Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virginia Valensiene Elichatiti
"Mobile Legends telah menjadi salah satu permainan MOBA yang populer dan menarik dalam konteks kognitif. Penelitian ini membandingkan kemampuan kognitif antara pemain pemula dan pemain ahli dalam permainan Mobile Legends melalui pengukuran EEG, tes kognitif berupa Stroop Task, TMT-A, TMT-B, dan tes Aimlabs pada 30 partisipan yang berusia 18 – 25 tahun. Hasil menunjukkan bahwa meskipun performa permainan pemain ahli lebih unggul, tidak ada perbedaan signifikan dari hasil tes kognitif Stroop Task, TMT-A, dan TMT-B. Pada Aimlabs Detection, terdapat perbedaan signifikan antara pemain ahli dan pemula perempuan serta antara pemain ahli laki-laki dan perempuan untuk skor (p = 0,0183 – 0,0433) dan waktu reaksi (p – 0,0022 – 0,0076) mengindikasikan perbedaan refleks dan strategi. Selain itu, pada Aimlabs Capacity pemain pemula laki-laki lebih unggul untuk waktu reaksi (p = 0,0004) mengindikasikan keunggulan dalam kemampuan memori kerja spasial dan integrasi visuomotor. Hasil analisis PSD dan asimetri hemisfer menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok berdasarkan tingkat keahlian dan gender (p = 0,005 – 0,047) di mana pemain ahli laki-laki menunjukkan kesiapan visual dan pengambilan keputusan yang lebih tinggi serta pemain ahli perempuan menunjukkan regulasi kognitif dan strategi yang kuat. Perbedaan gender menunjukkan adanya perbedaan strategi dalam permainan antara pemain laki-laki dan perempuan di setiap kelompok keahlian. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat membuka pengetahuan baru terkait dengan pengaruh permainan MOBA terhadap kemampuan kognitif otak manusia serta membuka jalan untuk aplikasi yang lebih luas di bidang neuroteknologi.

Mobile Legends has become one of the most popular and interesting MOBA games in the context of cognitive studies. This study compared cognitive abilities between novice and experts players in the Mobile Legends game through EEG measurements, cognitive test in the form of Stroop Task, TMT-A, TMT-B, and Aimlabs tests involving 30 participants aged 18 – 25 years. The results showed that although the performance of expert players was superior, there was no significant difference in the results of the Stroop Task, TMT-A, and TMT-B. In Aimlabs Detection, significant differences were found between expert and novice female players as well as between expert male and female players in terms of score (p = 0.0183–0.0433) and reaction times (p = 0.0022–0.0076), suggesting differences in reflexes and strategies. Additionally, in Aimlabs Capacity, novice male players had faster reaction times (p = 0.0004), indicating superior spatial working memory and visuomotor integration abilities. The results of PSD and hemispheric asymmetry analysis showed significant differences based on expertise level and gender (p = 0.005 – 0.047) where expert male players showed higher visual readiness and decision making abilities and female expert players showed stronger cognitive regulation and strategic approaches. Gender differences also revealed differences gameplay strategies between male and female players at each level of expertise. With this research, it is hoped that it can open up new knowledge related to the influence of MOBA games on the cognitive abilities of the human brain and pave the way for broader applications in the field of neurotechnology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library