Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willy Handoko
"Paduan aluminium AC4B yang dipergunakan unfuk membuat cylinder head pada komponen otomotif merupakan paduan yang luas digunakan. Proses yang digunakan adalah metode LPDC (Low Pressure Die Casting). Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pengecorannya adalah sering terjadi kegagalan misrun dan shringkage porosity. Penyebab dan kegagalan misrun adalah rendahnya nilai mampu alir. Penambahan modifier Sr telah diketahui dapat meningkatkan nilai sifat mampu alir dari aluminium 319 dengan menggunakan cetakan pasir. Namun demikian diketahui pula bahwa dengan penamhahan Sr juga akan meningkatkan porositas. Oleh karena itu perlu ditemukan komposisi Sr yang terbaik. Penambahan modifier Sr dengan menggunakan metode LPDC juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan 0..005 wt% Sr terbukti meningkatkan sifat mampu alirnya. Hal ini terjadi karena dengan penamhahan modifier Sr menurunkan kurva pendinginannya yang akan membuat waktu pembekuannya menjadi lebih lama. Dengan kehadiran Sr juga meningkatkan porositas-nya, hal ini mempengaruhi sifat mekanis dari paduan AC4B. Dengan adanya porositas membuat nilai kekerasannya menjadi turun. Akan tetapi pengaruh Sr terhadap penyebaran porositas belum dapat dikonfimasi dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Handoko
"Latar belakang: Latihan fisik anaerobik yang lama (latihan fisik ketahanan/endurance dengan intensitas berat yang melebihi kapasitas aerobik) mengakibatkan remodeling morfologi dan sistem konduksi listrik jantung. Connexin 43 (Cx43) adalah protein penyusun gap junction pada diskus interkalaris kardiomiosit ventrikel, yang bertanggung jawab atas konduksi listrik jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola distribusi dan ekspresi Cx43 kardiomiosit pasca-latihan serta pasca-henti-latih fisik anaerobik.
Metode: Identifikasi Cx43 dilakukan dengan cara pulasan imunohistokimia dan analisis kuantitatif luas area ekspresi Cx43 dilakukan pada kelompok kontrol (K4M, K8M, K12M dan K16Minggu) dan perlakuan latihan fisik (AN4M, AN12M) serta henti-latih (AN4MD, AN12MD).
Hasil: Analisis data menunjukkan peningkatan luas area ekspresi Cx43 (pixel) pada kelompok pasca-latihan fisik (K4M: 77006±7513 dan AN4M: 116932±5552, p<0,001; K12M: 51727±2209 dan AN12M: 123781±6019, p<0,001), yang disertai oleh peningkatan proporsi lateralisasi ekspresi Cx43 (persentase area lateralisasi: K4M: 11,34±0,8% dan AN4M: 25,11±1%, p<0,001; K12M: 11,32±0,37% dan AN12M: 30,36±2,2%, p<0,001). Kelompok pascahenti-latih menunjukkan regresi luas area ekspresi Cx43 (AN12M: 123781±6019 dan AN12MD: 93908±9348, p<0,005) dan persentase area lateralisasi (AN12M: 30,36±2,2% dan AN12MD: 21,2±1,1%, p<0,001).
Kesimpulan: Peningkatan ekspresi Cx43 (yang dipredominansi oleh peningkatan lateralisasi) kardiomiosit ventrikel kiri jantung tikus pasca-latihan fisik anaerobik merupakan suatu proses adaptasi fisiologis dan bersifat sementara.

Introduction: Long-term non-resistance anaerobic exercise (excessive endurance training that exceed aerobic capacity) causes remodeling of cardiac morphology and conduction system. Major gap junction protein expressed on ventricular cardiomyocyte, connexin 43 (Cx43) is an important determinant of cardiac conduction system. The aims of this study are to analyse Cx43 expression and distribution on cardiomyocyte post-anaerobic exercise and detraining.
Methods: Cx43 expression is identified by immunohistochemistry labeling and quantitative analyses on Cx43 areas are conducted on 4 and 12 weeks postanaerobic exercise rats (AN4M, AN12M) along with 4 weeks of detraining groups (AN4MD, AN12MD) and time-matched sedentary control groups (K4M, K8M, K12M dan K16M).
Results: Data analyses show an increased Cx43 area expression (pixel) on postanaerobic exercise groups (K4M: 77006±7513 vs. AN4M: 116932±5552, p<0,001 and K12M: 51727±2209 vs. AN12M: 123781±6019, p<0,001), and characterized by marked increased on lateralization (K4M: 11,34±0,8% vs. AN4M: 25,11±1%, p<0,001 and K12M: 11,32±0,37% vs. AN12M: 30,36±2,2%, p<0,001). Detraining groups show regression on Cx43 area expression (AN12M: 123781±6019 vs. AN12MD: 93908±9348, p<0,005) and lateralization (AN12M: 30,36±2,2% vs. AN12MD: 21,2±1,1%, p<0,001).
Conclucion: Increased Cx43 expression (predominated by lateralization) of left ventricular cardiomyocyte post-anaerobic exercise is a physiological adaptation and reversible upon detraining."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library