Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triyanti
Abstrak :
A cross-sectional study was conducted to investigate the problem of nutritional status and intestinal helminthiasis among underfive children in three selected refugee centers in Kupang District, East Nusa Tenggara and to identify possible relationship between intestinal helminthiasis and nutritional status. A number of 188 children 12-59 months of age were involved in this study. All three refugee centers showed that Ascaris lumbricoides was most common (29.0% in Naibonat, 28.8% in Noelbaki and 23.4% in Tuapukan), followed by hookworm (25.8% in Naibonat, 10.0% in Noelbaki and 3.9% in Tuapukan) and the least common was Trichuris trichiura (6.3% in Noelbaki, 3.2% in Noelbaki and 0% in Tuapukan). Based on the WHO?s criteria the intensity of intestinal helminthiasis in all three refugee centers were low. Nutritional status was characterized by high of prevalence of underweight, stunting and wasting in all three refugee centers. The prevalence of underweight was 28.6% in Tuapukan, 25.8% in Naibonat, and 18.8% in Noelbaki. The prevalence of stunting was 29.0% in Naibonat, 20% in Noelbaki and 23.4% in Tuapukan. While the prevalence of wasting was 8.8% in Noelbaki, 6.5% in Naibonat and 3.9% in Tuapukan. For anemia, 75% of children in Noelbaki, 71.4% in Tuapukan and 45.2% in Naibonat had haemoglobin level less than 11 g/dl. There was no significant association between the prevalence of Ascaris lumbricoides and nutritional status of children also between the intensity of Ascaris Iumbricoides and nutritional status.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T9398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanti
Abstrak :
Peralihan Tutupan lahan dan perubahan kerapatan vegetasi yang cukup luas terjadi di Kota Semarang akan berdampak pada pola Suhu permukaannya. Penelitian pola suhu permukaan Kota Semarang tahun 2001 dan 2006 bertujuan untuk mengetahui pola spatial suhu permukaan Kota Semarang pada tahun 2001 dan 2006 serta hubungannya dengan perubahan kerapatan vegetasi dan tutupan lahan berdasarkan hasil interpretasi citra. Langkah analisis dilakukan dengan teknik superimposed peta untuk masing-masing variabel dan analisis statistik dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan rata-rata suhu permukaan di Kota Semarang pada tahun 2006 lebih tinggi (22,76°C) dibandingkan pada tahun 2001 (19,39°C). Pola spatial suhu permukaan terpanas (>25°C) pada tahun 2001 maupun 2006 menunjukan pola spatial yang sama sesuai dengan perkembangan daerah urban di bagian timur Kota Semarang (kearah selatan dan barat wilayah urban). Secara keseluruhan, variasi spatial dari suhu permukaan di Kota Semarang dipengaruhi signifikan oleh kerapatan vegetasi dan tutupan lahan dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 53,1 % (tahun 2001) dan 54,7% (tahun 2006). Sementara variasi spatial dari suhu permukaan pada kerapatan vegetasi dan tutupan lahan yang sama dipengaruhi jenis penggunaan tanahnya. Selain itu dengan menggunakan persamaan regresi berganda tahun 2001 dan 2006 dapat memperkirakan suhu permukaan yang akan datang. ......The land surface transition and the change of vegetation density that have a wide range was happened in Semarang city, will be impact to the condition of land surface temperature it self. This research intent on knowing the related of land surface temperature and the change of vegetation density and also from land cover it self based on landsat image interpretation. The method of this research is by sumperimposed the map for each variable and doing multiple linear regression analysis. The result of this research is indicate the average of land surface temperature in Semarang city in year 2006 (22,76°C) is higher than year 2001 (19,39°C). The warmest temperature of the land surface temperature pattern (>25°C) either in year 2001 or 2006 is showing that there are sameness between the spatial pattern and the development of urban area on the east side of Semarang (direction to south and west from urban area). As a whole, the variant pattern of land surface temperature in Semarang city significantly influenced by vegetation density and land cover it self with coefficient (R2) approximatelly 53,1% (2001) and 54,7% (2006). Meanwhile the variant pattern of the land surface temperature from same vegetation density and land cover will be influenced by the land used. Estimating land surface temperature in the forthcoming future can be approximate using the multiple regression that used in this research.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Triyanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh otonomi dan karakteristik ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada anak menggunakan data SDKI 2012. Berdasarkan hasil analisis multinomial logit otonomi ibu dan faktor sosial ekonomi dan demografi menentukan status pemberian imunisasi dasar. Pemberian imunisasi dasar anak umur 11 23 bulan lebih cenderung dilakukan oleh ibu yang memiliki otonomi pendidikan SMA keatas berumur 20 29 tahun status ekonomi tinggi penolong persalinan oleh medis tinggal di kota dekat sarana kesehatan memiliki anak laki laki dan diurutan satu atau dua. Faktor paling mempengaruhi pemberian imunisasi dasar adalah penolong persalinan Ibu yang melahirkan di tenaga medis lebih besar kecenderungannya memberikan imunisasi dasar. ...... This research aims to study the effect of autonomy and maternal characteristics on the basis of the child's immunization using data IDHS 2012. Based on the analysis of multinomial logit maternal autonomy and socio economic and demographic factors determine the immunization status of the base. Basic immunization of children aged 11 23 months were more likely to be done by mothers who have autonomy education above high school aged 20 29 years higher economic status birth attendants by medical living in the city close to medical facilities have a boy and have one or two. The most influential factor is the basic immunization birth attendants Mothers who give birth in medical personnel greater tendency to provide basic immunizations.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Mitra Triyanti
Abstrak :
Dalam menghadapi lingkungan persaingan yang begitu ketal, para pengelola mal harus senantiasa fokus dalam upaya untuk mempertahankan loyalitas dari pengunjungnya. Untuk mempertahankan loyalitas pengunjung, manajemen mal harus benar-benar memahami bagaimana perilaku dari pengunjung malnya yang terkait dengan bagaimana persepsi mereka terhadap mal yang dikunjungi, Penelitian lni berusaha menjelaskan suatu konsep model dari proses psikologis mengenai persepsi pengunjung mal terhadap value dari suatu mal (shopper-based mall equity) dalam membentuk loyalitasnya terhadap mal tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mall image terhadap self-congruity, mengetahui pengaruh mall awareness terhadap commitment to the mall, mengetahui pengaruh seljf-congruity terhadap commitment to the mall dan mengetahui pengaruh antara commitment to the mall terhadap mall loyalty. Penelitian ini dilakukan terhadap 180 orang responden yang merupakan bagian dati populasi pengunjung Pondok lndah Mall (PIM) melalui teknik sampling non probability sampling melalui convenience sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antara dimensi-dimensi mall image meliputi mall environment, product quality, dan service quality terhadap shopper's self congruity. Sementara itu satu dimensi mall image, yaitu mall convenience tidak berpengaruh terhadap shopper's self congruity. Selain itu dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa mall awareness tidak berpengaruh terhadap commitment to the mall. Sementara itu variabel self-conguity memiliki pengaruh yang positif terhadap commitment to the mall. Dan terakhir diketahui pula bahwa commitment to the mall berpengaruh positifterhadap mall loyalty. Facing the very tight competition, mall's management should focus in pursuing and enhancing the shopper's loyalty through the mall in order to maintain the mall loyalty, mall's management should understand the behavior of their shopper which relate to their perceiptions about tbe mall. This research has trying to explain the conceptual model of the psychological process by which shopper based mall equity generates mall loyalty. The objective of this research are to find out the influence of man image to self-congruity. the influence of mall awareness to commitment to the mall, the influence of self-congruity to commitment to the mall, and the influence of commitment to the mall to mall loyalty. This research has been done to ISO respondents which are the part of the population of Pondok lndah Mall (PIM)'s shoppers that have been choosen by non probability sampling method through the convenience sampling. The result of this research are the dimension of mall image which include mall environment, product quality and service quality was influence the shopper's self congruity. Meanwhile, one dimension of mall image which is, mail convenience has no effect in generating shopper's self congruity. Another result is mall awareness has no effect to commitment to the mall. It also found that self-congruity has positive influence to commitment to the mall. And the last, its known that commitment to the mall has positive influence in generating mall loyalty.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27175
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Melisa Triyanti
Abstrak :
ABSTRAK Kebijakan pengembalian Pajak Pertambahan Nilai bagi wisatawan mancanegara sudah berlaku sejak tahun 2010. Kebijakan ini dibuat oleh pemerintah untuk menyesuaikan konsep serta prinsip PPN yang berlaku di Indonesia yaitu destination principle. Selain untuk menyesuaikan konsep yang berlaku, adanya kebijakan ini juga diharapkan dapat diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Sejak diberlakukannya kebijakan ini tidak sedikit pihak-pihak yang melakukan protes karena adanya batas minimal belanja yang cukup tinggi sehingga menganggap kebijakan ini kurang diminati pihak wisatawan mancanegara. Tujuan peneliti melakukan riset ini untuk menganalisis evaluasi kebijakan PPN bagi wisatawan mancanegara berdasarkan PMK Nomor 76/PMK.03/2010 dan menganalisis antara PMK 120/PMK.03/2019 dengan pemberlakuan kebijakan pengembalian PPN bagi wisatawan mancanegara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebijakan pengembalian Pajak Pertambahan Nilai bagi wisatawan mancanegara jika dilihat dari konsep PPN yang berlaku di Indonesia sudah sesuai dan mengikuti konsep yang ada. Namun, dalam mengimplementasikan kebijakan pengembalian PPN ini masih terdapat kekurangan. Salah satunya adalah kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan juga tingginya batas minimal belanja yang membuat wisatawan mancanegara tidak memanfaatkan kebijakan ini. Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan terbaru terkait perubahan syarat untuk mendapatkan batas minimal belanja, tetapi pada peraturan tersebut masih terdapat beberapa kekurangan yang diharapkan dapat diubah kembali.
ABSTRACT Value Added Tax (VAT) Refund policy for foreign tourists entered into force ever since the year 2010. The VAT Refund policy was made by the government to adjust the concept and principles of VAT in Indonesia, which is the destination principle. In addition to adjusting the current VAT concept, the VAT Refund policy was also made with the expectation to attract foreign tourists to visit Indonesia. However, since the enactment of The VAT Refund Policy, there has been a number of parties who criticized its high threshold spending limit, which led many to believe that this policy could be seen as less attractive to foreign tourists. The purpose of this research is to analyze the evaluation of VAT policies for foreign tourists through PMK No. 76/PMK.03/2010, also to analyze between PMK No. 120/PMK.03/2019 and the implementation of the VAT Refund policy for foreign tourists in Indonesia. This research uses a qualitative approach research method with qualitative data analysis technique. Data collection techniques used in this research are carried out through literature and field studies. The result of this research shows that the VAT Refund policy for foreign tourists in Indonesia is in compliance to the current VAT concept. However, there are still flaws in the implementation of the VAT Refund policy. One of the flaws in the implementation is the lack of socialization from the government, and also the high threshold spending limit which prevents foreign tourists from utilizing this policy. The government has issued a new regulation containing changes of requirements for obtaining the minimum threshold of spending limit, and yet there are still a number of flaws to the regulation that might expected to be revised.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria April Astuti Anny Triyanti
Abstrak :
Masalah anak jalanan semakin meningkat seiring dengan terjadinya krisis ekonomi akhir-akhir ini. Berbagai program penanganan anak jalanan telah dilakukan, namun sebelum adanya uji coba rumah singgah penanganan anak jalanan terkesan terpisah-pisah. Penanganan tersebut mencakup street based community based, dan centre based. Namun sejak tahun 1997 telah dilaksanakan uji coba penanganan anak jalanan dengan menggunakan pendekatan rumah snggah. Uji coba tersebut dilaksanakan di 7 kota propinsi di Indonesia, dan satu diantaranya adalah di DKI Jakarta adalah Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta. Penanganan anak jalanan dengan menggunakan pendekatan rumah singgah, mencakup beberapa tahapan kegiatan dan sasaran yang diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan sosial anak jalanan. Adapun tahapan pelayanan atau kegiatan tersebut adalah penjangkauan dan pendampingan, identifikasi, resosialisasi, pemberdayaan dan terminasi. Tulisan ini mengupas tentang bagaimana proses pemberdayaan anak jalanan yang dilaksanakan oleh Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta. Sehingga dengan demikian akan diperoleh deskripsi tentang kegiatan pemberdayaan itu sendiri. Untuk memperoleh deskripsi tentang kegiatan tersebut maka penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini telah diperoleh data kualitatif dari beberapa informan yang terdiri dari anak jalanan, pengelola rumah singgah, dan orang tua anak jalanan. Kegiatan tersebut telah penulis lakukan dengan wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Rumah Singgah Setia Kawan II Jakarta telah dilaksanakan secara holistik atau menyeluruh. Hal ini dibuktikan dapat dilihat dari peserta program itu sendiri yang mencakup anak jalanan dan orang tua anak jalanan. Program pemberdayaan itu sendiri ditujukan agar anak dan orang tua anak jalanan meningkat kemampuannya sehingga melalui keikutsertaannya dalam program pemberdayaan dapat mandiri, dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari serta anak tidak dibiarkan berakitivtas lagi di jalan. Namun karena program pemberdayaan ini terlaksana karena adanya kerja sama antara Departemen Sosial RI dengan UNDP yang berlangsung hanya 3 (tiga) tahun, sejak 1997 dan berakhir tahun 2000, setelah program uji coba tersebut berakhir, maka kegiatan pemberdayaan anak jalanan dan orang tua anak jalanan tidak dapat dilanjutkan lagi. Selain itu karena peserta program tersebut terbatas, maka tidak semua orang tua anak jalanan maupun anak jalanan dapat menimati kesempatan tersebut. Karena proses penanganannya terkesan sebentar dan tidak berkelanjutan, padahal penyandang masalah anak jalanan cukup banyak, sebaiknya kegiatan tersebut dapat dilanjutkan lagi. Pertimbangannya adalah karena anak yang mengikuti program pemberdayaan dapat mandiri dan tidak melakukan aktivitas di jalan lagi. Dan dari sisi orang tua atau keluarga dapat lebih dimampukan lagi kehidupannya, sebab berkembangnya masalah anak jalanan tidak terlepas dari kondisi keluarganya. Oleh karena itu apabila keluarga atau orang tua anak jalanan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya maka permasalahan anak jalanan dapat dikurangi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library