Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Wenny Kustianingrum
"Arsitektur tradisional seringkali diidentikan dengan citra masa lalu yang negative sehingga dianggap tidak sesuai dengan citra modern pada sebuah kota besar. Pandangan ini mulai bergeser dengan maraknya fenomena penggunaan unsure arsitektur tradisional Jawa pada bangunan komersial di kota besar, khususnya restoran. Perkembangan gaya hidup pada masyarakat urban menyebabkan perubahan fungsi restoran menjadi salah satu bentuk pilihan tempat leisure. Penulisan ini mencoba mencari tahu sejauh mana penggunaan unsur-unsur tradisional pada bangunan restoran untuk dapat menghadirkan suasana tradisional serta perannya dalam pembentukan citra restoran. Berdasarkan kesimpulan, didapatkan bahwa penggunaan unsur-unsur arsitektur tradisional Jawa ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen fisik, yang dihadirkan untuk membentuk pengalaman visual, serta kualitas ruang gelap untuk membentuk suasana ruang yang tenang dan syahdu. Suasana ruang inilah yang dianggap mampu menghasilkan suasana rileks, sebagai bentuk leisure pada restoran.
Traditional architecture is often link to a negative image of the past, thus considered inappropriate for the modern urban image. This view is now shifting due to the use of traditional architecture elements on commercial buildings, especially restaurants. The lifestyle in urban society today results in the use of restaurant as a place of leisure. This study focuses in finding out how far the uses of Javanese traditional architecture elements in restaurant buildings are able to create the traditional ambience. The conclusion will show that the use of these elements can serve two functions which are creating visual experience by the physical elements and creating the depth quality of space to make a quiet and calm atmosphere. This kind of atmosphere is considered capable to give a relaxing effect as a form of leisure in restaurant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51578
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Wenny Kustianingrum
"Dampak dari subsidi harga pangan yang ditujukan untuk mengatasi kekurangan gizi pada kelompok di bawah garis kemiskinan telah diperdebatkan selama beberapa dekade. Keefektifan program ini juga diperdebatkan di negara-negara berkembang mengingat besarnya jumlah anggaran pemerintah yang dialokasikan. Oleh karena itu, penelitian ini menguji dampak Program RASKIN di Indonesia untuk konsumsi kalori total dan tiga macronutrients pada rumah tangga miskin. Dampaknya dikelompokkan menjadi dua: rumah tangga miskin yang mengkonsumsi beras sampai dengan 15 kilogram sebulan dan lebih dari 15 kilogram beras sebulan. Karena adanya indikasi endogenitas pada jumlah subsidi yang diterima oleh penerima subsidi, diterapkan metode Instrumental Variable IV. Dengan menggunakan data IFLS yang mencakup periode sebelum dan sesudah program subsidi diterapkan, hasil penelitan ini menunjukkan bahwa subsidi RASKIN memiliki dampak positif yang signifikan terhadap total asupan kalori untuk kedua jenis rumah tangga, namun berdampak lebih kecil pada asupan karbohidrat rumah tangga yang mengkonsumsi beras lebih dari 15 kilogram per bulan.
The impact of a targeted food price subsidy to resolve undernourishment for ldquo below poverty line rdquo group has been debated for decades. Its effectiveness is also argued in developing countries due to huge amount of government budget allocated for the program. Therefore, this study examined the impact of RASKIN Program in Indonesia for the intakes of total calories and three macronutrients of poor households. The impacts are classified into two poor households who consume up to 15 kilograms of rice a month and more than 15 kilograms of rice a month. Due to indication of endogeneity problem on subsidy amount received, Instrumental Variable IV method is applied. Using the IFLS data which cover the period before and after the subsidy program are implemented, the results show that RASKIN subsidy has a significantly positive impact on the total calorie intake for both types of households, yet has smaller impact on carbohydrate intake of the households whose rice consumption is over 15 kilograms per month."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49687
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library