Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wardayani
"

 Stroke merupakan salah satu penyakit neurologis yang dapat menyebabkan kematian hingga kecacatan dan memiliki angka kejadian yang meningkat setiap tahun di dunia. Faktor risiko yang menyebabkan pasien menderita stroke yaitu merokok, hipertensi, dan tingginya kadar kolesterol. Pasien dirawat dengan diagnosa stroke iskemik onset hari ke tiga. Terdapat masalah keperawatan pada pasien diantaranya ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas fisik, dan risiko kerusakan integritas kulit. Penegakan diagnosa menyesuaikan kondisi pasien saat pengkajian dilakukan. Saat pengkajian, didapatkan data bahwa pasien berisiko mengalami luka tekan akibat tirah baring yang lama. Oleh karena itu pasien diberikan intervensi berupa back massage selama perawatan. Back massage merupakan gerakan pijat yang dilakukan di area punggung hingga bokong dengan tujuan untuk meningkatkan vaskularitas kulit. Pemberian back massage pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke iskemik selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 5 gerakan selama 15 – 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi menggunakan skala braden dan observasi kemerahan pada kulit. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa back massage efektif untuk mencegah terjadinya luka tekan pada pasien stroke yang mengalami tirah baring. Terjadi peningkatan skala braden dari 14 atau risiko sedang mengalami luka tekan menjadi 15 atau risiko ringan mengalami luka tekan, kemudian kemerahan pada kulit sudah tidak ada. Pemberian intervensi ini juga aman dan efektif serta dapat dilakukan oleh keluarga secara mandiri. Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pemberian back massage pada pasien stroke dengan tirah baring perlu dilakukan dengan rutin dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melakukan back massage pada pasien.


Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. There are some risk factors in patient may be related to stroke; hypertension, hypercholesterolemia, and smokers. Patient with Ischemic stroke, on going to day 3. Nursing diagnosis in patient is ineffective cerebral tissue perfusion, impaired physical mobility, and risk for impaired tissue integrity. We can choose the diagnose by doing assessment in patient. Patient have a bed rest, so this condition may causes a pressure ulcer. Mean while, back massage is a movement carried out in the area of the back to the buttocks that aims to increase vascularity of the skin. Back massage in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 5 steps and duration about 15 until 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using braden scale and monitoring the redness on the skin. The result indicated that back massage was effective for preventing pressure ulcer in patient with stroke and bedrest. There was an increase in braden scale from 14 or middle risk to 15 or mild risk, and the redness of the skin has gone.Giving this intervention is also safe and effective and can be carried out independently by the family. The implication of this paper is that back massage should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for back massage implementation.

"
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wardayani
"ABSTRAK
Gawai merupakan istilah untuk beberapa alat teknologi seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, ipad. Perkembangan sosial ialah pengembangan kemampuan anak yang didalamnya terbentuk hubungan antar orang dewasa dan hubungan antar teman dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia saat pengenalan gawai dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan jenis analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 137 anak yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Didapatkan hasil bahwa anak yang mengenal gawai sejak usia dini sebanyak 92 orang 67,2 dan yang sudah sesuai usia mengenal gawainya sebanyak 45 orang 32,8 . Hasil penelitian ini diuji menggunakan rumus Chi Square ?=0,05 yang menghasilkan bahwa usia saat pengenalan gawai P=0,001 berhubungan dengan perkembangan sosial anak usia pra sekolah. Dari hasil penelitian ini diperlukan adanya pemberian materi mengenai dampak pengenalan gawai pada anak. Peran perawat ialah memberikan edukasi tentang perkembangan sosial anak usia pra sekolah dan pengaruh gawai terhadap perkembangan sosial tersebut.

ABSTRACT
Gadget is a term for some technological tools such as computers, laptop, smartphones, tablets, ipads. Social development is the development of the ability of children in which formed relationships between adults and relationships between close friends. This study aims to determine the correlation between gadgets introduction in early Childhood with the social development of pre school age. The research was conducted using quantitive research design with correlational analytic type with cross sectional approach done to 137 children selected based on simple random sampling. The results of this study indicate the frequency and percentage of respondent characteristics. The result shows that Children who know gadgets since early age are 92 people 67.2 and those who know gadgets in the right age are 45 people 32.8 . The results of this study were also tested using the Chi Square formula 0.001 related to the social development of pre school age. From the results of this study required the provision of material about the impact of early gadgets introduction in children. The role of nurses is to educate the social development of pre school age children and the effect of the gadgets on social development."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library