Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winarta
"Pengembangan suatu antena yang memiliki bentuk, ukuran yang kecil dan ringan serta memenuhi aspek estetika menjadi suatu keharusan dalam aplikasi komunikasi wireless yang berkembang pesat. Penggunaan antena mikrostrip susun (microstrip antenna array) adalah jawaban tepat untuk tuntutan ini.
Dalam tulisan ini disajikan suatu rancangan antena mikrostrip susunan planar dengan pencatuan pengkopelan secara proximity-elecktromagnetic oleh saluran Coplanar Waveguide (CPW). Penelitian ini juga mencoba menggali lebih jauh penggunaan saluran CPW sebagai sistem rangkaian pencatu karena penggunaan CPW dalam teknik pencatuan proximity coupling ini memungkinkan antena dicetak dalam media substrat PCB tunggal.
Karakteristik utama antena yang menjadi fokus disini adalah bagaimana mendapatkan pola radiasi optimum dengan side lobe level yang minimum. Untuk itu konsep-konsep pembagi daya sangat diperlukan untuk mengeksitasi setiap elemen radiator dalam amplitudo arus yang berbeda. Karakteristik lain seperti penguatan antena juga menjadi perhatian dalam proses ini.
Struktur Antena susunan yang direalisasikan adalah susunan planar 4x2 dengan geometri radiator bentuk cincin yang dirancang pads frekuensi C band 4 Ghz. Side lobe level yang dirancang adalah -20 dB. Antena ini dicetak pada media substrate tunggal RF35 Taconic ketebalan 1,52 mm dengan konstanta dielektrik 3,5.

The basic consideration of Antenna array design is more closely tied to particular application because arrays are used to obtain specific characteristics, such as gain, beam width, or beam shape. Recent development is driven by the need to get the antenna in smaller sizes, conformal geometry and meet with the esthetical aspect in installation.
The paper propose a design of microstrip patch antenna array using coplanar waveguide as feeding network. It is intended to explore coplanar waveguide as line transmission in order to get the conformal antenna in single printed circuit board. The use of Coplanar waveguide can leave out the problem of spurious radiation effect raised in 'traditional' monolithic feed design when use microstrip line. This can be done by using proximity electromagnetically-coupling as feeding technique.
The main antenna-characteristic focussed here how to get the optimum pattern radiation with side lobe level minimum or produces fix beam radiation pattern with desired side lobe level. Power divider realized using coplanar waveguide, will be applied to excite the radiator elements in different amplitude taper current. Increasing the gain antenna array refer to single element antenna will also be briefly reviewed.
Array Structure realized is planar 4x2 array with the ring-geometry patch element and designed at C-band frequency 4 Ghz. The side lobe level desired is 20 dB and designed using Dolph-Tchebyscheff' coefisien. Array antenna is fabricated on single substrate media RF35 from Taconic Inc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Winarta
"Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKID KLB) bertujuan untuk mengantisipasi keadaan yang mempengaruhi kejadian kesakitan/kematian atau pencemaran makanan/lingkungan, sehingga dapat dilakukan tindakan yang cepat dan tepat guna mencegah KLB itu terjadi. Agar SKD KLB ini berjalan dengan baik maka diperlukan informasi yang mendukung. Dalam SKID KLB Campak, data Imunisasi, data kasus, data gizi kurang dan data yang lainnya yang berhubungan dengan SKD KLB ini harus dikelola dengan baik, selalu diperbarui dan dianalisis sehingga daerah risiko tinggi dan potensial campak diketahui. Di Kabupaten Tapin meskipun program imunisasi dan SKD KLB dijalankan tetapi KLB campak masih saja terjadi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi daerah potensial KLB dengan basis data dan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa peta untuk SKID KLB campak di Kabupaten Tapin. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan siklus hidup pengembangan sistem, yaitu perencanaan sistem, analisis sistem clan perancangan sistem.
Dari hasil analisis sistem yang ada diketahui, beberapa masalah dari sistem yang ada seperti, sumber daya manusia terbatas sehingga punya beban kerja ganda, Proses analisis data tidak dilakukan secara rutin, output yang dihasilkan hanya berupa tabel cakupan dan laporan ketepatan dan kelengkapan laporan yang tentunya belum bisa digunakan untuk informasi SKD KLB. Teknologi ada tetapi belum digunakan secara maksimal, pengolahan dan penyimpanan data masih manual, sehingga susah dalam pencarian, banyak inkonsistensi data antara puskesmas dan kabupaten, banyak data hilang, dan tentunya mempengaruhi hasil analisis karena tidak lengkap.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dirancang suatu program aplikasi basis data untuk SKD KLB campak, yang diharapkan dapat menjadi back up data Puskesmas di Kabupaten. Kemungkinan data hilang dan inkonsistensi data bisa diatasi. Berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang tentang sistem yang dibuat, diketahui beberapa kekuatan dan kelemahan sistem. Kekuatan sistem ada pada data yang terstruktur, pengolahan data menjadi lebih cepat, laporan yang disajikan dalam bentuk tabel dan peta lebih bagus secara tampilan dan lebih informatif, bisa menyajikan daerah risiko tinggi dan potensial campak, tempat penyimpanan data menjadi lebih kecil dibanding dengan sistem manual.
Disarankan untuk mengatasi kelemahan manajemen data antara puskesmas dan kabupaten, pola pencarian yang lama, dan untuk meningkatkan akurasi data, basis data yang sudah dirancang ini bisa diimplementasikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin untuk mendukung SKD KLB Campak. Tidak menutup kemungkinan basis data ini juga bisa dikembangkan lebih lanjut.
Pustaka: 31 (1982-2001)

The Potential Territory Sistem Information and High Risk of the Measles Outbreak in Tapin District, South BorneoThe Early Warning System (EWS) of the outbreak intends to anticipate the situation that influences the illness or death incidence or food contamination so that the quick and exact step or the exact measure can be done to prevent the coming of the outbreak. The supporting information is needed to the appearance of the EWS of the outbreak. In the EWS of the measles outbreak, the immunization data, case data, less nutrient data, and other data that's related to EWS of the outbreak that must be managed well, and it is always renewed and analyzed so that high risk territory and the measles potential are known. Though the immunization program and EWS of the outbreak are done in Tapin district but the outbreak of measles come too.
The objective of this study is to develop potential territory system of the outbreak and it has data base. It uses the geographic information system that is a map for the EWS of the measles outbreak in Tapin district This study used the approaching method of the system developing live cycle, which consisted of system planning, the system analysis, and system design.
From the product of the system analysis that is some problem of that system in Tapia district, that is the limited human resource so that has the double work load. The data analysis is not done continually, the output that produced are only the scope table, the exact report and the completeness of report that can not be used for the information of the EWS of the outbreak. Technology is there but not optimally used. The management and data storage are still manual, so this adds difficulty in searching, data inconsistancy between community health center and the district, a lot of data missing, that truely influence the analysis product for it does not complete.
To solve the problem an application program of the data base for the EWS of the measles outbreak, was developed and was expected to serve as back up data of community health center in the district. So that the losing data and the inconsistency can be handled. Based analysis strengths, weaknesses, threats and opportunities about the made system, known that there are some strengths and weaknesses of the system. The strengths of this system are the structured data, faster data analysis, the served report in the table and map forms are better to be seen and more informative, and it can serve the high risk territory and measles potential, efficient and smaller storage compared to that of manual system.
It is suggested to solve the weaknesses data management, the data inconsistency between the local community health center and the district, old searching pattern, increase the data accuracy, this planned data base can be implemented in the health office of Tapin District to support the EWS of the measles outbreak. There is also possibility to develop the data base further.
References: 31 (1982-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Hendra Winarta
"Tesis ini merupakan laporan penelitian tentang Bantuan Hukum di Indonesia yang merupakan suatu hak asasi manusia dan bukan merupakan betas kasihan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi masyarakat, pemerintah dan para penegak hukum bahwa Bantuan Hukum berhak diperoleh oleh siapa saja yang memerlukannya termasuk orang miskin.
Penelitian bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan atau menyajikan data yang akurat, yang diperoleh secara lengkap mengenai konsepsi dari bantuan hukum di Indonesia dengan meneliti data sekunder berupa literatur-literatur, teori-leori, dokrin-dokrin, perundang-undangan atau peraturan-peraturan serta konvensi-konvensi Internasional yang berkaitan dengan bantuan hukum.
Selanjutnya Penelitian empiris dilakukan berdasarkan pengalaman praktek di kantor Advokat dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat terutama yang tidak mampu, mempunyai persepsi yang keliru mengenai bantuan hukum. Bantuan hukum itu sifatnya membela kepentingan masyarakat terlepas dari latar belakang, etnisitas, asal-usul, keturunan, waras kulit, ideologi, kaya miskin, agama dan kelompok orang yang dibelanya. Terkonsentrasinya advokat dikota-kota besar menyebabkan masyarakat miskin yang sebagian besar tinggal di desa-desa tidak dapat memperoleh bantuan hukum secara wajar.
Tujuan gerakan bantuan hukum ini dapat dicapai dengan pencapaian sistem peradilan pidana yang terpadu, peningkatan pendidikan, profesionalisme dan gaji dari polisi, jaksa, hakim, pekerja pemasyarakatan dan advokat. Keberhasilan gerakan bantuan hukum sebagai gerakan konstitusional melindungi hak orang miskin akan dapat meredam potensi ledakan gejolak sosial dan keresahan sosial, selain itu keberhasilan gerakan bantuan hukum juga dapat mengembalikan wibawa hukum dan wibawa pengadilan yang telah terpuruk selama ini.
Dalam rangka memperbaiki keadaan sistem peradilan pidana perlu dipikirkan amandemen dari Undang-Undang No. 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman agar sistem peradilan yang independen dan imparsial dapat tercapai.
Maksud perbaikan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 sebenarnya mengandung pesan dan makna yang lebih luas, yakni perbaikan dan perubahan atas Undang-Undang Dasar 1945, yaitu bahwa kekuasaan negara sebaiknya dibagi dalam kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan negara hendaknya dibatasi oleh hak asasi manusia agar negara tidak berbuat sewenang-wenang dan menyalah gunakan kekuasaannya terhadap individu.
Sebagai perbandingan di Amerika Serikal dari 3.500 organisasi bantuan hukum memperoleh dana US $ 350,000,000.00 per tahun dari pemerintah yang jumlahnya ditingkatkan sejak pemerintahan Presiden Jimmy Carter sampai sekarang. Dalam konteks Indonesia pemerintah belum mengalokasikan dana bantuan hukum yang memadai. Dari sekitar 300 organisasi bantuan hukum yang ada di Indonesia jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang berpenduduk 200 juta tentunya masih dianggap tidak sesuai, walaupun sebagian besar bantuan hukum tersebut berpraktik dan berfungsi seperti kantor advokat (penasihat hukum) serta menggalang dana dari klien atas jasa hukum yang diberikan padahal bantuan hukum itu sifatnya pro deo (demi Tuhan) tidak dipungut bayaran (fee) karena disediakan untuk orang miskin, dan oleh karena itu bersifat non komersial kecuali di pungut biaya unluk ongkos administrasi.
Menurut Pasal 34 UUD 1945 fakir miskin adalah menjadi tanggung jawab negara.Jadi, persamaan di hadapan hukum (equality before the law) dan hak untuk dibela advokat (access to legal counsel) adalah hak asasi manusia yang perlu dijamin dalam rangka pencapaian keadilan sosial yang merupakan salah satu cara untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, khususnya dalam bidang hukum. Selain itu dapat pula negara c.q. pemerintah mengimbangi kewajibannya untuk menyediakan penuntut umum atau Jaksa (public prosecutor) dengan juga menyediakan pembela umum (public defender)."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Winarta
"ABSTRAK
Scope and Research method : In order to find out the prevalence rate of respiratory obstruction due to exposure to jute's dust and other risk factors, such as work place, age group, length of work, smoking habit, usage of personal protection device, clinical symptom and allergy history, a cross sectional study regarding the influence of jute's dust on lung function among jute factory worker has been done in Tangerang. Total sample of respondent for this study is 135 workers, who are working in 4 working unit in the factory. There are 4 methods of data collection used in this study. First, interview by using Pneumomobile Project Indonesia questioner. Second, physical examination to all employees especially related to respiratory disorder. Third, measurement of lung function using spirometer. Fourth, examination of jute's dust at work place used low volume dust sampler.
Result and Conclusion: This study find out the concentration of total jute's dust in high exposure working place is 13,3mg/m3, while in low exposure working place is 1,5 mg/m3. Result of statistic soon significant different (p<0,05). The study also finds out that the prevalence rate of chronic respiratory obstruction among the workers who work in high concentration dust environment is 25,9% and with low exposure is 2,8%. Statistically it is significantly different (p<0,05). There are a significant relationship between occurrence of chronic respiratory obstruction disease and dust concentration, while there are no relationship with age group, length of work, education level, height of body, smoking habit, use of personal protection device, previous clinical symptom and allergy history. The prevalence rate of acute respiratory obstruction among the workers who work in high concentration dust environment is 11,1%, while in low concentration dust environment is 3,7%. Statistically has not significantly different (p0,05). There are no relationship between acute respiratory obstruction disease and work place, age group, length of work, educational level, height of body, smoking habit, use of personal protection device, previous clinical symptom and allergic history. Analysis of smoking habit as risk factor and its relationship with obstruction can't be done since the prevalence rate of smoking habit among the workers is low (1,5%).
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Agus Winarta
"DPLK Jiwasraya adalah sebuah perusahaan penyelenggara dana pensiun di Indonesia. Dalam menjalankan operasi bisnisnya, DPLK Jiwasraya telah menerapkan Sistem Informasi hanya saja sistem informasi yang ada belum terintegrasi misalnya antara bagian keuangan dan bagian administrasi dan pelayanan masing-masing memiliki file peserta yang disimpan terpisah. Kebutuhan akan sistem informasi terintegrasi yang mencakup seluruh proses bisnis semakin meningkat dari waktu ke waktu seiring perkembangan perusahaan, pertambahan jumlah peserta, tuntutan standar pelayanan yang semakin tinggi dan pihak-pihak yang berkepentingan semakin banyak jumlahnya. Disamping itu berbagai macam kendala yang dihadapi pada saat pengoperasian sistem yang lama telah menimbulkan aktifitas kerja yang kurang efisien, duplikasi kerja, keterbatasan informasi dan keterbatasan pelayanan terhadap peserta. Proyek akhir ini mencoba melihat proses pembangunan sistem informasi yang akan dilakukan DPLK Jiwasraya dalam mengatasi semua persoalan diatas agar tetap eksis dan memenangkan persaingan. Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah melalui wawancara langsung yang dilakukan terhadap PT. Asuransi Jiwasraya baik di kantor pusat maupun di kantor DPLK, survey ke kantor DPLK Jiwasraya untuk melihat kondisi yang ada dan mempelajari beberapa dokumen operasional yang dipakai. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang dihadapi dan mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh sistem yang akan dibangun. Dalam kajian ini dilakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, menentukan penyebabnya, memaparkan solusi dan kendala terhadap solusi yang diberikan. Hasil akhir dari kajian ini berupa rancangan sistem informasi dengan menggunakan metodologi Rapid Application Development dan teknik prototyping dalam pengembangannya. Pemilihan metodologi ini didasarkan atas beberapa pertimbangan baik dari segi waktu, kompleksitas sistem, penguasaan terhadap teknologi, jumlah pengembang dan sebagainya.

DPLK Jiwasraya is one of Pension Fund Company in Indonesia which has applied Information System (IS) to automate its business processes. However, the existing IS is not an integrated system. The demand of having an integrated IS which covers entire business processes progressively increase from time to time in line with company growth, increasing members, increasing customer needs and stake holder need that become more complicated. The constraints from the old system have led into less efficient activities, job duplication, and limited information and limited service able to be delevered to customer. This project aims to show the information system development process that will be doing by DPLK Jiwasraya to increase company?s competitive strategy. To fulfill the objective of this project, several steps have been taken : survey and analyzed operational documents. This process is aim to get factual information regarding the problem faced and also to get concerning expected requirement of the system. The study analyzed the current system, determine the caused and provided solution and determine constraints for system improvement. The output from this project is a system design which use Rapid Application Development and prototyping techniques as a development methodology according to the project constraints such us time, user requirements, familiarity with technology, developer team members, and complexity of the system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
PA-98
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathleen Angel Winarta
"Tulisan ini menganalisis mengenai bagaimanakan status tanah yang telah diberikan hak konsesi dan legalitas dari kepemilikan grondkaart oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) khususnya dalam daerah eks swapraja Kesultanan Deli sesuai Putusan Nomor 808/PD.T/2019/PN.Mdn. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penelitian doktrinal. Konsesi merupakan perjanjian yang dibuat pemerintah atau kepala daerah bersama dengan pihak swasta dan atau masyarakat adat, yang sifatnya khusus berisikan izin serta pemberian wewenang secara terbatas oleh pemerintah setempat. Grondkaart merupakan peta tanah yang dikuasai oleh perusahaan kereta api pada masa kolonial dan sesuai fungsinya merupakan pedoman dalam penguasaan tanah salah satunya adalah dalam pemberian konsesi. Pada praktiknya tanah setelah diberikan hak konsesi pada daerah Kesultanan Deli tidak tertampung pengaturan kepemilikannya pada Undang-Undang Pokok Agraria, sebab daerah swapraja sendiri telah dihapus keberadaannya pada Undang-Undang Pokok Agraria. Mengakibatkan terdapat kesulitan dalam pemulihan hak kepemilikan masyarakat Kesultanan Deli saat ini terhadap lahan yang mereka miliki, terlebih sebelumnya terdapat nasionalisasi yang mengalihkan kepemilikan mereka menjadi aset perusahaan yang sebelumnya perusahaan Belanda termasuk perusahaan kereta api. Dalam praktiknya pada saat ini oleh perusahaan kereta api Indonesia setelah nasionalisasi dan kemerdekaan, grondkaart digunakan sebagai pedoman dalam penertiban aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan tetapi kesulitan terjadi ketika terdapat sengketa akibat tidak dilakukan pengecekan atas perolehan tanah yang berada dalam grondkaart tersebut.

This paper analyzes the status of land that has been granted concession rights and the legality of grondkaart ownership by PT Kereta Api Indonesia (Persero), especially in the former Sultanate of Deli swapraja area according to Decision Number 808/PD.T/2019/PN.Mdn. This paper is prepared using doctrinal research methods. Concession is an agreement made by the government or head of the region together with private parties and or indigenous peoples, which specifically contains permission and limited authority by the local government. Grondkaart is a land map controlled by the railroad company during the colonial period and according to its function is a guideline in land tenure, one of which is in granting concessions. In practice, land after being granted concession rights in the Deli Sultanate area is not accommodated in the ownership arrangements in the Basic Agrarian Law, because the swapraja area itself has been abolished in the Basic Agrarian Law. As a result, there are difficulties in restoring the ownership rights of the Deli Sultanate community at this time for land that they own. Especially before there was nationalization which transferred their ownership to company assets that were previously Dutch companies including railroad companies. In practice at this time by the Indonesian railway company after nationalization and independence, grondkaart is used as a guideline in controlling the assets of PT Kereta Api Indonesia (Persero) but difficulties occur when there is a dispute due to not checking the acquisition of the land in the grondkaart."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Winarta
"Industri Pakaian di Indonesia telah berkembang dengan sangat cepat. Peningkatan penggunaan ecommerce di bidang fashion telah menghasilkan kompetisi yang tinggi antar brand global dan brand local. Oleh karena itu diperlukanlah strategi pemasaran yang penting dan baik untuk menjaga pertumbuhan industri lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan RFM model dan Association Rule Mining (ARM) untuk membantu mengetahui segmentasi konsumen. ARM adalah salah satu Teknik paling popular untuk mengetahui pola dari atribut – atribut yang ada pada database, dan RFM model digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen. Setelah data dikumpulkan, dilakukan preprocessing, dan dilakukan analisis RFMnya, kemudian dilakukan k-means clustering. Setelah ditemukan cluster dari konsumen, dilakukan ARM untuk mencari pola dari tipe konsumen, promosi diskon dan promosi ongkos kirim yang mereka pakai. Kemudian disusun profil konsumen berdasarkan pola dan nilai RFM konsumen yang didapatkan.

The apparel and fashion industry of local brands in Indonesia has been growing rapidly. A good and strategic marketing strategy is needed to maintain the industry growth and sustain the local industry. This research aims to build marketing strategy with segmentation. The study utilized the Machine Learning using Association Rules Mining (ARM) and Consumer segmentation of RFM model. The ARM is one of the most popular techniques to learn a pattern or associations of attributes of customers. Consumer segmentation of RFM models was used to understand about consumer’s behaviors. The data was collected from a local fashion brands in e- commerce platforms. After data was collected, the data was preprocessed, and then analyzed using RFM model. After the RFM model concluded, the model was used to associate consumers type, discount and delivery promotion by using ARM to understand about the relations about the promotions and the consumers type. The segmentation is done by clustering with k-means algorithm. After customer segmentation concluded, the marketing strategy is then built with a marketing mix approach"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Winarta
"Metode pendinginan konvensional seperti heat sink dan fan sudah tidak efektif lagi menangani pelepasan kalor yang memiliki tren power density yang makin tinggi (fluks kalor tinggi). Peralatan transfer kalor dua fasa seperti pipa kalor (heat pipe) merupakan salah satu jenis pendingin yang sangat gencar dikembangkan diluar negeri akhir-akhir ini. Karena menghasilkan pendinginan yang efisien (passive cooling) sehingga merupakan salah satu kunci ketahanan produk terhadap umur pakai dan beban kerja yang tinggi. Permasalahan utama pada pengembangan teknologi pipa kalor konvensional adalah manufaktur sumbu kapiler (wick) yang kompleks dan merupakan komponen biaya terbesar produksi.
Studi mengenai pengembangan dan pengujian Pulsating Heat Pipe/Oscillating Heat Pipe (PHP/OHP) yang merupakan salah keterbaruan teknologi pipa sedang gencar dilakukan di luar negeri. Penelitian ini bertujuan ikut mempelajari manufaktur dan pengaplikasian pipa kalor jenis PHP/OHP sampai pada suatu prototipe aplikasi manajemen thermal. Pada tahap awal dipelajari desain dan manufaktur OHP secara umum meliputi proses manufaktur dan pengisian fluida kerja (vakum dan pengisian fluida dengan metode back-filling). Kemudian beberapa pengujian kinerja dilakukan untuk mendapatkan karakteristik thermalnya. Sampai pada akhirnya desain prototipe manajemen thermal yang mengaplikasikan PHP/OHP berhasil dibuat.
Uji pertama menggunakan metode thermography berhasil memberikan informasi secara kuantitatif terhadap proses-proses thermal yang terjadi. Adapun fenomena yang dapat diamati diantaranya proses sebaran kalor pada OHP dan lingkunganya pada saat start-up, beban kalor menengah dan beban kalor tinggi. Aliran kalor pada pipa kapiler saat terjadi osilasi slug flow dan sirkulasi. Pengujian berikutnya memberikan hasil bahwa masing-masing fluida memberikan karakteristik start-up, distribusi kalor yang berbeda. Hasil pengujian juga mendapatkan variasi inklinasi tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada suatu kondisi tertentu. Pengujian visualisasi dengan metode neutron radiography juga dilakukan untuk mengamati gerakan fluida dan pengaruhnya pada transfer kalor.
Sebuah manajemen thermal motor listrik yang mengaplikasikan pulsating heat pipe sebagai pendingin juga telah berhasil dibuat dan diuji. Hasil pengujian menunjukkan kemampuan pulsating heat pipe menurunkan temperatur operasional motor listrik. Perbedaan temperatur luar dengan menggunakan variasi fluida kerja acetone yaitu 55,348°C, sementara untuk variasi fluida kerja methanol yaitu 56,071°C. Untuk perbedaan temperatur dalam yaitu 57,13°C dan 55,179°C, untuk variasi fluida kerja acetone dan methanol berturut-turut.

Conventional cooling methods such as heat sinks and fans are no longer effective in handling heat release which has a higher power density trend. Two-phase heat transfer equipment, such as heat pipes, are one type of cooling method that has been intensely developed abroad recently. Because it produces efficient cooling (passive cooling) so that it is one of the keys to product durability against service life and high workload. The main problem in the development of conventional heat pipe technology is the complex manufacturing of wick. And, it is also the largest component of production costs.
The study of the development and testing of Pulsating Heat Pipe/Oscillating Heat Pipe (PHP/ OHP) is one of the state of the art of heat pipe technology is being intensively investigate abroad. This study aims to learn about the manufacturing and application of PHP /OHP to a prototype thermal management application. In the early stages, OHP design and manufacturing were generally studied including manufacturing processes and filling of working fluids (vacuum and fluid charging with back-filling method). Then some performance test is performed to get the thermal characteristics. Finally the thermal management prototype design that applied PHP/OHP was successfully made.
The first test using the thermography method managed to provide quantitative information on the thermal processes that occur. The phenomena that can be observed include heat distribution process on OHP and its environment at start-up, medium heat load and high heat load. Heat flow in the capillary pipe when slug flow and circulation oscillations occur. Subsequent tests give results that each fluid provides start-up characteristics, a different heat distribution. The test results also get a variety of inclinations that do not give a significant difference in certain conditions. Visualization testing with neutron radiography methods was also carried out to observe fluid motion and its effect on heat transfer.
A thermal electric motor management that applies pulsating heat pipes as coolants has also been successfully made and tested. Test results show the ability of pulsating heat pipe to reduce the operational temperature of the electric motor. Outside temperature difference using a variation of acetone working fluid is 55,348oC, while for working fluid methanol variation is 56,071°C. For the difference in internal temperature is 57,13°C and 55,179°C, for variations in working fluid acetone and methanol respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2602
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widdy Winarta
"Penyakit jantung koroner merupakan penyakit berbahaya dengan berbagai faktor risiko. Penelitian ini pun bertujuan untuk meneliti tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan agar nantinya dapat dijadikan acuan dalam upaya pencegahan penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan sebuah studi cross sectional analitik yang dilakukan pada kelompok remaja dan dewasa di Jakarta Selatan dengan jumlah total sampel 104 orang yang terdiri atas 52 orang remaja dan 52 orang dewasa. Data penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji reliabilitas dan validitasnya sebelum pengambilan data dilakukan. Hasil dari penelitian memperlihatkan rerata usia kelompok remaja dan dewasa adalah 16,85 dan 45(±8,197). Selain itu terdapat 27 laki-laki dan 25 perempuan pada kelompok remaja serta 24 laki-laki dan 28 perempuan pada kelompok dewasa. Dari hasil penelitian, didapatkan data bahwa persentase remaja dengan pengetahuan dan perilaku baik hanya 36,5%. Pada kelompok dewasa, didapatkan pengetahuan baik sebesar 34,6% dan perilaku baik sebesar 67,3%. Selain itu, pada kedua kelompok didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku. Dengan demikian, upaya perbaikan perlu dilakukan dengan fokus utama pada pengetahuan dewasa dan remaja serta perilaku remaja.

Coronary heart disease is a serious health problems which has many risk factors related to it. This research aims to study the level of knowledge, attitude and practice of adults and adolescents towards coronary heart disease in South Jakarta for future implementation of its result on prevention of coronary heart disease. A cross-sectional study was performed on 104 people of South Jakarta which encompass 52 adolescents and 52 adults. The questionnaire which has been tested for its reliability and validity were used for data collection. Mean scores of the adolescents and adults age were 16.85 and 45(±8.197) respectively. There were 27 men, 25 women; and 24 men, 28 women respectively in adolescents and adults group that participated in this research. Main problem that was obtained from this research is a low level of good knowledge and attitude of the adolescent group which is only 36.5%. Besides that, a problem was also seen in adults group which level of good knowledge and practice is 34.6% and 67.3% respectively. In both groups, relationship between knowledge, attitude and practice is not significant. In conclusion, improvements in knowledge and practice of adults and adolescents is necessary because low percentage was seen in each group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Tania Winarta
"Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam perhitungan cadangan klaim pada perusahaan asuransi adalah teori kredibilitas, yang memungkinkan perhitungan cadangan klaim dilakukan dengan mengombinasikan data pembayaran klaim pada portfolio terkait dengan informasi lainnya, contohnya adalah data pembayaran klaim dari porfolio lain yang similar. Pada tugas akhir ini, digunakan model kredibilitas Bühlmann-Straub untuk perhitungan cadangan klaim. Lebih jauh lagi, pada umumnya perhitungan total cadangan klaim pada suatu perusahaan dilakukan dengan menghitung cadangan klaim pada masing-masing lini bisnis yang ada di perusahaan tersebut, kemudian cadangan klaim untuk perusahaan tersebut (aggregate reserve) diperoleh dengan menjumlahkan cadangan klaim pada masing-masing lini bisnis. Dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya korelasi antara lini bisnis yang ada pada perusahaan asuransi, nilai aggregate reserve sesungguhnya dapat bernilai lebih kecil dari penjumlahan cadangan klaim pada masing-masing lini bisnis yang ada. Karenanya, penelitian mengenai perhitungan cadangan klaim kemudian berkembang dengan mempertimbangkan data pembayaran klaim dari berbagai lini bisnis pada suatu perusahaan, atau disebut juga dengan perhitungan cadangan klaim dalam konteks multivariat. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian mengenai pembentukan model kredibilitas Bühlmann-Straub multivariat untuk perhitungan cadangan klaim beserta dengan estimasi parameter-parameter model tersebut. Model yang telah terbentuk kemudian digunakan untuk menghitung cadangan klaim pada tiga lini bisnis di perusahaan asuransi. Error prediksi pada masing-masing lini bisnis dengan menggunakan model kredibilitas BA¼hlmann--Straub multivariat adalah sebesar 0,7899%, 2,9286%, and 0,8239%, sedangkan error prediksi pada masing-masing lini bisnis dengan menggunakan model kredibilitas B¼hlmann-Straub standar adalah sebesar 0,7954%, 2,9438%, and 0,8726%. Tampak bahwa error prediksi dengan model kredibilitas B¼hlmann-Straub multivariat lebih kecil dibanding error prediksi dengan model kredibilitas BA¼hlmann-Straub standar.

One of the approaches that can be used in the calculation of claim reserve in insurance companies is A credibility theory, which allows the calculation of claim reserve by combining claim payment data from related run-off triangle with other information, for example, claim payment data from the other run-off triangles that is similar. In this thesis, the A BA¼hlmann-Straub credibility model is used in the calculation of claim reserve. Furthermore, in general, the calculation of claim reserve in a company is done by calculating the claim reserve in each line of business in the company, then the total claim reserve for the company (aggregate reserve) is obtained by adding up the claim reserve in each line of business. Taking into account the possibility that there is correlation between the existing lines of business in insurance companies, the value of A aggregate reserve can actually be less than the sum of the claim reserve in each of the existing line of business. Therefore, research on the calculation of claim reserve then evolves by considering claim payment data from various lines of business in a company, or also called claim reserve calculation in multivariate context. In this thesis, a research is conducted on the development of multivariateA BA¼hlmann-Straub credibility model for claim reserving along with estimation for parameters of the model. The model is used to calculate claim reserve for three lines of business in insurance company. The error of predictions for each line of business by using multivariateA BA¼hlmann-Straub credibility model are 0,7899%, 2,9286%, and 0,8239%, meanwhile the error of predictions for each line of business by using standardA BA¼hlmann-Straub credibility model are 0,7954%, 2,9438%, and 0,8726%. It appears that the error of multivariateA BA¼hlmann-Straub credibility model is lower than the error of standardA BA¼hlmann-Straub credibility model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>