Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogo Purwono
Abstrak :
ABSTRAK Studi ini secara umum ingin mengkaji tingkah laku durasi daya tahan bank-bank komersial Indonesia hingga mereka mengalami distress. Secara khusus studi ini ingin mencari faktor-faktor risiko yang mampu menjelaskan keragaman durasi daya tahan bank terhadap persitiwa distress. Sampel yang dipilih adalah bank-bank komersial di Indonesia yang pemah mengalami distress, baik dalam bentuk likuidasi, pencabutan izin usaha, pembekuan kegiatan usaha, pengambilalihan kepemilikan, atau mendapat suntikan modal barn dad Pemerintah. Data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Masa pengamatan atas berbagai faktor risiko yang diproksi dari laporan keuangan bank dilakukan setiap tahun mulai dari akhir 1995 hingga akhir 1998. Teknik penyensoran yang diterapkan pada durasi daya tahan bank komersial adaiah teknik penyensoran jenis I tergeneralisasi dengan batas akhir pengainatan pada Februari 1999. Hasil penaksiran dengan model hazard proporsional semiparametrikCox, melalui proses Iangkah maju, mengindikasikan bahwa tingkat hazard bath secara signifikan ditentukan secara simuitan oleh risiko solvensi dan risiko efisiensi. Koefisien parameter risiko solvensi, yang diwakili oleh porsi kapital terhadap total aktiva, bertanda negatif yang menyatakan bahwa apabila hal-hal yang lain tidak berbeda, bank dengan porsi ekuitas yang besar diharapkan mempunyai tingkat hazard distress yang relatif rendah. Dari enam peubah yang mewakili risiko efisiensi mengindikasikan bahwa tanda semua peubah sudah sesuai dengan harapan, kecuali untuk peubah ROE. Koefisien ROE bertanda positif. Hal ini menjelaskan telah terjadi penurunan nilai ekuitas dan laba bank hingga titik negatif. Sehingga bank dengan laba dan ekuitas yang negatif ini memiliki tingkat hazard distress yang lebìh tinggi. ROA merupakan peubah proksi risiko efisiensi yang signifikan path taraf nyata 5% dan bertanda negatif. Selanjutnya pola fluktuatif dan eksposur risiko tingkat bunga, risiko nilai tukar, dan risiko pasar yang tidak sesuai dengan arab dii rasi daya tahan bank terhadap persitiwa distress diduga telah menyebabkan faktor-faktor risiko tersebut tidak signifikan dalam menerangkan keragarnan tingkat hazard distress bank komersial Indonesia. Sementara ini, juga dengan proses langkah maju, hasil penaksiran melalui model survival parametrik menjelaskan bahwa durasi survival bank terhadap pengalaman distress secara simultan ditentukan oleh eksposur mereka pada risiko solvensi, risiko kredit, dan risiko eflsiensi, dengan arah hubungan yang sesuai dengan harapan, kecuali untuk peubah ROE di da]am risiko efisiensi. Koeflsien parameter peubah-peubah proksi risiko kredit, risiko solvensi, dan risiko eflsiensi yang signifikan (ROA) masing-masing bertanda negatif, positif, dan positif. Pemeriksaan grafikal terhadap hasil penaksiran parameter berbagat eksposur risiko yang dihadapi bank modem dengan pendekatan semiparametrik maupun paxametrik znen&ndlkasikan bahwa rnasing-masing pendekatan model mampu menerangkan keragaman daya tahan bank terhadap ancaman distress secan signifikan. Secara parametrik tingkah laku durasi daya tahan bank terhadap serangan distress mendekati sebaran densitas log normal. Beberapa implikasi praktis yang bisa dikemukakan dari studi ini antara lain: pertama, untuk mengurangi risiko total bank perlu meninjau kembali konsentrasi asset pada satu atau sedikit aset berisiko. Bank komersial juga disarankan untuk mengurangi penya]urkan kredit dalam porsi besar pada pihak-pihak yang terkait dengan bank. Kedua, bank komersial Indonesia sebaiknya memperbaiki kualitas permodalannya dan hasil sahanya sendixi. Bank komersjaj disaranican untuk tidak terlalu bergantung pada dana pihak ketiga karena hal ini akan memperbesax porsi kewajiban bank dan selanjutnya memperbesar risiko bank mengalarni distress. Ketiga, bank komersial di Indonesia disarankan unruk memperbaiki operasi bisnisnya sehingga mampu menekan ongkos ongkos yang tidak perlu dan memperbaiki pola investasinya agar bisa mendorong bank untuk menghasilkan laba.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogo Purwono
Abstrak :
ABSTRAK
Disertasi ini membahas penerapan metode estimasi Continuum GMM pada model struktural pergerakan imbal hasil saham pada selang-selang waktu acak, yang dikenal dengan model DMHT. Model ini mendefenisikan durasi antar perdagangan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh gerak Brown standar dengan drift, menventuh daerah acak tertentu, sedangkan nilai-nilai imbal hasil yang terjadi, dimodelkan oleh gerak Brown tambahan, yang terkorelasi. Penaksir CGMM untuk parameter-parameter model DMHT selanjutnya dikonstruksi sebagai jarak minimal antara momen-momen teoretis dan momen-momen empiris, dengan mempertimbangkan semua kemungkin- an momen yang dapat dibentuk dari fungsi karakteristik gabungan bersvarat da ri durasi antar transaksi dan imbal hasil, dengan rumusan jarak tertentu.Teknik estimasi yang diusulkan ini memfasilitasi penghitungan dan penanganan problem- problem yang terkait dengan kekeliruan diskritisasi dalam kondisi-kondisi momen dan tidak tersedianva fungsi densitas gabungan bersvarat dari model. Aplikasi em piris dengan menggunakan data level transaksi dari dua saham dengan kapitalisasi pasar yang berbeda, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI dilakukan. Hasilnva mengindikasikan bahwa hubungan antara durasi dan volatilitas imbal hasil sangat persisten dan ada hubungan instan negatif antara volatilitas dan durasi kon- temporer. Implikasi dari kausalitas instan antara volatilitas dan durasi kontemporer juga diteliti. Studi Monte Carlo memperlihatkan bahwa penaksir CGGM mendo- minasi performa statistik dibandingkan penaksir GMM dengan jumlah momen yang terbatas, dan pelibatan endogenitas dari durasi antar transaksi akan memperbaiki akurasi statistik dari ukuran variansi imbal hasil.
ABSTRACT
This dissertation studies the implementation of Continuum-GMM CGMM esti mation method to the structural model of stock returns movements in the random time intervals. The model which is known as the dynamic mixed hitting time mo del DMHT defines duration between trades as the waiting time of one component of a bivariate standard Brownian motion to hit a given random boundary. Mea nwhile, another correlated Brownian motion generates the marks such as market price and trading volume. In this research, the CGMM estimator of the DMHT mo del is the minimum distance between theoretical moments defined from the model and empirical moments defined from the data , by considering all possible momen ts constructed from the conditional joint characteristic function of durations and returns.The proposed estimation technique facilitates computation and overcomes problems related to the discretization error and to the non-tractable conditional joint probability density function. Empirical applications using transaction level da ta from two shares traded in Indonesia stock exchange ISX , with different market capitalization, are conducted. The result of empirical applications indicate that cor relation between durations and return volatility is highly persistent, and there are a negative instantaneous causality between volatility and contemporaneous duration. The implication of instantaneous causality between volatility and contemporaneous duration is also studied. The result of Monte Carlo studies showed that CGMM estimator dominates the other traditional GMM estimators with a few number of moments, in terms of their statistical performance. Monte Carlo studies also show that the involvement of endogeneity of the duration between transaction will improve our statistical accuracy of return variance estimators.
2017
D2522
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library