Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Korosi adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh sebuah reaksi kimia antara mineral dengan oksigen dalam bentuk oksida yang sangat merugikan. Proses terjadinya korosi permukaan pada peralatan yang di bungkus isolasi tahan panas sulit dideteksi secara fisik dari luar sehingga kerusakan baru diketahui apabila sudah terjadi kegagalan pada saat peralatan atau sistim sudah mengalami kebocoran.
Penelitian terhadap produk korosi beserta material isolasi tahan panas di daerah produk korosi dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme korosi yang terjadi pada permukaan pipa. Dengan menggunakan alat uji laboratorium XRF, XRD dan TG-DTA dapat diketahui kandungan material pada produk korosi beserta material isolasi tahan panas yang terpasang serta perilaku peruraian kandungan material sehingga dapat dibandingkan dengan material aslinya.
Korosi permukaan pada pipa kondensat ASTM A53-B yang teijadi dilapangan adalah akibat adanya air (H2O) yang diserap oleh material isolasi tahan panas calcium silicate (CaSiOj) sehingga membentuk calcium hydroxide (Ca(OH)2), disamping itu kondisi operasional sistim yang mengalami perubahan temperatur berulang-ulang (cyclic) juga memiliki kontribusi mempercepat terjadinya proses korosi. Air yang masuk melalui celah pelapis luar material isolasi tahan panas akan menimbulkan senyawa baru dan mengakibatkan terjadinya korosi permukaan pipa seperti yang didapatkan dari pengujian sample didapatkan calcium yang terkandung dalam produk korosi.
Corrosion is product of a Chemical reaction between mineral and oxygen in term of destructive oxide. Visually, surface corrosion in most of equipment which covered by thermal insulation material are undetectable, consequently that any failures will be recognize only after leakage take in place.Study of the corrosion product including thermal insulation material around corrosion product had been done to identify corrosion mechanism at pipe surface. By using laboratory test apparatus XRF, XRD and TG-DTA is able to identify corrosion Chemical product, thermal insulation material and thermal behavior as result of corrosion under insulation experiment.Surface corrosion at existing condensate pipe ASTM A53-B is reaction product of water (H2O) and calcium silicate (CaSiO3) which produced calcium hydroxide (Ca(OH)i). In addition cyclic operation temperatures here proven to accelerate the corrosion process and water that found as absorbed by thermal insulation materials generates a new Chemical product which was found as calcium hydroxide at corrosion product."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T26350
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Korosi adalah sebuah produk yang dihasilkan oleh sebuah reaksi kimia antara mineral dengan oksigen dalam bentuk oksida yang sangat merugikan. Proses terjadinya korosi permukaan pada peralatan yang di bungkus isolasi tahan panas sulit dideteksi secara fisik dari luar sehingga kerusakan baru diketahui apabila sudah terjadi kegagalan pada saat peralatan atau sistim sudah mengalami kebocoran.
Penelitian terhadap produk korosi beserta material isolasi tahan panas di daerah produk korosi dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme korosi yang terjadi pada permukaan pipa. Dengan menggunakan alat uji laboratorium XRF, XRD dan TG-DTA dapat diketahui kandungan material pada produk korosi beserta material isolasi tahan panas yang terpasang serta perilaku peruraian kandungan material sehingga dapat dibandingkan dengan material aslinya.
Korosi permukaan pada pipa kondensat ASTM A53-B yang teijadi dilapangan adalah akibat adanya air (H2O) yang diserap oleh material isolasi tahan panas calcium silicate (CaSiOj) sehingga membentuk calcium hydroxide (Ca(OH)2), disamping itu kondisi operasional sistim yang mengalami perubahan temperatur berulang-ulang (cyclic) juga memiliki kontribusi mempercepat terjadinya proses korosi. Air yang masuk melalui celah pelapis luar material isolasi tahan panas akan menimbulkan senyawa baru dan mengakibatkan terjadinya korosi permukaan pipa seperti yang didapatkan dari pengujian sample didapatkan calcium yang terkandung dalam produk korosi.
Corrosion is product of a Chemical reaction between mineral and oxygen in term of destructive oxide. Visually, surface corrosion in most of equipment which covered by thermal insulation material are undetectable, consequently that any failures will be recognize only after leakage take in place.Study of the corrosion product including thermal insulation material around corrosion product had been done to identify corrosion mechanism at pipe surface. By using laboratory test apparatus XRF, XRD and TG-DTA is able to identify corrosion Chemical product, thermal insulation material and thermal behavior as result of corrosion under insulation experiment.Surface corrosion at existing condensate pipe ASTM A53-B is reaction product of water (H2O) and calcium silicate (CaSiO3) which produced calcium hydroxide (Ca(OH)i). In addition cyclic operation temperatures here proven to accelerate the corrosion process and water that found as absorbed by thermal insulation materials generates a new Chemical product which was found as calcium hydroxide at corrosion product."
Universitas Indonesia, 2009
T40270
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Rekayasa terhadap material zeolit alam Bayah untuk memperbaiki karakteristik material yang lebih baik dan seragam telah dilakukan dengan menambahkan FeCl3.6H2O dan proses perlakuan ultrasonik dengan variasi waktu untuk melihat perubahan yang terjadi pada zeolit. Karakterisasi dengan XRD memperlihatkan puncak baru difraksi, hasil konfirmasi dengan EDS menunjukkan perubahan elemen Fe sebesar 215.77%wt. Distribusi ukuran partikel dengan metode NIBS memperlihatkan hubungan antara waktu proses ultrasonik terhadap ukuran partikel, semakin lama proses ultrasonik akan berdampak pada ukuran partikel, selain itu pada pengujian BET juga memperlihatkan adanya perbaikan luas permukaan sebesar 30.80%, volume pori-pori 62.51% dan ukuran pori-pori 5.50%. Perlakuan ultrasonik terhadap zeolit juga memperlihatkan pergeseran bidang kristal (020) dan (200) pada intensitas difraksi tertinggi XRD. Spektrum infra merah zeolit yang di ultrasonik juga memperlihatkan munculnya puncak kedua hydroxil, peregangan O-H pada 3.800-3.400 cm-1 menunjukkan bahwa absorbsi ganda yang muncul sangat bermanfaat sebagai bahan baku absorbsi, hasil analisa setelah proses adsorbsi H2S juga memperlihatkan pergeseran puncak adsorbsi sinar infra merah dan munculnya ikatan S=O. Kinerja zeolit Bayah dengan penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik, memperlihatkan kenaikan adsorbsi gas H2S sebesar 70%wt sampai 117%wt lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik. Kinerja adsorbsi gas H2S hasil riset zeolit Bayah juga menunjukkan kinerja adsorbsi maksimum 150%wt lebih tinggi dari produk komersial PURAFILĀ® PURACARB MEDIA.
Modification of Bayah natural zeolite to improve material characteristics and uniformly has been done by adding FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment process with a time variation to see changes that occur in zeolites. XRD characterization showed a new diffraction peak, the confirmation results with EDS showed changes in Fe elements of 215.77% wt. Particle size distribution using the NIBS method shows the relationship between ultrasonic processing duration to particle size, the longer the ultrasonic process will have an impact on particle size. BET testing also shows an improvement in surface area of 30.80%, pore volume 62.51% and pore size 5.50%. The ultrasonic treatment of zeolite also shows a shift in the crystalline plane (020) and (200) at the highest diffraction intensity of XRD. Infrared spectrum in the ultrasonic process also shows the emergence of a second hydroxil peak, OH stretching at 3,800-3,400 cm-1 shows that the emerging double absorption is very useful as a raw material for absorption and the appearance of the S=O bond. Bayah zeolite performance with the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment, showed an increase in H2S gas adsorption of 70% wt to 117% wt higher than without the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment. The performance of H2S gas adsorption from the Bayah zeolite research also shows a maximum adsorption performance of 150% wt higher than the PURAFILĀ® PURACARB MEDIA commercial product."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2641
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library