TNFR2 menggunakan metode sandwich ELISA. Ketahanan hidup sel yang dianalisis dengan menggunakan Trypan Blue. Analisa statistik menggunakan uji t independen dengan software SPSS 23. HASIL: TNF-α terdeteksi pada conditioned medium sebesar 4,4 pg/ml. Ekspresi relatif mRNA TNFR1 meningkat 1,4 kali (p=0,038), ekspresi realtif mRNA TNFR2 meningkat 4,9 kali (p=0,001), ekspresi relatif mRNA TRAF2 meningkat 5,5 kali (p=0,00), dan ekspresi relatif mRNA NFκB meningkat 1,8 kali (p=0,001) dari kontrol. Konsentrasi TNFR2 pada sel T98G yang diinduksi CM (11,2 pg/mg protein) meningkat 1,4 kali dibandingkan kontrol (7,7 pg/mg protein). Terdapat peningkatan proliferasi sel glioblastoma multiforme 1,7 kali pada sel T98G dengan pemberian CM dibandingkan dengan kontrol (p=0,002). KESIMPULAN: Conditioned medium sel punca tali pusat meningkatkan ekspresi pensinyalan TNF-α yang mempengaruhi ketahanan hidup sel GBM T98G.
Glioblastoma multiforme is a malignant primry brain tumor which is aggressive and invasive. Tumor microenvironment contained cytokines and chemokines produced by MSCs stomal cells, could affect cell growth, proliferation, cell survival and apoptosis. One of the proinflammatory cytokines found in CM UCSCs is TNF a. On previous studies glioblastoma multiforme cells treated conditioned medium umbilical cord mesenchymal stem cell showed higher cell survival, but it was not known yet how the TNF a signaling affected these proliferations. Thus the purpose of this study was to detect TNF-a in the conditioned medium umbilical cord mesenchymal stem cell and to analyze the impact of the conditioned medium on the expression and cell survival of glioblastoma multiforme cells through TNF-α signaling. METHODS: Gliolblastoma multiforme T98G cells were cultured with complete DMEM high glucose until subconfluence. Then umbilical cord derived mesenchymal stem cells (UCSCs) were cultured on the αMEM medium complete with serum until subconfluence. Then UCSCs medium is replaced with the αMEM medium to make conditioned medium for 24 hours. TNF α was detected in CM UCSC by ELISA. CM UCSCs concentration is 50% (v/v) to treat T98G cells. After 24 hours, T98G cells was extracted for RNA and protein. RNA samples were extracted using TriPure reagents and mRNA expressions TNFR1, TNFR2, TRAF2, and NFκB were calculated by qRT PCR with SYBR NO ROX kit. Analysis of relative expressions mRNA using the Livak formula. Protein levels TNFR2 was measured using sandwich ELISA. Cell survival was analyzed by Trypan Blue Exclucion Test. Statistics analysis using student t test and PASW 23. RESULT: TNF-α level detected in CM-UCSCs was 4,4 pg/ml. The relative expression of mRNA TNFR1 higher 1.4 fold (p=0.038), mRNA TNFR2 higher 4.9 fold (p = 0.001), mRNA TRAF2 higher 5.5 fold (p=0,000), and mRNA NFκB higher 1.8 fold (p=0,001) to control. Protein TNFR2 in CM treated cells (11.5 pg/mg protein) was higher 1.4 fold to control (7.7 pg/mg protein). There was increase of proliferation T98G cells higher 1,7 fold to control (p = 0.002). CONCLUSION: Conditioned medium umbilical cord derived mesenchymal stem cells (CM UCSCs) have increased the expression of TNF-α signaling for T98G glioblastoma multiforme cell survival."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Alfa Agustina
"Tesis ini membahas perihal ahli waris terjadi karena adanya hubungan perkawinan dan karena adanya hubungan darah. Ahli waris karena adanya hubungan darah dalam hal ini adalah anak-anak yang dilahirkan dalam perkawinan. Dalam tesis ini penulis memfokuskan pada hak mewaris anak luar kawin, dimana anak luar kawin berbeda kedudukannya dengan anak sah dimata hukum menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam kenyataannya dimana anak luar kawin hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sasaran penulis dalam tesis ini adalah apakah anak luar kawin mempunyai hak untuk mewaris atas harta peninggalan orang tuanya sendiri (ayahnya) dan tindakan apa yang dilakukan seorang Notaris/PPAT untuk membantu agar harta peninggalan tersebut dapat dimiliki oleh isteri dan anak luar kawin yang ditinggalkan oleh si Pewaris. Semoga Tesis ini dapat menjadi bacaan bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.
This thesis discusses the subject is due to the heirs of the marriage relationship and because of blood ties. Heirs of blood relationship in this case are the children who are born within marriage. In this thesis the author focuses on the inherited rights of the child outside of marriage, where the child outside of marriage different from his position with a legitimate child before the law, according to Law No. 1 of 1974 and the Book of Civil Law Act. In fact, where a child outside of marriage has only a legal relationship with her mother and her family. Target the author in this thesis is whether the child has the right to marry outside the inherited legacy of his own parents (his father) and what action is undertaken by a Notary / PPAT to help make these treasures can be owned by the wife and children outside marriage are left by the heir. Hopefully this thesis can be useful reading and add insight to the readers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T29450
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Alfa Agustina
"Digitalisasi bahan pustaka langka di Perpustakaan Nasional Indonesia telah dilakukan sejak tahun 2001. Hasil digitalisasi dilaporkan dalam bentuk spreadsheet. Karena hasil digitalisasi dilaporkan dalam bentuk spreadsheet sehingga data tidak terintegrasi , tidak dapat diakses dengan mudah , dan bisa berlebihan . Akibatnya , data yang akurat tidak dapat diperoleh. Mengantisipasi kondisi ini , kita memerlukan sistem baru untuk meningkatkan yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk merancangsuatu sistem database yang mengelola bahan pustaka langka dalam format digital di Divisi Transformasi DigitalPerpustakaan Nasional Republik Indonesia. Sistem yang digunakan untuk merancang adalah Pengembangan Sistem Life Cycle ( SDLC ), SDLC memiliki enam langkah , tetapi hanya empat langkah pertama yang digunakan dalam desain ini : studi kemungkinan pengembangannya, investigasi sistem, analisis sistem, dan desain sistem. Penelitian ini menghasilkan lima meja yang terhubung satu sama lain dan satu meja pengguna. Lima tabel tabel dari koleksi tercetak , daftar koleksi nonprinted , tabel CD, meja Map , dan tabel Photograph tersebut . Tabel dari koleksi tercetak yang terdiri dari Anggaran Binding Magazine, Buku Langka, Majalah Langka, dan Manuskrip Kuno. Tabel koleksi nonprinted adalah Audio dan Audiovisual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem baru dapat diimplementasikan segera"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2013
020 VIS 15:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Alfa Agustina
"Hematuria merupakan kondisi yang paling sering dijumpai pada kelainan ginjal atau saluran kemih. Hematuria didefinisikan sebagai adanya > 2 eritrosit/LPB atau > 12/?l pada pemeriksaan sedimen urin. Bagi klinisi, sangat penting mengetahui asal perdarahan tersebut karena berhubungan dengan prognosis dan tatalaksana pasien. Membran filtrasi glomerular bersifat selektif. Albumin merupakan komponen protein terbanyak di plasma, bermuatan negatif, tidak dapat melewati membran filtrasi glomerular karena adanya muatan negatif pada endotel glomerular. Pada kerusakan glomerular dapat terjadi gangguan muatan listrik endotel dan kerusakan struktur membran filtrasi sehingga menyebabkan proteinuria dan hematuria. Eritrosit juga berbentuk iregular akibat kerusakan dinding yang dikenal sebagai eritrosit dismorfik. Penelitian ini ingin melihat sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan urinalisis otomatis Sysmex UN-3000 dengan metode flow cytometry yang dapat menentukan morfologi eritrosit urin serta titik potong rasio albumin protein yang dapat membedakan asal hematuria. Desain penelitian ini adalah potong lintang dengan 44 subjek hematuria glomerular dan 43 subjek dengan hematuria non glomerular. Dengan menggunakan mesin Sysmex UN-3000 didapatkan sensitivitas 93,2 , spesifisitas 90,6 , nilai duga positif sebesar 91,1 , dan nilai duga negatif sebesar 92,87 untuk membedakan asal hematuria. Titik potong untuk rasio albumin kreatinin untuk membedakan asal hematuria adalah 310,39 mg/ gram kreatinin dengan sensitivitas 84,1 dan spesifisitas 83,7 . Titik potong untuk rasio protein kreatinin untuk membedakan asal hematuria adalah 723 mg/ gram kreatinin dengan sensitivitas 77,3 dan spesifisitas 76,7 . Titik potong rasio albumin protein untuk membedakan asal hematuria adalah 0,525 dengan sensitifitas 93,2 dan spesifisitas 74,4 . Pemeriksaan morfologi urin urin dengan metode flow cytometry dan pemeriksaan kadar rasio albumin protein urin mendapatkan hasil yang baik dan dapat membantu klinisi untuk membedakan sumber hematuria tersebut.

Haematuria is the most common condition in renal or urinary tract disorders. Haematuria is defined as 2 erythrocytes LPB or 12 l on urine sediment examination. For the clinician, it is important to know the origin of the bleeding because is related to the prognosis and management of the patient. The glomerular filtration membrane is selective. Albumin is the most abudant protein component in the plasma, negatively charged, unable to pass through the glomerular filtration membrane due to a negative charge on glomerular endothelium. In case of glomerular damage, disruption of endothelial electrical charges occurs and causing damage structure membrane of the glomerular filtration causing proteinuria and hematuria. Erythrocyte morphology also becomes irregular and known as dysmorphic erythrocytes. This study want to find the sensitivity and specificity of automatic urinalysis examination Sysmex UN 3000 with flow cytometry method that can determine the morphology of erythrocytes and the cut off point of albumin protein ratio which can differentiate the source of hematuria. The design of this study was cross sectional with 43 subjects of non glomerular hematuria and 44 subjects with glomerular hematuria. The sensitivity of erythrocyte morphology was 93,2 , specificity 90,6 , positive predictive value 91,1 , and negative predictive value 92,87 . The cut off point for albumin creatinine ratio was 334,4 mg g creatinine with 84,1 sensitivity and 83,7 specificity. The cutoff point for the protein creatinine ratio was 723 mg g of creatinine with 77,3 sensitivity and 76,7 specificity. The cut off point of the albumin protein ratio was 0,525 with 93,2 sensitivity and 74,4 specificity. Examination of erythrocyte morphology in urine with Flow Cytometry method and examination of albumin protein ratio have good results and can help clinicians to distinguish the source of hematuria.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library