Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viany Indah Anggryeny
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan return yang diperoleh dari strategi investasi value investing dan growth investing terhadap return portfolio saham. Selain itu, penelitian ini juga menguji pengaruh price-earnings ratio (PER) dan price-to-book value (PBV) terhadap return dari strategi investasi tersebut. Sampel penelitian ini diambil dari 59 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang telah melalui proses screening dengan kriteria perusahaan non keuangan yang memiliki data lengkap, memiliki nilai PER dan PBV positif selama periode 2002 sampai dengan 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi investasi dengan value investing memberikan return yang lebih tinggi daripada investasi dengan growth investing dan return IHSG. Strategi investasi dengan growth investing memberikan return yang lebih rendah dari return IHSG. Selain itu, PER ditemukan berpengaruh negatif dan signifikan pada return dari value stocks dan growth stocks. Sedangkan PBV ditemukan berpengaruh negatif dan signifikan hanya pada return dari growth stocks. ...... The purpose of this study is to see whether there are differences on value and growth stocks return. This study is also examined the effect of price-earnings ratio (PER) and price-to-book value (PBV) on each return of the investment strategy. The sample was taken from 59 companies listed on The Indonesia Stock Exchange which has been through the screening process with criteria of nonfinancial firms that has complete data and positive PER and PBV during period of 2002 through 2011. Results of this study showed that the value investing strategy gave higher return than growth investing strategy and IHSG?s return. Growth investing strategy gave lower return than IHSG?s return. In addition, PER found a significantly and negatively affect on value and growth stocks return. While PBV is found a significantly and negatively affect only on growth stocks retrn.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viany Indah Anggryeny
Abstrak :
Sejak krisis ekonomi di Asia Tenggara tahun 1997-1998, Indonesia mengubah sistem nilai tukar dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange rate) menjadi sistem mengambang bebas (free floating exchange rate). Dengan penerapan sistem free floating rate, maka nilai tukar rupiah menjadi lebih fluktuatif. Sehubungan dengan tingginya exchange rate pass through di Indonesia dan ITF yang diterapkan di Indonesia, intervensi pada nilai tukar pun diperlukan. Intervensi bank sentral dalam pasar valuta asing tersebut merupakan salah satu tanda suatu negara melakukan fear of floating. Studi ini meneliti apakah benar praktek fear of floating terjadi di Indonesia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model OLS yang diadopsi dari model Frankel dan Wei (1994).
Indonesian government has changed its exchange rate system from managed floating exchange rate to free floating exchange rate since the economic crisis hit most of the south east asian country in 1997-1998. This has led the exchange rate of Indonesian rupiah to became more fluctuatif against other currency. As exchange rate pass through is higher and the application of ITF, the exchange rate intervention by the central bank is needed to secure rupiah against other currency. This method, known as Fear Floating, is the method that used by country which applied the central bank?s intervention to the foreign exchange market. This study, using OLS model which is adapted from Frankel and Wei (1994), reveals the detail of whether Fear of Floating method is applied within Indonesian monetary system.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library