"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengusulkan sebuah balanced scorecard (BSC) perusahaan yang dapat diimplementasikan oleh manajemen CV XYZ dengan menggunakan pendekatan circular BSC. Studi kasus ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai manajemen kunci CV XYZ. CV ZYZ adalah salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berlokasi di Jakarta, Indonesia yang belum pernah melakukan pengukuran kinerja sebelumnya. CV XYZ juga tidak memiliki visi, misi, nilai, dan strategi yang eksplisit. Sejak tahun 2019, CV XYZ memfokuskan penjualannya pada ekspor produk seafood ke luar negeri tanpa adanya penetapan tujuan dan praktek kontrol bisnis. Kami menggunakan circular BSC sebagai kerangka konseptual dan kami menemukan bahwa pada desired strategy map, kami tidak hanya dapat mengandalkan critical success factors (CSFs) dari keinginan manajemen. Namun, perlu juga ditambahkan analisis SWOT untuk membuat BSC yang lebih baik untuk CV XYZ. Saat ini implementasi pengendalian proses bisnis yang secara implisit dilakukan oleh CV XYZ adalah pengendalian biaya, harga jual, dan kepercayaan dari pembeli dengan atau tanpa pengukuran kinerja. Sebagai hasil akhir, kami merancang BSC perusahaan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan daya saingnya dalam persaingan global dan meningkatkan kinerja bisnisnya.The aim of this study is to propose a corporate balanced scorecard (BSC) that can be implemented by the CV XYZ’s management by using circular BSC approach. This case study uses qualitative method by interviewing CV XYZ’s management. CV ZYZ is one of micro, small, and medium enterprise located in Jakarta, Indonesia which has never implemented performance measurement before. CV XYZ also does not have explicit vision, mission, value, and strategy. Since 2019, CV XYZ has focused its sales on exporting seafood products abroad without having any goal setting and business control practices. We use circular balanced scorecard as the conceptual framework and we found that on the desired strategy map, we can not only rely on the critical success factors from the management’s desires. However, it is also necessary to add SWOT analysis to create a better BSC for CV XYZ. Currently, the implementation of business process control that implicitly carried out by CV XYZ are controlling cost, selling price, and trust from buyers with or without performance measurement. As the final output, we design a corporate BSC which is expected to help increase its competitiveness in the global competition and improve its business performance. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"ABSTRAKAktivisme di masa ini telah muncul di lebih banyak tempat dengan terus berkembangnya ranah digital. Aktivitas ini disebut dengan aktivisme online. Ide dari tindakan ini tidak lagi dibatasi dalam mengisi peitis dan mengadakan demonstrasi di jalan-jalan. Meskipun relatif baru, aktivisme secara online mendapatkan tinjauan yang beragam karena dampaknya yang bervariasi terhadap tujuan yang dimaksud. Keberhasilan suatu aktivisme online selalu diperdebatkan masyarakat yang sering terbagi menjadi dua suara besar; sebagian berpendapat tindakan ini hanya sekedar slacktivism, sementara sebagian lainnya yang berpikir lebih baik untuk melakukan sesuatu daripada tidak sama sekali. Penelitian ini mengambil salah satu contoh dari aktivisme online, Always rsquo; LikeAGirl. Keberhasilan kampanye LikeAGirl akan diselidiki dan akan dihubungkan ke aktivitas memeticnya. Penelitian ini akan menganalisa keberhasilan dari kampanye tersebut berdasarkan tiga faktor dari meme sukses yang dinyatakan oleh Dawkins, yaitu memiliki jangka waktu beredar yang panjang longevity , kualitas replikatif fecundity , dan kualitas mudah diingat fidelity.ABSTRACTActivism has now emerged to more platforms with the ever evolving digital realm. This activity is called online activism. The idea of act is no longer limited into filling in petitions and holding demonstrations on the streets. Although relatively new, online activism receives mixed reviews from public due to its varying impact towards the causes. The success of an online activism is always debated as the public is often divided into two those who think the act is merely slacktivism, and others who think it is better to do something than nothing at all. This research takes one example of an online activism, Always rsquo LikeAGirl. We will investigate the success of LikeAGirl campaign, linking it to its memetic activity. We will analyse the success based on three factors of a successful meme stated by Dawkins, which includes longevity, fecundity, and fidelity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
"ASEAN Economic Community AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA merupakan bentuk dari integrasi ekonomi yang mengintegrasikan ASEAN ke dalam satu pasar tunggal ASEAN. Hal ini akan meningkatkan aktivitas perdagangan internasional di Asia Tenggara sehingga persaingan akan semakin ketat. Namun kecenderungan para pelaku usaha melakukan monopoli dan persekongkolan sudah menjadi karakter pengusaha yang tidak ingin adanya pesaing, salah satunya dilakukan dalam bentuk kartel lintas batas. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, penulis mengacu pada aturan hukum yang ada untuk menjawab masalah dalam penulisan ini. Kebijakan Perdagangan internasional akan menyulitkan terciptanya pengoperasian kartel yang efektif dikarenakan banyak hambatan yang terkikis dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam rangka pengintegrasian pasar tunggal ASEAN ini. Sebagai upaya memerangi kartel lintas batas, kerja sama antara otoritas persaingan di berbagai yurisdiksi di ASEAN sangat dibutuhkan untuk keberhasilan penegakan hukum persaingan di pasar domestik, regional maupun internasional. The ASEAN Economic Community AEC is a form of economic integration that integrates ASEAN into one ASEAN single market. This will increase the activity of international trade in Southeast Asia so that the competition will be tighter. However, the tendency of business actors to monopolize and conspiracy has become the character of entrepreneurs who do not want a competitor, one of which is done in the form of cross border cartel. By using normative legal research methods, the authors refer to the existing legal rules to answer the problem in this writing. International trade policy will make it difficult to create effective cartel operations due to the many obstacles eroded by the policies adopted in order to integrate this ASEAN single market. In an effort to combat the cross border cartel, cooperation between the competition authorities in various jurisdictions in ASEAN is urgently needed for the success of competition law enforcement in the domestic, regional and international markets."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"ABSTRAKDalam era Jaminan Kesehatan Nasional, tata kelola obat harus menerapkan kendali mutu dan kendali biaya. Pemerintah telah menetapkan Formularium Nasional (FORNAS) sebagai kendali mutu dan e-catalogue obat sebagai kendali harga. Dalam upaya pencegahan korupsi, FORNAS dan e-catalogue diharapkan dapat merombak praktik korupsi dalam peresepan dan pengadaan obat. Melalui FORNAS, telah dipilih obat-obatan yang bermutu dan cost effective. Penggunaan obat pun diatur untuk setiap tingkat fasilitas kesehatan untuk menghindari penggunaan obat yang tidak rasional. Kondisi ini diharapkan dapat mengurangi korupsi dengan menghilangkan praktik suap/gratifikasi dalam peresepan obat oleh perusahaan farmasi. Di sisi lain, pengadaan obat yang selama ini menjadi objek korupsi, ditutup melalui sistem e-catalogue. Sejumlah obat yang dibutuhkan telah dilelang dan dinegosiasikan dengan harga terbaik oleh LKPP untuk kemudian tayang pada e-catalogue. Fasilitas kesehatan dapat melaksanakan belanja obat secara langsung dengan mudah dan transparan tanpa perlu lagi melakukan proses lelang yang sangat berpotensi korupsi. Tetapi dalam proses penerapan FORNAS dan e-catalogue sebagai kendali mutu, kendali biaya dan alat pencegahan korupsi dalam tata kelola obat, masih ditemukan permasalahan yang mengakibatkannya belum dapat mencapai tujuan secara optimal. Ketidaksesuaian obat di FORNAS dengan obat yang tayang di e-catalogue, perbedaan daftar obat di FORNAS dengan Panduan Praktik Klinik (PPK), belum adanya aturan yang mengatur minimal kesesuaian FORNAS pada formularium Rumah Sakit, keterlambatan proses tayang obat di e-catalogue serta kelemahan pada aplikasi e-catalogue adalah serangkaian permasalahan yang masih menghambat FORNAS dan e-catalogue menjadi solusi pencegahan korupsi di tata kelola obat JKN. Instansi terkait (Kementerian Kesehatan dan LKPP) perlu melakukan perbaikan berupa penyusunan aturan yang mendorong kepatuhan implementasi FORNAS di setiap tingkat fasilitas kesehatan, pemenuhan item obat FORNAS dalam e-catalogue, penanyangan obat FORNAS tepat waktu di e-catalogue serta perbaikan fitur aplikasi e-catalogue."
"Kinerja pegawai negeri menggambarkan layanan publik dari lembaga pemerintah. Untuk mewujudkan pelayanan publik yang optimal, pemerintah perlu meningkatkan kinerja pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai negeri adalah motivasi, peran pemimpin dan work engagement. Penelitian ini menggunakan variabel public service motivation untuk mengukur motivasi pegawai negeri, sedangkan peran pemimpin dilihat berdasarkan gaya kepemimpinan authentic leadership. Kuesioner yang digunakan adalah skala Likert 6 poin. Penelitian dilakukan pada instansi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sampel terdiri adari 276 orang. Data diolah menggunakan aplikasi SPSS dan SEM LISREL. Penelitian ini mencoba menjelaskan faktor-faktor apa yang dapat meningkatkan kinerja pegawai negeri. Hasil penelitian ini menemukan bahwa public service motivation, authentic leadership dan work engagement mempengaruhi kinerja pegawai secara signifikan dan work engagement memediasi hubungan antara public service motivation dan authentic leadership terhadap kinerja pegawai. The performance of civil servants illustrates the public services from government agencies. To realize optimal public services, the government needs to improve the performance of employees government. Several factors that can affect the performance of civil servants are motivation, the role of leaders and work engagement. This study uses public service motivation variables to measure the motivation of civil servants, while the role of leaders is seen based on authentic leadership styles. The questionnaire used was a 6-point Likert scale. The study was conducted at the Financial and Development Supervisory Board (BPKP). The sample consisted of 276 respondents. Data is processed by using SPSS and SEM LISREL applications. This study tries to explain what factors can improve the performance of civil servants. The results shows that public service motivation, authentic leadership and work engagement significantly affect employee performance and work engagement mediates the relationship between public service motivation and authentic leadership on employee performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Pemerintah Indonesia terus mencanangkan program akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai. Penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (EVB) diperkirakan akan tumbuh signifikan. Biaya baterai sekitar 40% dari total biaya kendaraan listrik (EV). Dengan daya tahan baterai sekitar 8 tahun yang mendapatkan garansi dari produsen (OEM), baterai mobil listrik akan segera mencapai tahap akhir masa pakai dan akan berdampak pada lingkungan berupa limbah baterai yang tidak terpakai. Target jumlah EV di Indonesia pada 2030 mencapai 2 juta unit; sehingga diperkirakan akan ada 0,718 juta ton baterai yang perlu didaur ulang pada tahun 2040. Perlu adanya kajian tentang reverse logistic industri baterai kendaraan listrik dan kendaraan listrik. Diagram sebab-akibat digunakan untuk memeriksa dinamika potensial yang ada dalam sistem reverse logistic mobil listrik. Hasilnya dapat mendukung perencanaan kapasitas pengumpulan baterai mobil listrik dan mencegah pembuangan baterai yang tidak terkontrol. Skenario dan strategi yang dikembangkan akan membantu regulasi potensial di masa mendatang.The Indonesian government continues to launch a battery-based electric vehicle acceleration program. It is estimated that there will be significant growth in sales of battery-based electric vehicle (EVB). The battery costs about 40% of the cost of an electric vehicle (EV). With a battery life of around 8 years that gets a warranty from the manufacturer (OEM), EV batteries will intensively face the retirement stage and have an impact on the environment in the form of unused battery waste. The target number of EVs in Indonesia in 2030 will reach 2 million units; hence, it is estimated that there will be 0.718 million tons of batteries that need to be recycled by 2040. There is a need for a study on the reverse logistics of the electric vehicle and electric vehicle battery industries. The causal loop diagram was utilized to examine the potential dynamics existing in the reverse logistics system of EV. The results can support the planning of electric car battery collection capacities and prevent uncontrolled battery disposal. The scenarios and strategies developed will help generate potential regulations in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library