Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasmin Khoiriyyah
"Seiring dengan peningkatan angka penggunaan intenet, penggunaan media sosial di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Media sosial di Indonesia digunakan oleh berbagai kalangan, salah satunya mahasiswa keperawatan. Media sosial memiliki berbagai dampak bagi penggunanya. Salah satu dampak negatif yang mungkin diakibatkan dari penggunaan media sosial adalah kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan kecemasan pada mahasiswa keperawatan. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross-sectional dengan menggunakan instrumen Social Networking Time Use Scale (SONTUS) dan Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Penelitian ini dilakukan pada 238 Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan di Jakarta yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas intensitas penggunaan media sosial Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan di Jakarta adalah pada kategori sedang (42%), sedangkan mayoritas tingkat kecemasan adalah pada kategori tidak cemas (84.5%). Selain itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan kecemasan pada Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan di Jakarta. Institusi pendidikan diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan program-program terkait pencegahan kecemasan bagi mahasiswa, serta menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana pembelajaran atau sarana komunikasi. Mahasiswa juga diharapkan dapat menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif sehingga dapat mengambil manfaat dari penggunaan media sosial.

Along with the increase in internet usage, social media usage in Indonesia has increased from year to year. Social media in Indonesia is used by various groups, one of them is nursing students. Social media gives various impacts on its users. One negative impact that may result from using social media is anxiety. This study aims to determine the correlation between the intensity of social media use and anxiety among undergraduate nursing students. The design of this study was a cross-sectional correlative analytic using the Social Networking Time Use Scale (SONTUS) and the Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) instrument. This research was conducted on 238 undergraduate nursing students in Jakarta selected by stratified random sampling technique. The results showed that the majority of the intensity of the social media use for undergraduate nursing students in Jakarta was at a moderate level (42%), while the majority of anxiety levels were in the non-anxious level (84.5%). In addition, there is no significant correlation between the intensity of social media use with anxiety in nursing undergraduate students in Jakarta. Educational institutions are expected to maintain or improve programs related to anxiety prevention for students, and to use social media as one of learning or a means of communication. Students are also expected to use social media for positive things so they can get benefit from social media use.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Khoiriyyah
"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan menular yang diakibatkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Gejala umum yang paling sering muncul pada pasien COVID-19 adalah demam, batuk, kelelahan, anosmia, dan sesak napas. Sesak napas merupakan salah satu gejala khas COVID-19 yang dapat meningkat dengan cepat menjadi kondisi kritis seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak napas adalah dengan pengaturan posisi dan latihan pernapasan. Intervensi tersebut dapat dilakukan dengan prone positioning yang dikombinasikan dengan deep breatahing exercise. Pemberian prone position dan deep breathing exercise dapat mengatasi sesak dengan meningkatkan status oksigenasi pasien. Laporan kasus ini mendeskripsikan kasus seorang perempuan, 38 tahun, terkonfirmasi positif COVID-19 dengan swab antigen dan PCR, dengan keluhan napas agak sesak, batuk kadang-kadang, demam sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit, badan linu, pusing, lemas, nafsu makan menurun, anosmia sejak empat hari sebelum masuk rumah sakit. Selama perawatan di ruang rawat inap pasien mendapatkan terapi oksigen (dengan Non-Rebreathing Mask hingga Nasal Kanul), medikasi, terapi plasma konvalensen, dan pemberian posisi prone yang dikombinasikan dengan deep breathing exercise. Setelah dilakukan prone dan deep breathing exercise, keluhan sesak berkurang dan status oksigenasi pasien berangsur membaik. Laporan kasus ini menunjukkan manfaat prone position yang dikombinasikan dengan deep breathing exercise sebagai salah satu intervensi untuk membantu mengatasi sesak napas pada pasien COVID-19.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious respiratory disease caused by Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The common symptoms that most often appear in COVID-19 patients are fever, cough, fatigue, anosmia, and shortness of breath. Shortness of breath is one of the typical symptoms of COVID-19 which can quickly escalate into a critical condition such as Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). One of the nursing interventions that can be done to overcome shortness of breath is by adjusting the position and breathing exercises. The intervention can be done with prone positioning combined with deep breathing exercises. Giving prone position and deep breathing exercise can overcome shortness of breath by increasing the patient's oxygenation status. This case report describes the case of a woman, 38 years old, confirmed positive for COVID-19 with antigen swab and PCR, with  shortness of breath, occasional cough, fever since a week before hospital admission, body aches, dizziness, weakness, decreased appetite, anosmia since four days before hospital admission. During treatment in the inpatient room, the patient received oxygen therapy (with a Non-Rebreathing Mask to Nasal Cannula), medical medication, convalescent plasma therapy, and the prone position combined with deep breathing exercise. After doing prone and deep breathing exercises, the  shortness of breath and the patient's oxygenation status were improved. This case report shows the benefits of the prone position combined with deep breathing exercise as a treatment to help overcome shortness of breath in COVID-19 patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library