Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tribuana
"BTA Group Depok merupakan sebuah lembaga bimbingan belajar dan konsultan pendidikan. Sistem informasi akademik yang selama ini berjalan pada lembaga ini masih secara manual tanpa pemanfatan teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung sistem informasi di lembaga tersebut akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda dalam sikap dan perilaku pengguna sistem informasi. Perasaan menerima atau menolak muncul menjadi dimensi sikap terhadap penggunaan sistem informasi. Selain sikap, diketahui ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pengguna terhadap penggunaan system informasi.
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk membantu pihak lembaga pendidikan dalam pengolahan data akademik dan promosi ke masyarakat luas serta mengkaji perilaku pengguna sistem informasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Uji statistik dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0.

BTA Group Depok is a learning institute and education consultant. Academic information system that applicated in this institution is still manual based without utilizing of information technology.
Information technology utilization for supporting information system in this institution will make different reaction in user attitude and behavior. Feeling of accept or reject the system will become attitude dimension of utilizing this information system. Beside attitude, there have known another factor that can influence user behavior of utilizing this information system.
Objective of this study are to help the institution on academic data processing and market promotion activity. Furthermore this study will examine information system user behavior based on factors that influence the system with approach of Technology Acceptance Model (TAM). Test of statistic was done with multiple linear regression using SPSS 16.0.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40480
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanan Tribuana
"Sejak diberlakukannya UU 19/1960 dimana ditentukan hanya ada satu kategori perusahaan milik negara pemerintah telah melakukan beberapa langkah restrukturisasi BUMN. Langkah mendasar pertama adalah pengklasifikasian perusahaan negara berdasarkan sifat dan fungsi kegiatanya menjadi Perjan Perum dan Persero yang dituangkan dalam UU 9/1969. Langkah perbaikan berikutnya adalah mengenai Pedoman Penyehatan dan Pengelolaan BUMN yag tertuang dalam Inpres No. 5/1988 dan ditindak lanjuti dengan SK Menkeu No. 740/1989 dan No. 741/1989 mengenai ketentuan-ketentuan peningkatan efisiensi dan produktifitas yang didalamnya termasuk satu sistem evaluasi kinerja.
Sementara itu perbaikan institusional usaha penyediaan tenaga listrik dimulai tahun 1972 dengan terbitnya PP No. 18/1972 tentang perusahaan umum listrik negara. Perbaikan berikutnya terjadi tahun 1994 mengenai perubahan status PLN dari Perum menjadi Persero berdasarkan PP No. 23/1994. Dengan perubahan status tersebut PLN tidak lagi mempunyai tugas pemerintahan tetapi fungsi PLN berubah menjadi menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus meraih keuntungan berdasarkan prinsif pengelolaan perusahaan.
Studi ini mengukur indeks efisiensi teknik dan indeks efisiensi biaya usaha penyediaan tenaga listrik sebelum dan sesudah perubahan status hukum PLN menjadi persero. Pendekatan yang digunakan untuk mengukur indeks efisiensi adalah dengan menguji fungsi produksi maupun fungsi biaya penyediaan tenaga listrik oleh PLN.
Hasil studi menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 10% efisiensi PLN secara teknik memang telah berubah signifikan sedangkan secara biaya tidak ada perbedaan. Diantara faktor yang mempengaruhi indeks efisiensi teknik adalah ukuran unit pembangkit rata-rata faktor kapasitas rasio elektrifikasi dan porsi pembangkit termal.
Selanjutnya efisiensi biaya sangat dipengaruhi oleh harga jual (tarif) listrik rata-rata harga satuan bahan bakar minyak rata-rata dan harga pembelian listrik swasta.
Berdasarkan hasil kajian tersebut maka apabila efisiensi teknik maupun efisiensi biaya PLN ingin lebih ditingkatkan di masa datang hal-hal berikut perlu dilakukan: (i) ukuran unit pembangkit rata-rata (average unit size) perlu diperbesar (ii) faktor kapasitas (capasity factor) perlu dinaikkan (iii) porsi pembangkit termal (thermal generation share) perlu dikurangi (iV) program sosial listrik pedesaan (rasio elektrifikasi) perlu ada pemisahan yang tegas antara misi sosial dan misi bisnis perusahaan (v) harga jual (tarif) listrik perlu disesuaian pada nilai keekonomiannya (Vi) harga pembelian bahan bakar minyak perlu dicari alternatif pasokan dari pasar internasional guna menekan harga pembeliannya yang selama ini dipasok oleh Pertamina (Vi) harga pembelian listrik swasta perlu dinegosiasi ulang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bramadhani Tribuana
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada tidak adanya sistem informasi akuntansi (SIA) yang memadai yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan terintegrasi dengan perencanaan anggaran, aset, dan sistem informasi persediaan. Fakta ini didukung oleh Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia (2016) yang menyatakan bahwa SIA yang ada tidak menyediakan fitur pelaporan yang lengkap sehingga tahapan penyusunan laporan keuangan masih dilakukan secara manual.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan sistem informasi, serta menyediakan desain model logis SIA sebagai bagian dari (iFRAMES) yang secara grafis dijelaskan dalam Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan User Interface. 
Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan triangulasi data, termasuk wawancara dan telaah dokumen. Teori Kontingensi dan PIECES Framework digunakan dalam menganalisis kebutuhan organisasi akan SIA dan menggunakan Framework for the Application of System Thinking (FAST) yang dikembangkan oleh Whitten dan Bentley (2007) sebagai dasar untuk teori metode pengembangan sistem.
Studi ini menemukan bahwa tidak adanya SIA yang memadai berpotensi menyebabkan berbagai hal, termasuk siklus akuntansi yang tidak lengkap, meningkatkan risiko kesalahan dalam pencatatan dan klasifikasi akun, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan Sistem Informasi yang terintegrasi antara Sistem informasi Akuntansi, Anggaran, Aset dan Persediaan.

This research was conducted based on the absence of an adequate accounting information system (AIS) that can be applied to the Regional Public Service Agency (BLUD) on Jakarta Provincial Government and integrated with budget planning, asset, and inventory information system. This fact is supported by the Indonesian Supreme Audit Institution (BPK) report (2016) that states the existing AIS does not provide complete reporting features, and as a consequence, the stages of preparing financial statements are still done manually.
This research is expected to help identify information system needs, as well as provide logical model designs of AIS as a part of Integrated Financial Reporting and Management Information System (iFRAMES) that are graphically described in Data Flow Diagrams, Entity Relationship Diagram, User Interface. 
This research use case study with data triangulation approach, including interviews and document review. Contingency Theory and PIECES Framework are used in analyzing organizational needs for AIS and using the Framework for the Application of System Thinking (FAST) developed by Whitten and Bentley (2007) as a basis for systems development method theory.
This study found that the absence of an adequate AIS has the potential to cause various things, including incomplete accounting cycle, increasing the risk of error in recording and classifying account. In order to overcome this, an integrated Information System is needed between Accounting, Budget, Assets and Inventory Information System.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Y. Tribuana
"ABSTRACT
Gamma ray log is a logging tool to capture the radioactive level of a rock or formation measured in API units. This logging tool generally has a capability to differentiate between permeable and impermeable layers. Usually the impermeable layer tends to have higher radioactivity compared to the permeable one except for the feldspar bearing formation. In addition, another capability of this logging tool is ti determine the kind of clay mineral by using ratio data between Thorium and Potassium. This laboratory experiment uses Spectral Gamma Ray Equipment at LEMIGAS Routine Core Laboratory. The Quality of gamma ray log measurement is significantly affected by the speed of the conveyor belt. During the experiment, the measurement speed of 30 m/hour is the optimum speed to achieve good quality data and time efficiency with the data amount of 169 points/meter. The result of SGR measurement gives the reading on the content of Uranium, Thorium, and Potassium. The Thorium and Potassium content are compared and plotted in a Quirein graphic which was modified by Schlumberger in 1985. Using this crossplot, we can identify the presence of the Chlorite, Montmorillonite, Kaolinite, Illite, mixed with layer Feldspar, Mica, Glauconite minerals and so on. A case study conducted on Wells A1, A2, A3, and A4 indicated that the result of this crossplot was similar to the measurement using XRD."
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Technology Afilliation and Publication Division, 2015
620 SCI 38: 2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library