Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maharani Utami Dewi
"Untuk membuat suatu perencanaan pemasaran ataupun rencana promosi dengan baik, tentu saja kita tidak dapat mengabaikan pengetahuan mengenai perilaku konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa pelayanan. Perilaku pembelian seseorang adalah hasil saling pengaruh mempengaruhi berbagai faktor yang kompleks. Banyak dari faktor-faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, akan tetapi faktor-faktor itu berguna untuk mengidentifikasi dan memahami konsumen sehingga pemasar dapat berupaya untuk mempengaruhinya.
Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. diselenggarakan dalam rangka menjawab tantangan terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum yang semakin meningkat. Untuk menyikapi hal tersebut, tentu saja pelayanan yang diberikan juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tetapi pada saat ini belum didapat gambaran mengenai pasien dan faktor yang melatarbelakangi pemilihan rawat inap di Paviliun Dr. R. Darmawan P.S.
Sebagai lanjutan dari pengamatan diatas, dilakukan suatu studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk melihat faktor-faktor lokasi, tarif, fasilitas medis, fasilitas non medis, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan administrasi, kemudahan pelayanan, kecepatan pelayanan dan pemasaran yang berkaitan dengan pemilihan rawat inap di Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. RSPAD Gatot Soebroto. Cara yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam dengan beberapa informan, dilengkapi dengan data sekunder yang didapat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki Paviliun Dr. R. Darmawan P.S. adalah dari pelayanan dokternya dimana dokter-dokter yang berpraktek adalah dokter senior RSPAD yang berpengalaman dan dikenal oleh masyarakat umum dan ditunjang dengan peralatan dan pemeriksaan yang lengkap di RSPAD. Paviliun ini juga banyak menerima pasien yang ditanggung oleh perusahaan dan asuransi sehingga peluang untuk penajaman pada pangsa pasar ini menjadi lebih besar. Kelemahan terletak pada lokasi yang jauh dari pintu masuk dan tempat parkir yang menyebabkan pasien kesulitan menjangkau paviliun ini serta pada pemberian pelayanan medis dan non medis yang belum maksimal. Juga image dari RSPAD yang merupakan rumah sakit khusus untuk tentara masih melekat di masyarakat. Ancaman yang ditemukan adalah adanya persaingan antar tenaga pelaksana di unit swasta sehingga otomatis mempengaruhi profesionalitas kerja.
Untuk lebih memahami konsumen, diperlukan orientasi baru dari pihak manajemen rumah sakit. Produk dan fasilitas yang disediakan agar lebih berorientasi pada konsumen. Tenaga pelaksana dibekali ketrampilan, sarana dan kewenangan untuk dapat membina hubungan yang erat dengan konsumen dan adanya kerjasama dari semua pihak dalam organisasi untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas dan profesionalitas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen.

The Quality Analysis on Choosing Pavilion Dr. R. Darmawan P.S. RSPAD Gatot Soebroto in the Year of 1997/1998 up to 2000/2001 Budget
In order to arrange marketing plan or well promoting plan, it's obvious that we couldn't ignore the knowledge on consumer's attitude while buying goods or services. Personal buying attitude is the result complexes affecting factor. A lot of these factors are uncontrollable, although those factors are useful to identify and understand consumer so that the marketer is capable to influence it.
Pavilion Dr. R Darmawan P.S. is held in order to respond the challenge on increasing public health's need. To act such things, the health services are obviously supposed to be equal as public's demands. The problem is there are no description about the patient and reason behind it on choosing Pavilion Dr. R Darmawan P.S. Referred to above observation, it had been done a case study with quality approachment to observe location's factor, cost, medical facility, non medical facility, doctor's services, nursing services, administration services, how easy to get health services, how fast the services is, and marketing on choosing Pavilion Dr. R Darmawan P.S. Deep interview were done with several informant and completed by collected secondary data.
The research has shown that the power of Pavilion Dr. R Darmawan P.S. is the doctor's service which is senior, well-known, and experienced doctor in RSPAD and also by the use of recent medical tools and full examination in RSPAD Gatot Soebroto. This Pavilion is also accepting a lot of patients who is paid by the company or insurance, so that the possibility to increase the target market in this area is better. There is also weaknesses in Pavilion Dr. R Darmawan P.S., such as the location is too far away from the entry gate and the parking lot causing the patients hardly reach the Pavilion, medical and non medical services to the patient which is not maximal yet and public's image strongly assumed that RSPAD is only for the Army. The threat is the competition between the workers in private unit which is automatically affecting professionalism.
To more understand the consumer, we need new orientation from hospital management's division. Product and facility is served in order to be more consumer oriented. The worker is skilled, facilitated and authority to make good relationship with the consumer, and also cooperation from all authorizes people in organization to participate in raising quality and professionalism in order to serve the consumer."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiany Utami Dewi
"Persaingan produk teh celup di Indonesia membuat para produsen dan biro iklan memikirkan strategi pemasaran kreatif yang dapat menarik perhatian konsumen, salah satunya dengan daya tarik emosional yang menggugah sisi afeksi konsumen. Penelitian ini ingin melihat bagaimana pengaruh sikap konsumen pada iklan cetak Twinings Tea Four Red Fruits terhadap keputusan pembelian, serta bagaimana pengaruh sikap pada merek terhadap hubungan antara keduanya, berdasarkan model respon kognitif, Hierarchy of Effects dan teori pembuatan keputusan pembelian. Penelitian menggunakan paradigma positivist dengan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey dengan teknik purposive sampling.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa konsumen memiliki sikap positif terhadap iklan dan merek namun, hal tersebut belum tentu dapat menyebabkan pembelian, masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

The competition in Indonesia's teabags market causes the manufacturers and advertising agencies have to find creative strategies that will effectively attract the interest of consumer's. One of the strategies is to make an advertisement execution with emotional appeal towards consumer?s affection. This research would like to see on the effects of consumer's towards the advertisement on buying decisions and how attitude effects towards the brand influence on the connection between both of them, based on the Cognitive Response Model, Hierarchy of Effects Model and Buying Decisions Making Theory. The research uses positivist paradigm with quantitative approach and explanative character. In compiling data, the researcher uses the survey method with purposive sampling technique.
The researcher found that even though consumers have a positive attitude towards the advertisement and brands, but it is uncertain that, that positive attitudes can cause the actual buying, there is still a lot of other factors that influence the consumers?s buying decision."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Dewi
"Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl), Thymelaeaceae , merupakan tumbuhan asli Indonesia yang berasal dari Papua. Pada penelitian ini, digunakan biji mahkota dewa karena banyak pendapat mengatakan bahwa biji mahkota dewa sangat toksik. Berkaitan dengan toksisitasnya maka kemungkinan biji mahkota dewa mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antikanker ataupun antioksidan. Biji mahkota dewa diuji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH dan Tiosianat. Prinsip uji aktivitas antioksidan metode DPPH yaitu mengukur besarnya serapan pemucatan warna DPPH yang diukur pada panjang gelombang 517 nm. Sedangkan prinsip uji aktivitas antioksidan metode Tiosianat yaitu mengukur besarnya serapan warna merah yang terbentuk dari senyawa kompleks ferrisianat yang diukur pada panjang gelombang 500 nm.
Uji aktivitas antioksidan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji mahkota dewa memiliki daya antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 678,1150 μg/ml, diikuti ekstrak bensin pencuci dengan nilai IC50 685,4858 μg/ml dan ekstrak klorofom dengan nilai IC50 716,7169 μg/ml. Sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 3,1525 μg/ml dan BHT memiliki nilai IC50 6,2611 μg/ml. Uji aktivitas antioksidan metode Tiosianat menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara ekstrak metanol, ekstrak bensin pencuci, ekstrak kloroform, vitamin C, dan BHT.

Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl, Thymelaeaceae, is an Indonesian native plant from Papua. According to this research, it used the seed of Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl that supposed by many theory about the toxicity of it. Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl has compounds that used as anti cancer either antioxidative, it will be possible by toxicity. The seed of Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl had tested for knowing antioxidative activity using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) and the thiocyanate methods. The principle of antioxidative activity using DPPH method is the measurement of the DPPH decolourisation absorption which is measured in wavelength 517 nm. While, the principle antioxidative activity using thiocyanate method is the measurement of red colour which is formed from the ferricyanate complex, measured in wavelength 500 nm.
The test indicated that methanolic extract of the seed P. macrocarpa (Scheff) Boerl had the highest antioxidative activity. It can be seen from its Inhibitory Concentration (IC50) value of 678.1150 μg/ml, then followed by wash benzin extract with IC50 value of 685.4858 μg/ml and the last chloroform extract with IC50 value of 716.7169 μg/ml. While, ascorbic acid has IC50 value of 3,1525 μg/ml, and BHT has IC50 value of 6,2611 μg/ml. In the thyocianat methods, there was not significant difference between the methanolic, wash benzin, chloroform extracts, ascorbic acid, and BHT."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Utami Dewi
"Kitosan merupakan salah satu senyawa turunan kitin yang diperoleh melalui proses deasetilasi. Proses sintesis kitosan dari limbah cangkang kepiting terdiri dari dua tahap yaitu ekstraksi kitin dan transformasi kitin menjadi kitosan. Proses ekstraksi kitin terdiri dari dua proses, yaitu: demineralisasi dengan HCl, dan deproteinasi dengan NaOH. Selanjutnya, kitin ditransformasi menjadi kitosan melalui proses deasetilasi dengan NaOH. Kitosan dapat dimanfatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya yang sedang marak diteliti saat ini adalah pemanfaatan kitosan sebagai penyerap (adsorben) logam berat pada air limbah. Kitosan dapat berfungsi sebagai adsorben terhadap logam dalam air limbah karena kitosan mempunyai gugus amino bebas (-NH2) dan hidroksil yang berfungsi sebagai situs chelation (situs ikatan koordinasi) dengan ion logam guna membentuk chelate. Pada penelitian ini dilakukan optimasi pada dua variabel proses sintesis kitosan yaitu konsentrasi larutan (HCl dan NaOH) dan waktu reaksi. Sedangkan pada proses adsorpsi dilakukan pengujian kemampuan kitosan dalam menyerap logam Cu(II) dengan memvariasikan pH larutan limbah dan waktu kontak penyerapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum proses demineralisasi diperoleh pada konsentrasi HC1 1M selama 1 jam, deproteinasi diperoleh pada konsentrasi NaOH 1M selama 2 jam dan deasetilasi diperoleh pada konsentrasi NaOH 50%(b/v) selama 45 menit. Kitosan yang dihasilkan dengan proses diatas mempunyai kadar abu sebesar 0,660%, kadar protein sebesar 6,769% dan derajat deasetilasi sebesar 52,946%. Kitosan tersebut kemudian digunakan untuk mengadsorp logam Cu (II) pada air limbah. Adsorpsi Cu (II) oleh kitosan mencapai hasil terbaik pada pH larutan 5. Namun dalam penelitian ini belum diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum kitosan dan waktu kesetimbangan adsorpsi Cu (II) oleh kitosan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Dewi
"Laporan magang ini membahas tentang perhitungan kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Pentingnya pelaksanaan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut dilatarbelakangi oleh adanya beban kerja yang tidak merata. Hal tersebut berhasil ditangkap dalam hasil survey kepuasan pegawai atau Employee Engagement Survey (EES) yang dilaksanakan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada Triwulan III tahun 2012. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka diperlukan adanya perhitungan beban kerja yang kemudian akan menjadi dasar perhitungan kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Perhitungan beban kerja menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Metode ini mengukur beban kerja pegawai melalui lama waktu pengerjaan tugas, kemudian dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. Pengumpulan data berasal dari pengisian form beban kerja pegawai, wawancara dan sistem daily activity online.
Daily activity online adalah suatu sistem yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui pekerjaan yang dilakukan masing-masing pegawai dalam rentang waktu tertentu. Setelah data terkumpul dan beban kerja pegawai telah diketahui, selanjutnya dilakukan analisis silang menggunakan data daily activity demi mendapatkan nilai beban kerja yang lebih akurat. Nilai indeks FTE digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia & Organisasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah pegawai saat ini sudah tepat dan tidak membutuhkan tambahan pegawai, namun terjadi ketidakmerataan terhadap beban kerja akibat minimnya pengetahuan tentang deskripsi pekerjaan pegawai, kebijakan anajemen dan adanya faktor kepercayaan atasan yang berlebih kepada pegawai tertentu.

This internship report discusses about the calculation of workforce requirement on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. The importance of the calculation of workforce requirements are motivated by the uneven workload among the employee. It was captured in an employee satisfaction survey or Employee Engagement Survey (EES), which was held on PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang in the third quarter of 2012. To answer these problems, it is necessary to calculate employee workload that would later become the basis for workforce requirements calculation on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Full Time Equivalent (FTE) method was used to calculate employee workload. This method measures the workload of employees with long work assignment, then converted it into FTE index value. Data collection was carried on using employee workload form filling, interviews and data of daily activity online system.
Daily activity online is a system implemented by the company to acknowledge employees activity within some range of time. After the data is collected and employee workloads are known, further analysis was carried on using crosscheck analysis on daily activity data in order to get he more accurate value of employee workload. FTE index value is used to determine the number of workforce requirements on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. The Calculation result shows that the existing employee number is appropriate and does not require additional employees, but there are still inequality on the employees workload due to the lack of knowledge about the job description, management policies and the manajement excessive reliance on certain employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54692
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiek Utami Dewi
"Teknologi produksi motor roket case bonded yang saat ini coba dikembangkan oleh LAPAN, mengharuskan digunakannya material liner baru. Penggunaan fiber sheet sebagai penguat matriks liner epoksi polisulfida sudah tidak dimungkinkan lagi dan harus digantikan oleh penggunaan filler partikulat. SiO2, carbon black dan TiO2 telah dipilih untuk menggantikan peran fiber sheet.
Lima belas macam komposisi liner telah dibuat dan telah melalui proses karakterisasi yang meliputi pengujian viskositas, pengujian densitas, pengujian sifat mekanik yang meliputi : kekerasan, kuat luluh, kuat tarik, elongasi dan kuat rekat serta pengujian sifat termal yang meliputi : konduktivitas termal dan ketahanan termal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan filler SiO2, carbon black dan TiO2 sangat mempengaruhi karakteristik material liner. Sifat mekanik dan termal liner menjadi jauh lebih baik setelah dilakukan penambahan filler. Walaupun demikian, penambahan filler dianggap merugikan jika ditinjau dari sisi viskositas, densitas, dan konduktivitas termal. Dua jenis prototipe liner case bonded (prototipe selongsong liner dan motor roket case bonded) telah dibuat dengan komposisi SiO2 6 phr; carbon black 6 phr dan TiO2 3 phr. Pembuatan prototipe ini menjadi bukti bahwa material liner yang dihasilkan dapat dengan baik diaplikasikan pada sistem produksi motor roket case bonded.

Case bonded rocket motor production technology that nowadays is been tried to be developed by LAPAN, force LAPAN to use new liner material. The use of fiber sheet as the reinforcement of epoxy polysulfide liner matrix is no longer suitable and it has to be replaced by particulate filler. SiO2, carbon black and TiO2 has been chosen to substitute the role of fiber sheet.
Fifteen liner samples with different content of fillers have been made and underwent some characterization tests : viscosity test, density test, mechanical properties test : hardness, yield strength, tensile strength, elongation and adhesive strength, as well as thermal properties test : thermal conductivity and thermal resistance.
The results show that filler addition gives great effect on liner characteristics. It improves mechanical and thermal properties of the liner. Nevertheless, filler addition gives disadvantages on viscosity, density, and thermal conductivity. Using liner composition of 6 phr of SiO2; 5 phr of carbon black and 3 phr of TiO2, two types of case bonded liner have been made : a prototype of liner cylinder and a prototype of case bonded rocket motor. The making of the prototypes became solid evidence that the resulted liner material can be well applied on the case bonded rocket motor production system."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Utami Dewi
"Tesis ini membahas pengaruh siklus bisnis terhadap capital buffer yang dikelola oleh bank-bank di Indonesia dengan menggunakan sampel bank konvensional pada periode 2003-2011 dengan menggunakan pertumbuhan GDP serta masa sebelum krisis, masa saat krisis dan masa sesudah krisis sebagai proxy siklus bisnis. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa siklus bisnis yang diproxikan dengan menggunakan pertumbuhan GDP memiliki pengaruh negatif terhadap capital buffer sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan countercyclical antara siklus bisnis dengan capital buffer dan diperoleh hasil bahwa bahwa penurunan capital buffer pada saat krisis paling besar dibandingkan dengan masa lainnya. Selain itu, dilakukan pembahasan juga mengenai faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap capital buffer yang terdiri dari capital buffer sebelumnya, pertumbuhan pinjaman, risiko bank, ukuran bank, jenis bank, biaya modal bank, dan akses ke pasar modal.

This thesis discusses the influence of business cycle to bank capital buffer in Indonesia using conventional bank in 2003-2011 as the sample. The GDP growth and before crisis period, crisis period and after crisis period are used as the proxy of business cycle. The study state that business cycle has negative influence to capital buffer, so it can be concluded that capital buffer react countercyclal to business cycle and the biggest capital buffer reduction occur during the crisis period. Besides that, this thesis also discusess other factors that influence the capital buffer, such as previous capital buffer, credit growth, bank risk profile, bank size, type of bank, direct cost of capital, and access to capital market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Utami Dewi
"ABSTRAK
Prevalensi obesitas di Indonesia makin meningkat . Obesitas yang terjadi akibat energi yang masuk lebih besar daripada yang dikeluarkan akan menyebabkan peningkatan massa lemak total tubuh, termasuk massa lemak viseral. Massa lemak dapat melatarbelakangi penyakit degeneratif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi rasio asupan energi (AE) terhadap kebutuhan energi total (KET) individu dengan massa lemak viseral dan kadar HbA1c plasma pada subjek obesitas di Indonesia.
Penelitian ini merupakan studi potong lintang, yang dilakukan di kantor Balaikota DKI Jakarta pada bulan September sampai dengan Oktober 2014. Subjek penelitian didapatkan melalui Simple Random Sampling, sebanyak 52 orang yang sesuai kriteria penelitian ditetapkan sebagai subjek penelitian. Didapatkan hasil sebagian besar subjek termasuk usia 46–55 tahun (55,8%), sebagian besar subjek penelitian adalah perempuan (65,4%), dengan IMT sama besar antara obes 1 dan 2. Lebih dari separuh subjek penelitian mempunyai rasio AE terhadap KET yang kurang karena under report pada pelaporan asupan per hari. Hampir seluruh subjek laki-laki mempunyai massa lemak viseral berlebih (94,4%), sementara pada subjek perempuan sebagian besar mempunyai massa lemak viseral normal. Seluruh subjek mempunyai massa lemak total berlebih. Kadar HbA1c plasma pada 75% subjek termasuk kategori berisiko DM. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara rasio AE terhadap KET dengan massa lemak viseral (r = 0,1; p=0,7). Korelasi antara rasio AE terhadap KET dengan kadar HbA1c didapatkan hasil bermakna dengan kekuatan sedang untuk usia 46–55 tahun (r=0,42;p=0,02). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara massa lemak viseral dengan kadar HbA1c plasma.

ABSTRAK
The prevalence of obesity in Indonesia is increasing. Obesity, as the consequence of greater energy ingested than energy expended, cause an increase in total body fat mass including visceral fat mass that underlie degenerative diseases. The aim of this study was to find correlation between ratio of energy intake (EI) to individual total energy requirement (TER) with visceral fat mass and HbA1c levels in obese subject. The method used in this study was cross sectional, held in the institution of Balaikota DKI Jakarta during September to October 2014. The subject was obtained by simple random sampling and 52 subjects who meet study criteria were enrolled in this study. The results showed most of subjects age between 46–55 years (55,8%), majority of subjects were female (65,4%), with the same number of subjects categorized as obese 1 and obese 2. More than half of this subjects have ratio of EI to TER less than normal. Majority of the male subject have visceral fat mass greater than normal criteria (94,4%), while most of female subjects have normal criteria of visceral fat mass. All of the subjects have greater level of total body fat mass. Level of HbA1c in most of the subject are normal categories (75%). Ratio EI to TER did not correlate significantly with visceral fat mass (r=0,1; p=0,7). There were significant positive correlation between ratio EI to TER with HbA1c level in age of 46–55 year (r=0,42;p=0,02). Visceral fat mass did not correlate significantly with HbA1c plasma levels."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Utami Dewi
"Latar Belakang: Stroke iskemia merupakan disfungsi neurologik area tertentu atau menyeluruh akibat gangguan aliran darah ke otak yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Berbagai faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, hipertensi, diabetes melitus, obesitas berperan menyebabkan pembentukan aterosklerosis, iskemia serebral selanjutnya menyebabkan stroke iskemia. Stroke iskemia dan sejumlah penyulit akan menimbulkan defisit neurologi yang menyebabkan malnutrisi, dehidrasi, keluaran yang buruk dan kualitas hidup menurun. Terapi medik gizi klinis berperan memberi nutrisi optimal, membatasai natrium, mengontrol glukosa darah dan memperhatikan volume cairan yang diberikan sehingga status nutrisi tetap terjaga, memperbaiki keluaran, dan mencegah rekurensi.
Metode: Serial kasus ini memaparkan empat kasus stroke iskemia pada pasien perempuan dan laki-laki dengan rentang usia 53 ndash;66 tahun, dengan penyulit seperti disfagia, perdarahan GIT dan pneumonia, disertai komorbiditas yaitu DM tipe 2, hipertensi, dan chronic kidney disease,. Keempat pasien membutuhkan dukungan nutrisi akibat komplikasi stroke iskemia yaitu disfagia dengan risiko terjadinya malnutrisi, dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Satu pasien dengan berat badan normal, 1 pasien BB lebih, dan 2 pasien obes I. Masalah nutrisi yang dihadapi keempat pasien ini adalah asupan makro dan mikronutrien yang tidak optimal, jalur pemberian nutrisi, kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi selama sakit, anemia, hiperglikemia, dislipidemia, gangguan fungsi ginjal dan keseimbangan cairan. Terapi medik gizi klinik diberikan sesuai rekomendasi stroke iskemia dan disesuaikan dengan komorbidnya. Pemantauan pasien meliputi keadaan umum, hemodinamik, analisis dan toleransi asupan, monitoring terhadap kadar glukosa darah, fungsi ginjal, keseimbangan cairan, elektrolit dan kapasitas fungsional.
Hasil :Ketiga pasien pada serial kasus menunjukkan perbaikan klinis, berupa tekanan darah terkontrol, kadar glukosa darah terkontrol, dan kapasitas fungsional yang membaik. Satu pasien meninggal pada hari perawatan ke-35 akibat sepsis.
Kesimpulan:Terapi medik gizi klinik yang optimal dapat memperbaiki kondisi klinis pada pasien stroke iskemia dengan DM tipe 2 dan penyulitnya.

Background: Ischemic stroke is a partial or comprehensive neurological disfunction caused by cerebral blood flow disturbance as basis of tissue damages. A diversity of non modified and modified risk factors such as age, sex, family history, hypertension, diabetes mellitus, and obesity act as underlying causes to atherosclerosis, ischemia cerebral, that lead to ischemic stroke. Ischemic stroke with accompanying comorbidity will inflict neurological deficit causing malnutrition, dehydration, bad outcome and the diminution quality of life. The role of nutritional medical therapy is pivotal for optimal nutritional support, sodium intake restriction, and glycemic control with the goal to maintain nutrition status, improve outcome and prevent recurrence.
Methods: The case series describes four ischemic stroke cases with complications such as dysphagia, gastrointestinal bleeding, and pneumonia, and aggravated by DM type II, hypertension, and chronic kidney disease comorbidity, in males and females aged 53 ndash 66 years old. Due to risk of malnutrition, dehydration and electrolyte imbalance caused by dysphagia, nutrition support was required by all patients to treat this ischemic stroke complication. One patient was normoweight, while three other cases included one overweight and two obese I patients. The nutritional problems faced by these four patients laid on the non optimal macro and micro nutrient intake, route of nutrient intake, nutrition composition imbalance during ill period, anaemia, hyperglycaemia, dyslipidemia, decrease of renal function, and fluid imbalance. Nutritional medical therapy was given according to recommendations for ischemic stroke and adjusted with its comorbidity. Patients rsquo monitoring was done including their general condition, hemodynamic, intake analysis and tolerance, monitoring in blood glucose, kidney function, fluid balance, electrolyte and functional capacity.
Result: Three patients in the case series showed positive changes in clinical conditions, shown by improvement in blood pressure, blood glucose, and functional capacity. One patient died on the 35th treatment day due of sepsis.
Conclusion: Optimal nutritional medical therapy plays important role in improving clinical conditions of ischemic stroke patient with DM type 2 and other complications.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Utami Dewi
"Latar belakang dan tujuan: Diabetes mellitus dapat meningkatkan risiko infeksi, kematian dan kegagalan terapi pada kasus TB paru. Gambaran radiografi toraks penderita TB dengan komorbid DM telah dilaporkan dengan hasil yang bervariasi. Adanya perbedaan hasil tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor kontrol glikemik penderita DM. Nilai Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) diketahui berkaitan dengan kontrol glikemik dan infeksi tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran radiografi toraks penderita TB DM berdasarkan kontrol glikemik  yang dikaji dengan Neutrophil Lymphocyte Ratio dibandingkan dengan gambaran radiografi toraks kelompok TB non DM.
Metode: Uji komparasi dengan pendekatan potong lintang yang membandingkan proporsi karakteristik lesi foto toraks pada kelompok TB DM (DM terkontrol 25 orang dan DM tidak terkontrol 62 orang) dengan radiografi toraks kelompok TB non DM (87 orang). Analisis data kemudian dilakukan dengan uji chi square dan uji mutlak Fisher.
Hasil: Temuan lesi yang terbanyak dari kelompok TB DM terkontrol, TB DM tidak terkontrol dan TB non DM berupa fibroinfiltrat (68% vs 75,8% vs 67%). Lokasi lesi opasitas yang tersering ditemukan untuk ketiga kelompok adalah di lapangan atas paru kanan. Lesi opasitas yang melibatkan lapangan bawah paru kanan lebih sering ditemukan pada penderita TB DM tidak terkontrol dengan NLR ≥ 4 (40%), dengan nilai p <0,05. Terdapat kecenderungan luas lesi opasitas sangat lanjut pada kelompok TB non DM sedangkan luas lesi minimal lebih banyak ditemukan pada kelompok TB DM terkontrol dengan NLR < 4, namun tidak berbeda bermakna secara statistik. Terdapat kecenderungan lokasi kavitas yang lebih sering di lapangan atas kanan pada kelompok TB non DM (13,8%), namun tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada perbandingan diameter kavitas dan lokasi kavitas pada ketiga kelompok.
Simpulan: Lesi opasitas atipikal yang melibatkan lapangan bawah paru kanan lebih sering ditemukan pada radiografi toraks penderita TB DM tidak terkontrol dengan NLR ≥ 4.

Background and purpose: Diabetes mellitus can increase the risk of infection, death and therapeutic failure of lung tuberculosis. Chest radiograph images of TBDM patient have been reported with varying results. These differencescan be influenced by glycemic control of these patients. The value of Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) is known to be associated with glycemic control and tuberculosis infection. This study aims to determine the chest radiographs of TB DM patients based on glycemic control studied by Neutrophil Lymphocyte Ratio compared to chest radiograph of TB non-DM group.
Methods: Comparative test with a cross-sectional approach comparing the characteristics proportion of chest radiograph lesions between TB DM group (25 people of controlled DM and 62 people of uncontrolled DM) andTB non-DM group (87 people). Data analysis was then carried out by the chi square and fisher exact test.
Results: Fibroinfiltrates are the most common lesions found from TB with controlled DM group, TB with uncontrolled DMgroup and TB non-DM group. (68% vs 75.8% vs 67%). The most common location for opacity lesions of the three groups is in the upper right lung. Opacity lesions involving the lower right lung are more often found in TB patients with uncontrolled DM with value of NLR ≥ 4 (40%), withpvalue<0.05. There is a tendency of far advanced opacity lesions in the TB non-DM group while the minimal lesions are more common in TB with controlled DM group with NLR < 4, but there is no significant difference statistically. There is also tendency for cavity locations in TB non-DM group to be more frequent in the upper right lung(13.8%), but there is no significant difference in comparison of cavity diameter and cavity location in the three groups statistically.
Conclusion: Atypical opacities lesions involving the lower right lung are more often found on chest radiographs of TBpatient with uncontrolled DM with value of NLR ≥ 4."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>