Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Uktolseja, Fega
Abstrak :
Kedudukan calon penumpang dalam kepailitan perusahaan jasa transportasi udara menurut penulis sangat lemah. Hal ini bertentangan dengan hak-hak calon penumpang sebagaimana telah di atur dalam UU Perlindungan Konsumen dan UU Penerbangan. Namun, dalam kepailitan prioritas perlindungan calon penumpang atas pengangkutan udara berubah dan hanya diposisikan sebagai kreditor konkuren yang akan mendapatkan ganti rugi yang paling akhir. Hal ini sangat merugikan calon penumpang sebagai konsumen. Untuk memperoleh haknya calon penumpang yang dirugikan bisa mengajukan upaya hukum. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh penumpang yang dirugikan dalam kepailitan perusahaan jasa transportasi udara, meliputi: mengajukan gugatan sendiri; mengadu ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; mengadu ke Lembaga Konsumen, dan Gugatan Kelompok.
......The position of passengers in air transportation services company bankruptcy by the author is very weak. This is contrary to the rights of passengers as regulated in the Law on Consumer Protection and Aviation Law. However, in bankruptcy protection priority over air transport passengers changed and only positioned as concurrent creditors who would get the final compensation. This is very detrimental to the passengers as customers. To obtain the right candidate aggrieved passengers can file legal action. Remedy which can be done by the passengers were harmed in the bankruptcy of air transportation services, include: filing a lawsuit itself; complained to the Consumer Dispute Settlement Body; complained to the Consumer Council, and Class Action.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41995
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library