Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kendar Umi Kulsum
"Lengger merupakan salah satu jenis tarian seni tradisi yang menonjolkan citra seksualitas perempuan hingga menimbulkan polemik di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesenian tersebut dari sudut pandang si pelaku, yaitu bagaimana lengger mendefinisikan kehidupan dan profesi yang mereka jalani. Oleh karena itu perspektif reflekti f kritis diharapkan mampu mengangkat fenomena kehidupan perempuan penari lengger. Melalui observasi dan wawancara yang disertai dokumentasi foto dan rekaman video peneliti mencoba mengungkapkan temuan tentang penari lengger dalam kajian estetika . feminis. Peneliti membagi temuan lapangan dalam dua bab, yang pertama adalah persoalan perempuan penari lengger, dan kesenian lengger itu sendiri. Kedua, kebebasan penari lengger dalam menampilkan citra tubuhnya menjadikan tubuh mereka otonom dan isu suballeterni. Ketiga, tesis ini mengeskplorasi hilangnya dikotomi subyek dan obyek antara penari dengan audiens. Marginalisasi terhadap perempuan disebabkan oleh penampilan penari yang menggoda. Tesis ini akhirnya mengungkapkan perempuan yang mampu memberdayakan diri mereka sendiri.

Lengger is one of the traditional dance which expose women sexuality. Many women issue arises in this topic. Mainly, the voice of lengger's existence, their way of life and thought are being questioned and streghthened. The phenomena of lengger's reality is depicted through feminist estethics with critical prespective. The method used are depth interviews, filming presentation and photos. Lengger's discourse in this thesis is divided in two chapter, first, setting problem of women dancers and existence of lengger it self. Second, the freedom question of body autonomy, and lengger subaltern issues. Third, this theses explore the vanishing dichotomy of subjected and object between dencer and audience. Finally, desire and seduction presented by lengger dancers is heavily discussed. Lengger performances has always been trivilized because of their seductress appearence, therefore being marginalized. This thesis concludeds that lengger dancers are powerfull women."
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kulsum
"Konsep green hospital merupakan manajemen perubahan yang menjadi kebutuhan di RS yang dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan, meningkatkan kenyamanan dan produktivitas serta menjaga kelestarian sumber daya alam berkelanjutan Dalam memberikan pelayanan kesehatan, RS menggunakan energi berupa listrik, air, bahan bakar, makanan pasien dan bahan bangunan. RS juga memproduksi limbah medis dan non medis. Hal tersebut dapat menjadi kontribusi terhadap perubahan iklim apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini menilai kesiapan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta yang mengacu pada standar nasional Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). Penelitian ini berupa studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui observasi untuk mengamati dan menelaah berbagai objek dalam penelitian, melakukan pengukuran dan mengisi ceklis pada instrumen/tools. Dari hasil penelitian diketahui bahwa RSPON dapat memenuhi total nilai nilai 58 atau 49,57% dari maksimal 117 nilai dari total kriteria yang dipersyaratkan dalam Greenship. Berdasarkan perolehan nilai tersebut maka sesuai dengan peringkat Greenship GBCI, RSPON mendapatkan peringkat Silver (Perak). Untuk memperbaiki peringkat, masih dapat dengan cara menyediakan parkir sepeda, menambah luasan ruang terbuka hijau, pemasangan sistem pemantauan energi, daur ulang sampah organik, daur ulang air olahan IPAL melakukan konservasi air bersih, mencoba menggunakan teknologi panel surya (solar cell) serta mengintegrasikan efisiensi energi ke dalam program pemeliharaan.

The green hospital concept is change management which becomes a hospital need in order to lower energy consumption significantly, intensify amenities and productivity, along with preserve the sustainable natural resources. Hospital consumes electricity, water, fuel, patient's foods, and also building materials while giving the health service. It also produces medical and non-medical waste. If all of them are unmanaged well, they may contribute to the global warming occurrence. This research is held to assess the National Brain Hospital Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta's readiness toward a national standard called Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). The study used in this research is a case study with a qualitative approach through observation to monitor and analyze the research objects, make measurements, and also checklist the instrument/tools. The research has shown that National Brain Hospital gained 58 or 49,57% from the maximum score of 117 of Greenship's requirement total criteria. Based on that score, National Brain Hospital was rated as a Silver category. In order to improve the rank, it needs to provide the bicycle parking area, add the green open space, install the energy monitoring system, do the organic waste recycle, recycle the water produced by the wastewater treatment plant, perform the clean water conservation, try to use solar cell technology, and also integrate the energy efficiency to the maintenance program."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library