Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasir
"Kompleksnya aktivitas usaha dalam masa-masa belakangan ini, perkembangan pasar modal dan berkembangnya kebutuhan akan ukuran-ukuran prestasi (performance measurement) untuk melakukan analisa laporan keuangan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, sehingga lebih memudahkan bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai prestasi perusahaan, mendorong banyak pengguna laporan keuangan (terutama sekali investor di pasar modal) untuk menggunakan informasi tentang laba per saham (Earnings Per Share - EPS) sebagai salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam berinvestasi di pasar modal, disamping informasi lainnya seperti kekayaan per saham (Net Asset Per Share - NAPS). Dalam pandangan banyak investor, harga pasar saham berkaitan erat dengan EPS. Misalkan saja seorang investor yang ingin menilai "kelayakan° harga suatu saham biasanya menghitung Price Earnings Ratio yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan harga pasar per saham, atau dividend payout percentage, yang merupakan hasil bagi antara EPS dengan dividen per saham. Dalam prakteknya, perhitungan EPS berkembang menjadi semakin kompleks antara lain akibat seringnya terjadi mutasi modal saham perusahaan, transfer pemilikan yang relatif cepat, semakin kompleksnya struktur modal perusahaan, dan belum adanya prinsip akuntansi tentang metode perhitungan dan penyajian EPS di Indonesia. Pengamatan terhadap praktek pengungkapan EPS oleh 30 (tiga puluh) emiten dalam laporan keuangan antara periode 1990 hingga 1993 memperlihatkan adanya perbedaan-perbedaan tehnik perhitungan dan penyajian EPS. Perbedaan-perbedaan tersebut tentu saja mengurangi kualitas daya-banding informasi EPS yang disajikan. Akan tetapi, penurunan kualitas daya-banding ter sebut dapat dikurangi karena semua emiten melakukan pengungkapan dasar perhitungan secara cukup jelas sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya intrepretasi yang salah. Akan tetapi, kondisi tersebut diatas hendaknya memacu profesi akuntansi di Indonesia untuk memikirkan perlunya menerbitkan prinsip akuntansi yang mengatur praktek pengungkapan EPS sehingga dapat memberikan manual bagi profesi dalam menjalankan tugasnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasir
"Penelitian ini mengkaji efektivitas penerapan prinsip parent-child interaction therapy untuk mengatasi masalah separation anxiety disorder (SAD) pada anak. Partisipan adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun 11 bulan. Saat pre-treatment assessment, subjek menunjukkan perilaku memukul, merengek, menangis, dan berteriak saat ibu pergi. Pengukuran dengan CBCL menunjukkan bahwa kelompok masalah externalizing dan internalizing partisipan berada dalam rentang klinis, skor intensitas dan masalah ECBI melebihi skor cut off klinis. Pengukuran dengan Screen For Child Anxiety Related Disorders (SCARED) menunjukkan anak mengalami masalah SAD. Hasil penelitian menunjukkan penerapan prinsip parent-child interaction therapy efektif dalam mengurangi gejala SAD pada anak. Partisipan mampu berpisah dengan ibu tanpa menunjukkan gejala SAD, masalah externalizing dan internalizing menjadi non klinis, skor intensitas ECBI juga mengalami penurunan pada tingkat dibawah skor cut off klinis, namun pengukuran dengan menggunakan SCARED menunjukkan bahwa partisipan masih menunjukkan gejala separation anxiey disorder, hasil ini berlawanan dengan seluruh hasil pengukuran Post-treatment assessment lainnya.

This study examines the effectiveness of parent-child interaction therapy (PCIT) to reduce symptoms of separation anxiety disorder (SAD) in children. The participant is a 6 years and 11 months old boy from middle social-economic background. At the beginning of treatment process, the participant showed several symptoms of SAD in maternal separation situation. Further, the result of CBCL profile indicated that the participant's internalizing and externalizing problems are at the clinical range, ECBI scores is also higher than the clinical cut off score. In addition SCARED measurement score showed that the participant was having SAD problem. After the treatment , participant is able to separate from his mother without showing any symptoms of SAD. This indicated that PCIT is efffective in reducing SAD in this participant. There is no clinical problem in participant's CBCL profile, ECBI intensity score is also decrease at a rate below clinical cut off score, however post-treatment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Yasir
Jakarta RajaGrafindo Perkasa 1999,
297.218 Nas m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Yasir
"Kawasan tepian Sungai Musi pernah berjaya sebagai cikal bakal pertumbuhan kota Palembang. Dahulu kawasan ini pernah menjadi pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat kota Palembang. Kini sinarnya mulai redup semakin tenggelam oleh sinar kawasan lain dan secara perlahan kehilangan daya tariknya. Mutu lingkung-bangun dan kehidupannya mulai turun, penduduknya pun mulai meninggalkan kawasan ini. Oleh karena itu kawasan ini perlu dikembangkan kembali (Redevelopment) agar kawasan kembali menjadi pusat perdagangan di kota Palembang sekaligus mengembalikan citra kawasan sebagai Kawasan tepian sungai (River Side)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yasir
"Latar belakang : Telah dilakukan penelitian untuk waktu optimal pemberian fentanil 2 .tg/kg BB dengan tujuan menekan respon kardiovaskuler akibat laringoskopi dan intubasi dengan membandingkan waktu pemberian fentanil 5 dan 7 menit sebelum dilakukan tindakan laringoskopi dan intubasi.
Metode:Tiga puluh enam pasien ASA 1 dan ASA 2 dibagi dalam dua kelompok secara acak masing-masing tediri dari delapan belas pasien. Kelompok pertama diberikan fentanil dosis 2 µglkg BB waktu 5 menit sebelum laringoskopi dan intubasi, sedangkan kelompok kedua diberikan dosis yang sama dengan waktu 7 menit sebelum laringoskopi dan intubasi , data tekanan darah sistolik , diastolik, tekanan arteri rata-rata dan laju jantung dari kedua kelompok dibandingkan sampai 5 menit setelah intubasi.
Hasil : Secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok yang dibandingkan (p>0.05) dalam hal tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rata-rata dan laju jantung akibat laringoskopi dan intubasi.
Kesimpulan : Waktu optimal untuk injeksi fentanil 21tg kg BB-' untuk dapat menekan respon hemodinamik akibat laringoskopi dan intubasi adalah 5 dan 7 menit sebelum tindakan tersebut dilakukan.

Background :This study was designed to examine the optimal time of injection of 2 gg/kg fentanyl to Attenuate circulatory responses due to laringoscopy and tracheal intubation that compared between 5 minute and 7 minute before laringoscopy and tacheal intubation.
Method : Thirty six patients ASA 1 and ASA 2 were randomly in two groups which each group eighteen patients. The patients in group 1 received fentanyl 2 pg/kg 5 minute and group 2 received the same dose 7 minute before laringoscopy and tracheal intubation.
Result : The result of this study were no statistical significant values both of groups in systolic, diastolic, mean arterial pressure and heart rate due to laringoscopy and intubation
Conclusion : The effective time to administer fentanyl 2pg kg _I to protect circulatory response to laringoscopy and tracheal intubation are 5 minute and 7 minute before intubation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T18015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugianto Yasir
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami pengaruh ekuitas merek dalam pembentukan nilai pelanggan, dan efek nilai pelanggan terhadap intensi membeli dari konsumen, dalam kategori produk telpon selular. Penelitian ini mengacu pada sebagian model konseptual penelitian Baldauf et. al. (2003), dengan menggunakan dimensi brand awareness, brand perceived quality, brand loyalty, customer value, dan purchase intention.
Dalam penelitian ini, akhirnya kami melakukan pengujian atas model alternatif, karena pada pengujian analisis faktor adanya pengembangan konstruk customer value, menjadi dua konstruk - customer value-nonmonetary dan customer value-monetary. Alat ukur reliable dan valid untuk mengukur objek penelitian.
Hasil pengujian dengan menggunakan regresi berganda memperlihatkan, bahwa dimensi brand loyalty punya kontribusi pengaruh yang signifikan dan merupakan dimensi ekuitas merek yang terpenting terhadap pembentukan nilai pelanggan - baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter. Ditemukan pula fakta bahwa dimensi perceived quality punya kontribusi pengaruh yang signifikan hanya dalam pembentukan nilai pelanggan pada aspek nonmoneter. Sementara itu, dimensi brand awareness sama sekali tidak punya kontribusi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan nilai pelanggan. Namun bila dilihat dari uji korelasi, maka untuk sementara kami berpendapat bahwa dimensi brand awareness merupakan interverning factor antara perceived quality dan purchase intention. Dugaan ini tentunya perlu diperiksa dengan melakukan pengujian lebih lanjut. Hasil pengujian terakhir memperlihatkan, customer value -- baik aspek nonmoneter maupun aspek moneter - punya kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention, dengan aspek nonmoneter sebagai variabel yang terpenting. Hasil uji F dan pendeteksian adanya kolinearitas (multikolinearitas) terhadap model-model persamaan yang terbentuk, memperlihatkan bahwa ketiga model layak digunakan bagi keperluan prediksi.
Hasil penelitian berimplikasi pada pentingnya pengukuran ekuitas merek pada salah satu aspek asset tak berwujud. Strategi penyediaan nilai yang lebih mengarah pada aspek nonmoneter, barangkali akan lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diharapkan perusahaan, namun dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya.. Peningkatan hubungan melalui upaya-upaya pemasaran relasional, menjadi pertimbangan yang panting dalam membangun loyalitas yang kokoh. Penggabungan data cross-sectional dengan data longitudinal, akan semakin memperkaya pendalaman pengukuran kinerja merek. Setiap orang dalam organisasi perlu "berpikir seperti merek", dan memiliki pemaharnan pribadi yang mendalam tentang merek mereka, agar merek menjadi merek sejati, yang akan memberikan nilai atau ekuitas merek positif bagi konsumen dan pada peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mhd. Yasir
"ABSTRAK
Pembangunan yang utama merupakan pembangunan yang memberikan manfaat kepada peningkatan kualitas manusia. Tesis ini menganalisis pengaruh belanja daerah untuk bidang pendidikan terhadap pembangunan manusia di era desentralisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Regresi Data Panel dengan metode fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja daerah untuk urusan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pembangunan manusia di era desentralisasi. Hal ini ditunjukkan oleh konsistensi arah dan secara statisitik signifikan dari variabel bebas terhadap pembangunan manusia yaitu Angka Melek Huruf.

ABSTRACT
The most important development is a development that provides benefits to human improvement. This thesis analyzes the influence of regional spending for education on human development in the era of decentralization. This study uses a quantitative approach with panel data regression with fixed effect method. The results show that regional spending for education have a significant impact on the quality of human development in the era of decentralization. This is demonstrated by the consistency of the direction and statistical significance of variables representing the quality of human development, namely Literacy Rate."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Riyanti Yasir
"Dalam dunia epidemiologi, dibutuhkan suatu pemetaan untuk menggambarkan distribusi penyakit pada populasi, yang disebut dengan disease risk map. Mapping tersebut dibuat berdasarkan nilai SMR (Standardized Morbidity or Mortality Ratio) yang diperoleh dari informasi mengenai banyaknya penderita suatu penyakit di daerah tertentu. Semakin kecil skala disease risk map tersebut, maka semakin tepat sasaran untuk melakukan pencegahan terhadap suatu penyakit. Namun, masalah yang sering dijumpai adalah data banyaknya penderita penyakit hanya tersedia pada lingkup area yang besar. Sedangkan data mengenai penyebab terjangkitnya penyakit tersebut, tersedia dalam skala area yang lebih kecil. Ketidakseimbangan nilai-nilai variabel inilah yang disebut sebagai spatial misalignment. Sehingga digunakan pemodelan Bayesian berhierarki yang memanfaatkan fungsi likelihood dari variabel respon yang tersedia pada skala area lebih besar dan nilai-nilai kovariat yang tersedia pada area yang lebih kecil. Kemudian, dari distribusi posterior yang diperoleh, digunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) untuk mencari nilai taksiran parameter. Berdasarkan persamaan linier dari log SMR pada model, diperoleh nilai estimasi SMR untuk skala area lebih kecil. Pemodelan Bayesian berhierarki ini diterapkan untuk membuat disease risk map skala area puskesmas Kota Depok pada kasus kelahiran bayi mati.

In epidemiology, mapping is needed to describe the distribution of disease in an area or among population, which is called disease risk map. The construction of disease risk map is based on the value of SMR (Standardized Morbidity or Mortality Ratio), that is obtained from the information about the number diagnosed of a disease in an area. If the scale of disease risk map is smaller, the prevention of the disease is more effective. However, the data about the number of cases of a disease is available from a larger scale area. On the other hand, data about the causes or factors of that disease is available at the smaller scale area. Such unbalance sources of those variables is called spatial misalignment. So that, it is needed to apply Bayesian hierarchical modeling that uses the likelihood of response variable which is available at the larger scale area and the value of covariates which is available at the smaller scale area. Then, by using the Markov Chain Monte Carlo (MCMC) method which build samples from the posterior distribution, the value of estimated parameters are obtained. Furthermore, based on the linear model for SMR, the estimated SMRs for the smaller scale area are obtained. To give an illustration, Bayesian hierarchical modeling is applied to construct the disease risk map at clinic scale area for stillbirths cases in Depok."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasir
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan tenaga kerja
bekerja sesuai keterampilannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian
jenis pekerjaan dan keterampilan yng dimiliki. Unit analisisnya adalah angkatan
kerja yang berusia 18 tahun keatas yang bekerja. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan Model
Regresi Linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin, kelompok
umur, daerah tempat tinggal, pendidikan, status kerja dan lapangan usaha
berpengaruh terhadap kesesuaian jenis pekerjaan dan keterampilan tenaga kerja.

ABSTRACT
The objective of this study is to learn how the tendencies of labor work according
to their skills and the factors that affect the suitability of the type of work and the
skills possessed. The unit analysis for this study is population aged 18 and over
who work. The analytical method used is descriptive analysis and inferential
analysis using the Linear Regression Model. The results showed that gender, age
group, area of residence, education, employment status and field of work affect
the suitability of the type of employment and labor skills., The objective of this study is to learn how the tendencies of labor work according
to their skills and the factors that affect the suitability of the type of work and the
skills possessed. The unit analysis for this study is population aged 18 and over
who work. The analytical method used is descriptive analysis and inferential
analysis using the Linear Regression Model. The results showed that gender, age
group, area of residence, education, employment status and field of work affect
the suitability of the type of employment and labor skills.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Yasir
"ABSTRAK
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan sinergi riset. Namun, hingga saat ini tingkat sinergi antar lembaga penelitian dan pengembangan (lemlitbang) masih tergolong rendah. Tumpang tindih kegiatan penelitian, serta tidak bersinerginya kegiatan riset menjadi pemicu rendahnya tingkat sinergi tersebut. Persoalan ini salah satunya disebabkan oleh tidak terintegrasinya informasi riset di Indonesia. Penelitian ini mengkaji bagaimana strategi manajemen sistem informasi riset yang dikelola oleh Kemenristekdikti dalam mendukung sinergi riset antar lemlitbang.
Penelitian ini dilakukan dengan metodologi kualitatif deskriptif melalui wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan melalui analisis kondisi internal dan eksternal dengan memanfaatakan metode 7s McKinsey, PESTEL, serta SWOT. Formulasi strategi yang dihasilkan dipetakan ke dalam kerangka strategi manajemen sistem informasi, kemudian dianalisis dari sudut pandang implementasi. Analisis implementasi berisi analisis risiko terkait strategi yang dihasilkan.
Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategi yang antara lain meliputi pemanfaatan dan perluasan cakupan sumber data dan lingkup informasi dari sistem informasi riset, pemanfaatan sumberdaya manusia, teknologi pangkalan data yang sebelumnya telah dimiliki oleh Kemenristekdikti, pendataan perencanaan riset, hingga penyusunan acuan baku dan regulasi pengumpulan informasi riset dari lemlitbang ke Kemenristekdikti. Penelitian ini juga menghasilkan profil risiko untuk masing-masing strategi yang disebutkan.

ABSTRACT
Ministry of Research, Technology and Higher Education of Republic of Indonesia has a responsibility to improve the research synergy. Nowadays, the level of synergy among research and development (R&D) institutions is still relatively low, and this is triggered by overlapping research activities. Segregation of research information is suspected as one of the main problems. This study examines the strategy of management of research information systems managed by Ministry of Research, Technology and Higher Education in support of research synergies among R&D institutions.
This research was conducted using descriptive qualitative methodology through interviews and documents study. Data analysis was performed through the analysis of internal and external factors using 7s McKinsey, PESTEL, and SWOT methods. Result of strategy formulation are mapped into the framework of information systems management strategy, and then are analyzed for implementation issues. Analysis of implementation includes risk analysis according to the implementation of the strategy.
This research gives a list of strategy recommendation which includes the utilization and expansion of the scope of information sources and area of research information system, utilization of human resources and technology that had previously been used, collection of research plan information, and development of standard and regulation of the research information collection from R&D institutions to Ministry of Research, Technology and Higher Education. This study also produced a risk profile for each of the strategies mentioned.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>