Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Afriani
Abstrak :
Masalah utama yang dihadapi perawat di Indonesia adalah masalah kualitas sumber daya manumur. Sistem jenjang karir merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor determinan yang mempengaruhi ekspektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Desain penelitian Korelasi Deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 145 perawat dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Berganda. Terdapat hubungan dukungan atasan (p value = 0,000) dan dukungan teman sejawat (p value = 0,030) dengan ekpektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Dukungan atasan (OR = 3,806) dan jenis kelamin (OR = 2,278) merupakan faktor yang paling dominan dengan ekspektasi perawat. Penelitian ini merekomendasikan agar pimpinan rumah sakit mendukung sistem jenjang karir dan memotivasi perawat meningkatkan kompetensi melalui sistem jenjang karir sehingga ekspektasi perawat meningkat terhadap manfaat dari sistem ini.
The main problem faced by nurses in Indonesia is a nursing quality. Nursing Clinical Ladder System (CLS) is one way to improve the quality of nurses in providing nursing care. This study is aimed to identify determinant factors affecting nurses? expectations towards the implementation of nursing clinical ladder system. This research using cross sectional descriptive correlation and simple random sampling technique, and has involved 145 nurses. Data were analyzed by Chi-Square test and Multiple Logistic Regression. There is found a significant relationships between leader?s support (p= 0,000) and colleagues? support (p= 0,030) and the nurses' expectations towards the implementation of CLS. The leader support (OR= 3,806) and the gender factor (OR=2,278) are the dominant factors of nurses? expectation. It is recommended that hospital leaders support CLS and motivate nurses to improve their competence through this system so that CLP will increase the nurses? expectation to the benefits of CLS.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Afriani
Abstrak :
Aktivitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit masih belum sesuai dengan ruang lingkup keperawatan dan amanah undang-undang keperawatan. Perawat banyak melakukan aktivitas diluar tugas dan kewenangannya sehingga beban kerja perawat dan asuhan yang terlewatkan meningkat. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Model ini dikembangkan melalui tahapan yaitu penelitian kualitatif deskriptif, observasi aktivitas perawat dan derivasi dari teori keperawatan yaitu teori Human Need dari Virginia Henderson teori Goal Attainment dari Imogene King dan teori Aktivitas dari Yurjo Engestrom. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model Alokasi Aktivitas Perawat (AAP) terhadap beban kerja, asuhan yang terlewatkan dan kepuasan pasien. Desain yang digunakan adalah Pra-Eksperimen (Pra-Experiment Design) tanpa control group dengan tiga kali pengukuran yaitu sebelum intervensi, setelah 1 bulan dan pengukuran 2 bulan setelah intervensi. Responden yang terlibat dalam penelitian terdiri dari 48 perawat pada dua ruangan intervensi. Pengukuran juga dilakukan pada pasien sejumlah 257 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model AAP diterapkan melalui asuhan keperawatan dan berpengaruh secara signifikan terhadap beban kerja (p-value 0,009), asuhan yang terlewatkan (p-value 0,001) dan kepuasan pasien (p-value 0,035). Model AAP mampu menurunkan beban kerja dari 66,89 menjadi 62,75 dari nilai tertinggi 100 (turun 6,2%), mampu menurunkan asuhan yang terlewatkan dari 25,56 menjadi 21,88 dari nilai tertinggi 100 (turun 14,4%) dan mampu meningkatkan kepuasan pasien dari 77,99 menjadi 82,60 dari nilai tertinggi 100 (naik 6%). Model ini disarankan untuk digunakan pada pelayanan keperawatan terutama di rumah sakit dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. ......The nurse's activities in providing nursing care in the hospital are still not in accordance with the scope of nursing and the mandate of nursing law. Nurses do a lot of activities outside of their duties and authorities so that the workload of nurses and overlooked care increases. It also affects patient and family satisfaction. This study aims to test the effect of the Nurse Activity Allocation model on workload, missed care and patient satisfaction. The design used is a quasi-experiment without control with three measurements, namely before the intervention, after 1 month and measurement 2 months after the intervention. The respondents involved in the study consisted of 48 nurses in two intervention rooms. Measurements were also taken on 257 patients. The results showed that the AAP model can be applied through nursing care and has a significant effect on workload (p-value 0.009), missed care (p-value 0.001) and patient satisfaction (p-value 0.035). The AAP model was able to reduce the workload score from 66.89 to 62.75 (down 6,2%), was able to reduce missed care from 25.56 to 21.88 (down 14,4%) and was able to increase patient satisfaction from 77.99 to 82.60 ( up 6%) from the highest score 100. This model is recommended to be used in nursing services, especially in hospitals in an effort to improve the quality of nursing care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Afriani
Abstrak :
Masalah utama yang dihadapi perawat di Indonesia adalah masalah kualitas sumber daya manusia.Sistem jenjang karir merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dukungan atasan dan teman sejawat ekspektasi perawat dalam penerapan jenjang karir di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 145 perawat di salah satu rumah sakit Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan teknik simple random sampling.Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik Berganda. Terdapat hubungan dukungan atasan (p value = 0,000) dan dukungan teman sejawat (p value = 0,023) dengan ekpektasi perawat terhadap penerapan jenjang karir di rumah sakit. Dukungan atasan (OR = 3,806) dan jenis kelamin (OR = 2,278) merupakan faktor yang paling dominan dengan ekspektasi perawat. Penelitian ini merekomendasikan agar pimpinan rumah sakit mendukung sistem jenjang karir dan memotivasi perawat meningkatkan kompetensi melalui sistem jenjang karir sehingga ekspektasi perawat meningkat terhadap manfaat dari sistem ini.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Afriani
Abstrak :
Nursing career paths in public health centers have not been well established compared with nurses in hospitals. It is because the nursing career path has a different organizing system, which then becomes an obstacle in implementing the career path for nurses in primary health care. Therefore, this study aimed to identify the relationship between institutional and nurses’ readiness in implementing nursing career paths within public health centers. A cross-sectional study design with questionnaire as instrument was used in this research. A consecutive sampling technique was used to select 93 nurses from 13 public health centers. Furthermore, to identify the objective of this research, the Spearman's correlation coefficient was used to determine the relationship between paired data. The results found that institutional readiness was 64 or 71.9% of maximum values, yet nurses readiness was 112 or 74.5% of maximum values. Thus, it can be concluded that there was a meaningful relationship between institutional and nurses readiness with career path implementation (p< 0.001), indicating a strong positive relationship (r= 0.521). The results of this study are expected to become a baseline data for public health centers and public health offices to establish a professional nursing career path in public health centers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
610 JKI 24:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library