Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Hapsari
"Tingginya tingkat kompetisi antar Rumah Sakit menyebabkan Rumah sakit yang bermutu dan berteknologi canggihlah yang akan menang dalam kompetisi.
Dengan meningkatnya jumlah pasien persalinan yang ada yang menyebabkan pula meningkatnya kasus - kasus persalinan yang memerlukan operasi menimbulkan keinginan Rumah Bersalin dan Klinik KURNIA untuk membangun kamar operasi sendiri.
Mengingat harga investasi ini cukup mahal maka perlu dilakukan analisis investasi yang baik .
Penelitian yang dilakukan dengan desain studi kasus dan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif ini merupakan penelitian tentang kelayakan Finansial pembangunan kamar operasi di suatu rumah sakit swasta di Cilegon dengan tujuan agar rumah sakit tersebut dapat memberikan pelayanan yang canggih dan bermutu kepada masyarakat tetapi dengan tarif yang rendah.
Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. Yang kemudian dilakukan analisis kelayakan investasinya dengan metode NPV.
Dari hasil perhitungan anaiisis kelayakan investasi diketahui nilai NPV sebesar Rp. 94.4.373.216,-. Dengan nilai NPV positif tersebut berarti proyek ini layak untuk dikerjakan.
Karena pembangunan kamar operasi ini layak maka disarankan kepada Direksi RB & Klinik Kumia untuk membuat Master Plan dan Bisniss Plan.

Investment Analysis of Operating Theater at Kurnia Clinic and Obstetric Hospital in Banten 2004Highly competition among hospitals causes the quality and sophisticated hospital that will win the competition. The increasing of obstetric patients and cases in which needed medical surgery caused Kurnia Clinic and Obstetric intended to build an operating theatre. Considering the investment cost for development an operating theatre was quite expensive so it was needed a good investment analysis.
This study that used case study design with quantitative and qualitative approach was a financial feasibility study of operating theatre development at private hospital in Cilegon so that the hospital could provide a quality and modem service to the community with affordable tariff.
The calculation was conducted on considering of investment, operating, and maintenance cost. Then investment feasibility was conducted with NPV method.
The result of investment feasibility analysis showed that NPV value was IDR 944,373,216. The positive value meant that the development project was feasible to be done.
Due to the operating theatre development was feasible, it was recommended to the board of directors of Kurnia Clinic and Obstetric Hospital to prepare its master plan and business plan.
References: 21 (1952-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindra Wahyu Hapsari
"Negara memiliki kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM). Sejak 1997, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah mulai meningkat. Kebakaran hutan yang paling banyak dan terparah sepanjang
sejarah terjadi pada tahun 2015. Sejak itu, kebakaran besar terjadi setiap tahun. Kenyataan itu menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan penghormatan, penghormatan, dan pemenuhan hak asasi manusia atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat. Peristiwa karhutla dan kabut asap memberikan kerugian yang besar dan menjadi
potret buruknya tata kelola, khususnya tata kelola hutan dan lahan Indonesia. Akibat dari karhutla tersebut, masyarakat Gerakan Anti Asap (GAAs) Kalimantan Tengah melakukan gugatan class action. Pada Pengadilan Tingkat Pertama hingga Mahkamah
Agung, pemerintah dinyatakan bersalah melakukan perbuatan melawan hukum dan memerintahkan pemerintah melakukan langkah-langkah pemulihan. Namun Putusan Mahkamah Agung Nomor: 3555K/Pdt/2018 tanggal 16 Juli 2019 sampai saat ini belum
sepenuhnya dilaksanakan. Dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia, kasus karhutla ini terdapat beberapa pelanggaran hak yaitu hak hidup, hak anak, hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, hak atas kesehatan, hak atas rasa aman, serta hak untuk memperoleh keadilan yang seharusnya dilindungi, dipenuhi, dan dipulihkan. Kasus karhutla ini tentu saja bertentangan dengan asas-asas perlindungan lingkungan hidup, tata kelola yang baik, dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, thesis ini berusaha memberikan
kontribusi terhadap fenomena ini dengan memberikan analisa berdasarkan pendekatan hak asasi manusia, tata kelola yang baik, dan lingkungan hidup.

The State has an obligation to respect, protect, and fulfill human rights. Since 1997, the
cases of forest and land fires in Central Kalimantan have been escalating. The worse
situation occurred in 2015 and since then, the burning of forest and land has occurred every year. This situation leads to the question whether human rights particularly right to healthy environment has been respected, protected and fulfilled. The burning of land and forest has indeed brought to significant lost and reflected the poor good governance in Indonesia. Consequently, the People's Anti-Smoke Movement (GAAs) of Central Kalimantan filed a class action lawsuit. In their verdicts, the Local Court, Court of Appeal, and the Supreme Court commonly concluded that the government was found guilty and ordered to take remedial actions. Nevertheless, the orders of verdicts have not been met yet. In human rights context, the fires of forest and lands have violated several human rights namely right to life, child right, right to healthy environment, right to health, right to security, and access to justice. These rights are supposed to be respected, protected, and fulfilled. The case violates the principles of environmental protection as well as sustainable development. Hence, this thesis attemps to contribute to the discussion by providing analysis based on the principles of human rights based approach, good
governance, and environmental protections.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library