Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Untoro
Abstrak :
ABSTRAK
Gerakan 4 Mei 1919 (Wusi yundong) besar pengaruhnya dalam konteks sejarah modern Cina. Dalam hubungan ini Gerakan 4 Mei 1919 akan ditinjau dari sudut nasionalisme dan perbandingannya dengan patriotisme. Nasionalisme yang dimaksud adalah mengacu kepada usaha yang dirintis khususnya oleh Hu Shi sejak tahun 1917. Hu Shi berpendapat bahwa nasionalisme (finzu zhuyi) merupakan istilah yang baru di Cina, sebabnya ialah karena ia melihat nasionalisme sebagai bagian dari 3 Prinsip Kerakyatan (.Sanmin zhuyi), yang diperkenalkan oleh SunYatsen. Tetapi meskipun demikian nasionalisme sebagai kesadaran berbangsa menurut Hu Shi tidak pernah lepas dari sejarah Cina. Akar dari nasionalisme adalah kesatuan sejarah, kcbudayaan, dan suku-bangsa (Nourse, 1942: 335). Untuk dapat menyatukan ketiga unsur tersebut adalah dengan penera_pan bahasa sehari-hari (baihua) sebagai lingua franca, baik dalam media sastra mau pun di pelbagai sarana pendidikan formal. Jadi dalam hal ini pengertia.n nasionalisme dapat di_terjemahkan sebagai kesetiaan tertinggi yang diberikan hanya kepada negara berbangsa tunggal (a state of mind in which the individual feels that everyone owes his supreme secular.
1986
S13070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untoro
Abstrak :
Nama diri adalah kata yang digunakan sebagai penanda identitas diri seseorang. Pemilihan nama diri merupakan sebuah proses identifikasi yang dipengaruhi oleh faktor budaya serta konteks zaman. Perbedaan referensi nama diri orang Jawa dalam konteks tradisional dan global merupakan keniscayaan. Referensi nama-nama dalam konteks tradisional mengakar pada budaya lokal, sedangkan pada konteks global menunjukkan keberagaman referensi. Keberagaman ini mengindikasikan adanya perubahan referensi dalam proses semiosis pemilihan nama. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan referensi yang digunakan orang Jawa dalam menentukan nama diri dalam konteks tradisional dan global. Penelitian ini merupakan penelitian onomastik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna Ogden Richards 1952 dan proses semiosis Pierce 1940 . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data diperoleh dari: 1 sumber tertulis yang berupa data kelahiran warga Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, 2 wawancara, dan 3 kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa referensi nama dalam konteks tradisional merupakan penanda identitas budaya, sedangkan dalam konteks global cenderung tidak merepresentasikan kebudayaan miliknya. ...... The personal name is an important marker of identity. Choosing a personal name is a process that is influenced by both culture and the ever changing context of the times. The reference of Javanese names, rooted in local culture are familiar, but in the new global culture they take on new and diverse forms. This diversity reflects a change in the process of name semiosis. The purpose of this onamatic study is to explain the different references that the Javanese use in determining personal names in both the traditional and new global context. The study is based on the theory of meaning originating in Ogden Richards 1958 and the process of semiosis in Peirce 1940 . A descriptive qualitative method is used. Data is obtained from 1 written sources in the form of birth data of Javanese individuals from Sukorejo, Ngasem, and Kediri, 2 interviews, and 3 a questionnaire. The study shows that reference of personal names in traditonal and global contexts does indeed differ. In particular, names in a global context do not represent traditional Javanese culture.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untoro
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang pengembangan strategi pemasaran di RSKO Jakarta tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini RSKO Jakarta berada pada sel V, yaitu dalam posisi hold & maintain. Strategi yang umum dipakai pada posisi tersebut adalah strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Alternatif strategi pemasaran tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Pengembangan strategi pemasaran juga diperlukan karena setiap tahunnya kondisi eksternal maupun internal senantiasa mengalami perubahan. Diperlukan pula dukungan manajemen puncak serta kesadaran dari para staf tentang pentingnya pemasaran agar strategi pemasaran tersebut dapat berjalan lebih optimal. The focus of this study is the development of marketing strategy at RSKO Jakarta in 2011. The study was a qualitative research with descriptive analytic design. The result of this study, RSKO Jakarta located on the cell V, which is in position to hold and maintain. The strategy commonly used in these position are product development and market penetration strategy. The alternative marketing strategies should be implemented with sustainable and integrated. Development of marketing strategy is also needed because every year the external and internal conditions constantly changing. Top management support and awareness from staff about the importance of marketing will makes marketing strategy can be more optimal.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S571
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emmanuella Gayatri Untoro
Abstrak :
Latar belakang: Tujuan dari perawatan pulpa gigi adalah terjadinya regenerasi. Sel punca mampu menghasilkan sekretom yang mengandung growth factor bila dibiakkan pada suatu medium. Hal ini membawa perubahan pada terapi berbasis sel menjadi terapi dengan menggunakan sekretom dari sel punca. Tujuan: Menganalisis potensi CMWJ terhadap proliferasi sel fibroblas dalam berbagai konsentrasi. Metode: Sel fibroblas setelah starvasi dibiakkan dalam CMWJ konsentrasi 12,5; 25 dan 50 . Setelah 2 hari sel fibroblas dihitung menggunakan alat hitung sel otomatis. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna p le;0,05 jumlah sel pada kelompok 12,5 dan 50. Kesimpulan: konsentrasi 12,5 CMWJ memiliki potensi terbesar terhadap proliferasi sel fibroblas.
Background: The goal of dental pulp treatment is regeneration instead of repair. Stem cells from Wharton's Jelly umbilical cord can secrete growth factors in cultured medium. These secretome may open future therapeutic options for cell free based therapies. Objectives: This study was performed to evaluate potency of CMWJ in improving serum starved fibroblast. Methods: A quasi experimental design was done in serum starved fibroblasts. After cultured in 12.5 25 and 50 concentration of CMWJ for 48 hours, the proliferation was measured by using automatic cell count machine. Result: Cultivation of serum starved fibroblasts showed elevation of proliferation in 12,5 concentration of WJMSCs CM compared with 50 concentration, in significant result were shown p le 0,05.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Untoro
Abstrak :
Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Bekasi merupakan bagian dari 14 Poliklinik rawat jalan dengan jumlah pasien terbanyak (21,69%) dan rata-rata 414 pasien per minggu. Pada jam-jam tertentu (antara 07.00-10.00) dan hari tertentu (Senin) jumlah pasien yang banyak menyebabkan waktu tunggu menjadi panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pasien, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan mengembangkan model antrian yang sesuai agar pasien tidak perlu menunggu lama dan fasilitas yang tersedia dipergunakan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional dan penelitian operasional dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil secara stratified random sampling dari 20% pasien Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Bekasi pada hari kerja dari tanggal 2 Juni sampai dengan 7 Juni 1997. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa: rata-rata kedatangan (lamda) adalah 16 pasien tiap jam, rata-rata pelayanan (miu) adalah 10 pasien tiap jam, lama tunggu pemeriksaan 1 jam 22 menit dengan utilisasi sebesar 52,59 %. Faktor-faktor yang menyebabkan waktu tunggu dalah sistem antrian, lama pemeriksaan dokter, kedatangan dokter terlambat dan kedatangan pasien yang tidak terjadual. Untuk mengurangi waktu dibuat model antrian M-M-2-I, dari hasil simulasi tersebut didapat rata-rata lama menunggu pasien dalam antrian sebesar 4 menit dan waktu tunggu dalam sistem sebesar 9 menit. Dengan menggunakan model ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan utilisasi melalui peningkatan displing kedatangan dokter dan penjadwal kedatangan pasien.
Internal Medicine Outpatient Department is one of fourteen outpatient department in Bekasi District Hospital. This outpatient department has the highest number of patients compared to other, with an average 414 patients per week. During the peak hours between 07.00-10.00 and on Monday, the number of patients visiting outpatient is high and they have to wait for a long time before doctor s examination. The objective of this study was to find out of the waiting time of the patient, the contributing factors, and to develop appropriate queueing model to avoid a long waiting time and increase the utilization of facilities effectively. This study was a combination of cross sectional and operational research by using quantitative analysis. Sample was taken from 20% of Internal Medicine OPD in Bekasi District Hospital who came in workdays from 2 June up to 7 June 1997. Data analysing was done by using Microsoft Excel 5.0 software with Queueing System Simulation (QSB). This study revealed that the average waiting time is 72 minutes and the average proportion of patients came from 07.00-10.00 is 95%. It was found out that the factors that cause a long waiting time were the queueing system, the length of doctor s examination, the unpunctuality of doctor s arrival and the patient s unscheduled visit. In order to reduce the waiting time one model was developed, namely the queueing model M-M-2-1. Based on simulation it was indicated that the average time patient has to queue is 4 minutes and the waiting time in the system is 9 minutes. By using this model, it is expected that the waiting time could be decreased and utilization of service can be increased through improving the punctuality of doctor s arrival and scheduling the patients visit.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T9536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koma Untoro
Abstrak :
ABSTRAK
Pada mulanya PT Danareksa yang merupakan badan usaha milik negara adalah perusahaan yang terbesar pada Pasar Modal Indonesia baik sebagai Penjamin Emisi maupun sebagai Perantara Perdagangan Efek dan Pedagang Efek. Bahkan sebagai Pengelola Sertifikat Saham PT Danareksa memonopoli hingga sekarang.

Akan tetapi dengan adanya deregulasi Pasar Modal dan perbankan menyebabkan persaingan ketat. Keadaan tersebut belum dapat diatasi oleh Danareksa. Sebagai akibatnya pangsa pasar Danareksa mengalami penurunan walaupun secara absolut ada kenaikan penjualannya.

Untuk mengatasi penurunan pangsa pasar tersebut Danareksa perlu untuk merubah konsep marketingnya yaitu dari konsep menarik konsumen sebanyak-banyaknya menjadi konsep marketing menjalin hubungan balk dengan konsumen. Konsep tersebut menekankan pada penciptaan hubungan jangka panjang dan pemberian multi jasa melalui pemuasan seluruh kebutuhan jasa keuangan pelanggan.

Alasan digunakannya konsep marketing menjalin hubungan baik dengan konsumen adalah karena konsep mi mempunyai daya saing yang lebih balk dibandingkan dengan kosep menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Konsep ml tidak hanya dapat mempertahankan dan memelihara pelanggannya, tetapi juga dapat menarik pelanggan baru.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Untoro
Abstrak :
Perolehan TiO2 dari titanium yang terkandung dalam iron ore telah berhasil didapatkan melalui proses leaching. Berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan XRF dan XRD, dalam iron ore terdapat senyawa ilmenit (FeTiO3), magnetit (Fe3O4), dan hematit (Fe2O3) dengan fraksi berat berturut-turut 61.78%, 35.48% dan 2.73%. Perolehan didapat dengan menggunakan H2SO4 sebagai leaching agent pada konsentrasi 10-60%. Hasil akhir berupa TiO2 yang masih terkontaminasi dengan pengotor yang lain. Akan tetapi mineral kaya TiO2 berhasil diperoleh dengan proses leaching lanjutan menggunakan HCl. Analisis kuantitatif dengan XRD dan diperkuat dengan GSAS berhasil didapatkan TiO2 sebanyak 64.74% dalam bentuk campuran antara rutil dan anatase. Tingkat perolehan TiO2 dari iron ore secara perhitungan, meningkat menjadi 95.01% setelah melalui proses leaching lanjutan menggunakan HCl.
Recovery of TiO2 from titanium containing iron ore has been done by a leaching process. According to qualitative and quantitative analysis by XRF and XRD, the iron ore consisted of ilmenite (FeTiO3), magnetite (Fe3O4), and hematite (Fe2O3) with weight fraction respectively 61.78%, 35.48%, and 2.73%. The recovery employed an H2SO4 acid of concentration 10% - 60% as the leaching agent. This resulted is TiO2 along with other impurities as the final product. However, TiO2 rich products were obtained after further leaching steps by HCl. Quantitative analysis by XRD assisted by GSAS indicated that up to 64% TiO2 in form of a mixture between rutile and anatase was successfully recovered. The yield of TiO2 from iron ore based on calculated was then 95.01% after further leaching steps by HCl.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidiono Untoro
Abstrak :
Peningkatan taraf hidup dan temperatur rata-rata yang tinggi di Indonesia membuat penggunaan elektronik pengkondisi udara meningkat. Hal tersebut akan bertolak belakang dengan usaha mewujudkan Indonesia hemat energi. Pemerintah mengeluarkan peraturan menteri ESDM nomor 7 tahun 2015 tentang penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label tanda hemat energi untuk AC dengan ruang lingkup maksimal 27.000 Btu/h jenis single split wall mounted. Prosedur mendapatkan label tanda hemat energi dengan persyaratan pengujian kinerja piranti pengkondisi udara yang mengacu kepada SNI 19-6713-2002 diadaptasi dari ISO 5151. Metode pengujian kinerja dapat dilakukan menggunakan metode entalpi udara. Rangkaian metode entalpi udara yang digunakan adalah tunnel. Rangkaian tunnel dengan udara dari piranti pengkondisi udara yang diuji dimasukan ke alat pengukur beban pendinginan kemudian udara dilepaskan ke ruang pengkondisian. Ruang pengkondisian merupakan ruang terisolasi dengan alat pengkondisi udara untuk mencapai kondisi standar pengujian. Kondisi standar pengujian untuk ruang pengkondisian piranti pengkondisi udara unit dalam 27°C dan RH 47% dan untuk unit luar 35°C dan RH tidak dipersyaratkan. Ruang pengkondisian dicapai kondisinya menggunakan alat pengkondisi ruangan yang dilengkapi coil pendingin, coil pemanas, dan penambah kelembaban hanya pada ruang unit dalam. Sistem refrigerasi dari alat pengkondisi ruangan pengkondisian menggunakan air cooled chiller dengan sistem heat recovery. Sistem heat recovery sebagai suplai untuk air panas yang digunakan coil pemanas. Sistem kontrol alat pengkondisi udara ruang pengkondisian menggunakan laju aliran air dingin coil pendingin, air panas coil pemanas, dan mist air alat penambah kelembaban sebagai variabel kapasitas pendinginan, pemanasan dan penambah kelembaban. ......Lifestyle and the high average temperature in Indonesia makes use of air conditioning increases. It would be contrary to the energi saving effort towards Indonesia. The government released rules of minister ESDM number 7 2015 about implementation standard of energi efficiency and energi labelling for AC unit with maximum capacity 27.000 Btu/h single split wall mounted type. The procedure to get a label and requirement of testing AC has refer to SNI 19-6713-2002 which adopted from ISO 5151. Method of testing AC can be done using air enthalpy method. Using tunnel air enthalpy test method arrangement. In tunnel air ethalpy, air from testing unit entered to the cooling load measuring instruments and then released into the climatic chamber. Climatic chamber is a insulated chamber with air conditioning apparatus to reach standard test condition. Standard testing condition for climatic chamber for indoor unit in 27 °C with RH 47% and for the outdoor unit 35 °C with RH not required. The condition is achived using a air conditioning apparatus that is equipped with cooling coil, heating coil, and humidifer only for indoor unit testing. Refrigeration system for using air cooled chiller with heat recovery system. Heat recovery system as a supply of hot water used for heating coil. The control system of room air conditining apparatus using a flow rate of chilled water cooling coil, hot water heating coil, and air mist moisture as a variable capacity cooling, heating, and humidification.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Anindya Untoro
Abstrak :
Pteraeolidia ianthina adalah Nudibranchia yang dapat ditemukan di Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Pulau Rambut dan Pulau Air merupakan dua pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki kondisi berbeda akibat perbedaan jarak dengan perairan Teluk Jakarta yang tercemar. Perbedaan kondisi kedua pulau dapat berpengaruh terhadap kandungan metabolit biota perairan, termasuk P. ianthina. Penelitian dilakukan untuk menganalisis profil metabolit sekunder sampel P. ianthina dari Pulau Rambut dan Pulau Air. Tujuh sampel P. ianthina diambil dari kedua pulau dengan metode jelajah bebas dan dipreservasi menggunakan metanol 96%. Sampel dibuat menjadi ekstrak kasar untuk dianalisis lebih lanjut. Ekstrak yang didapat dianalisis menggunakan instrumen HPLC. Data kromatogram HPLC dianalisis lebih lanjut menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan Hierarchical Cluster Analysis (HCA). Hasil analisis kromatogram HPLC ke-7 sampel menunjukkan 5 common peak dengan luas area yang berbeda yang menandakan keberadaan senyawa yang sama pada setiap sampel dengan konsentrasi yang berbeda. Hasil analisis PCA dan HCA mengelompokan sampel menjadi 2 klaster. Pengelompokan yang didapat tidak sesuai dengan lokasi pengambilan sampel. Hasil penelitian yang didapatkan kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan seperti kekeruhan dan pencemaran serta faktor usia sampel. ......Pterarolidia ianthina is a Nudibranch that can be found on Thousand Island, DKI Jakarta, including at Rambut Island and Air Island. These two island have different environmental characteristics due to their locations relative to the poluted Jakarta Bay waters. These differences may affect the metabolic profiles of the marine organisms that lives in those waters. The aim of this research is to analyze the metabolite profile of P. ianthina samples taken from Rambut Island and Air Island. Seven samples were taken from both island and preserved with 96% purity technical grade methanol. Crude extract were made from the preserved samples. The extract were then analyzed using an HPLC instrument. The chromatogram data were analyzed further using Principal Component Analysis (PCA) and Hierarchical Cluster Analysis (HCA) method. HPLC Chromatogram analysis shows 5 common peaks found on each samples with variable peak areas suggesting the existence of same metabolite compounds with different concentrations. PCA and HCA analysis shows the samples were grouped into two major clusters with no correlation to the sampling locations. The results may be due to effects of factors such as environmental factors or age variation in the samples.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiyyah Maudy Untoro
Abstrak :
Pada penelitian ini, asam laurat diesterifikasi dengan dengan senyawa antioksidan butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluen (BHT). Sintesis ester asam laurat-BHA dan ester asam laurat-BHT dilakukan melalui reaksi esterifikasi Steglich menggunakan reagen kopling DCC dan katalis DMAP. Sebelum digunakan sebagai agen antibakteri, perlu dilakukan uji toksisitas. Uji toksisitas pada produk ini dilakukan dengan menggunakan uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap larva Artemia salina L. dan diperoleh nilai LC50 dari ester asam laurat-BHA sebesar 104,91 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan bersifat toksik sedang pada ester asam laurat-BHA. Ester asam laurat-BHA dan ester asam laurat-BHT yang terbentuk tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada bakteri gram positif, Straphylococcus aureus. Adapun pada bakteri gram negatif, Escherichia coli, menunjukkan kemampuan inhibisi dengan efektivitas sedang, sehingga berpotensi sebagai agen antibakteri. ......In this study, lauric acid was esterified with antioxidant compounds BHA and BHT. Synthesis of lauric acid-BHA ester and lauric acid-BHT ester was carried out through the Steglich esterification reaction using DCC coupling reagent and DMAP catalyst. Before being used as an antibacterial agent, this ester product needs to be tested for toxicity. Toxicity test on this product was carried out using brine shrimp lethality test (BSLT) on Artemia salina L. larvae and obtained LC50 values of lauric acid-BHA esters of 104,91 ppm. These results indicated that the resulting product had medium toxic for the lauric acid-BHA ester. Lauric acid-BHA ester and lauric acid-BHT ester formed did not show any antibacterial activity on gram-positive bacteria, Straphylococcus aureus. As for the gram-negative bacteria, Escherichia coli, it showed an inhibitory activity with moderate effectiveness so it might be an antibacterial agent.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>