Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wigiarti
Abstrak :
Latar Belakang: Teknik internal bleaching kontemporer menggunakan hydrogen peroksida yang diaplikasikan pada kamar pulpa gigi nonvital. Prosedur internal bleaching dengan hydrogen peroksida 35% dapat meninggalkan residu radikal bebas pada struktur gigi yang akan menganggu kekerasan mikro dentin. Teh hijau sebagai antioksidan dapat menghilangkan residu radikal bebas dan meningkatkan kekerasan mikro dentin. Tujuan: mengetahui kekerasan mikro dentin pada gigi pasca internal bleaching dengan hydrogen peroksida yang diaplikasikan teh hijau 10% dan 35% selama 2 menit. Metode: Prosedur internal bleaching dilakukan pada 25 gigi premolar atas yang dipotong menjadi dua bagian mesio-distal, kemudian sampel dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 tanpa bleaching dan tanpa aplikasi teh hijau, kelompok 2 pasca bleaching tanpa aplikasi teh hijau, kelompok 3 pasca bleaching tunda 2 minggu, kelompok 4 pasca bleaching aplikasi teh hijau 10% selama 2 menit, kelompok 5 pasca bleaching aplikasi teh hijau 35% selama 2 menit. Semua kelompok kemudian dilakukan uji kekerasan mikro dentin dengan alat Vicker Hardness Machine Test. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan ANOVA satu jalur dan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil: Hasil uji Bonferroni menunjukkan perbedaan bermakna kekerasan mikro dentin pada kelompok 1 dan 2; kelompok 1 dan 3; kelompok 2 dan 4; dan kelompok 2 dan 5. Sedangkan antara kelompok 1 dan 5, kelompok 3 dan 4 tidak terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan: Aplikasi teh hijau 35% selama 2 menit cukup untuk meningkatkan kekerasan mikro dentin pada gigi pasca internal bleaching dengan hydrogen peroksida 35%. ......Background: Contemporary bleaching technique involve the use of hydrogen peroxide which can be applied internally in the pulp chamber, in a procedure that can be used only for nonvital teeth. Internal bleaching with 35% hydrogen peroxide will produce free radical residues within the tooth structure and microhardness dentin. Green tea as an antioxidant can remove free radical residues and increase microhardness dentin. Objective: To examine the effect of 10% and 35% green tea application on the microhardness dentin after internal bleaching with 35% hydrogen peroxide. Methods: Internal bleaching procedure was performed on 25 maxillary premolars, then the sample were divided into 5 group. Group 1 without bleaching and antioxidant, group 2 bleaching and without antioxidant, group 3 bleaching and delayed 2 weeks, group 4 bleaching and application greean tea 10% for 2 minutes, and group 5 bleaching and application green tea 35% for 2 minutes. All group were tested for microhardness dentin with Vickers Hardness Machine Test. The data were statistically analyzed with one-way ANOVA and Bonferroni Post Hoc Test. Result: The result showed that there were statistical differences between groups 1 and 2; groups 1 and 3; groups 2 and 4; and groups 2 and 5. Meanwhile between groups 1 and 5; and groups 3 and 4 there was no significant difference. Conclusion: Application of 35% green tea for 2 minutes increased the microhardness dentin after internal bleaching with 35% hydrogen peroxide.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Herni Wigiarti
Abstrak :
Kepuasan kerja memberikan dampak positif bagi perawat dalam melakukan pekerjaannya. Minat merupakan proses mental yang menciptakan perasaan positif ataupun negatif pada individu yang diduga berkaitan dengan kepuasan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan minat menjadi perawat dengan kepuasan kerja di Rumah Sakit "X".Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan 167 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas hingga didapatkan hasil yang valid dan reliabel. Hasil: Rata-rata umur perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit "X" adalah 33 tahun, masa kerja 9,6 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 Keperawatan, berstatus kepegawaian PNS, sudah menikah, dan bekerja di unit rawat inap. Kesimpulan: Faktor yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah umur, unit kerja, masa kerja, status kepegawaian, dan untuk faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu minat menjadi perawat. Rekomendasi: Manajemen keperawatan membuat program pengembangan minat menjadi perawat dengan mengupayakan jadwal rotasi secara berkala, memfasilitasi keamanan serta kenyamanan kerja dengan pemberian sistem reward baik berupa peningkatan insentif maupun dengan pujian, dan perlu melakukan evaluasi kepuasan kerja secara berkala untuk menilai kepuasan kerja. ......Job satisfaction has a positive impact for nurses in doing their work.The interest is a mental process that creates whether positive or negative feelings to each individual that are associated with satisfaction in work. The purpose of this research is to identify the relations interest of being a nurse and job satisfaction at "X" Hospital. The method of this research is using probability sampling with 167 samples according to inclusion criteria. The instrument that is being used is modification from various literature reviews which will test to validate and the reliability results to get the valid and reliable results. Results: The average age of the nurses in the Inpatient Room of the "X" Hospital are 33 years old, 9.6 years of working, most of them are female with a Diploma Nursing education, had PNS staff status, are married, and worked in the inpatient unit. Conclusion: The Factors that have a relations with job satisfaction are age, work units, years of service, employment status, and the most influential factor towards the job satisfaction that is the interest of being a nurse. Recommendation: Nursing management creates a program to develop interest of being a nurse by striving for a regular rotation schedule, facilitating work safety and comfort by providing a reward system in the form of increased incentives or with praise, also needs to conduct regular job satisfaction evaluations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library