Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Van Basten
Abstrak :
Jumlah nilai konstruksi selesai di Indonesia dari Tahun 2009 hingga Tahun 2011 terus meningkat, khususnya pada konstruksi bangunan gedung yaitu sebesar 116%. Peningkatan tersebut diikuti oleh bertambahnya jumlah emisi gas rumah kaca yaitu CO2 sebesar 25%. Oleh karena itu, diperlukan adanya trobosan untuk meyakinkan pemilik sekaligus pengguna gedung untuk melakukan efisiensi energi, air, dan kenyamanan indoor dengan Konsep Green Building, khususnya pada tahap operasional dan pemeliharaan. Optimasi dilakukan dengan evaluasi kinerja bangunan green building dengan Metode LEED. Penilaian keberhasilan optimasi fungsi-fungsi pada existing green building dilakukan berdasarkan perhitungan biaya umur hidup bangunan pada tahap operasional dan pengelolaan dengan Metode Life Cycle Assessment (LCA). Nilai siklus yang menjadi hasil evaluasi pada optimasi ini yaitu nilai efisiensi siklus hidup terbesar dan siklus pengembalian pembiayaan tercepat. ...... Increasing 116% of total building construction value completed in Indonesia during 2009 to 2011, that was followed by the progressive increase in the greenhouse gas emissions or CO2 amount by 25%. Therefore, that needs to convince the owners and users of buildings for energy efficiency, water conservation, and indoor comfort with the Green Building Concept, especially at the operational and maintenance phase. Optimization is done by evaluating the performance of buildings to LEED method. Assessing the success of optimization functions in existing green building is based on operational and maintenance phase with the Life Cycle Assessment (LCA) Method. The result of optimization that is the largest efficiency of building life cycle and the fastest cost refund.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
Abstrak :
Perkembangan green building relatif banyak memberikan tantangan kepada stakeholder bangunan gedung secara khusus adaptasi perubahan konsep gedung konvensional menjadi konsep green building. Beberapa negara maju membuat kebijakan insentif pada green building sebagai upaya mempercepat adaptasi stakeholder bangunan gedung terhadap Konsep Green Building. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat suatu model insentif pada green building untuk meningkatkan daya tarik green building pada negara berkembang seperti studi kasus di Negara Indonesia. Selain itu, penelitian terdahulu belum membahas pemodelan insentif bangunan gedung berdasarkan kebutuhan seluruh stakeholder green building secara khusus di negara berkembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui focus group discussion dan in-depth interview. Selain itu, metode kuantitatif juga digunakan melalui analisis SEM-PLS dan studi kasus, untuk membetuk model insentif sesuai kebutuhan wilayah yang ditinjau berdasarkan peningkatan biaya inisial green building. Penelitian ini menghasilakn suatu model penilaian pemberian insentif eksternal green building yaitu melalui fase evaluasi finansial, evaluasi insentif internal, evaluasi nasional, dan evaluasi insentif eksternal (Teori BALEY). Seluruh evaluasi ditinjau dari manfaat yang diterima stakeholder bangunan gedung pada siklus hidup bangunan gedung. ...... Green building concept development is relatively a lot of challenges for building stakeholders especially in new concept adaptation from conventional concept into green building concept. Several developed countries made green building incentive regulation as an effort to accelerate the new concept adaptation of building stakeholders. Therefore, the purpose of this study is to create an incentive model on green building to increase the attractiveness of green building in developing countries which Indonesia country as the case study. In addition, previous studies have not discussed building incentive modeling based on the needs of all green building stakeholders specifically in developing countries. This study used the qualitative method through focus group discussion and in-depth interview. Furthermore, the quantitative method was used through SEM-PLS analysis method and case study to develop the incentive model according to the region's needs which are reviewed based on the cost of the green building. The results od this study was a strategy for determining the green building external incentive model, namely through the phase of financial evaluation, internal incentives evaluation, national evaluation, and external incentive evaluations (BALEY Theory). All of the evaluations are viewed from the benefits received by building stakeholders on the life cycle of the building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2774
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Van Basten
Abstrak :
PT PGU telah membuat rencana bisnis dan mengambil keputusan untuk memulai pengembangan kawasan real estate modern di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Pada proses pengembangan kawasan diperlukan pengendalian dan pemantauan kinerja rencana bisnis terhadap aktualisasinya, secara khusus dikarenakan kawasan tersebut merupakan kawasan real estate modern pertama yang ada di Kabupaten Tabalong. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara kondisi rencana terhadap kondisi aktual, akan dievaluasi untuk mencari skenario solusinya. Penelitian ini dilakukan melalui proses pengendalian dan pemantauan aktualisasi bisnis, khusunya dari aspek-aspek yang mempengaruhi jadwal dan biaya pelaksanaan pengembangan. Analisa pada penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap penelitian, pertama yaitu penelitian untuk menganalisa keberhasilan rencana bisnis bila dibandingkan dengan aktualisasinya dengan menggunakan Metode Earned Value Analysis. Tahap kedua, penelitian dilakukan untuk mendapatkan variabel- variabel dominan yang berpengaruh terhadap tingkat kelayakan rencana bisnis dengan menggunakan Metode AHP. Tahap ketiga yaitu variabel-variabel dominan dari hasil analisa Metode AHP diuji tingkat pengaruh dan kemungkinan terjadinya, menggunakan analisa sensitivitas. Hasil akhir penelitian menunjukkan tiga variabel dan enam subvariabel tertinggi yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan aktualisasi bisnis dari rencananya. Penyediaan modal menjadi hal yang paling mempengaruhi pelaksanaan pengembangan karena hasil analisa menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan sangat dipengaruhi oleh aspek keuangan, secara khusus berpengaruh pada payback period. Prioritas pembangunan (pengadaan material dan pengelolaan tenaga kerja dalam organisasi) sebaiknya diutamakan pada pembangunan gedung yang memiliki tingkat komersial tinggi. ......PGU Co. Ltd. has made a business plan and decision to develop a modern real estate in Tabalong District, South Kalimantan. It is necessary controling and monitoring for the business plan toward the business actualization conditions during the development process. All research activities was conducted on controlling and monitoring of business actualization, especially of those development aspects that affect to time and cost implementation. The analysis in this study based on three stages of research, the first study analyze the success of the business plan toward the actualization using Earned Value Analysis Method. The second stage, this research carried out by using AHP Method to define the dominant variables that affect the feasibility of the business plan level. The third phase was conducted to evaluate dominant variables from the subsequent AHP research variables using sensitivity analysis. In this study, there are three variables and the six highest subvariabel affecting aberration in the actualization of the business in the region. Priority development is given to improve the company performance (material procurement and workforce management in the organization).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marco Van Basten
Abstrak :
Bank Indonesia dalam bidang sistem pembayaran telah menyediakan dua fasilitas yaitu Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Dalam Peraturan Bank Indonesia untuk sistem tersebut harus memiliki suatu contigency plan untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran pelaksanaan transfer dana. Bank XYZ dalam menjamin ketersedian sistemnya telah menyediakan sistem pembayaran cadangan di data center cadangan dan juga menerapkan proses replikasi sistem antara data center utama dan data center cadangan, akan tetapi permasalahan yang dihadapi adalah belum maksimalnya penggunaan sistem pembayaran di data center cadangan karena belum optimalnya penggunaan infrastruktur yang ada. Penelitian difokuskan kepada permasalahan teknologi dengan tujuan melakukan perancangan infrastruktur sistem pembayaran pada Bank XYZ untuk mendukung proses bisnis dan menyediakan sistem yang handal sehingga dapat mewujudkan strategi bisnis. Tahapan dalam penelitian ini mengacu kepada TOGAF yang dihasilkan oleh Kurniawan & Suhardi. Hasil penelitian ini adalah menyatukan proses bisnis BI-RTGS dan SKN Kredit dan merubah proses kerja manual ke otomasi dengan sistem. Untuk arsitektur aplikasi dilakukan penyederhanaan dari 5 sistem yaitu STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, dan KUMF menjadi 1 sistem yaitu Middleware Payment System. Untuk teknologi sudah membuat kedua data center menjadi aktif-aktif dengan memanfaatkan Domain Name System, load balancer, database konsolidasi, server virtual, message queue dan menambahkan jalur komunikasi ke Bank Indonesia.
Bank Indonesia provides two facilities in the payment system. There are Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) and Bank Indonesia National Clearance System (SKNBI). Bank Indonesia Regulation for such a system should have a contingency plan to maintain the continuity and reliablity of funds transfer operations. Bank XYZ in ensuring the availability of the system has been providing backup payment system in alternative data center and also replicating the proses between main and backup data center, but the problem we faced is that the payment system in backup data center had not maximal used because not optimal use of the existing infrastructure. The research focused on technology issues with the aim of designing payment systems infrastructure at XYZ Bank to support business processes and provides a reliable system that can realize business strategies. Steps in this study refer to the TOGAF produced by Kurniawan & Suhardi. Results of this research is to combine BI-RTGS and SKN Credit business process and change the manual work processes to automation system. For application architecture made simplification from 5 system there are STPK, SmartInward, Passthrough, Connect Direct, and KUMF into one system that is Middleware Payment System. Technology has made a both of data center into an active-active by using Domain Name System, load balancer, database consolidation, virtual server, message queue and add communication line to Bank Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library