Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiranto
Jakarta: Citra Kharisma Bunda, 2011
320.9 WIR t (1);320.9 WIR t (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Wiranto
"Untuk menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan jasa angkutan laut, Pemerintah harus komitmen dalam menetapkan tarif. Untuk menjaga kelangsungan perawatan, tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah idealnya harus mampu menutup biaya pokok, sedangkan untuk memenuhi permintaan penggunaan jasa tarif harus terjangkau oleh mereka, apabila kemampuan pembiayaan (budget), maka bagi pelayanan jasa angkutan penumpang kelas ekonomi, selisih antara daya beli pengguna jasa dengan biaya pokok seyogyanya dapat ditanggung atau menjadi tanggung jawab Pemerintah yang dapat diwujudkan dalam bentuk subsidi.
Perhitungan elemen biaya pengoperasian kapal penumpang dapat dilakukan sesuai dengan sifat masing-masing biaya. Pendekatan yang dilakukan Departemen Perhubungan yang pertama adalah dengan cara menghitung biaya setiap voyage atau round trip, pendekatan kedua adalah dihitung secara langsung dan beruntun setiap tahun karena sifat biaya tersebut sangat sulit dipisah-pisah ke dalam setiap perjalanan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja pelabuhan yaitu meningkatkan produktivitas bongkar muat dan efektivitas penggunaan dermaga berupa pengurangan waktu tambat. Dari beberapa variasi pengurangan waktu tambat yaitu 60 menit, 50 menit, 40 menit dan 30 menit maka laba terbesar adalah bila pendekatan waktu tambat 60 menit dengan laba sebesar Rp. 299.383.119.052;
Dari berbagai variasi waktu tambat perpendekan waktu tambat maka pengaruh terhadap perhitungan biaya pokok kapal adalah berpengaruh kepada biaya BBM, biaya pelumas, biaya ke pelabuhan dan biaya penumpang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetyo Wiranto
"Dewasa ini masalah kejahatan tidak semata-mata dilihat sebagai masalah dalam hukum pidana, tetapi hal itu dikaji dalam kerangka berpikir yang lebih luas, yaitu dipadang pula sebagai masalah sosial. Hal itu menyebabkan penanggulangan kejahatan harus dikaitkan dengan persoalan-persoalan lain di luar hukum pidana, terutama dengan masalah kebijakan. Sebagai konsekuensinya aparat peradilan pidana dalam melaksanakan tugasnya mesti benar-benar memperhatikan berbagai kebijakan yang ditetapkan terhadap suatu kejahatan tertentu karena selain sebagai pedoman yang menentukan ke arah mana penegakan hukum pidana itu harus dilakukan. Hal itu juga menjadi batu ujian apakah upaya penanggulangan yang dilakukan telah benar efektif dan efesien. Adakalanya ditentukan untuk mengadakan penegakan hukum sepenuhnya terhadap suatu kejahatan, tetapi adakalanya pula kepada aparat peradilan pidana diberikan wewenang diskresi.
Subsistem kepolisian sebagai "gatekeepers" sistem peradilan pidana memainkan peran sentral karena proses peradilan pidana diawali dari subsistem ini. Adanya wewenang diskresi mengakibatkan kepolisian merdeka untuk menentukan apakah suatu tindak pidana akan disidik dan akan diteruskan kepada subsistem peradilan pidana setanjutnya atau tidak. Meskipun demikian, subsistem kepolisian juga sedapat mungkin mengupayakan pencegahan terhadap terjadinya suatu kejahatan. Dalam hal ini aparat kepolisian juga dipandang sebagai "goat prevention officers".
Terhadap tindak pidana narkotika dan psikotropika ada beberapa kebijakan khas yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas Polri. Terhadap peredaran gelap narkotika dan psikotropika Polri dituntut untuk dapat mengadakan penegakan hukum secara tegas, untuk itu Polri "dipersenjatai" dengan berbagai wewenang tambahan agar lebih proaktif memberantas peredaran gelap narkotika dan psikotropika. Bagi Polri dibuka kemungkinan kerja sama internasional dalam menghadapi masalah ini, baik bersifat bilateral, regional maupun multilateral. Terhadap penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, Polri lebih banyak melakukan pendekatan kesejahteraan mengingat karakter khas tindak pidana ini yang memandang pelaku sekaligus korban dan kecenderungan pelakunya adalah anak-anak dan remaja atau generasi muda pada umumnya."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Prasetyo Wiranto
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3674
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Edi Wiranto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Wiranto
"Besi tuaug kelabu dengan bebcrapa sifat unggulan yang dimilikinya telah banyak dipakai dalam dunia iuduslri, sebagian besar digunakan dalam komponen keudaraan bermotor, uutuk mempeipaujang waktu pakai (We rime) koluponen tersebut perlu dilakukan adanya rekayasa tekuik, diautaranya deugau Cara perlakuau pillll-IS
Uutuk ineniugkatkan kekerasau besi tuaug kelabu, khususnya untuk aplikasi dimaua kekerasan dan sifat ketahanan aus diingiukau, maka besi tuaug kelabu deugan 2,6% kadar karbon ini, sepeiti juga halnya baja dapat dilakukau proses perlalcuan pauas, dengau cara austeuisasi pada temperatur 850"C dan ditahan pada temperatur tersebut, kemudian besi tuang kelabu di celup (quenching ) kedalam media pendingin oli SAE 40 hiugga tenapermul' I`l1H1|g.
Kekerasan 'Desi Quang kelabu dengan kekerasan awal 209 BHN selelah mengalami perlakuan panas quenching I.I1Cllg8|Zll`l'li peliiugkatan kekerusam rata-rata 487 BHN dengan media celup oli SAE 40 dan viiaktu tahan 50 menit. Struktur mikro yang dihasilkan setelah perlakuau panas mengalami peiubahan dari ll`l2llI`ik perlil menjadi matrik baillit."
2000
S41573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Adhitya Wiranto
"Pencampuran susu dengan melamin ditujukan untuk mengelabuhi badan pengawasan makanan, agar terlihat kandungan protein dalam susu bagus.kualitas susu bagus terlihat dari kadar nitrogen yang terkandung dalam asam amino,karena melamin mempunyai kadar nitrogen yang tinggi sebanyak 66% maka susu akan terlihat mempunyai protein tinggi. Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah suatu metode komputasi untuk memodelkan suatu sistem. Bentuk dan sifat JST yang sangat flexible memungkinkan JST digunakan untuk memodelkan, merancang dan menganalisa pendeteksian kadar melamin dari bahan makanan. Metode yang digunakan adalah backpropagation yang terdiri atas lapisan masukan, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran. Data yang diperoleh yaitu dari pengukuran yang dilakukan di LAB afiliasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) Universitas Indonesia.Analisa Sistem yang dilakukan adalah training data dengan fungsi gradien (traingd) serta menggunakan fungsi aktivasi purelin.hasil identifikasi kemudian di hitung persen error dari jaringan.

Melamine mixing with milk and Some of food is to manipulating for food control agency, and to look good protein in milk is looking from the nitrogen content of the amino acid, because the melamine has a high nitrogen content of 66% then milk look like have a good protein content. Network Network is a method for computing and modeling a system. Neural Network is so flexible so allow neural netwok using to modeling, design and analyze detectition of melaminn level from food. Which using backpropagation metode, this metode include input layer, hidden layer, and output layer. All data get from Afilition Laboratory in Science Faculty in University of Indonesia depok. System analyze using gradient function (traingd) and using purelin activation function and all data identification then calculate in persen with neural network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51142
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Wiranto
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Wiranto
"Indonesia pada masa lampau memiliki pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara dan bahkan seluruh Wilayah Asia, terutama melalui kekuatan maritim besar di bawah Kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit. Indonesia memiliki keunggulan aspek budaya Maritim bentukan alamiah dari sejak dahulu bahkan sebelum konsep Indonesia lahir. Sebagai negara yang dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya memiliki wilayah perairan, kondisi geografis yang demikian menjadikan Indonesia negara Maritim. Jayanya maritim Indonesia perlu menjadi penyemangat dalam mendukung Pertahanan Maritim Indonesia. Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Budaya maritim Indonesia merupakan salah satu poin kebijakan dalam lima pilar pembentukan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Budaya maritim menjadi dasar dalam pembentukan elemen elemen pertahanan maritim di Indonesia. Budaya maritim yang kuat akan membentuk pertahanan maritim yang kuat."
Jakarta: Seskoal Press, 2020
023.1 JMI 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>