Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Verawati Dewi Susanti
"Kejadian stunting masih menjadi masalah kesehatan anak-anak bahkan hingga remaja. Dampak stunting khususnya pada remaja dapat memengaruhi mereka di sekolah dan kemungkinan juga berpengaruh pada konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan konsep diri remaja di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross-sectional dengan menggunakan tabel z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) dari WHO dan kuesioner Piers-Harris Childrens Self-Concept Scale 2nd Edition (Piers-Harris 2). Penelitian ini dilakukan pada 143 responden yang dipilih dengan menggunakan cluster, stratified dan random sampling pada sekolah di 10 Kecamatan yang berada di Jakarta Selatan. Hasil penelitian ditemukan 5,6% remaja di Jakarta Selatan mengalami stunting dan 64,3% memiliki konsep diri yang negatif. Selain itu, tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian stunting dengan konsep diri remaja di Jakarta Selatan. Konsep diri yang positif terdapat pada domain behavioral adjustment dan happiness and satisfaction. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pelayanan kesehatan untuk lebih meningkatkan upaya penanganan stunting hingga pada masa remaja juga kepada sekolah agar dapat mengadakan dan/atau meningkatkan program-program yang berfokus pada pengembangan konsep diri peserta didik.

The incidence of stunting is still a health problem for children and even adolescent. The impact of stunting, especially in adolescents, can affect them in school and possibly influence their self-concept. This study aims to determine the relationship between the incidence of stunting and the self-concept of adolescents in South Jakarta Region. The design of this study was correlative analytic cross-sectional using the z-score height for age tables from WHO and Piers-Harris Childrens Self-Concept Scale 2nd Edition questionnaire (Piers-Harris 2). This study was conducted on 143 respondents who were selected using clusters, stratified and random sampling at schools in 10 sub-districts located in South Jakarta Region. The results of the study found 5.6% of adolescents in South Jakarta Region were stunted and 64.3% had a negative self-concept. In addition, there was no significant relationship between the incidence of stunting and the self-concept of adolescents in South Jakarta Region. Positive self-concepts are found in the behavioral adjustment and happiness and satisfaction domains. Furthermore, the results of this study are expected to be useful for health services to further improve stunting management efforts until adolescence also for schools to be able to hold and/or improve programs that focus on developing students self-concept."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verawati Dewi Susanti
"Cleft lip and palate (CLP) merupakan malformasi orofasial kongenital yang paling umum terjadi pada anak. Anak-anak yang terlahir dengan celah bibir (cleft lip) dan/atau celah langit-langit mulut (cleft palate) memerlukan prosedur operasi untuk merekonstruksi area yang terkena untuk perbaikan makan, bicara dan fungsi saluran napas. Prosedur operasi merupakan salah satu penanganan penyakit yang membutuhkan hospitalisasi dan sering menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak-anak juga orang tua atau pengasuhnya. Masalah yang sering timbul pada anak yang menjalani hospitalisasi dan prosedur bedah adalah kecemasan dan nyeri. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien anak dengan ansietas dan nyeri pascaoperasi palatoplasti dengan penerapan intervensi bermain terapeutik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan dan nyeri pascaoperasi menurun namun intervensi baru berhasil dilakukan pada hari keempat perawatan. Hal tersebut dikarenakan bina hubungan saling percaya yang baru terbentuk serta tingkat nyeri yang masih tinggi sehingga masih berada di bawah penanganan utama manajemen nyeri farmakologis. Penerapan intervensi bermain terapeutik ini akan  lebih optimal jika diterapkan dalam waktu, durasi dan jenis permainan yang tepat.

Management of anxiety and pain in pediatric after palatoplasty procedure with therapeutic play intervention. Cleft lip and palate (CLP) are the most common congenital orofacial malformation in children. Children who were born with cleft lip and / or cleft palate are requiring surgical procedures to reconstruct the affected area for improving the ability of eat, speech and airway function. Surgical procedure is one of the curing of the diseases and it is requiring hospitalization and often causing discomfort for children as well as parents or caregivers. The problems that might be arise in children who are undergoing hospitalization and surgical procedures are anxiety and pain. This paper aims to analyze nursing care in pediatric patients who have anxiety and postoperative palatoplasty pain by applying therapeutic play interventions. The result of this paper shows that the level of postoperative anxiety and pain have decreased but the result of the interventions have successed on the fourth day of treatment. That is because the establish trusting relitionship has new formed and the level of pain is still at high, so that it is still under the main intervention of pharmacological pain management. Implementing therapeutic play interventions will be more optimal if it is applied at the proper of time, duration, and type of play. 
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library